Anda di halaman 1dari 13

PERAWATAN LUKA

ANATOMI FISIOLOGI LUKA


EPIDERMIS
Fungsi : PELINDUNG
- tempat terjadinya Epitelisasi
- Produksi Melanin
- Pembuluh darah (-), pH = 5-6,5
- Epidermis paling tebal: telapak tangan &
kaki

DERMIS
Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkannya dengan
jaringan subkutis,Tebalnya berbeda-beda,
paling tebal di abdomen
- Tempat terjadinya Granulasi
- Dermis banyak pembuluh darah, folikel rambut, kelenjar sebasea dan kelenjar
keringat

HIPODERMIS
Merupakan lapisan di bawah dermis yang terdiri dari lapisan lemak, jumlah dan ukuran
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
1. FASE INFLAMASI
fase ini dimulai dari pertama kali terjadi trauma Ketika pembuluh kapiler
berkontraksi dan trombosit memfasilitasi hemostasis.
Terjadi 0-3 hari dimana terjadi Respon pertahanan melawan bakteri pathogen yang
berasal dari Polmorphs (polymorphonuclear Leukocytes dan mokrofag.

2. FASE PROLIFERASI
Fase ini berlangsung mulai hari ke 3 s/d hari ke 21

3. FASE MATURASI
Fase ini berlangsung mulai hari ke 21 s/d 3 tahun
Klasifikasi luka
Dibagi menjadi 2
1. LUKA AKUT
Luka akut adalah luka yang mengalami proses penyembuhan sesuai dengan tahap dan
waktu yang normal, terjadi akibat perabikan integritas fungsi dan anatomi secara terus
menerus

2. LUKA KRONIS
Luka kronis adalah luka yang
mengalami kegagalan
dalam proses penyembuhan
Pengkajian luka
Pengumpulan Data
Subjektif
- Etiologi
- Usia Luka
- Faktor Penghambat ( usia, nutrisi, obat, penyakit penyulit)

Objektif
- Warna Luka
- Luas Luka PxL
- Stage (lapisan yang Rusak)
Stage 1 : Stuktur utuh
Stage 2 : Rusak Epidermis
Stage 3 : Rusak Dermis
Stage 4 : Rusak Hipodermis
- Eksudat (jumlah dan karakteristik warna )
Wound bed preparation
(Persiapan Dasar Luka dengan Konsep TIME Management)

Warna Dasar Luka


1. Merah
2. Slough (Kuning)
3. Necrosis (Hitam )

Komponen Persiapan Dasar Luka


T (Tissue Management, I (Infection and Inflamation Control),
Moisture Balance, serta E (Epithelial)

TISSUE MANAGEMENT
1. Autolytic Debridement
( Membuang Jaringan mati dengan kemampuan tubuh itu sendiri
dengan bantuan penggunaan enzim probiolitik agar lunak.

2. Bilogical Debridement
mengangkat jaringan mati dengan bantuan mahkluk hidup (Maggot)

3. Enzymatic Debridement
Mengangkat Jaringan mati dengan bantuan Enzym yg diproduksi bahan alami di lingkungan

4. Mechanical Debridement
mengangkat jaringan mati dengan 3 Teknik : Swab ( penggunaan kassa), CSWD ( penggunaan pingset dan gunting),
HydroPressure
Infection and Inflamation Control
Inflamasi dan infeksi merupakan faktorpenghambat penyembuhan luka . Sering terjadi pada luka
kronik. Penggunaan antiseptic topical, antimicrobial sangat dibutuhkan terutama bila bakteri
sudah menyebar secara sistemik maka dibutuhkan antibiotic yang sesuai hasil kultur pus.

Moisture Balance
Salah satu keuntungan lingkungan luka yang lembab adalah mempercepat re-epitelisasi , selain
itu juga mencegah invasi bakteri. Sebelum mengaplikasikan penggunaan balutan, perlu dilakukan
pengkajian jumlah eksudat terlebih dahulu, sedikit, sedang atau banyak. Bila luka dalam kondisi
kering dapat diberikan Hydrogel, atau Hydrocolloid, sedangkan luka dengan kondisi lembaba atau
eksudat sedikit dapat menggunakan hydrogel , Hydrocolloid , semipermeable film. eksudat
sedang dapat hydrofibre dan foam, untuk eksudat banayk menggunakann hydrofibre, foam, extra
absorbent dry dressing.

