Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH : PSIKOLOGI INDUSTRI

DOSEN : Dr. Lalu Muhammad Saleh, SKM, M.Kes

PENGARUH KELELAHAN KERJA DAN STRES


KERJA PADA KARYAWAN
DI BIDANG PERBANKAN

ARIEF BUDIMAN
K012171039

PASCASARJANA JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


KONSENTRASI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
Bismillahirrahaminrrahim...
Assalamu Alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia yang
diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah Psikologi
Industri dengan topik Pengaruh Stres Kerja dan Kelelahan Kerja Pada
Karyawan Bidang Perbankan ini tepat waktu. Dan tak lupa pula penyusun
mengirimkan Shalawat kepada junjungan kita semua Rasulullah SAW, karena
berkat beliau kita bisa berhijrah dari zaman yang penuh kegelapan menjadi zaman
yang terang seperti sekarang ini.
Dalam menyusun makalah ini, penyusun mengalami banyak kendala,
mulai dari terbatasnya referensi dan kendala-kendala yang lainnya. Tetapi, berkat
bantuan teman-teman dan dosen, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Penyusun berterima kasih atas bantuan semua pihak yang telah membantu
penyusun dalam menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Dan semoga makalah ini
dapat menjadi tambahan referensi dan bahan bacaan yang bermanfaat untuk
pembaca.

Wassalamu Alaikum Wr. Wb.


Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................. 2


Daftar Isi…………………………………………………………………….3
Bab I Pendahuluan ....................................................................................... 4
A. Latar Belakang .............................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5
C. Tujuan ........................................................................................... 6
Bab II Tinjauan Pustaka ............................................................................... 7
A. Pengertian Kelelahan Kerja dan Stres Kerja ................................. 7
B. Penyebab Kelelahan dan Stres Kerja Karyawan Bank ................. 8
C. Dampak Kelelahan dan Stres Kerja Karyawan Bank ................. 11
D. Pengendalian Kelelahan dan Stres Kerja Karyawan Bank ......... 12
Bab III Kesimpulan .................................................................................... 14
Daftar Pustaka ............................................................................................ 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stres dan kelelahan kerja adalah masalah umum yang terjadi di tempat
kerja yang biasa dijumpai pada tenaga kerja. Menurut sebagian peneliti,
stress maupun kelelahan kerja dapat mempengaruhi kinerja para tenaga kerja
serta produktivitas kerja, dimana kelelahan kerja juga dapat mengakibatkan
kecelakaan kerja.
Stres kerja merupakan sebuah beban kerja yang berlebihan, perasaan
susah dan ketegangan emosional yang menghambat performance individu.
Stress kerja menyebabkan penyimpangan pada fungsi psikologis, fisik dan
tingkah laku individu yang menyebabkan terjadinya penyimpangan dari
fungsi normal.
Kelelahan kerja merupakan keadaan yang disertai penuruan efisiensi
dan ketahanan dalam bekerja. Kelelahan berefek kepada pengurangan
kapasitas kerja dan ketahanan tubuh (Tarwaka, 2010). Menurut hasil
penelitian Eka Febriana (2009), kelelahan dapat dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan kerja. Lingkungan kerja yang memaksa pekerja menanggung
beban kerja yang lebih banyak dapat mengakibatkan kelelahan pada pekerja.
Beratnya tuntutan tugas dan pekerjaan seorang tenaga kerja dapat
menyebabkan rasa bosan, jenuh dan dapat mengakibatkan stress. Seseorang
akan cenderung mengalami stress apabila kurang mampu beradaptasi antara
keinginan dan kenyataan yang ada. Ketidakmampuan melawan keterbatasan
inilah yang mampu menyebabkan seseorang frustasi dan menimbulkan
kelelahan (Hidayat, 2016).
Kelelahan kerja dapat menimbulkan masalah bagi organisasi dan
perusahaan karena kelelahan kerja dapat muncul dalam bentuk komitmen
kerja menurun dan menurunnya semangat kerja. Saat ini masalah kelelahan
kerja juga menjadi masalah yang utama di dunia kerja, karena dapat

4
menghambat laju kinerja karyawan yang akhirnya merugikan perusahaan
(Hidayat, 2016).
Kelelahan kerja sering muncul di dunia kerja dikarenakan rutinitas
serta tekanan yang tinggi dalam keseharaiannya. Mengatasi kelelahan kerja
tidak dapat dilakukan pada tingkat individu saja. Hal tersebut menuntut
kerjasama antara pekerja, perusahaan dan keeluarga para pekerja yang
bersangkutan (Hidayat, 2016).
Struktur dan iklim organisasi dalam sebuah perusahaan terutama dalam
hal ini perusahaan perbankan meliputi kebijakan perusahaan dan administrasi
manajemen perusahaan. Administrasi perusahaan yang terlalu birokratiss
dimana peraturan perusahaan terlalu mengikat para pekerja merupakan faktor
pembangkit stress (Azizah, 2013).
Begitu besar dampak dari stress dan kelelahan kerja, oleh para ahli
perilaku organisasi telah dinyatakan sebagai agen penyebab dari berbagai
masalah fisik, mental, bahkan output organisasi (Hidayat, 2016). Kesuksesan
sebuah organisasi dapat dilihat dari kinerja para pekerjanya, sehingga dapat
dikatakan sebuah orgaanisasi atau perusahaan harus memperhatikan para
pekerjanya dan menghindarkan para pekerja dari kelelahan dan stres kerja
yang berlebihan.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan kita bahas adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kelelahan kerja dan stress kerja?
2. Apa penyebab kelelahan kerja dan stress kerja pada karyawan bank?
3. Apa dampak kelelahan kerja dan stress kerja pada karyawan bank?
4. Bagaimana pengendalian kelelahan kerja dan stress kerja?

5
C. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui pengertian stress kerja dan kelelahan kerja
2. Mengetahui penyebab kelelahan kerja dan stress kerja pada karyawan
bank
3. Mengetahui dampak kelelahan kerja dan stress kerja pada karyawan bank
4. Mengetahui cara pengendalian kelelahan kerja dan stress kerja pada
karyawan bank

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Stres Kerja dan Kelelahan Kerja


Stres kerja merupakan suatu perasaan yang menekan atau rasa tertekan
yang dialami karyawan dalam menghadapi perasaannya. Stres kerja tidak
dapat dihindari, namun stress kerja dapat dikurangi dan dikelola. Pada
hakikatnya, kata stress merujuk pada sebuah kondisi seseorang dimana orang
tersebut mengalami tuntutan emosi berlebihan dan atau waktu yang
membuatnya sulit memfungsikan secara efektif semua wilayah kehidupan.
Keadaan tersebut dapat mengakibatkan timbulnya gejala depresi, kelelahan,
mudah marah serta kualitas kerja yang menurun (Richards, 2010 dalam (Rita,
Lindawati, & Pusdiklat, 2014).
Sedangkan kelelahan, ada banyak pengertian tentang kelelahan kerja
yang dikemukakan oleh para ahli. Secara garis besar kelalahan kerja adalah
sebuah kondisi yang muncul karena aktivitas seseorang hingga orang tersebut
tidak mampu lagi mengerjakannya. Atau dengan kata lain kelelahan kerja
dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja yang berakibat pada
peningkatan kesalahan kerja dan berujung pada kecelakaan kerja (Nurmianto,
2004).
Berikut adalah beberapa teori oleh para ahli tenatang definisi kelelahan
kerja, diantaranya :
1. Nurmianto (2004), kelelahan adalah kondisi dimana tubuh mengalami
kehabisan energy karena perpanjangan kerja yang dilakukan. Kelelahan
sering muncul pada semua jenis pekerjaan yang dilakukan secara
berulang-ulang atau monoton.
2. Suma’mur (2009), kelelahan merupakan kondisi yang menunjukkan
keadaan tubuh baik fisik maupun mental yang semuanya berakibat pada
penurunan daya keerja serta ketahanan tubuh.

7
3. Tarwaka (2014), kelelahan adalah suatu bagian dari mekanisme tubuh
untuk melakukan perlindungan agar tubuh terhindar dari kerusakan
yang lebih parah, dan akan kembali pulih apabila melakukan istirahat.

B. Penyebab Kelelahan dan Stres Kerja Pada Karyawan Bank


Setiap orang di sebuah perusahaan apakah sebagai manajemen puncak
maupun karyawan operaor, pasti pernah mengalami kelelahan kerja.
Kelelahan baik dalam segi fisik maaupun mental dan bahkan mungkin
sekaligus kedua-duanya (Mangkuprawira, 2012).
Kelelahan fisik dicirikan oleh otot tubuh yang lemah, sulit digerakkan,
dan terkadang disertai rasa nyeri dan psuing. Biasanya disebabkan oleh
lamanya duduk, lamanya menggunakan bagian fisik tertentu seperti tangan,
kaki, maata, dan telinga. Dan jika berlanjutt tanpa perlakuan dapat
mengakibatkan penurunan stamina, mudah emosi serta akan mengalami sulit
tidur (Mangkuprawira, 2012).
Suma’mur (2009) memaparkan dan membagi beberapa gejala-gejala
kelelahan, diantaranya sebagai berikut (Suma’mur, 2009):
Gejala Kelelahan
Perasaan berat di kepala Cenderung mudah lupa
Lelah di seluruh badan Kurang kepercayaan
Kaki terasa berat Cemas terhadp sesuatu
Sering menguap Tidak mampu mengontrol sikap
Pikiran terasa kacau Tidak bisa tekun dalam bekerja
Mudah mengantuk Sakit kepala
Terasa berat pada mata Kaku pada bahu
Kaku dan canggung dalam gerakan Nyeri pada punggung
Tidak seimbang dalam berdiri Pernafasan terasa tertekan
Mau berbaring Haus
Sulit berpikir Suara serak
Lelah bicara Merasa pening

8
Menjadi gugup Spasme pada kelopak mata
Tidak mampu berkonsentrasi Tremor pada anggota badan
Tidak dapat memusatkan perhatian Merasa kurang sehat

Selain kelelahan fisik, para pekerja juga biasanya menderita kelelahan


mental. Kelelahan mental sendiri ditandai oleh sulit berpipkir atau
berkonsentrasi, gelisah, ulilt tidur, dan berikutnya bisa mengalami penurunan
stamina. Kelalahan mental biasanya disebabkan oleh karena terlalu banyak
berppikir, terlalu luas lingkup dan bobot aspek permasalahan yang dihadapip,
dan ketahanan emosi yang lemah serta kurang relaksasi. Selain itu orang
tersebut jarang bersosialisasi. Dan jika dibiarkan akan meenyebabkan
emosinya semakin peka, sulit tidur, sulit berkonsentrasi, stres, dan kemudian
mengisolasi diri (Mangkuprawira, 2012).
Schuler dan Jackon (1996) dalam Suhanto (2009) memaparkan bahwa
terdapat empat penyebab umum stress bagi banyak pekerja yaitu Supervisor
(atasan), salary (gaji), security (keamanan), dan safety (keselamatan). Aturan
kerja yang sempit serta tekanan yang berat untuk mencapai tujuan perusahaan
perbankan adalah penyebab utama stres. Para pekerja juga akan mengalami
stress jika merasa tidak aman dalam pekerjaannya (Suhanto, 2009).
Bank merupakan bentuk perusahaan jasa. Kualitas perusahaan sangat
ditentukan oleh peran sumber daya manusa yang dimiliki. Para karyawan
perbankan lebih mudah mendapat tekanan dalam hidup yang dapat berujung
pada kelelahan. Dampak dari kelelahan akan menyebabkan menurunnya
performa, efisiensi, produktivitas kerja, dan menambah tingkat kesalahan
kerja (Fahmi, 2015).
Faktor penyebab kelelahan kerja berkaitan dengan sifat pekerjaan yang
monoton (kurang bervariasi), intensitas lamanya pembeban fisik dan mental.
Lingkungan kerja misalnya kebisingan, pencahayaan, atau cuaca. Faktor
psikologis misalnya rasa tanggungjawab dan rasa khawatir yang berlebihan,
serta konflik yang kronis atau menahun, serta status gizi dan status kesehatan.

9
Berdasarkan penyebab kelelahan, penyebab keleelahan dibedakan atas
kelelahan fisiologis yaitu kelelahan yang disebabkan oleh factor lingkungan
(fisik) ditempat kerja, antara lain kebisingan, suhu. Dan ada kelelahan
psikologis yang disebabkan oleh faktor psikologis (konflik-konflik mental),
monotoni pekerjaan, bekerja karena terpaksa, pekerjaan yang bertumpuk-
tumpuk (Grandjean, 1988).
Menurut Siswanto (1991), penyebab kelelahan kerja sangat berkaitan
dengan pengorganisasian kerja yang tidak menjamin instirahat dan rekreasi,
variasi kerja dan intensitas pembebanan fisik yang tidak serasi dengan
pekerjaan, lingkungan kerja yang tidak menjamin kenyamanan kerja, dan
status kesehatan (Siswanto, 1991).
Sedangkan menurut Suma’mur (1996) terdapat lima kelompok
penyebab kelelahan, yaitu keadaan pekerjaan yang monoton, beban dan lanya
pekerjaan fisik dan mental, keadaan lingkungan pekerjaan, keadaan kejiwaan
pekerja, dan penyakit (Suma’mur, 1996)
Kelelahan adalah hasil dari berbagai ketegangan yang dialami oleh
tubuh manusia sehari-harinya. Disaat mempertahankan kesehatan dan
efisiensi, banyaknyaa istirahat dan peemulihan harus seimbang dengan
tingginya ketegangan kerja. Penyegaran terjadi utamanya terjadi pada saat
istirahat malam, tetapi periode istirahat dan waktu bekerja juga dapat
memberikan penyegaran.
Kelelahan kerja sebagai akibat dari faktor lingkungan kerja, status gizi,
serta beban kerja di kalangan peekeerja telah banyak diteliti. Berdasarkan
hasil penelitian Health and Safety Executive (2013) dalam Setyowati (2014)
Sebesar 64% faktor psikologi dapat menyebabkan kelelahan kerja (Setyowati,
Shaluhiyah, & Widjasena, 2014).
Masa kerja juga dapat berpengaruh signifikan terhadap kelelahan kerja,
yang berarti bahwa masa kerja bertambah maka akan meningkatkan
keelelahan kerja. Masa kerja adalah akumulasi waktu pekerja telah
memegang peekerjaan tersebut.(Setyowati et al., 2014).

10
Selain kelelahan kerja, dalam dunia perbankan yang akan berdampak
pada produktivitas kerja adalah stres. Kelelahan kerja dalam dunia
peerbankan merupakan respoon total terhadap stress psikososial yang dialami
dalam satu periode waktu tertentu dan kelelahan kerja cenderung menurunka
prestasi maupun motivasi para karyawan. Tidak jarang karyawan perbankan
menemui tekanan, yang pada akhirnya membuat karyawan teersebut merasa
lelah, baik lelah fisik maupun psikis (Jacobs, Paul A.T, Maramis, & A.J.M,
n.d.).
Beban kerja karyawan perbankan dapat menyebabkan stress kerja.
Selain itu, konflik antar departemen dan penetapan target pencapaian yang
tinggi secara langsung maupun tidak langsung dapat melahirkan stress dalam
pekerjaan (Suhanto, 2009).

C. Dampak Kelelahan dan Stres Kerja Pada Karyawan Bank


Banyak dampak buruk yang bisa muncul akibat kelelahan bekerja.
Terjangkit berbagai penyakit salah satunya. Berbagai riset dan penelitian
telah mengungkapkan bahwa selain bisa mengganggu produktivitas, terlalu
keras bekerja juga dapat mengganggu metabolisme tubuh.
Salah satu gejala gangguan kesehaatan pada pekerja yaitu kelelahan.
Kelelahan kerja merupakan masalah yang sering dijumpai pada tenaga kerja.
Kelelahan kerja merupakan masalah penitng yang perlu ditanggulangi dengan
baik karena akan memberikan berbagai macam dampak buruk untuk pekerja.
Kelelahan dapat mngakibatkan menurunnya produktivitas kerja, kapasitas
kerja, mengganggu kesehatan pekerja dan kemampuan bertahan tubuh yang
menyebabkan kecelakaan kerja. Kelelahan kerja juga merupakan penyebab
utama terjadinya kecelakaan kerja (Verawati, 2016)
Budiono (2008) dalam Verawati (2016), mengatakan bahwa kelelahan
ditandai dengan melemahnya tenaga kerja dalam melakukan pekerjaan atau
keegiatan sehingga anak meningkatkan kesalahan dalam melakukan
pekerjaan dan akiba fatalnya yaitu terjadinya kecelakaan kerja (Verawati,
2016). Berdasarkan data dari International Labour Organization (2013),

