Anda di halaman 1dari 6

TAHAPAN KELUARGA STAGE 8 FAMILY RETIREMENT AND OLD AGE

KELOMPOK 5 :

Asep Saepul Milah

Eka Nursafitri

Lutfiyah Btuli Fatimah

Rani Aryanti

Windy Widya Yudha Wiratama

 Definisi

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental
emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. (Duvall dan Logan,1986, dalam Setiawati, 2008 :
hal 67).

Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan darah yang sama atau
tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus, yang tinggal dalam satu atap, yang
mempunyai ikatan emosional dan mempunyai kewajiban antara satu orang dengan orang yang
lainnya. (Bergess, 1962, dalam Setiawati, 2008: hal 13).

Menurut kelompok keluarga adalah sekumpulan individu yang tinggal serumah karena adanya
hubungan darah, perkawinan ataupun adopsi, yang saling berinteraksi dan mempertahankan
kebudayaan.

 Tipe keluarga

a. Tradisional Nuclear

Keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak yang tinggal dalam satu rumah ditetapkan oleh
sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau kedduanya dapat bekerja diluar rumah.

b. Extended Family

Adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara
sepupu, paman, bibi dan lain sebagainya.

c. Reconstituted Nuclear

Pembentukan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali suami atau istri, tinggal dalam
pembentukan satu rumah dengan anak-anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun
hasil dari perkawinan baru. Satu atau keduanya dapat bekerja diluar rumah.

d. Niddle Age/Aging Couple

Suami sebagai pencari uang, istridi rumah atau kedua-duanya bekerja di rumah, anak-anak sudah
meninggalkan rumah karena sekolah/ perkawinan/ meniti karir.

e. Dyadic nuclear

Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak, keduanya atau salah satu bekerja diluar
rumah.
f. Single Parent

Satu orang tua sebagai akibat perceraian atau kematian pasanganya dan anak-anaknya dapat tinggal
dirumah atau diluar rumah.

g. Dual cariier

Suami istri atau keduanya orang karier dan tanpa anak

h. Commuter married

Suami istri atau keduanya orang karier dan tinggal terpisah pada jarak tertentu, keduanya saling
mencari pada waktu-waktu tertentu.

i. Single adult

Wanita atau pria dewasa yang tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan untuk kawin.

j. Three Generation

Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah

k. Institusional

Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalamm suatu panti-panti.

l. Communal

Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogamy dengan anak-anaknya dan
bersama-sama dalam penyediaan fasilitas.

m. Group Marriage

Satu perumahan terdiri dari orang tua dan keturunanya didalam satu kesatuan keluarga dan tiiap
individu menikah dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.

n. Unmarried parent and Child

Ibu dan anak dimana perkawinan tidak dikehendaki, anak diadopsi.

o. Cohibing Couple

Dua orang atau pasangan yang tinggal bersama tanpa kawin.

 Struktur keluarga

a. Patrilinear

Patrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak keluarga sedarah dalam beberapa
generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah

b. Matrilinear

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dari beberapa generasi, dimana
hubungan itu disusun melalui jalir garis ibu.

c. Matrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri
d. Patrilokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami

e. Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara
menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami istri.

 Funsi Keluarga

1. Fungsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal keluarga, yang mkerupakan basis kekuatan
keluarga. Fungsi afektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Keberhasilan
melaksanakan fungsi afektif tampak pada kebahagiaan dan kegembiraan dari seluruh anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga slaing mempertahankan iklim yang positif. Hal tersebut dapat
dipelajari dan didkembangkan melalui interaksi dan hubungan dalam kelduarga. Dengan demikian,
keluarga yang berhasil melaksanakan fungsi afektif, seluruh anggota keluarga dapat
mengembangkan konsep diri positif.

2. Fungsi sosialisasi adalah proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu, yang
menghasilkan interaksi social dan belajar berperan dalam lingkungan sosial. Sosialisasi dimulai sejak
manusia lahir. Keluarga merupakan tempat individu untuk belajar bersosialisasi, misalnya anak yang
baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang yang disekitarnya. Kemudian beranjak balita
dia mulai belajar bersosialisasi dengan lingkungan sekitar meskipun demikian keluarga tetap
berperan penting dalam bersosialisasi. Keberhasilan perkembangan individu dan keluarga dicapai
melalui interaksi atau hubungan antar anggota keluarga yang diwujudkan dalam sosialisasi anggota
keluarga belajar disiplin, belajar norma-norma, budaya dan perilaku melalui hubungan dan interaksi
keluarga.

