Anda di halaman 1dari 20

REFERAT

MOISTURIZER
OLEH : PUTRI CANTIKA REVIERA – 1102013230
PEMBIMBING : DR. YANTO, SPKK
PENDAHULUAN
◉ Kulit adalah organ tubuh yang terletak yang paling luar
◉ Fungsi sangat penting yaitu menutupi dan melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan Pada kondisi kulit
tertentu, pelembaban diperlukan oleh kulit untuk mempertahankan struktur dan fungsinya.

Pengaruh berbagai faktor baik dari luar maupun dalam tubuh, misalnya: udara kering, terik sinar matahari,
bertambahnya usia, ras, serta penyakit kulit dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering akibat kehilangan air
oleh penguapan.

2
PENDAHULUAN
◉ Pelembab adalah suatu agen yang dirancang untuk membuat stratum corneum menjadi lebih lembut dan
lembab dengan meningkatkan jumlah hidrasi.
◉ Bentuk sediaan kosmetika pelembab biasanya emulsi minyak dalam air (M/A) namun dapat pula berbentuk
emulsi air dalam minyak (A/M). Krim siang berbentuk emulsi minyak dalam air yang lebih encer sehingga
terasa lebih dingin dan tidak lengket, berisi minyak mineral, propilen glikol dalam air
◉ Sediaan pelembab terdiri dari: lotion, cream, salep

3
PEMBAHASAN
Mekanisme Pengaturan Hidrasi Kulit

◉ Terdapat keseimbangan antara keluar dan masuknya cairan di stratum corneum.


◉ Masuknya cairan endogen berasal dari proses difusi dari dermis ke permukaan kulit dan
juga sekresi kelenjar keringat.
◉ Pemasukan secara eksogen meningkat ketika kelembaban relatif tinggi.
◉ Keseimbangan terjadi bila kelembaban relatif lingkungan ialah 85%, dibawah konsentrasi
tersebut terjadi kehilangan air transepidermal (transepidermal waterloss/TEWL) dan diatas
konsentrasi tersebut terjadi sebaliknya

5
Jacobi menyatakan bahwa kemampuan kulit untuk menyimpan
kelembaban berhubungan dengan adanya bahan yang larut dalam air,
dinamakan faktor X atau factor pelembab alami (natural moisturizing
factor/NMF). Kelembaban bergantung pada 3 faktor yaitu:
◉ Kecepatan cairan mencapai stratum korneum dari lapisan bawah
(kelenjar ekrin, transfer transepidermal)
◉ Kecepatan penguapan cairan
◉ Kemampuan stratum korneum untuk menahan cairan bergantung
kepada integritas lapisan hidrolipid, adanya NMF, cukup tersedianya
air interseluler, integritas membran sel dan semen interseluler yang
berasal dari lipid penunjang.

” 6
Spiet dan Pasher (1956) menemukan bahwa SC terdiri dari 58% keratin,
30% NMF dan 11% lipid. NMF terdiri dari asam amino bebas, asam
urokanant, asam pirilidon karbosiklat, urea, elektrolit, garam dan fraksi
gula yang indeterminant. Komposisi semen interseluler terdiri atas
sfingolipid 49%, asam lemak 26% (asam linoleat) dan kolesterol 20%

7
PATOFISIOLOGI KULIT KERING
• Saat keadaan normal air mengalir secara difus dari dermis
ke epidermis melalui SC dan ruang interseluler
• Air keluar melalui epidermis = TEWL (Transepidermal water
loss)
• TEWL normal : 0.1-0.4 mg/cm2 per jam
• Saat keadaan kulit yang sakit (contoh: psoriasis /
• Proses difusi pasif terjadi karena ada perbedaan kandungan eczema) barrier kulit melemah  Kecepatan TEWL
air dari Stratum basalis, stratum granulosum dan stratum meningkat 10 kali
corneum
• Di dalam SC terdiri dari sel yang mengandung
• SC sebagai barrier hidrasi untuk pertahankan kelembaban protein (profilagrin, filaggrin, dan granul
kulit keratohyalin)
• di ruang interseluler banyak lipid
• DI membrane SC terdapat ceramide, FFA,
cholesterol dan NMF
• Kemampuan mengikat air meningkat
• Saat proses penuaan  SC masih baik tapi fungsi
barrier menurun  Penurunan kapasitas mengikat
8 air & TEWL meningkat
Yang mempengaruhi Untuk memperbaiki Jenis Pelembab:
kondisi kulit kering: kondisi dry skin: • Occlusive
• Natural moisturizing factor • Mengurangi hilangnya air via • Humectant
• Hyaluronic acid epidermis • emollient
• Aquaporin 3 • Memberikan bahan bersifat
• Produksi sebum hidrasi yang larut dalam air
(moisturizer) dan penutup yang
larut dalam air (oclution)
Jenis- Jenis Pelembab:

