Anda di halaman 1dari 30

KONSEP LUKA

Created By;
Ns. Asep Mulyana, S.Kep., MM., M.Kep., Ph.D
PE N DAH U LUAN

Kulit berfungsi sebagai barier terhadap bahaya lingkungan.


Kulit melindungi tubuh dari kerusakan akibat mekanik,
radiasi, efek termal, kimia dan invasi mikroorganisme. Luka
meninmbulkan hilangnya fungsi perlindungan oleh kulit,
Bakteri dapat masuk ke jaringan yang lebih dalam dan
menimbulkan perlawanan tubuh serta menimbulkan infeksi.
Luka kecil dapat sembuh tanpa perhatian dari pelayanan
kesehatan, jika bahan-bahan dasar yang diperlukan untuk
penyembuhan ( suplai darah cukup, sistem kekebalan, serta
nutrisi baik, Tetapi luka besar/lebar atau luka disengaja
(intensional) khususnya operasi memerlukan perawatan agar
penyembuhan optimal.
Pengertian
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi
normal pada kulit ( Taylor)
Luka adalah kerusakan kontinyuitas
kulit, mukosa membran dan tulang atau
organ tubuh lain(Kozier)
Efek Luka
Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi
organ
Respon stres simpatis
Perdarahan dan pembekuan darah
Kontaminasi bakteri
Kematian sel
Jenis-Jenis Luka
Berdasarkan tingkat kontaminasi
1. Clean Wounds (Luka bersih)
luka bedah takterinfeksi yang mana tidak
terjadi proses peradangan (inflamasi)
Kemungkinan terjadinya infeksi luka
sekitar 1% - 5%.
Cont…
2.Clean-contamined Wounds (Luka
bersih terkontaminasi),
merupakan luka pembedahan
kontaminasi tidak selalu terjadi,
kemungkinan timbulnya infeksi luka
adalah 3% - 11%.
Cont…..
3.Contamined Wounds (Luka
terkontaminasi)
termasuk luka terbuka, fresh
Luka akibat kecelakaan dan operasi
dengan kerusakan besar dengan teknik
aseptik
Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
Cont…
4.Dirty or Infected Wounds (Luka kotor
atau infeksi)
yaitu terdapatnya mikroorganisme pada
luka.
Cont
Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka
1. Stadium I : Luka Superfisial (“Non-
Blanching Erithema) : yaitu luka yang
terjadi pada lapisan epidermis kulit.
2. Stadium II : Luka “Partial Thickness”
 yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian
atas dari dermis.
 Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti
abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
Cont…
3. Stadium III : Luka “Full Thickness” :
 yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan
atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas
sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang
mendasarinya.
 Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan
fasia tetapi tidak mengenai otot.
 Luka timbul secara klinis
 sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa
merusak jaringan sekitarnya.
Cont….
4. Stadium IV : Luka “Full Thickness”
yang telah mencapai lapisan otot, tendon
dan
tulang dengan adanya destruksi/kerusakan
yang luas.
Cont….
Berdasarkan waktu penyembuhan luka
1. Luka akut
 yaitu luka dengan masa penyembuhan
sesuai dengan konsep penyembuhan yang
telah disepakati.
Cont…..
2. Luka kronis
yaitu luka yang mengalami kegagalan
dalam proses penyembuhan, dapat karena
faktor eksogen dan endogen.
Mekanisme terjadinya luka
1. Luka insisi (Incised wounds)
terjadi karena teriris oleh instrumen yang
tajam. Misal yang terjadi akibat
pembedahan.
2. Luka memar (Contusion Wound)
terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan
dan dikarakteristikkan oleh cedera pada
jaringan lunak, perdarahan dan bengkak.
Cont…..
3. Luka lecet (Abraded Wound)
terjadi akibat kulit bergesekan dengan
benda lain yang biasanya dengan benda
yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound)
terjadi akibat adanya benda, seperti
peluru atau pisau
yang masuk kedalam kulit dengan
diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound)
terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh
kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound)
yaitu luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk
diameternya kecil tetapi pada bagian ujung
biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)
Prinsip Penyembuhan Luka

Menurut Taylor:
1. Kemampuan tubuh untuk menangani
trauma jaringan dipengaruhi oleh luasnya
kerusakan dan keadaan umum kesehatan
tiap orang
2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika
nutrisi yang tepat tetap dijaga
3. Respon tubuh secara sistemik pada
trauma
4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang
luka
5. Keutuhan kulit dan mukosa membran
disiapkan sebagai garis pertama untuk
mempertahankan diri dari
mikroorganisme, dan
6. Penyembuhan normal ditingkatkan
ketika luka bebas dari benda asing
tubuh termasuk bakteri.
Fase Penyembuhan Luka
1. Fase Inflamantori
2. Fase Proliferatif
3. Fase Maturasi
1. Fase Inflamantori
Fase ini terjadi segera setelah luka dan
berakhir 3 – 4 hari.
Dua proses utama terjadi pada fase ini
yaitu hemostasis dan pagositosis.
Hemostasis (Penghentian perdarahan)

 akibat fase konstriksi pembuluh darah di


daerah luka, berakibat pembekuan darah
untuk menutupi luka.
 bekuan dan jaringan mati, membantu
mencegah kontaminasi luka oleh
mikroorganisme.
Cont…..
Diikutivasodilatasi menyebabkan
peningkatan aliran darah ke daerah luka
yang membawa bahan-bahan dan nutrisi
yang diperlukan pada proses
penyembuhan. Pada akhirnya daerah luka
tampak merah dan sedikit bengkak.
Pagositosis
makrofag yang keluar dari monosit selama
lebih kurang 24 jam setelah cidera/luka
menelan mikroorganisme dan sel debris
melalui proses yang disebut pagositosis.
Makrofag juga mengeluarkan faktor
angiogenesis yang merangsang
pembentukan anak epitel pada akhir
pembuluh luka sehingga pembentukan
jaringan kembali dapat terjadi.
2. Fase Proliferatif
 Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir
pada hari ke-21.
 Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan
substansi dasar yaitu proteoglikan.
 Dua substansi ini membentuk lapis-lapis
perbaikan luka.
Cont…
 Sebuah lapisan tipis dari sel epitel
terbentuk melintasi luka dan aliran darah
ada didalamnya, pembuluh kapiler
melintasi luka (kapilarisasi tumbuh).
 Jaringan baru tsb disebut granulasi
jaringan, adanya pembuluh
darah,kemerahan dan mudah berdarah
3. Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai hari ke-21 dan
berakhir 1-2 tahun
Fibroblast terus mensintesis kolagen.
Kolagen menjalin dirinya , menyatukan
dalam struktur yang lebih kuat. Bekas
luka menjadi kecil, kehilangan elastisitas
dan meninggalkan garis putih (bekas)
Faktor Yang mempengaruhi luka

Usia
Nutrisi
Infeksi
Sirkulasi dan oksigenasi
Iskemia
Diabetes
Obat-obatan (antibiotik)
Komplikasi Penyembuhan Luka
Infeksi
Perdarahan
Dehiscence dan eviscerasi.
• Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka
partial atau total (Terpisahnya Tepi Luka)
• Eviscerasi adalah keluarnya pembuluh melalui
daerah irisan.
• Dehiscence luka dapat terjadi 4 –5 hari setelah
operasi sebelum kollagen meluas di daerah
luka

Anda mungkin juga menyukai