A. Pengertian
DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh Arbovirus ( arthro podborn virus )
AEDES AEGEPTY )
B. Penyebab
- Suara serak
- Batuk
- Epistaksis
- Disuria
- Muntah
- Ptekie
- Ekimosis
- Perdarahan gusi
- Muntah darah
- Hematuria masiv
- Melena
Derajat I
tourniquet positif )
Derajat II
Derajat III
Kegagalan sirkulasi darah, nadi cepat dan lemah, tekanan nadi menurun ( 20
Derajat IV
a. Fase demam
Gejala khas dari demam berdarah dengue (DBD) ataupun demam dengue
mata), nyeri otot dan nyeri sendi, serta ruam pada kulit.
Pada fase demam, seseorang mengalami demam tinggi, sering lebih dari
40°C dan disertai dengan nyeri umum dan sakit kepala; ini biasanya
berlangsung selama 2-7 hari. Terkadang juga disertai muntah. Ruan kulit
sebanyak 50-80% terjadi pada demam hari pertama atau kedua berupa
kulit yang memerah, atau bisa juga muncul pada demam hari 4-7, ruamnya
fase ini, juga bisa terjadi perdarahan ringan dari selaput lendir, mulut dan
hidung.
awal, turun pada hari 34 dan bisa demam lagi pada hari ke 5-6, meskipun
ada variasi yang berbeda; artinya pola demam seperti ini tidak selalu
muncul.
b. Fase kritis
Pada beberapa orang yang memiliki demam dengue, bisa masuk ke fase
kritis. Biasanya terjadi saat demam turun, yaitu pada demam hari ke 3-5.
Selama fase kritis inibisa terjadi penumpukan cairan pada rongga paru
(edema paru) dan penumpukan cairan pada rongga perut (acites) terjadi
Selama fase demam berdarah kritis ini, terjadilah disfungsi organ dan
DBD dan perdarahan terjadi sekitar <5% dari seumua kasus demam
c. Fase pemulihan
tahap pemulihan dengan resorpsi cairan ke dalam aliran darah. Fase ini
Pada tahap ini, seseorang terlihat lebih segar dan bugar, tetapi beberapa
ada yang mengalami parah gatal dan detak jantung rendah (bradikardi).
Pada fase pemulihan ini juga bisa muncul ruam yang lain, berupa bercak
Jika digambarkan, ketiga fase demam berdarah tersebut menjadi seperti ini :
pemeriksaan darah.
F. Komplikasi
Komplikasi yang sering timbul adalah DDS (Dengue Syok Sindrome) yang
hypovolemia syok.
1. Efusi pleura
2. Asites
3. Sepsis
4. Kematian.
G. Pemeriksaan Diagnostik
H. Pathways
Virus Dengue
Viremia
Manifestasi
- Anoreksia perdarahan Permebilitas
- Muntah kapiler meningkat
Kehilangan plasma
Perubahan Kekurangan
Volume cairan Hipovolemia
Nutrisi kurang
Resiko tjd Efusi pleura
dari kebutuhan perdarahan Ascites
Resiko syok Hemokonsntrasi
hipovolemia
Perubahan perfusi
Syok
jaringan perifer
Kematian
I. Penatalaksanaan
Medik
kompres
- Pasang infus RL
- Jika dengan infus tidak ada respon maka berikan plasma expander ( 20
– 30 ml/ kg BB )
Keperawatan
tiap 3 jam , periksa Hb, Ht, Thrombosit tiap 4 jam beri minum 1 ½
Ht, Thrombocyt, perhatikan gejala seperti nadi lemah, kecil dan cepat,
- Pada pasien DHF derajat III : Infus guyur, posisi semi fowler, beri O2
2. Resiko Perdarahan
- Berikan kompres
Pengkajian
tidak nafsu makan, nyeri ulu hai, nyeri otot dan tanda – tanda renjatan (
denyut nadi cepat dan lemah, hipotensi, kulit dingin dan lembab, terutama
Diagnose Keperawatan
Perencanaan
adekwat
3. Anak menunjukkan tanda – tanda vital dalam batas normal
Implementasi
tubuh
loss / IWL )
- Menimbang berat badan setiap hari pada waktu yang sama dan
penyembuhan penyakit
K. Pencegahan DHF
cara:
Buku ajar IKA infeksi dan penyakit tropis IDAI Edisi I. Editor : Sumarmo, S
Purwo Sudomo, Harry Gama, Sri rejeki Bag IKA FKUI jkt 2002.
Oleh :
Dwi Bagus Setyawan
18.30.014