Anda di halaman 1dari 46

Luka dan

Proses Penyembuhannya

By. Ns.Faruk,S.Kep
Anatomi Kulit

 Epidermis
 Dermis
 Subkutan
FUNGSI KULIT

Protection Termoregulation

Sensation &
Metabolism
comunication
Protection
 Melindungi tubuh dari benda asing
 Melindungi tubuh dari kehilangan cairan tubuh secara
berlebihan
 Melindungi tubuh dari sengatan matahari/ UV
 Menghasilkan sekresi untuk perlindungan dan regulasi
cairan
 Melindungi tubuh dari berbagai zat-zat kimia
 Melindungi organ-organ dalam dari trauma
Thermoregulation
 Mengontrol suhu tubuh
 Membantu tubuh menyesuaikan terhadap
perubahan suhu lingkungan
 Membantu membuang panas tubuh selama
olahraga/aktivitas
 Membantu tubuh tetap hangat saat suhu
lingkungan dingin
Metabolism
 Berperan dalam produksi dan penggunaan
vit.D oleh tubuh
 Membantu tubuh membuang zat-zat sisa
 Mengabsorsi zat-zat dalam obat oles saat
pengobatan
 Berperan dalam metabolisme dan
penyimpanan lemak
 Berkontribusi dalam perubahan cardiac output
dan tekanan darah
Sensation & Communication

 Preceive stimuli: panas, dingin, nyeri, tekanan,


dan sentuhan
 Mengkomunikasikan perasaan dan mood
mell Ekspresi wajah saat marah, malu, dan
takut (keringat, warna kemerahan, dll)
 Mengkomunikasikan kultur/ras
LUKA
 Luka adalah kerusakan kontinyuitas kulit,
mukosa membran dan tulang atau organ
tubuh lain (Kozier, 1995)
 Luka adalah suatu gangguan dari kondisi
normal pada kulit ( Taylor, 1997).
 Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian
jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma
benda tajam atau tumpul, perubahan suhu,
zat kimia, ledakan, sengatan listrik atau
gigitan hewan (R. Sjamsu Hidayat, 1997)
Luka

Penyebab Stage

Tekan Bakar Stage I Stage II

Mekanik Operasi Stage III Stage IV


Jenis-jenis Luka
A. Berdasarkan tingkat kontaminasi
1. Clean Wounds (Luka bersih)
2. Contamined Wounds (Luka
terkontaminasi)
3. Clean-contamined Wounds (Luka bersih
terkontaminasi)
4. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor
atau infeksi).
B. Berdasarkan kedalaman & luas Luka
 Stage 1 ; kemerahan pada kulit (lapisan
Epidermis)
 Stage 2 ; lapisan epidermis atau dermis
hilang/rusak
 Stage 3 ; jaringan subkutan hilang/rusak
mungkin sampai ada kerusakan/nekrosis
& fasia tapi tidak sampai ke otot
 Stage 4 ; kerusakan sampai ke jaringan
otot, tendon dan tulang
Stage Luka
Stage Luka
Warna Dasar Luka
 Red (R) ; menunjukkan luka sudah
mengalami epitelisasi/granulasi
 Yellow (Y) ; luka terkontaminasi infeksi,
adanya pus
 Black (B) ; luka tertutup jaringan
nekrosis
Contoh luka
Mekanisme terjadinya luka
1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris
oleh instrumen yang tajam. Misal yang terjadi akibat
pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya
tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh
darah yang luka diikat (Ligasi)
2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat
benturan oleh suatu tekanan dan dikarakteristikkan
oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan
bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit
bergesekan dengan benda lain yang biasanya dengan
benda yang tidak tajam
Lanjutan…….
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat
adanya benda, seperti peluru atau pisau yang
masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil.
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat
benda yang tajam seperti oleh kaca atau oleh
kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka
yang menembus organ tubuh biasanya pada bagian
awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada
bagian ujung biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka bakar (combosio)
Luka Bakar
•Luka gores

 Luka tusuk  Luka gigitan

 Luka robek  Luka Bakar


Penyembuhan Luka
 Tubuh yang sehat mempunyai kemampuan
alami untuk melindungi dan memulihkan
dirinya. Peningkatan aliran darah ke daerah
yang rusak, membersihkan sel dan benda
asing dan perkembangan awal seluler bagian
dari proses penyembuhan.
 Proses penyembuhan terjadi secara normal
tanpa bantuan, walaupun beberapa bahan
perawatan dapat membantu untuk
mendukung proses penyembuhan.
Prinsip Penyembuhan Luka
1. Kemampuan tubuh untuk menangani trauma
jaringan dipengaruhi oleh luasnya kerusakan dan
keadaan umum kesehatan tiap orang
2. Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi
yang tepat tetap dijaga.
3. Respon tubuh secara sistemik pada trauma.
4. Aliran darah ke dan dari jaringan yang luka,.
5. Keutuhan kulit dan mukosa membran disiapkan
sebagai garis pertama untuk mempertahankan
diri dari mikroorganisme.
6. Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka
bebas dari benda asing tubuh termasuk bakteri
Proses Penyembuhan Luka
1. Inflamasi (1 - 3 hari)
Menghentikan perdarahan dan mempersiapkan
tempat luka menjadi bersih dari benda asing/kuman
sebelum dimulai proses penyembuhan
2. Proliferasi (2 - 14 hari)
Pembentukan jaringan granulasi untuk
menutup defek atau cedera pada jaringan
yang luka
3. Maturasi (4 – 21 hari)
Mematangkan jaringan baru yang telah
terbentuk menjadi lebih matang dan
fungsional.
Fase penyembuhan luka
lanjutan
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Penyembuhan Luka
Internal Eksternal
 Usia  Infeksi
 Jenis Luka  Trauma (mekanik/ tekanan)
 Status kesehatan  Suhu
 Nutrisi  Gaya Hidup
 Status Immunologi
 Obesitas/Kurang Gizi
 Psikososial
 Hematoma
 Benda Asing
 Diabetes
Komplikasi Luka
1. Infeksi/sepsis
Gejala dari infeksi sering muncul dalam 2 – 7 hari
setelah pembedahan (nyeri/Dolor, Panas/kalor,
kemerahan/ rubor & bengkak/ tumor).

2. Perdarahan
Perdarahan dapat menunjukkan suatu pelepasan
jahitan, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi,
atau erosi dari pembuluh darah oleh benda asing
(seperti drain).
3. Dehiscence

 Dehiscence adalah terbukanya lapisan luka


partial atau total.
 Dehiscence luka dapat terjadi 4 –5 hari
setelah operasi sebelum kollagen meluas di
daerah luka. Ketika dehiscence terjadi luka
harus segera ditutup dengan balutan steril yg
lebar, kompres
 Klien disiapkan untuk segera dilakukan
perbaikan pada daerah luka
tangkiyu….!!!!
Pengkajian dan perawatan luka

Ns. Faruk,S.Kep
PENGKAJIAN
 Pengkajian Riwayat Pasien
Pengkajian luka harusnya dilakukan secara
holistic yang bermakna bahwa pengkajian
luka bukan hanya menentukan mengapa
luka itu ada, namun juga menemukan
berbagai factor yang dapat menghambat
penyembuhan luka. (Carvile K 1998).
 Faktor –faktor penghambat penyembuhan
luka didapat dari pengkajian riwayat
penyakit klien yaitu Faktor Internal &
Eksternal.
Tujuan Pengkajian
1. Mendapatkan informasi yg relevan tentang
pasien dan luka
2. Memonitor proses penyembuhan luka
3. Menentukan program perawatan luka pd Ps
4. Mengevaluasi keberhasilan perawatan
Pengkajian luka
1. Type luka (akut / Kronis)
2. Type Penyembuhan
3. Kehilangan jaringan (kedalaman atau kerusakan
jaringan berkaitan dgn stadium jaringan kulit)
4. Penampilan klinis (warna dasar luka)
5. Lokasi
(Lokasi luka di area persendian cenderung bergerak
dan tergesek, mungkin lebih lambat sembuh karena
regenerasi dan migrasi sel terkena trauma (siku, lutut,
kaki). Area yang rentan oleh tekanan atau gaya lipatan
(shear force ) akan lambat sembuh (pinggul, bokong),
sedangkan penyembuhan meningkat diarea dengan
vaskularisasi baik (wajah).
Lanjutan………

6. Ukuran Luka (Pangjang X Lebar)


7. Eksudasi (jenis, jumlah, warna,
konsistensi(edema & fistula) dan bau)
Jenis”

Serous Purulent

Hemoserous Sanguerous
Lanjut…….
8. Kulit sekitar luka (inpeksi & palpasi)
9. Nyeri (b/d penyakit, pembedahan, trauma,
infeksi atau benda asing)
10. Infeksi luka
11. Implikasi psikososial (yang dpt timbul :
 • Harga diri dan Citra diri.
• Perubahan fungsi tubuh.
• Pemulihan dan rehabilitasi.
• Peran keluarga dan sosial.
• Status finansial.
PERAWATAN LUKA
Merawat luka untuk mencegah
trauma (injury) pada kulit, membran
mukosa/jaringan lain yg disebabkan
oleh adanya trauma, fraktur, luka
operasi yg dpt merusak permukaan
kulit
Tujuan Perawatan Luka
1. Mencegah infeksi dari masuknya mikroorganisme
ke dalam kulit dan membran mukosa
2. Mencegah bertambahnya kerusakan jaringan
3. Mempercepat penyembuhan
4. Membersihkan luka dari benda asing atau debris
5. Drainase untuk memudahkan pengeluaran
eksudat
6. Mencegah perdarahan
7. Mencegah excoriasi kulit sekitar drain.
TAHAP PRE INTERAKSI

 Baca catatan keperawatan dan catatan


medis klien
 Cuci tangan
 Persiapan Alat
PERSIAPAN ALAT
Bak instrument Diluar Bak instrument :
berisi: 1. Sarung tangan
1. Pinset Anatomi 2. Korentang (Steril)
3. NaCl 0,9 % / Bethadin,/
2. Pinset Chirurgi Rivanol /obat merah
3. Gunting jaringan 4. Kapas Alkohol
5. Plaster
4. Kassa Steril 6. Perban Rol/Elastis perban
5. Kom 2 buah 7. Bengkok
8. Kantong Plastik
6. Sarung Tangan
9. Perlak
Steril 10. Gunting Plaster
TAHAP ORIENTASI
 Berikan salam panggil nama klien
 Tanyakan keluhan klien
 Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan
kepada klien/ keluarga
 Berikan klien kesepatan bertanya sebelum
kegiatan dilakukan
TAHAP KERJA
1. Pertahankan privasi klien selama tindakan
dilakukan
2. Berikan posisi yang nyaman
3. Pasang pengalas
4. Kenakan sarung tangan bersih
5. Lepaskan plester dan balutan dengan pinset
dan kapas alkohol
6. Kaji kondisi luka ?
Lanjutan…..
7. Cuci Tangan
8. Buka alat steril dan pertahankan supaya tidak
terkontaminas, tuangkan larutan antiseptic,
tambahkan alat-alat dan bahan yang diperlukan.
9. Gunakan sarung tangan Steril
10. Bersihkan luka sesuai dengan kondisi luka
dengan tetap mempertahankan sterilitas
11. Tutup luka dengan kassa steril sesuai dengan
kondisi luka
12. Buka sarung tangan
13. Fiksasi kassa dengan plaster
14. Bantu klien pada posisi yang nyaman
15. Rapihkan alat-alat pada tempatnya
16. Cuci tangan
TAHAP TERMINASI

1. Evaluasi perasaan klien


2. Simpulkan hasil kegiatan
3. Lakukan kontrak selanjutnya dan
kembalikan peralatan
4. Cuci tangan
5. Dokomentasi
Oke lah klo bgt…

LANGSUNG PRAKTEK

Anda mungkin juga menyukai