Anda di halaman 1dari 3

TUGAS JURNAL READING

29 JANUARI 2020
Nama : dr. Naradina Kharismanastiti
Moderator : dr. Aria Hendra Kusuma, Sp.KK
Pembahas : dr. Albert Novian Subianto
dr. Lintang Desi Ariyanti Putri

1. Klasifikasi moisturizer
a. Emolien
Emolien adalah agen yang mengandung lipid dan minyak, berguna untuk
melembutkan dan menghaluskan kulit. Lipid dan minyak terutama bekerja
melembabkan dan meningkatkan kelembutan kulit, fleksibilitas, dan kehalusan. Lipid
intraseluler yang terdiri dari multilamelar, yang terletak di antara stratum korneum
berperan penting dalam tekstur kulit. Pada stratum korneum, seramid adalah unsur
lipid utama dan Bersama dengan lipid netral, mereka membentuk lembaran antar sel
yang luas, yang bertindak sebagai penghalang bagi lingkungan luar. Seramid baik
yang alami maupun yang sintetis harganya terlalu mahal. Oleh sebab itu, beberapa
pseudo-seramid bermanfaat sebagai emolien. Senyawa lipofilik seperti kolesterol dan
seramid sering digunakan dalam krim topikal untuk kulit. Indikasi dari penggunaan
emolien ini diantaranya adalah untuk terapi pada kulit yang kering, kasar, kelainan
papuloskuamosa, dan penggunaan perawatan kulit sehari-hari.
b. Humektan
Humektan merupakan senyawa higroskopis yang bekerja dengan cara menarik air
dari dua sumber, dari dermis menuju epidermis dan dari lingkungan dalam kondisi
lembab, sehingga membantu kulit mempertahankan kelembabannya. Mekanisme
humektan yang menarik air penetrasi ke dalam kulit, akan mengakibatkan
pengembangan stratum korneum yang memberikan persepsi kulit halus dengan
sedikit kerut. Humektan akan menembus ke dalam stratum korneum dan berhubungan
dengan lipid atau protein stratum korneum untuk meningkatkan kelembaban pada
kulit. Indikasi penggunaan humektan ini adalah untuk penyakit xerosis kutis dan
iktiosis.
c. Oklusif
Bahan-bahan oklusif merupakan zat berminyak yang secara fisik melapisi kulit untuk
menghalangi TEWL di stratum korneum. Bahan-bahan ini menciptakan barrier yang
bersifat hidrofobik, berkontribusi pada matriks antara korneosit (area interstisial) dan
memiliki efek yang paling nyata ketika diterapkan pada kulit yang sedikit basah.
Indikasi penggunaan bahan oklusif ini adalah pada penyakit xerosis kutis, dermatitis
atopik, dan sebagai pencegahan terhadap dermatitis kontak.
d. Barrier Repair
Moisturiser generasi terbaru mulai memasukkan bahan-bahan perbaikan sawar kulit
selain komponen moisturiser tradisional. Produk perbaikan sawar adalah kategori
moisturiser yang paling penting karena memberi kulit komponen yang dibutuhkan
untuk melembabkan dan melindungi dirinya sendiri. Telah diketahui bahwa untuk
memperkuat sawar kulit, tiga lipid yang diaplikasikan secara eksogen harus
diterapkan dalam perbandingan 1: 1: 1 untuk membentuk struktur tiga dimensi sawar
kulit yang benar. Ketika didapatkan rasio yang tepat dari seramid, asam lemak, dan
kolesterol, pemulihan sawar setelah kerusakan dipercepat.

2. Peran penggunaan moisturizer


 Sebagai pelembab kulit
Hal ini merupakan fungsi utama dari moisturizer dengan cara meningkatkan
kandungan air pada stratum korneum. Hidrasi kulit dapat membuat kulit lebih
halus dan memperbaiki kontur kulit.
 Anti-inflamasi
Beberapa moisturizer menghambat produksi prostanoid proinflamasi dengan
menghalangi aktivitas siklooksigenase sehingga memiliki efek menenangkan pada
kulit yang meradang.
 Antimitotik
Moisturiser yang mengandung minyak mineral memiliki aktivitas antimitotik
rendah pada epidermis dan karenanya berguna dalam dermatosis inflamasi seperti
psoriasis, di mana terdapat peningkatan aktivitas mitosis epidermis.
 Antipuritus
Moisturiser dapat menurunkan regulasi sitokin sehingga mengurangi rasa gatal.
Selanjutnya, efek pendinginan dari penguapan air di permukaan kulit setelah
menggunakan moisturiser berbasis air juga memiliki efek antipruritus.
 Proteksi
Saat ini tabir surya sebagai faktor perlindungan sinar matahari ditambahkan
kedalam kandungan moisturiser sehingga memberikan perlindungan matahari
tambahan.
 Fungsi lain :
 Peningkatan kualitas hidup: Memiliki kulit yang halus dan terhidrasi dengan
baik memainkan peran penting terhadap kehidupan sosial dan kepuasan
psikososial.
 Antimikroba: Melawan mikroba permukaan kulit
 Penyembuhan luka: Asam hialuronat diketahui berperan dalam penyembuhan
luka.

Sumber : Sethi A, Kaur T, Malhotra SK, Gambhir ML. Moisturizers: The slippery road. Indian J
Dermatol. 2016;61(3):279–87.

Anda mungkin juga menyukai