Nim : 20190301096
Soal !
Tugas 10 SMK3
1. Bacalah beberapa jurnal dan berikan resume berupa pendapat anda mengenai pelaksanaan
SMK3 di indsutri minyak dan gas di Indonesia (lampirkan link sumber jurnal)
Jawab :
Terbukti dari beberapa jurnal yang saya bacs, bahwa penerapan SMK3 di industri migas juga
sudah dijalankan dengan baik.
Pada junal :
Penerapan SMK3 di TBBM X secara keseluruhan berjalan dengan baik dengan
pengawasan dan pengendalian dari manajemen dan pengawas K3LL. Dalam hal ini
perusahaan tersebut menggunakan pendekatan RAC guna untuk merangking hazards dengan
mempertimbangkan probability severity munculnya hazards.
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pengukuran terhadap RAC yang dialami pihak
TBBM X perlu ditingkatkan dari level High Risk ke Low Risk pada beberapa lokasi dan
kegiatan di Terminal BBM X. Dikarenakan terdapat tiga potensi risiko bernilai High, hal ter
sebut menjadikan perhatian khusus bagi manajemen untuk dilakukan pencegah-an dan
pengendalian. Kegiatan tersebut, yaitu: 1) Penyaluran operasi filling shed, 2) Penyaluran
pipanisasi ke TBSG, dan 3) FAME pengisian fame ke mobil tangki (bio solar) yang
mempunyai potensi bahaya ceceran minyak, emisi hidrokarbon, dan sarfas tertarik mobil
tangki, yang dapat menyebabkan risiko potensi kebakaran, dan meninggal.
Sumber :
http://ejurnal.ppsdmmigas.esdm.go.id/sp/index.php/swarapatra/article/view/3/4
Nama : Asih Sriyanti
Nim : 20190301096
Soal !
Tugas 10 Epidemiologi
Jawab :
Menurut data dari Riskesdas 2018, Stroke menempati urutan pertama sebagai penyakit penyebab
kematian di hampir semua provinsi di Indonesia, kecuali di Kalimantan Tengah, Gorontalo dan
Jawa Timur di mana PJK adalah penyebab angka kematian tertinggi. Angka beban akibat
penyakit stroke atau penyakit serebrovaskuler di tahun 2016 juga mengalami peningkatan cukup
besar yaitu 30,2%.
Prevalensi penyakit stroke menurut provinsi dan berkisar antara 4,1% hingga 14,7%, dengan
prevalensi nasional 10,9%. Sementara itu, prevalensi penyakit jantung menurut diagnosis dokter
pada penduduk semua umur adalah 1,5%. Provinsi dengan angka prevalensi terbesar adalah
Kalimantan Utara dan terendah di Nusa Tenggara Timur.
Jawab :
Diabetes dapat menyebabkan stroke jika gula darah tidak terkontrol dengan baik. Kadar gula
darah yang terlalu tinggi dalam darah dapat menyebabkan terbentuknya sumbatan dan deposit
lemak di pembuluh darah.
Jika seseorang mengalami obesitas pasti akan mengalami kelebihan lemak dalam tubuh, dan
apabila terdapat lemak berlebih dalam tubuh menyebabkan darah akan lebih kental dan
pembuluh darah akan menjadi keras, sehingga pembuluh darah akan lebih mudah pecah dan
lebih mudah tersumbat sehingga obesitas merupakan faktor utama terkena stroke iskemik.
Jawab :
Upaya untuk pelaksanaan pencegahan terjadinya Stroke di Indonesia bisa dengan melakukan
penyuluhan, memberikan pengetahuan kepada individu untuk meningkatkan gaya hidup sehat
dengan perilaku “CERDIK”, yaitu , Cek Kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin
aktifitas fisik, Diet sehat dan seimbang, Istirahat cukup, dan Kelola stres.
Menurut data Riskesdas, faktor risiko perilaku utama yang menjadi tantangan dalam upaya
pengendalian Penyakit Tidak Menular di Indonesia adalah :
Sekitar 93,5% penduduk berusia >10 tahun kurang konsumsi buah dan sayur.
Sekitar 36,3% penduduk berusia >15 tahun merokok, perempuan berusia > 10 tahun yang
merokok sekitar 1,9%.
Sekitar 26,1% penduduk kurang melakukan aktivitas fisik.
Sekitar 4,6% penduduk berusia >10 tahun minum minuman beralkhohol.
Nama : Asih Sriyanti
Nim : 20190301096
Soal !
Tugas 10 Surveilans
Jawab :
Di Indonesia sudah menerapkan pelaksanaan surveilans TB, akan tetapi hal tersebut belum
begitu maksimal dalam pelaksanaannya.
