Rabu, 23/03/2011
Sumber :www.pikiran – rakyat.com
BANDUNG,(PLRM)- Agus Iding (35) tewas setelah terjatuh dari lantai 20 tempat ia bekerja,
di proyek pembangunan hotel dan apartemen penghega, jln Merdeka, Rabun(23/3) siang. Agus
adalah pekerja bangunan di projek tersebut. Sebagai mekanik leader konstruksi lift.meskipun
peristiwa terjadi pukul 14.15 WIB, tapi kepolisian baru mengetahui kejadian itu selepas pukul
17.30 WIB.Pasalnya, manajemen hotel tidak memberitahukannya ke kepolisian terdekat dan
terkesan menutup nutupi peristiwa itu.Polisi mendapat informasi dari RS Bungsu di Jln.
Bungsu, yang sempat merawat korban.
Berdasarkan sejumlah saksi mata yang dimintai keterangan polisi,menuturkan, saat itu
korban hendak mengecek lift di lantai 20. Lift baru terpasang pintunya saja. Sementara lift
passenger berada di lantai dasar. Saat agus memencet tombol ke dalam lift yang belum ada
passenge lift nya.Tubuh agus melayang dan terhempas dengan keras di lantai GF (ground
floor). Leman Nugraha (20), rekan kerja korban, mengatakan, peristiwa itu terjadi sangat cepat.
“Biasanya, Passenger Lift, selalu ada di lantai 20. Tidak tahu kenapa, hari itu kok ada di
bawah. Jadi pas pintu terbuka, liftnya tidak ada sehingga korban kaget dan jatuh,” katanya
kepada polisi.
Menurut Leman (20), peristiwa terjadi saat korban bekerja sesuai tugasnya sebagai leader
mekanik konstruksi lift. "Saat itu saya dan dia (korban) kerja bareng di lantai 20. Waktu itu
lift-nya sendiri sedang ada di lantai dasar. Tiba-tiba ada suara pintu lift tertutup. Dia sudah
jatuh ke bawah. Itu sekitar jam dua siang (jam 14.00) tadi," tuturnya di Rumah Sakit Bungsu,
Kota Bandung, Rabu malam.
Agus terjun dan terkapar di area yang disebut lantai GF. Area itu terletak antara lantai 1 dan
basement 1 apartemen. "Meninggal seketika di tempat jatuhnya. Kakinya patah, badannya
memar-memar, mukanya sobek dekat mulut. Lalu langsung dibawa ke Rumah Sakit Bungsu,"
katanya.
Dadang, famili korban, mengatakan, keluarga menerima kabar peristiwa yang menimpa korban
sekitar pukul 15.00. "Saya sendiri baru diberitahu sekitar jam 4," katanya.
Menurut Dadang, Agus sejatinya sudah berpengalaman bekerja di bidang konstruksi, termasuk
konstruksi lift. "Makanya dia jadi leader, sudah pengalaman. Tapi kalau sudah takdirnya kan
mau gimana," katany.
Kepolisian baru mengendus terjadinya peristiwa jatuhnya Agus sekitar pukul 17.30. Hingga
kini polisi masih meminta keterangan para saksi di Satuan Reserse Kriminal Polrestabes
Bandung.
Sempat disemayamkan di Rumah Sakit Bungsu, Jalan Veteran, sekitar 200 meter di selatan
Hotel Panghegar, jasad korban akhirnya dibawa pulang keluarganya sekitar pukul 19.40.
ANALISIS KASUS
Pada kasus kecelakaan ini bisa di analisis menggunakan model analisis kasus teori domino yang
berasal dari Henrich (1930). Hal ini di sebabkan karena kondisi kasus kecelakaan sesuai dengan
teori yang di kemukakan oleh henrich ini. Dalam teori Domino Heinrich, kecelakaan terdiri atas
lima faktor yang saling berhubungan yaitu, kondisi kerja (enviroment), kelalaian manusia
(person), tindakan tidak aman (hazard), kecelakaan (accident) dan cedera/kematian (injuiry)
Pada kasus ini dapat kita ketahui bahwa korban bernama agus iding. Ia ada lah seorang
pemimpin konstruksi lift dari proyek pembangunan apartmen penghegar di Jalan Merdeka, Kota
Bandung Dari artikel tersebut dapat kita kategorikan bahwa korban bekerja pada bidang
konstruksi bangunan dan sudah cukup berpengalaman karena ia di posisikan sebagai leader
dalam proyek pembangunan lift apartemen ini.
Dalam kasus ini korban melakukan tindakan yang tidak aman yaitu tidak menggunakan body
harness/full body harness (hazard yang berupa unsafe act). Sedangkan menurut undang undang
keselamatan kerja bekerja di ketinggian ini memerlukan fix platform atau memakai alat
pelindung diri berupa full body hardness. Selain itu, bila pekerjaan di lakukan pada tempat yang
memiliki ketinggian lebih dari lima meter, di perlukan sebuah ijin khusus, yang mana ijin ini di
perlukan untuk menganalisa bahaya apasaja yang mungkin terjadi dan menyiapkan alat
pengaman yang cocok untuk meminimalisir resiko yang akan di hadapi bils bekerja pada
ketinggian tersebut.
Working at High atau sering disingkat WaH, memiliki arti dalam bahasa indonesia adalah
bekerja pada ketinggian. Kategori bekerja pada ketinggian adalah melakukan pekerjaan yang
memiliki ketinggian sama dengan atau lebih dar 1,8 meter dari permukaan tanah.
Kemudian dapat kita ketahui pula bahwa kondisi kerja(environment) pada saat itu
mendukung terjadinya kecelakaan. Berdasarkan berita tersebut lift passengger biasanya berada di
lantai 20 tempat korban berada. Namun entah mengapa pada hari tersebut box lift nya berada di
GF (Ground Floor). Dari deskripsi berita yang di berikan dapat kita analisa bahwa korban
melakukan kesalahan (fault on person) selain tidak memakai alat pelindung diri, korban tidak
berlaku hati hati terhadap segala kemungkinan yang ada. Disni dia mungkin merasa aman
karena seperti biasanya box lift berada di lantai 20, namun kenyataan nya tidak.
3. Kronologis kecelakaan kerja
Dalam kasus kecelakaan yang terjadi pada Agus Icing ini merupakan sebuah kasus yang
komplikatif. Artinya banyak penyebab yang dapat kita analisis didalamnya dan
membentuk sebuah kemungkinan terjadinya kecelakaan yang pada akhirnya
menimbulkan kerugian baik secara langsung (direct cost) maupun tidak langsung
(indirect cost)
Pada kasus ini akan di jelaskan kejadian berdasarkan teori yang di kemukakan oleh Heinrich
pada tahun 1930 yaitu teori Domino. Teori Domino merupakan visualitas yang
menggambarkan berbagai peluang dan sumber bahaya yang pada akhirnya mengakibatkan
terjadinya kecelakaan. Tahap –tahap kejadian pada kasus ini berdasarkan analisa berita
sebagai berikut.
Di kasus ini di gambarkan kondisi kerja yang menimbulkan resiko terjadi nya kecelakaan
yaitu Working at High atau WaH. Korban berada pada ketinggian yang di taksir lebih
dari 40 meter karena berada pada lantai 20.
Pada kasus ini kesalahan yang di lakukan korban adalah tidak berhati hati pada setiap
kondisi lingkungan yang ada, sehingga korban merasa jika dirinya sudah aman. Di
sumber berita disebutkan bahwa “ Saat pintu terbuka, seketika itu korban terdorong dan
pintu tertutup otomatis dengan cepat, sedangkan kotak lift berada pada lantai dasar”. Atau
saat Agus memencet tombol, pintu lift terbuka dengan cepat da Agus kaget sehingga
terdorong ke dalam lift yang belum ada passenger lift nya”. Disini dapat kita pahami
bahwa korban terkejut dengan kondisi lift yang tidak berisi box nya sehingga ia terdorong
dan jatuh ke lantai dasar. Saya berpendapat bahwa korban setelah membuka pintu, korban
telah bersiap dan segera memasuki box – lift tanpa melihat ada atau tidaknya box – lift
tersebut.
3. Hazard ( bahaya / tidak aman)
Berdasarkan berita iniselain kondisi yang tidak aman karena berada pada ketinggian yang
berisiko menimbulkan kecelakaan, korban juga tidak menggunakan APD seperti yang
telah di atur dalam undang undang keselamatan kerja apabila melebihi ketinggian 1,8
meter maka harus menggunakan ala pelindung diri yang berupa body hardness/full body
hardness
4. Accident (Kecelakaan)
Dari ketiga faktor yang sudah di sebutkan di atas maka timbul lah kecelakaan yang
terjadi di bandung pada tanggal 23 maret 2011 di Hotel Panghegar pada pukul 14.15
WIB.
5. Kerugian( Injuiry)
Dampak dari urutan faktor kejadian tersebut menimbulkan sebuah kerugian, dalam hal
ini nyawa korban. Dan kerugian lain dapat berupa biaya kompensasi untuk korban. Selain
kerugian langsung tersebut banyak lagi kerugian yang di dapatkan pihak hotel Panghegar
yaitu kerugian tidak langsung seperti, kerugian jam kerja, kerugian sosial, serta citra dan
kepercayaan pelanggan berkurang. Hal ini lebih berdampak karena korban adalah
seorang mekanik leader dalam proyek pembangunan hotel tersebut.
SOLUSI
Pada analisis kecelakaan yang sudah di jelaskan satu persatu diatas kecelakaan yang
terjadi bukan merupakan sebuah kejadian tunggal yang spontanitas terjadi, tapi dia di
dahului oleh insiden insiden kecil sehingga pada tahap akhirnya akan menyebabkan
kecelakaan tersebut.