Anda di halaman 1dari 56

PENUTUPAN LUKA

OPERASI (DRESSING)

KUSWANTO, S.ST., M.Kes.

PW HIPKABI SUMSEL
BIODATA KUSWANTO, SST., M.Kes.
Palembang, 19 Juli 1973
D III Keperawatan Akper Aisyiyah Palembang
Th.1996
D IV KMB Poltekkes Kemenkes RI Palembang
Th. 2010
S2 Kesmas STIK Bina Husada Palembang
Th. 2014

RS Muhammadiyah Palembang
Kamar Bedah 14 Tahun
engkoeswanto@gmail.com
081278831203 DPW HIPKABI Sumatera Selatan
DPW HPMI Sumatera Selatan
Status : Nikah DPD PPNI Kota Palembang
Anak : 1 Putra 2 Putri LPB - MDMC PWM Sumatera Selatan
Tujuan Umum

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu


menjelaskan Teknik Penutupan Luka Operasi
Tujuan Khusus
Setelah mengikuti materi ini peserta mampu

1
Menyebutkan pengertian
luka operasi

Menjelaskan mekanisme

2 terjadinya luka

Menjelaskan jenis-jenis

3 luka infeksi luka operasi.


Tujuan Khusus

4 Menjelaskan proses
penyumbuhan luka.

5 Menjelaskan manajemen
penyembuhan luka.

6 Menjelaskan Karakteristik dan


jenis-jenis pembalut luka
(Wound Dressing.
Konsep Luka

LUKA
LUKA
Luka adalah suatu gangguan dari
kondisi normal pada kulit ( Taylor,
1997).
Luka adalah kerusakan kontinyuitas
kulit, mukosa membran dan tulang
atau organ tubuh lain (Kozier, 1995).
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian
jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma
benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
(R. Sjamsu Hidayat, 1997).
Anatomi dan Fisiologi Sistem Integument
Fungsi Kulit
Epidermis
Terdiri atas lapisan
adiposa/lemak dan
pembuluh darah arteri
& vena.
Berfungsi sebagai
pelindung dari
gangguan mekanis,
zat kimiawi, mikroba
dan air.
Terdiri atas lapisan adiposa/lemak, dan pembuluh
darah arteri dan vena.
Berfungsi sebagai regulasi temperatur dan
sensitifitas kulit (saraf) dan perlindungan dari
gangguan mekanis.
Berfungsi sebagai penyimpanan energi,
metabolisme vitamin D sensasi nyeri, sentuhan,
suhu, menjaga temperatur.
Jenis Luka Berdasarkan Proses Penyembuhan
Primary Intention:
- Luka bersih,
- penutupan luka mudah dilakukan
Secondary Intention::
- Kehilangan jaringan kulit yang luas
- Luka infeksi atau terkontaminasi
Tertiary Intention :
Penundaan penutupan karena infeksi atau
gangguan hemostasis
Mekanisme Terjadinya Luka
Luka Insisi (Incised Wounds)

Terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam.


Luka Memar (Contution Wound)

Terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan dan


dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak.
Luka Lecet (Abrad Wound)

Terjadi karena terjatuh atau bergesekan dengan


permukaan yang kasar.
Luka Tusuk (Punctution Wound)

Terjadi akibat adanya benda.


Luka Gores (Lacerat Wound)

Terjadi akibat benda yang tajam.


Luka Tembus (Penetrat Wound)

Terjadi akibat benda yang tajam yang menembus


jaringan.
Luka Bakar (Combustio)

Terjadi disebabkan oleh panas, listrik, zat kimia,


gesekan, atau radiasi.
Jenis – Jenis Luka
1. Tingkat Kontaminasi Luka
Luka Bersih (Clean Wounds)

luka bedah tidak terinfeksi dan tidak terjadi proses


peradangan
Luka Bersih Terkontaminasi (Clean-
contamined Wounds)

luka pembedahan dimana saluran respirasi,


pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi
terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi
Luka Terkontaminasi (Contamined Wounds)

terdapatnya mikroorganisme pada luka


Luka Kotor atau Infeksi (Dirty or Infected
Wounds)

luka terbuka, fresh akibat kecelakaan.


2. Kedalaman dan Keluasan Luka
Luka Superfisial Non –Blanching Eritema

luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.


Luka Partial Thickness

Hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan


bagian atas dari dermis
Luka Full Thickness

Hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau


nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas
sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang
mendasari.
3. Waktu Penyembuhan Luka
Luka Akut

Disebabkan oleh trauma atau pembedahan. Waktu


penyembuhan relatif cepat.
Luka Kronis

Luka yang belum sembuh setelah 3 bulan. Waktu


penyembuhan cenderung lebih lama, resiko terinfeksi
lebih besar.
Proses Penyembuhan Luka
1. Proses
Inflamasi
/Fase defensif
Berlangsung 3
-4 hari
Aktivasi faktor
pembekuan,
pembentukan
fibrin &
agregasi
platelet
Lanjutan: Proses penyembuhan luka
2. Fase proliferasi
Pembentukan jaringan baru melalui proses
granulasi & epitelisasi hari ke - 4 s/d hari ke - 21

3. Fase maturasi / remodeling


Proses pembentukan kembali melalui penutupan
luka
Proses dapat berlangsung selama 1 tahun
Faktor Yang Menghambat
Luka :
1. Faktor Sistemik
Umur, nutrisi, infeksi, sirkulasi dan
oksigenisasi, iskemia.
2. Faktor Lokal
Ukuran luka, kedalaman luka, lokasi luka,
lokal infeksi, pengobatan
Penutupan Luka Operasi
Jahitan

Adhesive Tape

Stepler

Topikal
Teknik Membalut / Dressing
Tujuan penggunaan
dressing
• Menutup & melindung luka
dari trauma & kontaminasi
• Menyerap cairan
• Membalut & mengimobilisasi
daerah/ area insisi
• Membantu proses hemostasis,
mengurangi edema melalui
proses penekanan
• Mengurangi nyeri &
memberikan kenyaman pada
pasien.
Ketentuan
pemilihan jenis
dressing
1. Jenis luka
2. Proses penyembuhan
luka : primary,
Secondary atau
Tertiary intention
3. Jumlah cairan eksudat
4. Lokasi luka
Syarat – syarat Dressing

Memiliki lapisan penyerap


sehingga dapat menyerap
eksudat dengan maksimal

Daya rekat kuat

Kertas/plastik penutup
harus kuat
Bantalan dapat menyerap darah
dan eksudat
Semipermiabel
Klasifikasi dressing untuk luka post
operasi

• Gauze
( Kassa )
• Transparent
Adhesive Film
• Kombinasi
Gauze Dressings
( Kain Kassa )
Bahan :
• Katun atau sintetis
• Berupa anyaman atau bukan
anyaman
• Berupa bantalan , lembaran
atau gulungan

Sifat:
• Berbagai bentuk
• Menyerap
• Permeabel

Kegunaan :
• Untuk insisi tertutup
• “Basah ke kering”
• Bahan penutup diatas luka
Dressing transparan
Kriteria
1. Tipis dan transparan
2. Terbuat dari bahan yang dapat
dilalui oleh oksigen dan uap air
(mis; poliuretan)
3. Daya rekat kuat, hipoalergi dan
tahan air
4. Bantalan dapat menyerap darah &
eksudat, tetapi tidak lengket ( Mis
: polietilen)
5. Kertas penutup harus kuat agar
tidak mudah sobek/bocor
HYDROCOLLOID
BERFUNGSI
MENGANGKAT JARINGAN
NEKROTIK, MENJAGA
KESTABILAN
KELEMBABAN LUKA,
MENYERAP EKSUDAT
MINIMAL

CONTOH : DUODERM
MODERN
DRESSING

ALGINATE
TERBUAT DARI
RUMPUT LAUT,
MEMBENTUK GEL
DIATAS PERMUKAAN
LUKA, DAPAT
MENYERAP EKSUDAT
BANYAK ,
MENGANDUNG
CALSIUM

CONTOH : SORBSAN
MODERN DRESSING

FOAM DRESSING
MENJAGA KELEMBABAN
LUKA, MENJAGA
PENETRASI BAKTERI DAN
AIR, MENYERAP EKSUDAT
SEDANG SAMPAI BESAR

CONTOH : CUTINOVA,
LYOFOAM
Balutan pada ankle
Balutan pada Radius Ulna
Balutan pada Kepala
Balutan pada Telapak Tangan
Balutan pada Humerus
Balutan pada Toraks
KESIMPULAN

Prinsip dalam perawatan luka post operasi :


1. Kaji keadaan luka
2. Seleksi jenis dressing yang diperlukan
3. Seleksi jenis perekat & cara penggunaan
perekat
4. Beri edukasi/pendidikan bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai