Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI

PERAWATAN LUKA
KELOMPOK 7
ANGGOTA
Sri Ramayani
Faris Taimullah
Muhammad Fauzan
Definisi

Luka adalah kerusakan pada fungsi perlindungan kulit


disertai hilangnya kontinuitas jaringan epitel dengan
atau tanpa adanya kerusakan pada jaringan lainnya
seperti otot, tulang dan nervus yang disebabkan oleh
beberapa faktor, yaitu: tekanan, sayatan dan luka karena
operasi
(Ryan, 2014).
Definisi
Perawatan luka adalah tindakan merawat luka dengan
upaya untuk mencegah infeksi, membunuh atau
menghambat pertumbuhan kuman/bakteri pada kulit dan
jaringan tubuh lainnya. Hal-hal yang dapat membantu
penyembuhan luka antara lain dengan cara, makan
makanan bergizi, mengikuti terapi dokter, minum obat
secara teratur.
(Wintoko, 2019)
Penyebab Terjadi Luka

Penyebab terjadinya luka, diantaranya :

· Mekanik, contohnya trauma benda tumpul, benda tajam,


senjata api dan bahan peledak
· Fisik, contohnya paparan suhu, panas, dingin dan paparan
listrik
· Kimia, contohnya paparan zat asam dan basa
Klasifikasi Jenis-Jenis luka

1.Luka Terbuka 2. Luka Tertutup

•luka lecet
•luka insisi
•luka robek •luka memar
•luka tusuk •hematoma
•luka karena gigitan
•luka tembak
•luka bakar
Derajat Luka Berdasarkan
kualitas deskriptif luka

·Stadium I : Hilangnya atau rusaknya kulit pada lapisan


epidermis/lecet.
·Stadium II : Hilangnya atau rusaknya kulit pada lapisan
epidermis hingga lapisan dermis bagian atas.
·Stadium III : Hilangnya atau rusaknya kulit dari lapisan
dermis bagian bawah hingga lapisan subkutis.
·Stadium IV : Hilangnya atau rusaknya seluruh lapisan kulit
hingga otot dan tulang
Proses Penyembuhan Luka

Ada 3 fase penyembuhan luka yaitu :


1. Fase Inflamasi
Fase ini terjadi sejak terjadinya injuri hingga sekitar hari kelima
2. Proliferasi
Fase ini berlangsung sejak akhir fase inflamasi sampai sekitar 3
minggu. Fase proliferasi disebut juga fase fibroplasia
3. Fase Maturasi atau Remodelling
Fase ini terjadi sejak akhir fase proliferasi dan dapat berlangsung
berbulan-bulan.
Jika luka tidak terjadi penyembuhan secara
optimal, maka akan terjadi hal-hal sebagai berikut

1.Infeksi
2. Hemoragik
3. Dehiscense atau Dehisen
4. Eviserasi
5. Vistula
Lanjutan...
Contoh gambar luka yang gagal dalam penyembuhan
Alat & Bahan Perawatan Luka
Prosedur Perawatan Luka

1. Fase Orientasi
2. Fase Kerja
3. Fase Terminasi
4. Fase Dokumentasi
Lanjutan...

1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
b. Evaluasi/ validasi kondisi klien
c. Kontrak : topik, waktu/tempa
Lanjutan...
2. Fase Kerja
a. Persiapan alat
- Steril : pinset anatomis, pinset cirugi, klem arteri,
gunting
jaringan, sarung tangan steril, kasa secukupnya
- Korentang dalam tempatnya
- Tidak steril : pinset anatomis (bersih), larutan NaCl 0,9%,
perlak/pengalas, verban elastis, sarung tangan (bersih),
kantong plastik, kasa gulung, antiseptic (jika perlu),
bengkok
Lanjutan...
b. Persiapan klien
- Mengkaji klien terhadap tindakan yang akan dilakukan
- Memberitahu dan menjelaskan kepada klien mengenai
prosedur yang akan dilakukan
c. Cara kerja
- Cuci tangan dan atur peralatan
- Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan (nyaman)
- Memasang pengalas dibawah luka klien
- Letakkan kantong plastik didekat klien
- Memakai sarung tangan bersih.
Lanjutan...
- Buka balutan dengan
pinset bersih, bersihkan daerah bekas plester (bila ada),
bila cairan lengket basahi dulu dengan NaCl 0,9% dan
angkat secara hati-hati. Kemudian letakkan pinset dan
sarung tangan kotor di bengkok
- Kaji karakteristik luka : luas luka, ada tidaknya eksudat,
jaringan nekrotik, jaringan granulasi, warna kulit sekitar
luka, ada tidaknya edema
- Ganti sarung tangan dengan sarung tangan steril
- Bersihkan luka
Lanjutan...
a) Bila luka bersih dan berwarna kemerahan gunakan
cairan NaCl 0,9%
b) Bila luka infeksi, gunakan cairan NaCl 0,9% dan
antiseptic iodine 10%
c) Bila luka kehitaman/ada jaringan nekrotik, gunakan NaCl 0,9% dan lakukan
nekrotomi
d) Bila luka sudah berwarna merah, hindari jangan
sampai berdarah
e) Bila ada eksudat, lakukan masase kearah luka
f) Bila ada sinus lubang, lakukan irigasi dengan NaCl
0,9% dengan kemiringan sudut 45° sampai bersih
Lanjutan...
- Lakukan penutupan luka (cara konvensional) : bila luka
bersih tutup luka dengan kain kassa yang telah dibasahi
dengan NaCl 0,9% dan diperas sehingga kassa menjadi
lembab. Pasang kasa lembab sesuai dengan luas luka lalu
tutup dengan kassa kering lalu balut dengan kasa gulung.
Bila luka infeksi tutup luka dengan kassa lembab NaCl
0,9% dan betadin 10% lalu tutup dengan kasa kering dan
balut dengan kasa gulung
- Atur kembali posisi klien yang nyaman dan
memungkinkan aliran darah ke perifer dan daerah luka
lancar
- Merapikan alat
- Melepaskan sarung tangan dan cuci tangan
Lanjutan...
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi hasil kegiatan
b. Lakukan kontrak untuk kegistan selanjutnya
c. Akhiri kegiatan dengan baik
d. Cuci tangan

4. Fase Dokumentasi
a. Catat waktu pelaksaan tindakan
b. Catat respon pasien dan karakteristik luka
c. Paraf dan nama perawat juga
Video Perawatan Luka
Referensi
1. Amarantika, F. E. F. T. (2022). "Asuhan Keperawatan Gangguan Integritas
Jaringan Kulit Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto" STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO (Doctoral
dissertation, STIKES BINA SEHAT PPNI).

2. Alexander, W., dan Supp, D.M. 2014. Role of Arginine and Omega-3 Fatty Acids
in Wound Healing and Infection. Advances in Wound Care, 3(11): 682-690

3. Baranoski, S., & Ayello, E.A. 2012. Wound Care Essentia: Practice Principles. 3th
Edition, New York: Lippincott Williams and Wilkins

4. Kemenkes, R. I. (2022). Kementerian Kesehatan RI. Buletin Jendela, Data Dan


Informasi Kesehatan: jenis dan fase penyembuhan luka. Jakarta: Bhakti Husada.

Anda mungkin juga menyukai