Epidermis
Merupakan struktur lapisan kulit terluar
Sel-sel epidermis terus-menerus mengalami mitosis, dan berganti dengan yang baru
sekitar 30 hari.
Dermis
Merupakan lapisan kulit di bawah epidermis yang membentuk bagian terbesar kulit
dengan memberikan kekuatan dan struktur pada kulit
a. Lapisan Papilaris
b. LapisanRetikularis
Dermis juga tersusun dari pembuluh darah serta limfe, serabut saraf, kelenjar keringat
serta sebasea dan akar rambut.
Subkutan
Merupakan lapisan kulit yang paling dalam. Lapisan ini terutama berupa jaringan adipose
(lemak) yang memberi bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan
tulang. Jaringan subkutan dan jumlah lemak yg tertimbun merupakan faktor penting
pengaturan suhu. Secara umum kulit berfungsi untuk melindungi jaringan bagian bawah
kulit sebagai persepsi sensori, pengaturan suhu tubuh, tekanan darah, sintesis vitamin,
sekresi keringat.
B. PENGERTIAN
Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh. Luka merupakan rusaknya
kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak.
Berapa ahli berpendapat luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit ( Taylor,
1997). Luka adalah kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain.
Keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh yang dapat mengakibatkan fungsi tubuh
terganggu sehingga mengganggu aktivitas sehari – hari ( Lyndo, 2013 ). Luka merupakan
terbukanya kulit baik bagian luar maupun menembus sampai kebagian dalam atau kulit
paling bawah dari bagian kulit.
Frekwensi luka ditentukan oleh cairan luka, pus yang terbentuk, catatan medis, keadaan
luka serta rencana keperawatan, hal yang menyebabkan infeksi nosokomial adalah
kelemahan dari para petugas kesehatan dalam teknik aseptik ketika melakukan perawatan
luka atau kegiatan lain yang dilakukan dilokasi luka ( Smith, 2006 ).
C. ETIOLOGI
Luka rata - rata disebabkan oleh adanya beturan benda keras dengan bagian tubuh baik
dilakukan secara sengaja tau tidak sengaja, selain dari benturan penyebab luka juga bisa
disebabkan oleh tertusuk benda tajam, tertembak peluru, dari sifatnya bisa secara
keseluruhan atau sebagian yang terkena luka, dari bentuk luka ada yang beraturan dan ada
yang tidak beraturan ini disebabkan oleh bagaimana terjadinya atau awalnya luka.
Pembagian Luka
E. MANIFESTASI KLINIS
1. Dolor
Dolor adalah rasa nyeri, nyeri akan terasa pada jaringan yang mengalami infeksi. Ini
terjadi karena sel yang mengalami infeksi bereaksi mengeluarkan zat tertentu sehingga
menimbulkan nyeri. Rasa nyeri mengisyaratkan bahwa terjadi gangguan atau sesuatu
yang tidak normal (patologis) jadi jangan abaikan rasa nyeri karena mungkin saja itu
sesuatu yang berbahaya.
2. Kalor
Kalor adalah rasa panas, pada daerah yang mengalami infeksi akan terasa panas. Ini
terjadi karena tubuh mengkompensasi aliran darah lebih banyak ke area yang mengalami
infeksi untuk mengirim lebih banyak antibodi dalam memerangi antigen atau penyebab
infeksi.
3. Tumor
Tumor dalam konteks gejala infeksi bukanlah sel kanker seperti yang umum
dibicarakan tapi pembengkakan. Pada area yang mengalami infeksi akan mengalami
pembengkakan karena peningkatan permeabilitas sel dan peningkatan aliran darah.
4. Rubor
Rubor adalah kemerahan, ini terjadi pada area yang mengalami infeksi karena
peningkatan aliran darah ke area tersebut sehingga menimbulkan warna kemerahan.
5. Fungsio Laesa
Fungsio laesa adalah perubahan fungsi dari jaringan yang mengalami infeksi. Contohnya
jika luka di kaki mengalami infeksi maka kaki tidak akan berfungsi dengan baik seperti
sulit berjalan atau bahkan tidak bisa berjalan.
Jika infeksi sudah cukup lama maka akan timbuh nanah (pus). Nanah terbentuk
karena "perang" anatara antibody dengan antigen sehingga timbullah nanah, jika di
tenggorokan disebut dahak (batuk berdahak). Dengan pemeriksaan nanah/dahak ini kita
bisa mengetahui jenis antigen yang menyebabkan infeksi.
H. KOMPLIKASI LUKA
Komplikasi dan penyembuhan luka timbul dalam manifestasi yang berbeda-beda. Komplikasi
yang luas timbul dari pembersihan luka yang tidak adekuat, keterlambatan pembentukan jaringan
granulasi, tidak adanya repitalisasi dan juga akibat komplikasi post operatif dan adanya infeksi .
Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi adalah : hematoma, nekrosis jaringan lunak,
dehiscence, keloid, formasi hipertropik scar dan juga infeksi luka (InETNA,2004:6).
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahan tubuh primer yang tidak adekuat – trauma
jaringan
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan faktor mekanik
3. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik
J. PERAWATAN LUKA
Tujuanperawatan luka
1. Mencegah infeksi
2. Mengurangi nyeri
3. Mempercepat proses penyembuhan
Konsep dalam perawatan luka yang paling utama digunakan adalah dengan teknik
STERILbaik alat, orang dan lingkungan.
K. PERSIAPAN
1. PERSIAPAN ORANG
Pada persiapan orang atau pasien yang kita lakukan perawatan luka maka hal yang harus
kita perhatikan adalah:
1. Kontrak waktu
2. Perkenalkan diri
3. Tujuan dilakukan tidakan
4. Prosedur pelaksanaan
2. PERSIAPAN ALAT
Alat yang digunakan harus dalam keadaan STERIL
ALAT – ALAT
a. Pinset anatomis
b. Pinset sirugis
c. Gunting jaringan
d. komp tempat cairan
e. Bak instrumen
f. Handscond steril
g. Kasa steril
NB: poin 1-7 semuanya merupakan alat yang sudah STERIL dan tersusun dalam
bak instrumen, sedangkan untuk jumlah bisa digunakan sesuai kebutuhan atau
besar luka
h. Plaster
i. Kapas alkohol
j. Bengkok ( tempat sampah )
k. Parlak pengalas
l. Gunting verband
m. Hanscond diposible
n. Kapas desinfektan
o. Obat yang dibutuhkan
L. PROSEDUR KERJA
1. PEMASANGAN BALAUTAN PADA LUKA
a. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
b. Bersihkan luka dengan menggunakan pinset dan kapas desinfektan dari dalam keluar
c. Buang kapas pada tempatnya
d. Letakan pinset yg tidak steril kedalam bengkok
e. Berikan obat pada luka secukupnya dengan menggunakan kasa steril dengan
mengunakan pinset steril dan harus diperhatikan kassa jangan sampai melekat pada
luka
f. Luka di plaster dengan rapi
g. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
h. Alat yang digunakan dirapikan dan dibersihkan
i. Kegiatan di dokumentasikan
2. PENGGATIAN BALUTAN
Penggatian balutan dilakukan pada setiap luka dilakukan pada waktu yang telah di
tentukan atau sesuai dengan kebutuhan, penggatian balutan ini bertujuan untuk mencegah
infeksi, memberikan rasa nyaman dan mempercepat proses penyembuhan luka.
a. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
b. Buka balutan lama dan buang pada tempatnya
c. Bersikah bekas plaster dengankapas alkohol
d. Bersihkan luka dengan kapas yang dibasahi dengan cairan desinfektan dilakukan dari
dalam keluar atau secara sirkuler
e. Buang kapas kotor ketempatnya
f. Letakan pinset yg tidak steril kedalam bengkok
g. Berikan obat luka secukupnya
h. Tutup luka dengan kasa steril hindari supaya serat kasa tidak melekat pada luka
i. Balutan di plaster dengan rapi
j. Alat perawatan luka dirapikan
k. Dokumentasikan perawatan luka
2. PENGGATIAN BALUTAN
a. Perawat cuci tangan dan memakai sarung tangan
b. Buka balutan lama dan buang pada tempatnya
c. Bersikah bekas plaster dengankapas alkohol
d. Bersihkan luka dengan kapas yang dibasahi dengan
cairan desinfektan dilakukan dari dalam keluar atau
secara sirkuler
e. Buang kapas kotor ketempatnya
f. Letakan pinset yg tidak steril kedalam bengkok
g. Berikan obat luka secukupnya
h. Tutup luka dengan kasa steril hindari supaya serat
kasa tidak melekat pada luka
i. Balutan di plaster dengan rapi
j. Alat perawatan luka dirapikan
k. Dokumentasikan perawatan luka
d. Tahap terminasi
1. Akhiri pertemuan dengan cara yang baik
2. Cek respon pasien setelah dilakukan tindakan
3. Dokumentasikan tindakan di catatan keperawatan secara
lengkap (tanggal, jam, nama perawat yang melakukan
tindakan, jenis tindakan yang dilakukan, dan hasil dari
tindakan)
Keterangan:
0 : Tidak dilakukan sama sekali
1 : Dilakukan tetapi tidak sempurna
2 : Dilakukan dengan sempurna
Nilai batas lulus 75%
(....................................................)