“HIV/AIDS”
DI SMAN 1 WUNGU KABUPATEN MADIUN
I. Latar Belakang
Menurut psikologi, remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal
anak-anak hingga masa awal dewasa, yang dimasuki pada usia kira kira 10 hingga
12 tahun dan berakhir pada usia 18 tahun hingga 22 tahun. Sifat remaja yang
masih labil, dan suka mencoba-coba hal yang baru yang dianggap menantang.
Maka dari itu remaja dianggap sangat rentan dengan resiko penyakit HIV AIDS.
Remaja dianggap sebagai kelompok berisiko tinggi karena alasan berikut:
1. Remaja sedang mengeksplorasi identitas seksual mereka dan sering
bereksperimen tidak hanya dengan seks tetapi juga dengan narkoba.
2. Perilaku remaja cenderung impulsif dan sangat dipengaruhi oleh tekanan teman
sebaya.
3. Remaja sering merasa kebal dan kesulitan melihat konsekuensi jangka panjang.
Menurut data terbaru World Health Organisation (WHO) dan United
Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) pada tahun 2013,
wilayah Asia Tenggara memiliki jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus
& Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV dan AIDS) sebanyak 940.000
orang, dan wilayah Asia Tenggara menduduki peringkat ke-dua kasus HIV dan
AIDS di dunia setelah wilayah Afrika yang memiliki jumlah orang dengan HIV dan
AIDS (ODHA) sebanyak 7.580.000 orang. Data statistik kasus HIV dan AIDS di
Indonesia menunjukan bahwa nilai tertinggi dari jumlah komulatif kasus AIDS
banyak terjadi di usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 15.305 orang. Sesuai dengan
besarnya penduduk usia muda, pemerintah Indonesia menghadapi beberapa
masalah dalam menentukan berbagai kebijakan dan program, khususnya masalah
yang berhubungan dengan kesehatan reproduksi remaja. Maka sangat penting
bahwa usaha untuk menjangkau remaja dan pemuda tersebut dalam penyampaian
informasi dan penyediaan layanan harus disesuaikan dengan kebutuhan mereka.
Dilansir dari Bisnis.com, MADIUN. Komisi Penanggulangan AIDS Daerah
(KPAD) Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mencatat ada 92 warga di wilayah itu
yang terinfeksi HIV dan 27 orang di antaranya menderita AIDS sepanjang Tahun
2019. "Hal ini tentu sangat memprihatinkan. Karena tiap tahun temuan HIV/AIDS
di Kabupaten Madiun terus meningkat," ujar Sekretaris KPAD Kabupaten Madiun
Lenny D. Ambarsari kepada wartawan di Madiun, Kamis (10/10/2019). "Total
jumlah penderita HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Madiun sejak ditemukan
pertama kali tahun 2002 hingga Maret 2019 mencapai 717 orang. Dari jumlah itu,
ada 438 penderita HIV, sedangkan sebanyak 279 orang merupakan penderita
AIDS," ujar Sekretaris Umum KPAD Kabupaten Madiun Agrim Churnia kepada
wartawan di Madiun, Senin (8/4/2019). Menurut dia, penemuan HIV/AIDS di
Kabupaten Madiun seperti fenomena gunung es. Hanya permukaannya yang
terlihat, sementara jika ditelusuri lebih jauh, pihaknya yakin jumlah yang
ditemukan pasti lebih banyak.. Bahkan, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa
Timur sempat menyebut bahwa di Kabupaten Madiun diduga teridentifikasi ada
sekitar 1.400 orang dengan HIV/AIDS (ODHA). "Jumlah yang lebih besar itu
karena tidak sedikit dari mereka masih merasa malu untuk memeriksakan penyakit
yang dideritanya," kata Lenny.
Pergaulan bebas pada remaja dapat mempermudah risiko tertular penyakit
menular seksual seperti HIV dan AIDS. Sebagian remaja tidak memiliki
pengetahuan yang benar tentang kesehatan reproduksi dan seksualitas. Informasi
yang mereka dapat biasanya berasal dari teman atau media elektronik maupun
cetak, yang biasanya kurang atau bahkan tidak akurat. Informasi yang salah dapat
menjerumuskan remaja ke dalam pergaulan bebas yang dapat mengarah terhadap
tertularnya HIV dan AIDS. Stigma dan cap buruk merupakan tindakan memvonis
seseorang buruk moral atau perilakunya sehingga mendapatkan penyakit tersebut.
Orang-orang yang mendapat stigma biasanya dianggap memalukan dan sebagai
akibatnya mereka dipermalukan, dihindari, ditolak dan ditahan. Berdasarkan
masalah yang terpapar di atas, kami tertarik untuk melakukan penyuluhan
kesehatan tentang “HIV/AIDS”.
II. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 12
SMA Negeri 1 Wungu dapat mengetahui secara luas tentang HIV/ AIDS.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan siswa-siswi kelas 12
SMA Negeri 1 Wungu dapat:
a) Mengetahui definisi HIV/ AIDS
b) Mengetahui perantara HIV/AIDS
c) Mengetahui perkembangan HIV menuju AIDS
d) Mengetahui tanda dan gejala HIV/AIDS
e) Mengetahui cara penularan HIV/AIDS
f) Mengetahui cara pencegahan HIV/AIDS
g) Mengetahui cara pengobatan HIV/AIDS
V. Tema Kegiatan
“Stop HIV/ AIDS, Save Your Self, Save The World”
Mengetahui, Menyetujui,
Pembina Ketua STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
LUCIA ANI KRISTANTI S.SiT., M.Kes ZAINAL ABIDIN, SKM., M. Kes (Epid)
NIDN. 0419048401 NIS. 20160130