Tugas 8 SMK3
Nama : Asih Sriyanti
Nim :20190301096
Soal !
1. Berikan contoh pelaksanaan tahap perencanaan dalam SMK3
Jawab :
Tahapan Perencanaan SMK3 Konstruksi, sebagai berikut :
a. Tahap Pra Konstruksi
Tahap pra konstruksi terdiri dari 3 macam pekerjaan, yaitu tahapan rancangan
konseptual, tahapan penyusunan DED (Detailed Engineering Design), dan tahapan
penyusunan dokumen pemilihan penyedia barang/jasa. Dari ketiga tahap tersebut.
Tahapan penyusunan dokumen pemilihan barang/jasa merupakan pintu masuk dalam
penerapan K3. Tugas penyedia jasa pekerja pra konstruksi seperti studi kelayakan, studi
identifikasi dan desain adalah mengidentifikasi dan menganalisis tingkat risiko K3 dari
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Tugas 8 PKK
Nama : Asih Sriyanti
Nim :20190301096
Soal !
PT ABC merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pergudangan. Setiap
harinya terdapat sekitar 200 karyawan yang bekerja di area Gudang logistic yang
bekerja dengan metode manual handling. Hasil analisis pada 6 bulan pertama di tahun
2020 menunjukkan bahwa terjadi penurunan produktivitas kerja, berdasarkan hasil
evaluasi diketahui bahwa 67% pekerja menyampaikan keluhan terkait kelelahan kerja.
Tugas 8 Surveilans
Nama : Asih Sriyanti
Nim :20190301096
Soal !
1. Berikan argumentum (didukung data pendukung) mengenai bagaimana pelaksanaan
surveilans AFP dan Tetanus di Indonesia!
Jawab :
Surveilans AFP menunjukkan penurunan peforma dalam penemuan kasus AFP sebesar 56.8%
selama pandemi COVID-19 (Januari sampai dengan Mei 2020) dibandingkan data tahun 2019.
Berdasarkan data minggu ke 26 2020, Non Polio AFP rate sebesar 0.44 dengan spesimen adekuat
sebesar 78.8%. Sedangkan, untuk surveilans polio lingkungan terdapat 6 dari 11 site (64%) tidak
melakukan pengumpulan dan pemeriksaan sampel selama pandemi COVID-19.
Insiden atau angka kejadian tetanus pada masyarakat kurang dari 1 tetanus neonatorum (TN)
dalam 1000 kelahiran hidup pada setiap Kabupaten/kota.
2. Sebutkan kendala dalam pelaksanaan surveilans AFP dan Tetanus di Indonesia!
Jawab :
Masih terdapat beberapa kendala pada sistem pencatatan dan pelaporan yang menyebabkan
pencatatan register yang kurang lengkap sehingga belum dapat memberikan keluaran yang
berkualitas. Pengembangan pencatatan dan pelaporan tersebut dapat menghasilkan informasi
berupa laporan rutin baik bulanan atau tahunan sesuai dengan standar yang telah di tetapkan.
3. Berikan solusi atas kendala dalam pelaksanaan surveilans AFP dan Tetanus di Indonesia!
Jawab :
a. Meningkatkan kelengkapan zero reporting puskesmas dan rumah sakit
b. Meningkatkan sensitifitas surveilans AFP pada daerah crossnotifikasi.
c. Memperbaiki & melengkapi sistim pencatatan dan pelaporan PD3.I ( Campak, Tetanus
Neonatorum dan Difteri ).
d. Meningkatkan upaya sosialiasi dan advokasi tentang surveilans AFP & PD3.I.
Tugas 8 Laboratorium
Nama : Asih Sriyanti
Nim :20190301096
Soal !
Jelaskan lokasi pemasangan alat ukur getaran pada pekerja di tempat kerja misalnya forklift
truck driver untuk 2 jenis getaran yang Anda ketahui!
Jawab :
• Whole body vibration : pemaparan seluruh tubuh terhadap getaran, pada saat pekerja
sedang berdiri, atau getaran yang dirasakan pada saat pekerja duduk
• Hand Arm Vibration : pemaparan yang bersifat segmental yaitu hanya bagian tubuh
tertentu (misalnya : lengan dan bahu) yang mengalami kontak dengan sumber getaran
Tugas 8 Epidemiologi
Nama : Asih Sriyanti
Nim :20190301096
Soal !
1. Bagaimana kejadian Hipertensi di Indonesia?
Jawab :
Jawab :
Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah Anda. Selain itu nikotin dapat
meningkatkan tekanan darah, dan menghirup karbon monoksida yang dihasilkan dari asap
rokok akan mengurangi jumlah oksigen yang bisa dibawa oleh darah.
Akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering.
Obat-obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau
memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah.
3. Berikan Argumentum Anda mengenai bagaimana pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
Hipertensi di Indonesia! Sertakan data pendukung
Jawab :
Upaya yang telah dilakukan dalam pencegahan dan pengendalian Hipertensi diantaranya adalah
meningkatkan promosi kesehatan melalui KIE dalam pengendalian Hipertensi dengan perilaku
CERDIK dan PATUH; meningkatkan pencegahan dan pengendalian Hipertensi berbasis
masyarakat dengan Self Awareness melalui pengukuran tekanan darah secara rutin; penguatan
pelayanan kesehatan khususnya Hipertensi.
Alasan penderita hipertensi tidak minum obat antara lain karena penderita hipertensi merasa sehat
(59,8%), kunjungan tidak teratur ke fasyankes (31,3%), minum obat tradisional (14,5%), menggunakan
terapi lain (12,5%), lupa minum obat (11,5%), tidak mampu beli obat (8,1%), terdapat efek samping obat
(4,5%), dan obat hipertensi tidak tersedia di Fasyankes (2%).