Sistem surveilans tuberkulosis paru di Indonesia secara Nasional berada dibawah pengawasan
Direktorat Jendral P2&PL (Pemberantasan Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan) Departemen
Kesehatan. Surveilans tuberkulosis paru yang berada di tingkat Kabupaten /Kota bergantung
pada Wasor (wakil supervisor) yang berada di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan bekerja
sama dengan unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Rumah Sakit, BP4, BBKPM, laboratorium
dll). Wasor mengumpulkan dan mengolah data dan informasi surveilans tuberkulosis paru
kedalam buku register tuberkulosis paru.
Indonesia sekarang berada pada ranking kelima negara dengan beban TB tertinggi di
dunia. Estimasi prevalensi TB semua kasus adalah sebesar 660,000 dan estimasi insidensi
berjumlah 430,000 kasus baru per tahun. Jumlah kematian akibat TB diperkirakan 61,000
kematian per tahunnya (WHO, 2010).
Jawab :
a) Masih adanya kelemahan dibagian Sumber Daya Manusia yaitu dalam hal kualitas (di
tingkat Puskesmas) dan kuantitas (di tingkat Puskesmas dan Dinas Kesehatan
Kabupaten).
b) Masih kurangnya pengawasan terkait subsistem input TB di Indonesia.
c) Masih banyaknya tempat kesehatan seperti Puskemas yang terlambat dalam melakukan
entry data, padahal pengumpulan data dapat dilakukan setiap hari. Hal ini akan menjadi
hambatan terhadap ketepatan pelaporan.
Jawab :
Nim : 20190301096
Tugas 10 PKK
Soal !
PT Z merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang Oil and Gas. Di dalamnya terdapat
1000 orang pekerja yang aktif bekerja dengan sistem 3 bulan aktif 2 minggu offdan tersebar di
beberapa site. Hasil MCU pada tengah tahun 2020 menunjukkan bahwa 53% pekerja lapangan
dilaporkan mengalami Obesitas dan 28% mengalami Overweigth. Lakukan analisis penyebab
terjadinya obesitas pada kasus di atas dan buatlah rencana program penurunan berat badan yang
tepat untuk menyelesaikan permasalahan di atas!
Jawab :
Ada berbagai macam faktor yang berperan dalam obesitas. Hal ini yang menjadikannya
kompleks. Faktor perilaku, lingkungan, dan genetik dapat berperan dalam menimbulkan
overweight dan obesitas.
Gaya hidup para pekerja minyak dan gas (migas) antara lain, kebiasaan olahraga tidak teratur,
kebiasaan merokok, serta asupan tinggi kalori dan lemak. Perusahaan migas kebanyakan
menyediakan makanan secara prasmanan bagi para pekerja meliputi sarapan, makan siang,
makan malam, dan 2 kali makanan selingan. Makanan dan minuman yang dapat diambil
sesukanya menyebabkan tidak terkontrolnya asupan makan pekerja yang berdampak pada
ketidakseimbangan antara kalori dengan pengeluaran energi. Jika hal tersebut terus menerus
seperti itu maka risiko obesitas bagi pekerja tidak dapat dikendalikan.
Ada sejumlah pendekatan intervensi di tempat kerja yang memungkinkan untuk dilakukan.
Beberapa pengusaha, misalnya, telah mengadopsi program untuk mendorong penurunan berat
badan dan pemeliharaan berat badan yang direkomendasikan :
- Mendorong olahraga
- Mempromosikan diet sehat.
Walaupun keberhasilan jangka panjang pada umumnya belum terbukti, hasil jangka pendek dari
intervensi tersebut harus didukung secara luas.
Para profesional kesehatan kerja seharusnya dapat mendorong para pemberi kerja untuk
membuat tempat kerja yang bebas dari ”junk food” dengan memberikan makanan alternatif yang
lebih sehat di kantin
Nim : 20190301096
Tugas Laboratorium K3
Soal !
1) Sebutkan dan jelaskan minimal 3 metode pengumpulan sampel gas dan uap!
Jawab :
Adsorpsi
Kontaminan gas dan uap ditangkap pada permukaan suatu media sorben pada (solid sorbent)
untuk menghilangkan kontaminan udara yang diinginkan selama periode waktu yang ditentukan.
1. Temperatur
2. Kelembaban
Absorpsi
Kontaminan gas dan uap dilewatkan melalui suatu cairan sehingga larut secara fisik atau
bereaksi secara kimiawi dengan reagen untuk menghasilkan derivatif. Teori absorpsi menyatakan
bahwa gas dan uap akan menuju larutan hingga mencapai konsentrasi kesetimbangan.
Mekanisme absorpsi merupakan teknik sampling yang digunakan untuk gas dan uap dengan cara
melewatkan udara yang mengandung kontaminan melalui sorben cair pada wadah gelas ataupun
plastik.
Reaksi antara kontaminan gas dan uap dengan reagen yang terdapat pada suatu saringan (reagen
coated on filter). Grab sampling, kontaminan yang ada di udara ditarik ke dalam kontainer
dilanjutkan dengan analisis selanjutnya.