Anda di halaman 1dari 17

PERAWATAN LUKA DALAM PRAKTIK

KEBIDANAN
OLEH :
1. AMIRA AGUSTIN RAHAYU
2. DESNITA SYAKINA RAMADHANI
3. NOFIA CITRA DWI RAMANDHANI
Pengertian luka
Luka suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit (Taylor, 1997).
Luka kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier, 1995)
Sifat kejadian
Luka disengaja misalnya luka terkena radiasi atau bedah
Luka tidak di sengaja misalnya luka terkena trauma
dibagi menjadi 2 :
oLuka tertutup : jika tidak terjadi robekan,
oLuka terbuka : terjadi robekan dan kelihatan seperti luka abrasi,
yakni luka akibat gesekan, luka puncture, yakni luka akibat tusukan
Penyebabnya

NON
MEKANIS
MEKANIS
Luka Non Mekanik
1. Zat Kimia
2. Termik
3. Radiasi
4. Serangan listrik
Luka Mekanik
Vulnus scissum (luka sayat) akibat benda tajam
Vulnus contusum (luka memar) dikarenakan cedera pada jaringan bawah kulit akibat benturan
benda tumpul.
Vulnus kaceratum (luka robek) akibat terkena mesin atau benda lainnya yang menyebabkan
robekanya jaringan rusak dalam.
Vulnus punctum (luka tusuk) yang kecil di bagian luar ( bagian mulut luka) akan tetapi besar di
bagian mulut luka.
Vulnus seloferadum (luka tembak) akibat tembakan peluru.
Vulnus morcun (luka gigitan) luka gigitan yang tidak jelas bentuknya pada bagian luka
Vulnus abrasio (luka terkikis) yang terjadi pada bagian luka dan tidak sampai ke pembuluh darah.
Balutan Luka
◦ Balutan luka adalah suatu bahan yang bermacam materi kain yang
dipakai untuk membalut luka/menutupi tubuh yang cedera atau
terhindar dari kontaminasi.

◦ Pembalutan merupakan suatu tindakan medis yang dilakukan


untuk menutupi luka dari kontaminasi menggunakan bahan
tertentu. Pembalutan juga dikatakan sebagai penutupan suatu
bagian tubuh yang cedera dengan bahan tertentu dan dengan
tujuan tertentu.
Tujuan Pembalutan
1. Menahan bagian tubuh supaya tidak bergeser
2. Melindungi bagian tubuh yang cedera
3. Memberikan support pada bagian tubuh yang cedera.
4. Menutup bagian tubuh luka agar tidak terkontaminasi oleh cahaya, debu dan kotoran.
5. Memberikan tekanan terhadap kecenderungan timbulnya pendarahan
Klasifikasi Luka
1. Luka Bersih
Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang yang ahli
di bidangnya sehingga resiko yang dihadapi pasien akan sangat kecil karena aspek kontaminasi
dan kebersihan luka sangat diperhatikan.
2. Luka Bersih Terkontaminasi
Luka yang disebabkan oleh suatu tindakan operasi yang dilakukan oleh seorang yang ahli
di bidangnya, tetapi terkontaminasi pada saat dilakukannya pembedahan.
3. Luka Kotor
Luka yang disebabkan suatu kejadian yang tidak disengaja seperti kecelakaan sehingga
mengakibatkan patah tulang terbuka dan luka sobekan terbuka atau memar.
4. Luka Kotor Terkontaminasi
Luka kotor yang sudah terkontaminasi atau luka operasi yang sudah terkontaminasi pada
saat melakukan operasi. Luka tersebut sudah bernanah dan sudah membentuk lubang yang kotor
bernanah sehingga membutuhkan perawatan khusus untuk mencegah terjadinya pembusukan pada
jaringan tubuh lainnya.
3 Fase Reaksi Jaringan Tubuh terhadap
Luka
a. Fase 1
Selama beberapa hari pada minggu pertama akan memasuki fase inflamasi atau fase
pembengkakan. Pembengkakan jaringan yang tersayat disebabkan massa cairan tubuh yang
terkumpul dan terdapatnya sel fibroblast yang dapat meningkatkan suplai darah ke daerah luka.
b. Fase 2
Selama berlangsungnya proses pada fase 2, fibroblast akan berubah menjadi jaringan
kolagen. Kolagen adalah sel protein yang berfungsi membantu penyembuhan luka dengan
mempertahankan jaringan agar tetap terjaga kelenturannya.
c. Fase 3
Proses pada fase ini adalah pembentukan jaringan kolagen yang cukup. Selanjutnya, jaringan
kolagen itu secara bertahap akan mengembalikan kelenturan jaringan kulit sehingga kembali pada
keadaan normal.
Proses Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamasi
Berlangsung sampai hari ke-5. Akibat luka terjadi pendarahan, tubuh akan berusaha
menghentikannya dengan vasokonstriksi, pengerutan ujung pembuluh yang terputus (retraksi) dan
reaksi hemostasis.
2. Fase Politerasi atau Fibroplasi
Berlangsung dari akhir masa inflamasi sampai kira-kira minggu ke-3. Pada fase ini terjadi
proliferasi dari fibroblast yang menghasilkan mukopolisakarida, asamaminoglisin dan prolin yang akan
mempertautkan tepi luka.
3. Fase Remodelling/Resorbsi/Penyudahan
Pada fase ini terjadi proses pematangan yang terdiri dari penyerapan kembali jaringan yang
berlebih, pengerutan sesuai dengan gaya gravitasi dan akhirnya perupaan kembali jaringan yang baru
terbentuk. Fase ini berakhir bila tanda radang sudah hilang.
Faktor Yang Mempengaruhi
Penyembuhan Luka
1. Usia
2. Nutrisi
3. Infeksi
4. Sirkulasi dan Oksigenasi
5. Hematoma
6. Benda asing
7. Iskemia
8. Diabetes
9. Keadaan Luka
10. Obat
Penyulit Penyembuh Luka

1. Infeksi
2. Kurang nutrisi
3. Diabetes
4. Pengaruh obat
5. Sirkulasi darah buruk
6. Ulkus kulit
7. Minum alkohol
. Faktor Penghambat Penyembuh Luka
1. Oksigenisasi Jaringan
2. Penanganan Edema
3. Kelebihan Kadar Gula dan Lipid
4. Trauma
5. Psikososial
6. Sosial-Ekonomi
TERIMAKASIH 

Anda mungkin juga menyukai