3. Fungsi reproduksi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya manusia. Maka
dengan ikatan suatu perkawinan yang sah, selain untuk memenuhi kebutuhan biologis pada
pasangan tujuan untuk membentuk keluarga adalah untuk meneruskan keturunan.

4. Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan seluruh anggota
keluargta seperti memenuhi kebutuhan akan makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Banyak
pasangan sekarang kita lihat dengan penghasilan yang tidak seimbang antara suami dan istri hal ini
menjadikan permasalahan yang berujung pada perceraian.

5. Fungsi perawatan kesehatanjuga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan praktek asuhan
kesehatan, yaitu untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan dan atau merawat anggota
keluarga yang sakit. Kemampuan keluarga dalam memberikan asuhan kesehatan mempengaruhi
status kesehatan keluarga. Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan kesehatan dapat
dilihat dari tugas kesehatan keluarga yang dilaksanakan. Keluarga yang dapat melaksanakan tugas
kesehatan berarti sanggup menyelesaikan masalah kesehatan.

 Tahap perkembangan keluarga akhir lansia

Tahap perkembangan keluarga usia lanjut menurut Friedman (1998) Tahap terakhir siklus kehidupan
keluarga yang dimulai ketika salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiunan, sampai
salah satu pasangan meninggal dan berakhir ketika kedua pasangan meningggal. Persepsi terhadap
siklus kehidupan ini sangat berbeda dikalangan keluarga lanjut usia. Beberapa orang merasa
menyedihkan, sementara yang lain merasa hal ini merupakan tahun-tahun terbaik dalam hidup
mereka. Banyak dari mereka yang tergantung dari sumber-sumber finansialyang adekuat,
kemampuan memelihara rumah yang memuaskan dan status kesehatan individu. Mereka yang tidak
lagi mandiri karena sakit, umumnya memiliki norma yang rendah dan kesehatan fisik yang buruk
sering merupakan antersedan penyakit mental dikalangan lansia.

Karena proses menua berlangsung dan masa pension menjadi suatu kenyataan, maka ada beberapa
macam stressor atau kehilangan-kehilangan yang dialami oleh mayoritas lansia dan pasangan-
pasangan yang mengacaukan transisi peran mereka. Hal ini meliputi :

1. Ekonomi- Menyesuaikan terhadap pendapatan yang turun secara substansial, mungkin kemudian
menyesuaikan terhadap ketergantungan ekonomi (ketergantungan pada keluarga atau subsidi
pemerintah)

2. Perumahan- Sering pindah tempat tinggal yang lebih kecil dan kemudian dipaksa pindah
ketatanan institusi.

3. Sosial-Kehilangan (kematian) saudara, teman-teman dan pasangan.

4. Pekerjaan- Keharusanan pension dan hilangnya peran dalam pekerjaan dan perasaan
produktivitas.

5. Kesehatan-Menurun fungsi fisik, mental dan kognitif ; memberikan perawatan bagi pasangan
yang kurang sehat.

Tahap terakhir perkembangan keluarga dimulai saat salah satu pasangan pensiun, berlanjut salah
satu pasangan meninggal. Proses usia lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat
dihindari karena berbagai proses stresor dan kehilangan yang harus dialami keluarga.

 Tugas Perkembangan keluarga dewasa akhir atau lansia

Tugas – tugas perkembangan keluarga dewasa akhir atau usia lanjut menurut Fiedman (1998)
adalah :

1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.

Orang tua yang tinggal dirumah sendiri biasanya mempunyai penyesuaian diri yang baikdari pada
tinggal bersama anaknya. Orang tua yang pindah kerumah anaknya biasanya lansia dengan
penurunan kesehatan atau ekonomi sehingga tidak punya pilihan lain. Hal ini merupakan bukti
pengaturan diri hidup secara mandiri merupakan predictor kesejahteraan yang ampuh bagi
lansia.Perpindahan tempat, merupakan traumatik karena berarti meninggalkan pertalian tetangga
dan persahabatan yang member kenyamanan dan keamanan.Akan tetapi, jika hal ini harus terjadi
maka menciptakan lingkungan seperti lingkungan lama merupakan hal yang penting pada saat ini.