EPITHELIAL /EDGE ADVANCEMENT


Peran kita disini dibutuhkan dalam memperhatikan
hal yang menggangu proses epitelisasi
masalah yang umum terjadi
1. Maserasi (karna kelibihan eksudat)
2. Hypergaranulasi (luka yang terlalu lembab)
3. Callus (tekanan yg berlebihan pada tepi luka)
4. Edema (akibat hambatan venous return)
5. Scab formation ( akibat panjangnya proses proliperasi )
PERAWATAN LUKA
3M
1. MENCUCI LUKA
pada proses ini diperluka cairan yang non toksik, normal saline, atau cairan antiseptic. Yang boleh
dipergunakan yang mengandung PolHexaMetylene Biguanide), yang tidak boleh lagi digunakan,
clorinne. H2O2 , iodine (korosif jaringan granulasi)

2. MENGANGKAT JARINGAN MATI


Proses ini dapat dilakukan sesuai dengan
keadaan Luka

3. MEMILIH DRESSING DAN TOPIKAL YANG TEPAT


- Melindungi luka
- Mampu mepertaahankan kelembaban
- Absorb Cairan
- Nyaman digunakann, mengurangi nyeri
- Mengontrol Bau
- Mempercepat Penyembuhan luka
Balutan luka
Balutan dibagi menjadi 2
1. Balutan Primer
2. Balutan SeKunder

Dressing atau Balutan Luka

1. Gauze / kasa
- Secondarydressing
- Absorbent
- Alat untukmechanical debridement

2. Transparant film
• Polyurethane adhesive film
• Waterproof dan gas permeable
• Support autolysis debridement
• Mengurangi nyeri
• Non absorbent
• Contoh: tegaderm, fixomul transparent, opsite, dll

3. Hidrogels
• CMC polymer yang sudah dimodifikasi, dengan campuran utama air
(banyaknya bervariasi pada masing-masing produk
• Menciptakan suasana lembab (rehidrasi)
• Untuk luka bakar derajat 1 atau 2, memberi efek dingin
• Bentuk: tube, spray, impregmented
4. Hydrokoloid
Hydrocolloid mengandung Sodiumcarboxylmethilcellulosa
(NaCMC) dan gelatin
• Sifat: waterproof, adhesive, Occlusive
• Bentuk: lembaran, powder, pasta
• Kemampuan menyerap sedikit hingga sedang exudate
• Contoh: Comfeel, Ultec Pro, Duoderm, dll

5. Calsium alginate
CALCIUM ALGINATE
• Serat Polisakarida : rumput laut
• Agen hemostatic : pengikat calcium ion pd koagulasi
• Menyerap sedang hingga banyak exudate dan saat
Berikatan dg exudate menjadi gel. Bentuk: lembaran, rope
• Contoh: Curasorb, Seasorb, Kaltostat, Calci care,
cutimed Alginate, Sorbsan, dll
6. Polyurethane foam
• Semipermeable, waterproof,ada yang adhesive.
• Bentuk: lembaran dan roop untuk mengisi ronggaTidak
meningalkan residu
• Absorban dgn kemampuan serap lebih tinggi, Eksudatif
sedang – sangat banyak (stadium III / IV)
• Aman digunakan pada luka infeksi
• Kontrol hipergranulasi
• Allevyn, Suprasorb P, Bitain comfell Tielle/Lite/Plus,
Flexipore, Spyrosorb,cutinova

7. Silver
Merupakan antimicrobial dengan spectrum luas
tdk boleh digunakan lebih dari 2minggu

8. Zink cream
Penelitian dilakukan sejak 1997. Bentuknya salep dengan bahan
dasar ZINC & VASELINE yang kemudian dijadikan sediaan yang
mampu mengatasi masalah-masalah LUKA KRONIS
9. Fiksasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai