Anda di halaman 1dari 42

LUKA DAN

PERAWATAN LUKA
Apa itu luka ?
Definisi Luka
 Luka adalah suatu gangguan dari kondisi
normal pada kulit ( Taylor, 1997).
 Luka merupakan suatu kerusakan
integritas kulit yang dapat terjadi ketika
kulit terpapar suhu atau pH, zat kimia,
gesekan, trauma tekanan dan radiasi.
Penyebab Luka
 Trauma  Malignansi
 Panas dan terbakar  Kerusakan jaringan
baik fisik maupun kimia
ikat
 Gigitan binatang atau
serangga  Penyakit metabolik,
 Tekanan seperti diabetes
 Gangguan vaskular,  Defisiensi nutrisi
arterial, vena atau  Kerusakan
gabungan arterial dan
vena psikososial
 Immunodefisiensi  Efek obat-obatan
Macam – Macam luka
 Luka lecet
 Luka tusuk
 Luka memar
 Luka sayat
 Luka tembak
 Luka bakar
 Luka gigitan
 Laserasi
 Luka teriris
JENIS LUKA DASAR
Berdasarkan derajat kontaminasi
1. Luka bersih yaitu luka yg dialami tidak terdapat
inflamasi, yg merupakan lukan sayat elektif da
steril dimana luka tersebut berpotensi untuk
infeksi.
2. Luka bersih terkontaminasi, yaitu jenis luka
yang dialami seorang akibat luka pembedahan
dimana saluran pernafasan, saluran
pencernaan, dan saluran perkemihan dalam
kondisi terkontrol.
3. Luka terkontaminasi, yaitu jenis luka yang
berpotensi terinfeksi spillage saluran
pernafasan, saluran pencernaan, dan saluran
perkemihan
Berdaarkan sifat kejadian
1. Luka disengaja, yaitu jenis luka yang

disebabkan oleh radiasi atau


pembedahan
2. Luka tidak disengaja, yaitu jenis luka
yang disebabkan oleh trauma, biasanya
berupa luka tertutup dan luka terbuka
Berdasarkan penyebab
1. Vulnus scissum, yaitu jenis luka berupa luka sayat akibat benda

tajam, pinggir luka nya tajam


2. Vulnus contusum, yaitu jenis luka berupa luka memar karena cedera

pada jaringan bawah kulit akibat benturan benda tumpul


3. Vulnus laceratum, yaitu jenis luka berupa luka robek akibat terkena

mesin atau benda lainnya menyebabkan robeknya jaringan rusak


dalam
4. Vulnus puncture, yaitu jenis luka yang berupa luka tusuk yang kecil

di bagian luar (dibagin mulut, tetapi besar di bagian dalam luka


5. Vulnus sclepetau, yaitu jenis luka berupa luka tembak akibat
tembakan peluru
6. Vulnus morsum, yaitu jenis luka berupa gigitan yang tidak jelas
bentuknya pada bagian luka
7. Vulnus abrasion, yaitu jenis luka berupa luka terkikis yang terjadi

pada luka dan tidak sampai kepembuluh darah


Berdasarkan katagori luka
1. Luka accidental, yaitu jenis luka berupa

luka cedera yang tidak disengaja


seperti kena pisau, luka tembak, luka
bakar, tepi luka bergerigi, berdarah,
dan tidak steril
2. Luka bedah, yaitu jenis luka berupa

luka akibat terapi yang direncanakan


Berdasarkan integritas kulit
1. Luka terbuka, yaitu jenis luka berupa

kerusakan yang melibatkan kulit atau


membran mukosa kemungkinan
pendarahan disertai kerusakan
jaringan, risiko infeksi
2. Luka tertutup, yaitu jenis luka berupa

luka yang tidak terjadi kerusakan pada


integritas kulit, tetapi terdapat
kerusakan jaringan lunak , mungkin
cedera internal dan pendarahan
Berdasarkan kedalaman jaringan yang terlibat
1. Superficial, yaitu jenis luka yang terjadi hanya
pada bagian jaringan epidermis
2. Partial thickness, yaitu jenis luka yang meluas
sampai kejaringa dermis
3. Full thickness, yaitu jenis luka yang terjadi

pada lapisan yang paling dalam dari jaringan


yang destruksi. Melibatkan jaringan subkutan
dan kadang2 meluas sampai ke fascia dan
struktur yang dibawahnya seperti otot, tendon
atau tulang
MEKANISME TERJADINYA LUKA DASAR

1. Luka insisi, berupa luka yan g mekanismenya


terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam.
Ex: pembedahan. Luka bersih tertutup oleh sutura
setelah seluruh pembuluh darah yang luka diikat
2. Luka memar, berupa luka yang mekanismenya
terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan .
Biasanya berkaitan dengan cedera jaringan
lunak , pendarahan dan bengkak.
3. Luka lecat, berupa luka yang mekanismanya
terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda lain
yang biasanya dengan yang tidk tajam
Lanjutan.....
4. Luka tusuk berupa luka yang mekanismenya terjadi
akibat adanya benda, Ex: peluru atau pisau yang
masuk ke dalam kulit dengan diameter kecil
5. Luka gores berupa luka yang meknismenya terjadi
akibat bend yang tajam. Ex kaca atau kawat
6. Luka tembus berupa luka yang mekanismenya
menembus organ tubuh biasanya pada bagian awal
luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian
ujung biasnya luka nya melebar
7. Luka bakar berupa luka yang mekanismenya terjadi
karena terbakar oleh api atau cairan panas maupun
sengatan arus listrik.
WARNA DASAR LUKA
1. MERAH TUA, terang dan tampak lembab
yang merupakan luka bersih
bergranulasi (warna merah),
MERAH vaskularisasi (suplai O2&nutrisi ke organ
pencernaan) baik, mudah berdarah
2. MERAH MUDA/PUCAT, lapisan epitelisasi
(warna pink) sebagai fase akhir dari
proses penyembuhan

Kuning kecoklatan atau kuning


KUNING kehijaua atau kuning pucat.
Terjadi pada kondisi luka
terinfeksi dan luka
terkontaminasi

Hitam kecoklatan atau hitam


kehijauan, sebagai bentuk
HITAM luka pada jaringan nekrosis
dan merupakan avaskularisasi
TUJUAN PERAWATAN LUKA
1. Mencegah infeksi
2. Menghambat atau membunuh mikrorganisme
3. Melindungi luka dari taruma mekanik Ex : patah tulang
4. Mengimobilisasi luka
5. Mengabsorbsi drainase
6. Mencegah kontaminasi dari kotoran2 tubuh( feses dan
urin)
7. Memabantu hemostasis (menghentikan pendarahan)
8. Memberikan lingkungan fisiologis yang sesuai
penyembuhan luka
9. Meningkatkan kenyaman fisik dan psikologis
Penyembuhan Luka

 Penyembuhan luka adalah


proses yang komplek dan
dinamis dengan perubahan
lingkungan luka dan status
kesehatan individu.
Fase Penyembuhan Luka

Fase Hemostatis/ lebam


• Peristiwa pada awal terjadinya jejas. Proses ini
sangat cepat, hanya berlangsung 5-10 menit
(Mackay
Fase & Miller, 2003).
Inflamasi/peradangan
• Peradangan merupakan respon vaskuler dan
seluler terhadap luka. Fase inflamasi berlangsung
sejak terjadinya luka sampai hari kelima.
• Pada fase ini tampak kemerahan, pembengkakan,
Fase Proliferasi/perbaikan luka
• Dimulai pada hari kelima sampai minggu ketiga pasca
trauma. Fase proliferasi merupakan fase perbaikan luka
• Akan terbentuk sel baru yang akan mengisi daerah luka di
permukaan.
Fase Remodelling/penyempurnaan luka
• Dimulai pada minggu ketiga setelah perlukaan dan
berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Pada fase ini,
terjadi penyempurnaan terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan yang kuat dan bermutu. (ex. Operasi SC)
Faktor yang Mempengaruhi
Penyembuhan Luka

• Kontaminasi luka : Pembalutan luka >> Jika terlalu kencang dapat


mengurangi suplai oksigen yang membawa nutrisi dan oksigen.
Faktor Luka • Edema : Bengkak
• Hemoragi : perdarahan

• Usia : Semakin bertambah usia pasien, semakin kurang kelenturan jaringan.


• Nutrisi : Nutrisi yang kurang dapat menghambat sintesis kolagen dan terjadi
Faktor penurunan fungsi leukosit.

Umum • Obesitas (kegemukan/0


• Medikasi : Pada beberapa obat dapat mempengaruhi penyembuhan luka,
seperti steroid, antikoagulan, antibiotic spectrum luas.

• Sifat injuri : Kedalaman luka, dan luas jaringan yang rusak mempengaruhi
Faktor penyembuhan luka, bahkan bentuk luka.

Local • Adanya infeksi : Jika pada luka terdapat kuman pathogen penyebab infeksi,
maka penyembuhan luka menjadi lambat.
Alat yang dipakai dalam penyembuhan
luka dasar

Pinset anatomi
Pinset cirurghis
Gunting steril/jaringan
 Gunting perban/kasa
 Naald voerder
 Jarum
 Benang
 Larutan betadin
 Obat anastesi
 Spuit
 Plester
Bengkok
 Kasa steril
 Sarung tangan steril
 Perban
 Cairan NACl
Cara – Cara Perawatan Luka Di Rumah

 Persiapan alat
1. Kapas
2. Kassa seteril
3. Cairan infus NaCl 0,9 % atau air matang
yang sudah dingin
4. Kayu putih
5. Plester
6. Gunting
7. Kantong plastik
 Langkah – Langkah
1) Atur posisi senyaman mungkin
2) Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan
kepada pasien
3) Keluarga yang akan melakukan ganti balutan
sebelumnya mencuci tangan terlebih dahulu
dengan sabun
4) Buka plester/ perban (dengan menggunakan
kayu putih)
5) Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong
plastic
MASALAH YANG TERJADI PADA LUKA

1. Infeksi, tanda infeksi kemerahan, demam, nyeri,


bengkak, jaringan disekitar kulit mengeras. Serta
adanya kenaikan leukosit (sel darah putih)
2. Dehiscene, yaitu pecahnya luka sebagian atau
seluruhnya yang dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor. Ex: kegemukan, kekurangan nutrisi,
terjadinya trauma. Tandanya demam, takikardia
(peningkatan detak jantung), dan nyeri pda daerah
luka
3. Eviceration, penonjolan organ tubuh bagia dalam
ke arah luar melalui luka.
4. Pendarahan
Akibatnya luka yang tidak
di rawat
 Luka lama kering
 Terjadi infeksi
 Perdarahan
 Kecacatan.
 Gangguan terhadap sistem tubuh yang
lain.
 Kematian.
 6) Bersihkan luka :
• Cuci luka terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi
NaCl 0,9% atau kapas lembab yang telah dibasahi air
matang yang telah dingin
• Keringkan luka dengan kassa kering steril
• Untuk luka yang masih basah, kompres luka dengan
kassa yang telah dibasahi NaCl 0,9%
• Tutup luka yang telah dikompres kassa NaCl 0,9%
dengan kassa kering
• Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas atau
perban menggunakan perban gulung
7) Bereskan peralatan
8) Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai