Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

EPILEPSI

Di Ruang Cut Nya’ Dien

RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Oleh:

Kelompok 3

DIANA SAFITRI (18.30.013)

DWI BAGUS SETYAWAN (18.30.014)

DYAH AYU RETNO PALUPI (18.30.015)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN

2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

EPILEPSI
Pokok Bahasan : Epilepsi

Tempat : Ruang Cut Nya’ Dien RSUD Kanjuruhan Kepanjen

Sasaran : Keluarga Pasien

Waktu : 09.00-09.35 WIB

I. Latar Belakang

Epilepsy merupakan kelainan kronik dari system saraf pusat yang ditandai dengan
gejala yang khas, yaitu kejang berulang lebih dari 24 jam. Etiologic dari epilepsy adalah
multifactorial, tetapi sekitar 60% dari kasus epilepsy tidak dapat ditemukan penyebab
pasti atau yang lebih sering kita sebut dengan kelainan idieopati. Penyakit ini paling
sering terjadi pada anak dibawah 1 tahun dan orang tua (diatas 65 ttahun).

Menurut penelitian dari WHO, ditemukan sekitar 50 juta orang didunia menderita
epilepsy. Keadaan sosial ekonomi yang rendah berdampak terhadap meningkatnya resiko
kejadian epilepsy. Sekitar 80% dari total penderita epilepsy diseluruh dunia ditemukan di
negara berkembang. Prevalensi penderita epilepsy yang di Asia rata-rata 8,5% per 1000
anak sekolah.

Sedangkan di Indonesia, prevalensi penderita epilepsy berkisar antara 0,5-4 %


dengan rata-rata prevalensi epilepsy 8,2 per 1000 penduduk. Bila jumlah penduduk di
Indomnesia berkisar 220 juta maka diperkirakan jumlah penderita epilepsi per tahunnya
adalah 250.000. angka tersebut terbilang tinggi jika dibandingkan dengan Thailand dan
Singapura sebagai sesama negara Asia Tenggara.

Dampak rendahnya pengetahuan mengenai epilepsi yang utama adalah tidak


terdeteksinya penderita epilepsy, ehingga prognosis penyakit epilepsi menjadi semakin
buruk. Salah satu contoh rendahnya pengetahuan masyarakat adalah masyarakat percaya
bahwa epilepsy disebabkan oleh roh jahat dan menganggap bahwa epilepsi merupakan
penyakit yang suci. Hal itu semua menyebabkan timbulnya masalah sosial bagi semua
penderita epilepsu (dewasa dan anak-anak). Pada pasien dewasa, ditemukan adanya
tingkat kecemasan dan depresi yang tinggi serta kemungkinan yang kecil untuk menikah
dan memiliki pekerjaan tetap. Pada pasien anak-anak, ditemukan terhambatnya proses
belajar dan kesulitan untuk bersosialisasi ddengan anak-anak lain. Pada akhirnya semua
ini dapat berpengaruh pada kualitas hidup seseorang.

II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mendapatkan penjelasan tentang epilepsi keluarga pasien diharapkan dapat
memahami tentang penyakit epilepsi.
III. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
1. Menjelaskan kembali pengertian penyakit epilepsi dengan baik dan benar tanpa
melihat leaflet.
2. Menyebutkan kembali gejala yang timbul dari penyakir epilepsi.
3. Mengetahui cara perawatan pada penyakit ini dan apa yang harus diperhatikan pada
penyakit epilepsi ini.

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi

V. Media
Leaflet

VI. Waktu dan Tempat

Hari / Tanggal : Jumat, 7 Februari 2019


Jam : 09.00-10.00 wib
Tempat : Ruang Cut Nya’ Dien RSUD Kanjuruhan Kepanjen

VII. Pengorganisasian

Moderator : Dyah Ayu Retno Palupi


Pemateri : Diana Safitri
Observer : Dwi Bagus Setyawan
Fasilitator : Dwi Bagus Setyawan

VIII. Setting Tempat

 Moderator  Audien  Observer

Penyuluh  Fasilitator

 


  



  
IX. Pelaksanaan Kegiatan

NO Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu


I. Pembukaan
 Moderator memberikan salam  Menjawab salam 5 menit
 Moderator memperkenalkan  Mendengar dan
anggota penyuluh
 Moderator menjelaskan  Memperhatikan
tentang topik penyuluh
 Moderator menjelaskan  Mendengar dan
penyuluhan memperhatikan

II Pelaksanaan
 Menggali pengetahuan tentang  Mengemukakan pendapat 20 menit
Epilepsi
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan dan
dan meluruskan konsep memperhatikan
epilepsi
 Menjelaskan tentang epilepsi  Mendengarkan dan
memperhatikan

III Penutupan
 Presenter menyimpulkan  Bersama presenter 10 menit
materi menyimpulkan materi
 Presenter mengadakan  Menjawab
evaluasi
 Moderator menyimpulkan
hasil diskusi  Mendengar dan
 Moderator memberikan salam memperhatikan
 Menjawab salam

X. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
 Kelompok penyuluh dan keluarga masyarakat pada posisi yang sudah
direncanakan
 80 % peserta penyuluhan menghadiri penyuluhan
 Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
 peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
 Materi penyuluhan sesuai dengan SAP

2. Evaluasi Proses
 Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
 Keluarga masyarakat dapat mengikuti acara atau kegiatan penyuluhan sampai
selesai
 Keluarga masyarakat berperan aktif selama kegiatan berjalan

3. Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan kembali pengertian penyakit epilepsy dengan baik dan benar tanpa
melihat leaflet.
b. Menyebutkan kembali gejala yang timbul dari penyakir epilepsy.
c. Mengetahui cara perawatan pada penyakit ini dan apa yang harus diperhatikan
pada penyakit epilepsi
DAFTAR PUSTAKA

Lampiran Materi

A. Pengertian Epilepsi
Epilepsi berasal dari bahasa Yunani “epi” yang berarti atas dan “lepsia” berarti
menyerang, karena dulu epilepsi dianggap sebagai serangan dari atas atau kutukan dari
surga.
Epilepsi merupakan kumpulan gejala dari beberapa kelainan fungsi otak yang dapat
ditandai dengan terjadinya kejang berulang. Epilepsi bisa terjadi karena adanya gangguan
listrik pada sel-sel saraf pada satu bagian otak sehingga pada bagian tersebut terjadi
hantaran listrik yang tidak terkontrol, terjadi berulang, dan abnormal.

B. Penyebab Epilepsi
Epilepsi dapat digolongkan menjadi 2 berdasarkan faktor penyebabnya :
1. Kelompok primer, yang tidak diketahui penyebab bangkitan Epilepsinya
2. Kelompok sekunder, dapat diketahui penyebab bangkitan epilepsinya antara lain :
trauma saat lahir, trauma kepala, radang otak, tumor otak, perdarahan otak, kekurangan
oksigen, demam, keracunan obat, dll.

C. Gejala Epilepsi
Gejala epilepsi tergantung dari jenis epilepsi yang diderita. Adapun secara umum gejala
yang sering dialami adalah :
1. Kehilangan kesadaran
2. Kejang
3. Produksi liur bertambah
4. Tertidur selama 2-3 jam setelah serangan, pulih setelah beberapa menit, jam atau
bahkan hari
5. Mengeluh sakit kepala, capek setelah serangan
6. Terjadi peningkatan tekanan darah, denyut nadi saat serangan
7. Sebelum serangan pasien bisa mengalami “aura” seperti perasaan takut, mual, merasa
melihat/mencium/mengecap sesuatu, merasa aneh di satu anggota badan
8. Terjadi perubahan tingkah laku seperti mudah marah, tersinggung, tegang beberapa
jam atau hari sebelum serangan

D. Perawatan Epilepsi
1. Kenali faktor pencetus serangan epilepsi misal capek, lapar, menonton TV, dll
2. Hindari faktor pencetus serangan
3. Hindari jangan sampai capek
4. Minum obat secara teratur
5. Posisikan tidur di tempat yang datar , miringkan kepala saat serangan terjadi
6. Jauhkan benda-benda yang dapat membahayakan
7. Masukkan benda yang lunak di mulut saat serangan terjadi
8. Kendorkan pakaian
9. Kenali tanda awal akan terjadi serangan misal marah, tidak mau makan, gangguan
penglihatan/pendengaran, dll
10. Segera berikan obat jika mulai muncul tanda-tanda awal tersebut
11. Pada anak-anak jika terjadi panas tinggi segera bawa ke puskesmas/dokter sebelum
terjadi kejang
12. Pada anak-anak agar berobat secara teratur sampai dengan 3 tahun bebas serangan
epilepsi, kemudian dosis obat akan dikurangi secara bertahap dalam waktu 6 bulan

Anda mungkin juga menyukai