11
menyebutkan sebanyak dua juta peekerja menjadi korban settiap tahunnya
karena kecelakaan kerja akibat faktor kelelahan. Sebanyak 32,8% pekerja
yang menjadi sampel mengalami kelelahan dan berpengaruh kepada
produktivitas kerja.
Dampak dari kelelahan serta stress kerja pada karyawan bank
diantaranya akan mengakibatkan menumpuknya pekerjaan, selain itu
pencapaian target menurun. Selain itu, penurunan performa dalam melayani
para nasabah juga terjadi akibat kelelahan kerja dan stress kerja yang
dihadapi oleh para karyawan bank (Sitepu, 2012).
Stres yang secara terus menerus dialami oleh karyawan di sebuah bank,
dan ditambah dengan iklim organisasi yang kurang mendukung, dapat
menyebabkan menurunnya tingkat kepuasan kerja karyawan yang lambat
laun dapat memicu meningkatnya keinginan untuk pindah. Hasil dari hal
tersebut akan membuat kerugian yang besar bagi perusahaan perbankan
(Suhanto, 2009).

D. Cara Mengatasi Kelelahan Pada Pekerja


Mengelola kelelahan kerja bisa dilakukan oleh setiap orang atau secara
terorganisasi. Secara individu dapat dilakukan prakarsa karyawan
bersangkutan. Karena para pekerja sendiri yang mengetahui jenis kelelahan
yang dihadapinya. Sementara organisasi atau perusahaan dapat melaksanakan
program peeingkatan kinerja karyawan secara regular dimana di dalamnya
ada subprogram mengurangi kelelahan kerja karyawan. Pendekatan harus
beragam yang sangat bergantung pada jenis kelelahan serta penyebabnya.
Maka dari itu dibutuhkan langkah yang sistematis (Mangkuprawira, 2012).
Berdasarkan volume serta bobot kelelahan, maka pekerja sebaiknya
melakukan telaah penyebab mengapa terjadi kelelahan kerja, jika pekerjaan
dirasa terlalu berat maka perlu melakukan konsultasi denganpara ahli,
melakukan pemulihan kelelahan dengan cara berolahraga teratur, tidur yang
cukup, bersosialisasi, relaksai, dan jika dianggap pwrlu berobat ke dokter dan
bisa meminta cuti kerja (Mangkuprawira, 2012).

12
Perusahaan juga dapat mengatasi kelelahan pada pekerjanya dengan
cara melakukan analisis kinerja karyawan dan organisasi, menelaah
hubungan kinerja dengan kelelahan kerja karyawan, menganalisis jenis uraian
kerja dan beban kerja yang berhubungan dengan kinerja, menyusun program
peningkatan kinerja khususnyaa subprogram mengurangi kelelahan kerja,
melaksanakan program peningkatan kinerja secara tertaur, serta
mengevaluasi keeberhasilan pelaksanaan program dan kinerja karyawan atau
organisasi (Mangkuprawira, 2012).
Salah satu dari berbagai faktor yang perlu menjadi perhatian perusahaan
perbankan untuk mengurangi stress dan kelelahan pada pekerjanya yaitu
bagaimana perusahaan mengelola iklim yang baik dan kondusif dalam
aktivitas kerja karyawan dan adanya upaya untuk mengelola sumber daya
manusia yang baik dan berkesinambungan (Suhanto, 2009).

13
BAB III
KESIMPULAN

1. Stres merupakan kondisi seseorang dimana orang tersebut mengalami


tuntutan emosi berlebihan dan atau waktu yang membuatnya sulit
memfungsikan secara efektif semua wilayah kehidupan. Kelelahan kerja
adalah sebuah kondisi yang muncul karena aktivitas seseorang hingga
orang tersebut tidak mampu lagi mengerjakannya. Atau dengan kata lain
kelelahan kerja dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kinerja yang
berakibat pada peningkatan kesalahan kerja dan berujung pada kecelakaan
kerja.
2. Beban kerja karyawan perbankan dapat menyebabkan kelelahan dan
stress kerja. Selain itu, konflik antar departemen dan penetapan target
pencapaian yang tinggi secara langsung maupun tidak langsung dapat
melahirkan stress dalam pekerjaan.
3. Stres yang dialami karyawan bank dapat menyebabkan menurunnya
tingkat kepuasan kerja karyawan yang lambat laun dapat memicu
meningkatnya keinginan untuk pindah serta dapat meenyebabkan
kerugian bagi perusahaan.
4. Usaha perbankan untuk mengurangi stress dan kelelahan pada pekerjanya
yaitu bagaimana perusahaan mengelola iklim yang baik dan kondusif
dalam aktivitas kerja karyawan dan adanya upaya untuk mengelola
sumber daya manusia yang baik dan berkesinambungan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, M. F. (2013). Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kejadian Stres Kerja Pada Karyawan Bank (Studi Pada Karyawan Bank
BMT). Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2, 1–10.
Fahmi, T. A. (2015). Faktor-Faktor Penyebab Kelelahan Kerja Pada Pekerja Bank
X Kantor Cabang Magelang, 2501011012, 2015. Retrieved From Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Grandjean, E. (1988). Accuracy Influences Working Against Productivity.
London: Taylor & Francis.
Hidayat, Z. (2016). Pengaruh Stres Dan Kelelahan Kerja Terhadap Kinerja Guru
SMPN 2 Sukodono Di Kabupaten Lumajang. Jurnal Penelitian Ilmu
Ekonomi WIGA, 6(No. 1), 36–44.
Jacobs, B. W. P., Paul A.T, K., Maramis, F. R. R., & A.J.M. (N.D.). Hubungan
Antara Stres Kerja Dengan Keelelahan Kerja Pada Karyawan Bagian Sumber
Daya Manusia Di PT Bank Sulut Cabang Manado, 046, 1–4.
Mangkuprawira, S. (2012). Mengatasi Kelelahan Kerja. Retrieved March 19,
2018, From Https://Ronawajah.Wordpress.Com/2012/02/25/Mengatasi-
Kelelahan-Kerja-2/
Nurmianto, E. (2004). Ergonomi Konsep Dasar Dan Aplikasinya (Pertama).
Surabaya: Guna Widya.
Rita, O., Lindawati, D., & Pusdiklat, W. (2014). Work Stress ( Stres Kerja ), 1–8.
Setyowati, D. L., Shaluhiyah, Z., & Widjasena, B. (2014). Penyebab Kelelahan
Kerja Pada Pekerja Mebel. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8, 386–
392. Https://Doi.Org/10.21109/Kesmas.V8i8.409
Siswanto. (1991). Pestisida. Surabaya: Balai Hygiene Perusahaan, Kesehatan
Kerja (Hyperkes) Dan Ergonomi.
Sitepu, A. T. (2012). Beban Kerja Dan Motivasi Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT Bank Tabungan Negara TBK Cabang Manado. Jurnal
EMBA, 1(4), 1123–1133.
Suhanto, E. (2009). Pengaruh Stress Kerja Dan Iklim Organisasi Terhadap
Turnover Intention Dengan Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Intervening
(Studi Di Bank Internasional Indonesia), 1–130.
Suma’mur. (1996). Higiene Perusahaan Dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT

15
Gunung Agung.
Suma’mur. (2009). Higiene Perusahaan Dan Keselamatan Kerja. Jakarta: CV
Sagung Seto.
Tarwaka. (2010). Ergonomi Industri. Surakarta: Harapa Press.
Verawati, L. (2016). Hubungan Tingkat Kelelahan Subjektif Dengan
Produktivitas Pada Tenaga Kerja Bagian Pengemasan Di CV. Sumber
Barokah. Artikel, 5(1), 51–60. Retrieved From Https://E-
Journal.Unair.Ac.Id/IJOSH/Article/View/3799

16

Anda mungkin juga menyukai