1. Tidak langsung
 Occlusive Fungsi dari moisturizer :
 Bahan pembentuk lipofilik ◉ Sebagai pelembab
◉ Anti inflamasi
2. Langsung ◉ Anti mitotic
 Bahan pembentuk lapisan hidrofilik ◉ Anti pruritus
 Humectan
 NMF

Emollient

10
Want big impact?
Use big image.

Tabel 1. Macam-macam Pelembab

(Sumber: Jurnal Moisturizer action, types, role11


in dermatology)
Tabel 3. contoh dari moisturizer
Want big impact?
Use big image.
(Sumber: Jurnal Moisturizer action, types, role in dermatology)

12
Efek samping
• Efek samping dari penggunaan
pelembab yang paling sering terjadi
adalah iritasi subjektif umum.
• pelembab dapat juga mengakibatkan
kulit seperti terbakar, nyeri/iritasi,
dan gatal gatal, serta terkadang
adanya Dermatitis

Tabel 4. Efek samping pelembab


13
(Sumber: Jurnal Moisturizer action, types, role in dermatology)
Beberapa contoh moisturizeryang tersedia meliputi:

 Almay  Nivea

 Allercreme
 Elizabeth Arden
 Aveeno
 Johnson krim baby oil
 Aqua Perawatan

 Moisturel
 Avon

 Bonne Bell  Noxzema medis kulit

 Candermyl cream
 Noxzema kulit lotion

 Clarion ultra murni


 Nutraderm
 Clean and Clear
 Minyak Olay
 Dove

 Vaselin Intensive Care

14
Tabel 5. Pengguanaan Moisturizer

(Sumber: Jurnal Moisturizer action, types, role in


dermatology)

15
Kesimpulan
◉ Pelembab adalah suatu agen
yang dirancang untuk membuat ◉ Zat yang mengurangi TEWL
stratum corneum menjadi lebih adalah zat oklusif berminyak, ◉ Pelembab sebagai sering
lembut dan lebih liat dengan seperti petrolatum, parafin, digunakan sebagai
meningkatkan jumlah hidrasi minyak mineral, dimethicone, terapi/terapi adjuvant
◉ Pelembab menghidrasi kulit cyclo-methicone, dll. Bahan
yang menarik air ke kulit ◉ Efek samping dari
dengan mengurangi transepideral
water loss (TEWL) dan menarik dikenal sebagai humektan dan penggunaan pelembab
air untuk menghidrasi ke stratum termasuk gliserin, sorbitol, yang paling sering terjadi
korneum dan epidermis. propilen glikol, hyaluronic adalah iritasi
acid, sodium PCA, protein,dll.
Pelembab paling manjur
mengandung bahan oklusif
dan humektan.

16
Penggunaan Moisturizer
◉ Digunakan setelah mandi/ mencuci
muka atau tangan
◉ Saat cuaca dingin
◉ Dapat menggunakan moisturizer
setiap hari dan untuk semua jenis
tipe kulit
◉ Dipakai sebelum menggunakan
make up
◉ Digunakan untuk kondisi kulit
kering karena ada keluhan kulit

17
18
DAFTAR PUSTAKA

1. Wasitaatmadja, S.M. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia


Press. Hal.61

2. Draelos , Zoe Diana, MD. An evaluation of prescription device moisturizers. Journal of


Cosmetic Dermatology 2009. 40-43

3. Goldsmith, et all. Fitzpatrick’s Dermatology in General medicine. 8th edition. USA. Mc-
Graw Hill.2011

4. Sethi, et.all.India 2016. Moisturizers: The Slippery Road. Available from http://www.e-
ijd.org (Accessed on 29 October, 2018)

5. Schawartz Robert A, MD; Chief Editor: Dirk M Elston, MD et al. 2012. Moisturizers.
Available from http://emedicine.medscape.com/article/1067211-overview (Accessed on 15
September, 2012)

6. Purwandhani E, Effendi EHF. Pelembab & emolien untuk kelainan kulit pada bayi dan
anak dalam MDVI vol 27 no 4 September 2000 : 20s – 26s

7. Van Scott E.J, Dieullangard . Xerosis ( dry skin, xeroderma ) in: practical management of
dermatologic patient, Athur Rook, Philadelphia, J.B Lippincott co, 1986 : 224
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai