SA M P L IN G &

M EA SU RE M E N T IN O H S
LABORATORIUM K3
SAMPLING

SAMPLING ADALAH PENGAMBILAN SAMPLE

SAMPLE ADALAH CONTOH, BAGIAN DARI SESUATU YANG MENGGAMBARKAN KESELURUHAN
PENGAMBILAN SAMPEL ADALAH MENGAMBIL SEBAGIAN KECIL DARI SESUATU DENGAN TUJUAN UNTUK
MELIHAT GAMBARAN SECARA KESELURUHAN
SAMPLING OHH
SAMPLING LINGKUNGAN
PROSES PENGAMBILAN SAMPEL DI LINGKUNGAN

SAMPLING PEKERJA
MELAKUKAN PENGAMBILAN SAMPEL PADA PEKERJA
SAMPLING OHH

MATERIAL SAMPLING
SAMPLING DIAMATI DENGAN MENGAMBIL BAGIAN DARI OBJEK YANG DIAMATI
COCOK UNTUK SAMPLING BAHAYA KIMIA DAN BIOLOGI
HASIL SAMPLING HANYA BERUPA SAMPEL DAN PERLU PENGUKURAN DAN ANALISIS LEBIH LANJUT UNTUK
MENGETAHUI KONSENTRASI/DOSIS SAMPEL TERSEBUT
SAMPLING OHH
AREA SAMPLING
SAMPLLING DENGAN MELAKUKAN PENGUKURAN DI AREA TERPAJAN SUATU BAHAYA
BANYAK DILAKUKAN UNTUK SAMPLING BAHAYA FISIK DAN ASPEK ERGONOMIC
HASIL SAMPLING BERUPA HASIL PENGUKURAN
AREA SAPLING UNTUK BAHAYA KIMIA DAN BIOLOGI UMUMNYA MENGGUNAKAN INDIRECT READING
INSTRUMENT
PENGERTIAN PENGUKURAN

SUATU KEGIATAN YANG DILAKUKAN UNTUK MENGUKUR SUATU BAHAYA DI TEMPAT KERJA DENGAN
MENGGUNAKAN PERALATAN, STRATEGI DAN METODE TERTENTU
SAMPLING DAN PENGUKURAN
SAMPLING, DAPAT BERUPA :
MENGHITUNG JUMLAH SAMPEL
MENENTUKAN TITIK SAMPEL
MELAKUKAN PENGUKURAN

PENGUKURAN DAPAT BERUPA :

MENGUKUR SAMPEL
MENGUKUR TITIK SAMPEL
OBJEK SAMPLING
UDARA
CAIRAM
PERALATAN
BAHAN/MATERIAL
PEKERJAAN
PEKERJA
BAGAIMANA CARA MELAKUKAN SAMPLING
TERGANTUNG JENIS BAHAYA YANG AKAN DISAMPLING
RUJUKAN :
NIOSH MANUAL ANALYTICAL METHOD
OSHA TECHNICAL MANUAL
ISO
SNI
ACGIH
KEPMENAKERTRAS
KEMENKES
SAMPLING STRATEGY
STRATEGI SAMPLING ADALAH PENDEKATAN YANG BERLAKU UMUM DALAM MELAKUKAN SAMPLING TERHADAP BAHAYA
KESEHATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
TERDIRI DARI :
WHAT AND HOW TO SAMPLE -> APA YANG DISAMPLING? BAGAIMANA?
WHERE TO SAMPLE -> DIMANA SAMPEL DIAMBIL
WHOM TO SAMPLE -> SIAPA YANG DIJADIKAN SAMPEL (PEKERJA BERESIKO TERPAJAN) MAXIMUM RISK EMPLOYEE, RANDOM
WHEN TO SAMPLE -> SIANG ATAU MALAM? PRE SHIFT? DURING SHIFT? END OF SHIFT, OR END OF WORK WEEK?
HOW LONG TO SAMPLE -> BERAPA LAMA WAKTU YANG DIPERLUKAN DALAM PENGAMBILAN SATU SAMPEL
WHAT TO NOTE DURING SAMPLING -> APA SAJA YANG PERLU DI CATAT?
HOW MANY SAMPLES TO TAKE -> SEBERAPA BANYAK SAMPEL YANG MAU DIAMBIL?
WHEN TO STOP MONITORING -> KAPAN BERHENTI MELAKUKAN MONITORING?
WHO SHOULD CONDUCT SAMPLING -> SIAPA YANG HARUS MELAKUKAN SAMPLING?
TUJUAN PENGUKURAN
MENGETAHUI JENIS DAN BESARAN HAZARDSECARA LEBIH SPESIFIK
UNTUK MENGETAHUI TINGKAT RISIKO
UNTUK MENGETAHUI PAJANAN PADA PEKERJA
UNTUK MEMENUHI PERATURAN (LEGALASPEK)
UNTUK MENGEVALUASI PROGRAMPENGENDALIAN YANGSUDAH DILAKSANAKAN
UNTUK MEMASTIKAN APAKAH SUATU AREAAMAN UNTUK DIMASUKI PEKERJA
DLL
PROSES

PENGUKURAN
DIRECTMEASUREMENT

LANGSUNG MENGUKUR BAHAYA

HASIL PENGUKURAN LANGSUNG DIKETAHUI
SERING DIGUNAKAN UNTUK BAHAYA FISIK
UNTUK BAHAYA KIMI DIRECTREADINGINSTRUMENT

INDIRECTMEASUREMENT(BAHAYA KIMIA DAN BIOLOGI)

BAHAYA DIUKUR DENGAN MENGAMBIL SAMPEL MEDIA
HASIL PENGUKURAN TIDAK LANGSUNG DIKETAHUI
PERLU ANALISIS LABORATORIUM
LOKASI PENGUKURAN
SUMBER

MENGUKUR KONSENTRASI EMISI BAHAYA

PENGUKURAN DILAKUKAN D IDEKAT SUMBER DENGAN JARAK 1 METER
PADA BEBERAPA JENIS BAHAYA KADANG KALA PENGUKURAN PADA SUMBER TIDAK BIAS DILAKUKAN
KARENA BERISIKO BAGI KESELAMATAN ALAT MAUPUN OPERATOR.
LOKASI PENGUKURAN

AREA

PENGUKURAN DILAKUKAN PADA AREAYANGTERPAJAN BAHAYA. UMUMNYA AREAYANGTERPAJAN

ADALAH AREAYANG TERJANGKAU OLEH DISTRIBUSI BAHAYA.

LEBIH DIPRIORITASKAN AREATERPAJAN YANGTERDAPAT PEKERJA YANGBEKERJA ATAU DILALUI OLEH

PEKERJA PADA SAAT BEKERJA
LOKASI PENGUKURAN
PEKERJA
PAJANAN
PENGUKURAN DILAKUKAN PADA BAGIAN TUBUH YANGTERPAJAN.
TELINGA OLEH NOISE
AREAPERNAFASAN OLEH DEBU,BAHAN KIMIA DIUDARA,DLL
KULIT OLEH BAHAN KIMIA YANGBISA TERSERAP OLEH KULIT DLL

PENGUKURAN DAPAT BERSIFAT:

MENGUKUR DAN MENDAPATKAN DATA
PENGAMBILANSAMPEL
METODE PENGUKURAN

METODE PENGUKURAN SETIAP BAHAYA BERBEDABEDA, TERGANTUNG JENIS BAHAYANYA

ADAKALANYA TERDAPAT PERBEDAAN PENGUKURAN PADA SUMBER, AREA,DAN PEKERJA
ADAKALANYA TERDAPAT PERBEDAAN METODE PENGUKURAN PADA AREAINDOORMAUPUN OUTDOOR
METODE PENGUKURAN LIHAT STANDAR NIOSH,OSHA, ACGIH,ASHREI
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
TENTUKAN TITIK PENGUKURAN/SAMPLINGBAIK PADA SUMBER,AREA,MAUPUN PEKERJA
KUMPULKAN INFORMASI TENTANG:
KARAKTERISTIK LINGKUNGAN KERJA
PROSES KERJA YANGADA
JUMLAH PEKERJA DAN POLA KERJA YANGADA
PENGENDALIAN YANGSUDAH ADA
EQUIPMENTDAN FASILITAS YANGADA
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
PERSIAPAN ALAT UKUR/ALAT SAMPLING
PASTIKAN ALAT UKUR/SAMPLINGYANGDIGUNAKAN SESUAI DENGAN BAHAYA YANGAKAN DIUKUR/DISAMPLING
PASTIKAN ALAT UKUR/SAMPLINGBERFUNGSI BAIK
PASTIKAN ALAT UKUR LENGKAP (AKSESORIS LENGKAP)
PASTIKAN ALAT UKUR TERKALIBRASI
PASTIKAN PROSEDUR PERSIAPAN SUDAH DILAKUKAN DENGAN BENAR
SIAPKAN FORMPENCATATAN
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
PELAKSANAANPENGUKURAN/SAMPLING
PASTIKAN ALAT UKUR/SAMPLINGDILETAKKAN PADA TEMPAT YANG TEPAT
PASTIKAN LANGKAH PENGOPERASIAN ALAT UKUR/SAMPLINGSESUAI DENGAN STANDAR
PASTIKAN WAKTU PENGUKURAN SESUAI DENGAN STANDAR
PASTIKAN PROSEDUR PERSIAPAN SUDAH DILAKUKAN DENGAN BENAR
JANGAN SAMPAI ALAT UKUR DIGANGGU OLEH PIHAK YANGTIDAK BERKEPENTINGAN
PERHATIKAN KESELAMATAN OPERATORSAAT PENGUKURAN
LANGKAH-LANGKAH PENGUKURAN
SETELAHPENGUKURAN/SAMPLING
LANJUTKAN DENGAN ANALISIS DATA(UNTUK PENGUKURAN BERUPA PENGAMBILAN SAMPEL)
LAKUKAN ANALISIS DATASESUAI DENGAN METODE ANALISIS YANG ADA
BANDINGKAN HASIL PENGUKURAN DENGAN STANDAR (TLV, PERATURAN YANGBERLAKU)
SUSUNREKOMDASIUNTUKTINDAKANPERBAIKANJIKADIPERLUKAN
KESALAHAN DALAM PENGUKURAN
KESALAHAN ALAT UKUR
ALAT RUSAK
ALAT TIDAK KALIBRASI
KELENGKAPAN ALAT KURANG
KESALAHAN PEMBACAAN
KESALAHAN TITIK SAMPLING
KERUSAKAN SAMPEL (TRANSP
ORTASI, TERKONTAMINASI,DLL)
KESALAHAN METODE ANALISIS
KESALAHAN INTERPRETASI
PENGELOLAAN IKLIM KERJA PANAS
TEKANAN PANAS
HEAT CRAMPS HEAT CRAMPS ( KRAM KARENA PANAS )ADALAH KEJANG OTOT HEBAT AKIBAT KERINGAT BERLEBIHAN, YANG
TERJADI SELAMA MELAKUKAN AKTIVITAS PADA CUACA YANG SANGAT PANAS. HEAT CRAMPS DISEBABKAN OLEH HILANGNYA BANYAK
CAIRAN DAN GARAM ( TERMASUK NATRIUM, KALIUM DAN MAGNESIUM ) AKIBAT KERINGAT YANG BERLEBIHAN, YANG SERING
TERJADI KETIKA MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK YANG BERAT. JIKA TIDAK SEGERA DIATASI, HEAT CRAMPS BISA MENYEBABKAN HEAT
EXHAUSTION.

HEAT STROKE
HEAT STROKE ADALAH SUATU KEADAAN YANG BISA BERAKIBAT FATAL, YANG TERJADI AKIBAT TERPAPAR PANAS DALAM WAKTU YANG
SANGAT LAMA, DIMANA PENDERITA TIDAK DAPAT MENGELUARKAN KERINGAT YANG CUKUP UNTUK MENURUNKAN SUHU TUBUHNYA.
JIKA TIDAK SEGERA DIOBATI, HEAT STROKE BISA MENYEBABKAN KERUSAKAN YANG PERMANEN ATAU KEMATIAN
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI:

PANAS METABOLIK, FAKTOR LINGKUNGAN (SEPERTI SUHU

UDARA, KELEMBABAN, PERGERAKAN UDARA, DAN PANAS
RADIASI) DAN PAKAIAN.
AKLIMATISASI

24
RISK FACTORS FOR HEAT ILLNESS
FLUID DEFICIT
OBESITY HISTORY OF HEAT-RELATED
FATIGUE ILLNESS
DRUGS MEDICAL CONDITIONS
ALCOHOL MEDICATIONS
SUNBURN DIABETES
NOT ACCLIMATIZED MALNUTRITION
25
PENGELOLAAN IKLIM KERJA PANAS

EVALUASI TEMPAT KERJA DAN PEKERJAAN

PEMANTAUAN IKLIM KERJA PANAS
PENGENDALIAN IKLIM KERJA PANAS
SURVEILAN KESEHATAN
TINDAKAN PROAKTIF YANG EFEKTIF
26
PerMenaker No.13/2011 tentang NAB
Faktor Fisik dan Kimia di Tempat Kerja.
27
PENGENDALIAN IKLIM KERJA PANAS

TEKNIS: MENGURANGI PANCARAN PANAS, VENTILASI, PENDINGINAN UDARA

ADMINISTRATIF DAN PENGATURAN POLA KERJA: SELEKSI PEKERJA, PELATIHAN DAN
KAJIAN MANDIRI, JADWAL KERJA, PENGGANTIAN CAIRAN, AKLIMATISASI, PENGATURAN
KERJA ISTIRAHAT (WORK-REST REGIME), PEMANTAUAN HEAT STRAIN
PAKAIAN DAN ALAT PELINDUNG DIRI

28
HOC 4 QUEST THERMAL ENVIRONMENTAL MONITOR
ALAT UNTUK MENGUKUR TEMPERATUR LINGKUNGAN
SEPERTI SUHU BOLA BASAH, BOLA KERING,
TERMOMETER GLOBE YANG DIGUNAKAN UNTUK
MENILAI HEAT STRESS PADA TUBUH MANUSIA.
KEBISINGAN

30
KEBISINGAN
PENURUNAN PENDENGARAN
TINITUS ATAU TELINGA BERDENGING
PENINGKATAN TEKANAN DARAH
DLL
Kebisingan adalah bunyi yang tidak diinginkan dari usaha
atau kegiatan dalam tingkat dan waktu tertentu yang dapat
menimbulkan gangguan kesehatan manusia dan
kenyamanan lingkungan.
(Kep.MENLH No. KEP-48/MENLH/11/1996 )
)
DAMPAK BISING
Tabel Jenis-jenis dari Akibat-akibat kebisingan

Tipe Uraian

Perubahan ambang batas sementara akibat kebisingan, Perubahan

Kehilangan pendengaran
ambang batas permanen akibat kebisingan.
Akibat fisik
Rasa tidak nyaman atau stres meningkat, tekanan darah meningkat, sakit
Akibat-akibat fisiologis
kepala, bunyi dering

Gangguan emosionaL Kejengkelan, kebingungan

Gangguan tidur atau istirahat, hilang konsentrasi waktu bekerja,

Akibat psi-kologis Gangguan gaya hidup
membaca dsb.

Merintangi kemampuan mendengarkann TV, radio, percakapan, telpon

Gangguan pendengaran
dsb.
FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI

SUARA YANG MELEBIHI NAB YANG TELAH DITENTUKAN

UMUMNYA KEBISINGAN YANG DAPAT DITERIMA ADALAH KURANG DARI 85 DB SELAMA 8 JAM DALAM
SEMINGGU
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
SURVEI KEBISINGAN
PENGENDALIAN KEBISINGAN
PENGENDALIAN TEHNIK
PENGENDALIAN ADMINISTRASI
EVALUASI AUDIOMETRI
ALAT PELINDUNG PENDENGARAN
PENDIDIKAN DAN MOTIVASI
PEMELIHARAAN PENCATATAN
EVALUASI PROGRAM
34
PROGRAM KONSERVASI
PENDENGARAN
NIHL SAKIT AKIBAT KERJA YANG PALING
DAPAT DICEGAH
REKAYASA ENJINIRING
DATA AWAL AUDIOMETRI
EAR FIT TEST
PELINDUNG PENDENGARAN GANDA
35
GETARAN
GETARAN
PENGARUH GETARAN :
GANGGUAN KENYAMANAN
KELELAHAN
PENGLIHATAN KABUR, SAKIT KEPALA, GEMETAR, KESEMUTAN, GANGGUAN TIDUR
KERUSAKAN ORGAN DALAM
SAKIT PERSENDIAN DAN OTOT TANGAN
PENURUNAN FUNGSI INDRA PERASA PADA JARI-JARI, HILANGNYA KETANGKASAN
NODA PUTIH PADA TELAPAK TANGAN (WHITE FINGER, SINDROM MATI RASA PERMANEN)
 GETARAN
SELURUH TUBUH (WBV) DAN SEGMENTAL (HAV)
WBV BIASANYA BERKAITAN DENGAN KEGIATAN YANG
DILAKUKAN DENGAN POSISI DUDUK ATAU BERDIRI
PAJANAN HAV BIASANYA BERKAITAN DENGAN KEGIATAN
YANG MENGGUNAKAN ALAT BANTU YANG BERGETAR

39
PROGRAM PENGELOLAAN GETARAN
MENGURANGI PAJANAN SEMINIMAL MUNGKIN
MEMBERIKAN INSTRUKSI INFORMASI DAN PELATIHAN
KAJI TINGKAT PAJANAN (LAKUKAN PENGUKURAN JIKA
DIPERLUKAN)
MELAKUKAN TINDAKAN PENGENDALIAN
MENYEDIAKAN SURVEILAN KESEHATAN JIKA DIPERLUKAN
40
DEBU
JENIS PARTIKULAT
IN 1993, ACGIH TLV BOOKLET ADOPTED PARTICLE SIZE-SELECTIVE
SAMPLING CRITERIA FOR AIRBORNE PARTICULATE MATTER

DEFINED THREE PARTICULATE MASS FRACTIONS:

INHALABLE
THORACIC
RESPIRABLE

42
WHERE DO THE PARTICLES LODGE?

Inhalable-100

Thoracic - 10

Respirable - 4

43
UKURAN RELATIF PARTIKEL
Respirable
RESPIRABL
E
4 micron
Thoracic
10 micron
THORACIC

Inhalable
100 micron
INHALABLE

1 4 7 10 30 100
44
JENIS SAMPLING
AREA SAMPLING
DIKENAL JUGA DENGAN FIX-POINT SAMPLING
DILAKUKAN UNTUK MENGETAHUI KONSENTRASI PARTIKULAT DI AREA
KERJA

PERSONAL SAMPLING
SAMPLING PADA PEKERJA
DILAKUKAN DI AREA BREATHING ZONE

45
AREA PERNAFASAN (BREATHING ZONE)
AREA DENGAN RADIUS 30 CM DARI
PUSAT KEPALA

30 cm

46
PENCAHAYAAN
PENGUKURAN PENCAHAYAAN

MEMASTIKANBAHWATINGKAT MEMASTIKAN BAHWA TINGKAT PENCAHAYAAN/PENERANGAN DI AREA

KERJA ATAU DI LINGKUNGAN KERJA SESUAI DENGAN PERSYARATAN MENURUT JENIS PEKERJAAN DAN
KARAKTERISTIK PERALATAN KERJA
PENGARUH PENCAHAYAAN KURANG

KELELAHAN MATA SEHINGGA BERKURANG DAYA DAN EFISIENSI KERJA

KELELAHAN MENTAL, FISIK DAN PSIKOLOGIS
KELUHAN PEGAL DI DAERAH MATA
KERUSAKAN INDRA MATA
STANDAR PENCAHAYAAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1405/MENKES/SK/XI/2002
EMISI DAN GAS
SAMPLING UDARA SUMBER (EMISI) BERTUJUAN UNTUK :

1.MENGETAHUI DIPENUHI ATAU TIDAKNYA PERATURAN EMISI PENCEMAR UDARA YANG

DIHASILKAN OLEH SUATU SUMBER.
2.MENGUKUR TINGKAT EMISI YANG DIHUBUNGKAN DENGAN LAJU PRODUKSI UNTUK
KEBUTUHAN INDUSTRI DAN LINGKUNGAN
3.MENGEVALUASI KEEFEKTIFAN TEKNIK PENGENDALIAN DAN PERALATAN PENGENDALIAN
PENCEMARAN UDARA.
4.PENGUKURAN SUMBER (EMISI) INI DAPAT BERUPA TITIK (POINT SOURCE), ATAUPUN
GARIS (LINE SOURCE). SUMBER UTAMA YANG DIAWASI DAN DIPANTAU ADALAH SUMBER
TETAP, SEDANGKAN SUMBER BERGERAK DI LAKSANAKAN TERSENDIRI.