2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.

Ketika pensiun, terjadi penurunan pendapatan secara tajam, dan seiringnya dengan berlalunya
tahun, pendapatanpun semakin menuru dan semakin tidak memadahi karena terus naiknya biaya
hidup dan terkurasnya tabungan. Lansia lebih banyak menghabiskan uang untuk perawatan
kesehatan sehingga perlu menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatannya.Program asuransi atau
bantuan orang lain terutami dari generasinya mungkin sangat dibutuhkan pada saat ini.

3. Mempertahankan hubungan perkawinan

Perkawinan yang dirasakan memuaskan memuaskan dalam tahun tahun berikutnya biasanya
mempunyai sejarah positif yang panjang dan sebaliknya. Riset membuktikan bahwa perkawinan
mempunyai kontribusi yang besar bagi moral dan aktivitas yang berlangsung kedua pasangan lansia.
Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan. Lansia umumnya menyadari bahwa kematian
merupakan proses kehidupan yang normal. Akan tetapi, kematian pasangan merupakan hal-hal yang
sulit untuk diadaptasi.Kehilangan pasangan merupakan hal yang paling traumatis bagi lansia dan
mampu melunturkan semua dukungan, meskipun anak anak telah mengisi
kekosongannya.Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi.

4. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.

Meskipun ada suatu kecenderunagan bagi lansia untuk menjauhkan diri dari hubungan sosial,
keluarga tetap menjadi fokus interaksi-interaksi sosisl lansia dan sumber utama dukungan social.
Karena lansia menarik dari aktivitas-aktivitas dunia sekitarnya, hubungan-hubungan dengan
pasangan, anak-anak, cucu-cucu dan saudara-saudaranya menjadi lebih penting.

5. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).

Penelaahan hidup merupakan “life review” merupakan aktivitas yang vital dan umum dilakukan
lansia, karena aktivitas ini menggambarkan suatu penelaahan sentral kehidupan. Aktivitas ini
dipandang sebagai tugas perkembangan “ tipe kognitif” . hal penting dari aktivitas ini terletak pada
fakta bahwa penelaahan kehidupan memudahkan penyesuaian terhadap situasi-situasi yang sulit
dan memberikan pandangan terhadap kejadian- kejadian masa lalu. Lansia sangat peduli dengan
kualitas hidup mereka dan berharap agar mereka dan berharap agar dapat hidup terhormat dan
penuh arti.

 Masalah kes pada tahap keluarga dewasa atau lansia

1. Disabilitas disfungsional meningkat

2. Gangguan mobilitas

3. Penyakit kronik

4. Kekuatan dan fungsi otot menghilang

5. Layanan perawatan dalam jangka panjang

6. Memberikan asuhan

7. Isolasi social

8. Berduka atau depresi

9. Gangguan kognitif

 Cara penyusuaian diri lansia

1. Fisik

a. Kegiatan perawatan diri


b. Melakukan senam
c. Pemeriksaan kesehatan rutin
d. Mengikuti kegiatan yang masih mampu
e. Dilakukan
f. Minum obat secara teratur jika sakit
g. Makan makanan bergizi
h. Minum paling sedikit 8 gelas sehari

2. Psikologi

a. Mengenal masalah
b. Menerima proses penuaan
c. Pemberi nasehat dan pandangan
d. Beribadah secara teratur
e. Terlibat dalam kegiatan sosial maupun keagamaan
f. Sabar dan tawakal
g. Mempertahankan kehidupan social

3. Sosial dan masyarakat

a. Memiliki pandangan dan wawasan


b. Saling kunjung mengunjungi
c. Melakukan kegiatan rekreasi
d. Penyesuaian diri terhadap masa pension

4. Peran angota keluarga dalam merawat lansia di rumah

a. Melakukan pembicaraan terarah


b. Mempertahankan kehangatan keluarga
c. Membantu dalam melakukan persiapan makanan
d. Membantu kebutuhan transportasi
e. Membantu finansial
f. Memberikan kasih saying

Anda mungkin juga menyukai