Anda di halaman 1dari 36

PENUTUPAN LUKA

OPERASI
Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu


Peserta mampu menggunakan
menjelaskan teknik penutupan luka operasi
Tujuan Khusus
1. Menyebutkan pengertian luka operasi
2. Menjelaskan mekanisme terjadinya luka
3. Menjelaskan jenis – jenis infeksi luka operasi
4. Menjelaskan proses penyembuhan luka
5. Menjelaskan manajemen penyembuhan luka
6. Menjelaskan Karakteristik dan jenis – jenis
pembalut luka (Wound dressing)
LUKA
Pengertian Luka
• Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal
pada kulit ( Taylor, 1997).
• Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit, mukosa
membran dan tulang atau organ tubuh lain (Kozier,
1995).
• Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian
jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma
benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan hewan
(R. Sjamsu Hidayat, 1997).
ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM
INTEGUMENT
Lapisan epidermis
A. Stratum corneum
B. Stratum lucidum
C. Stratum
granulosum
D. Stratum Spinosum
E. Stratum
germinativum
ANATOMI DAN FISIOLOGIS SISTEM
INTEGUMENT
Lapisan Dermis
Terdiri atas Fibrosit yang
membentuk jaringan kolagen
& elastin, Saraf tepi dan
sirkulasi darah perifer.

Lapisan subkutan
Terdiri atas lapisan adiposa/
lemak, dan pembuluh darah
arteri & vena
Fungsi Kulit
Epidermis :
sebagai pelindung dari gangguan
mekanis, zat kimiawi, mikroba dan air
Dermis :
Sebagai regulasi temperatur dan
sensitifitas kulit ( saraf ) dan
perlindungan dari gangguan mekanis
Subkutan :

Sebagai penyimpanan energi,


metabolisme, vit D, sensasi nyeri,
sentuhan, suhu, menjaga
temperatur
Jenis luka berdasarkan proses penyembuhan
Primary Intention:
- Luka bersih,
- penutupan luka mudah dilakukan
Secondary Intention::
- Kehilangan jaringan kulit yang luas
- Luka infeksi atau terkontaminasi
Tertiary Intention::
Penundaan penutupan karena infeksi atau
gangguan hemostasis
Mekanisme terjadinya luka
Ø luka insisi (incised wound)

Ø luka memar (contusion wound)

Ø luka lecet (abraded wound)

Ø luka tusuk (Punctured wound)

Ø luka gores (Lacerated wound)

Ø luka tembus (penetreting wound)

Ø luka bakar (combustio)


Jenis - Jenis Luka
1.Tingkat kontaminasi luka
ü Luka bersih/clean wound
ü Luka bersih terkontaminasi/clean-
contamined wound
ü Luka terkontaminasi/contamined
wound
ü Luka kotor/infeksi (dirty or infected
wound
2. Kedalaman &Luasnya Luka
Superfisial/Non –Blanching Eritema
(Lapisan Epidermis kulit) , Partial
thickness (epidermis dan bag. Atas
dermis) , full thickness I (keseluruhan
kulit , epidermis, dermis, fasia) Full
Thickness II (mencapai otot, tendon,
tulang)
Penyembuhan Luka
Luka Akut Luka Kronik
Proses penyembuhan luka
1. Proses Inflamasi
/Fase defensif
Berlangsung
3 -4 hari
Aktivasi faktor
pembekuan,
pembentukan
fibrin &
agregasi platelet
Lanjutan: Proses penyembuhan luka

2. Fase proliferasi
Pembentukan jaringan baru melalui proses
granulasi & epitelisasi hari ke - 4 s/d hari ke -
21

3. Fase maturasi / remodeling


Proses pembentukan kembali melalui
penutupan luka
Proses dapat berlangsung selama 1 tahun
Faktor yang menghambat
penyembuhan luka

1. Faktor sistemik :
Umur,nutrisi,Infeksi,Sirkulasi &
oksigenisasi,Iskemia.
2. Faktor lokal :
Ukuran luka ,kedalaman luka,lokasi
luka, lokal infeksi, pengobatan
Manajemen Luka
Tujuan penggunaan
dressing
• Menutup & melindung luka dari
trauma & kontaminasi
• Menyerap cairan
• Membalut & mengimobilisasi
daerah/ area insisi
• Membantu proses hemostasis,
mengurangi edema melalui
proses penekanan
• Mengurangi nyeri &
memberikan kenyaman pada
pasien.
Ketentuan
pemilihan jenis
dressing
1. Jenis luka
2. Proses penyembuhan
luka : primary,
Secondary atau
Tertiary intention
3. Jumlah cairan eksudat
4. Lokasi luka
SYARAT-SYARAT
DRESSING

KERTAS/PLASTIK
PENUTUP HARUS KUAT
SYARAT-SYARAT
DRESSING

BANTALAN DAPAT
MENYERAP DARAH
DAN EKSUDAT
SYARAT-SYARAT
DRESSING

SEMIPERMIABLE
Klasifikasi dressing untuk
luka post operasi
• Gauze
( Kassa )
• Transparent
Adhesive Film
• Kombinasi
Gauze Dressings
( Kain Kassa )
Bahan :
• Katun atau sintetis
• Berupa anyaman atau bukan
anyaman
• Berupa bantalan , lembaran
atau gulungan

Sifat:
• Berbagai bentuk
• Menyerap
• Permeabel

Kegunaan :
• Untuk insisi tertutup
• “Basah ke kering”
• Bahan penutup diatas luka
Dressing transparan
Kriteria
1. Tipis dan transparan
2. Terbuat dari bahan yang
dapat dilalui oleh oksigen
dan uap air (mis; poliuretan)
3. Daya rekat kuat, hipoalergi
dan tahan air
4. Bantalan dapat menyerap
darah & eksudat, tetapi tidak
lengket ( Mis : polietilen)
5. Kertas penutup harus kuat
agar tidak mudah
sobek/bocor
HYDROCOLLOID
BERFUNGSI MENGANGKAT
JARINGAN NEKROTIK,
MENJAGA KESTABILAN
KELEMBABAN LUKA,
MENYERAP EKSUDAT
MINIMAL

CONTOH : DUODERM
MODERN DRESSING

ALGINATE

TERBUAT DARI RUMPUT


LAUT, MEMBENTUK GEL
DIATAS PERMUKAAN LUKA,
DAPAT MENYERAP
EKSUDAT BANYAK ,
MENGANDUNG CALSIUM

CONTOH : SORBSAN
MODERN DRESSING

FOAM DRESSING
MENJAGA KELEMBABAN LUKA,
MENJAGA PENETRASI BAKTERI
DAN AIR, MENYERAP EKSUDAT
SEDANG SAMPAI BESAR

CONTOH : CUTINOVA, LYOFOAM


BALUTAN PADA
ANKLE
BALUTAN PADA KEPALA
Prinsip dalam perawatan luka post operasi :
• Kaji keadaan luka
• Seleksi jenis dressing yang diperlukan
• Seleksi jenis perekat & cara penggunaan
perekat
• Beri edukasi/ pendidikan bagi pasien

Anda mungkin juga menyukai