Deskripsi/Definisi
Luka merupakan kondisi rusaknya/hilangnya sebagian jaringan tubuh. Adapun perawatan luka
merupakan upaya menjaga kebersihan luka untuk mencegah infeksi dan mempercepat proses
penyembuhan luka.
Jenis luka meliputi luka akut, luka kronik, dan luka terinfeksi. Luka akut merupakan kerusakan
terjadi akibat dari trauma, yang memiliki progresivitas penyembuhan luka normal hingga
tertutupnya luka. Sedangkan luka kronik merupakan luka yang mengalami proses penyembuhan
memanjang dari normal (4-6 minggu) dan berhenti di fase inflamasi (luka kronik). Luka kronik
dipengaruhi oleh obat-obatan, nutrisi yang buruk, atau pemilihan balutan yang tidak sesuai, biasa
terjadi di ulkus diabetes dan pressure ulcer. Luka terinfeksi merupakan adanya invasi pada
jaringan luka dengan adanya multiplikasi mikroorganisme patogen yang menghasilkan jaringan
cedera subsequent dan memberikan penyakit melalui mekanisme toxic atau seluler, dengan
tahapan tingkat gangguan bakterial (kontaminasi- kolonisasi- topical infection/critical kolonisasi-
lokal infection- regional/spreading infection/cellulitis- sepsis). Jenis luka berdasarkan tingkat
kontaminasi-nya, yaitu luka bersih (clean wounds), luka bersih terkontaminasi
(clean-contaminated wounds), luka terkontaminasi (contaminated wounds), luka kotor atau
infeksi (dirty/ infected wounds) (Berman et al., 2016).
Tujuan
- Meningkatkan hemostasis
Indikasi/Kontraindikasi
Indikasi:
- Ulkus diabetikum
- Pressure ulcer
- Luka operasi
Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas sehingga banyak bagian yang dapat dikaji.
Adapun fungsi kulit meliputi sebagai lapisan pelindung tubuh dari cedera sekunder; regulasi
tubuh; mencegah invasi mikroorganisme; mencegah tubuh kehilangan cairan dan elektrolit;
reseptor sentuhan, nyeri, suhu, dan tekanan; alat identifikasi semisal pada sidik jari; perbaikan
luka dengan mengganti sel permukaan luka; absorbsi dan ekskresi; serta produksi vitamin D.
· Proliferasi 3-24 hari, merupakan fase penyembuhan luka. Tubuh membuat aliran darah baru
yang menutupi permukaan luka. Fase ini meliputi granulasi dan epitelisasi. Luka akan
menjadi lebih kecil yang menunjukkan semakin sembuh
· Maturasi 24-365 hari. Merupakan fase akhir dari penyembuhan luka. Terbentuk jaringan
luka. Pada fase ini luka masih berisiko dan harus dijaga sebaik mungkin.
Berikut contoh salah satu patofisiologi jenis luka yaitu luka tekan
Langkah-langkah
- Kassa steril
- NaCl 0.9%
- Alkohol swab
- Gunting perban
- Perlak
- Bengkok
Kerja
- Informasikan kegiatan kepada pasien; Jelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien
dan rumuskan kontrak tindakan bersama kegiatan yang akan dilakukan
- Pasang sarung tangan bersih. Buka balutan luka dengan pinset bersih, sisakan 1 lapis kasa
untuk menutupi area luka
- Buka set ganti balutan dengan memperhatikan sterilitas alat dan siapkan hal-hal yang
diperlukan saat perawatan luka
- Kaji luka meliputi tipe luka, ukuran, lokasi, rembesan, nyeri, grade luka, dan balutan
- Keringkan luka dengan kasa kering. Berikan terapi sesuai dengan kondisi luka/program
pengobatan
- Balut luka dengan balutan yang sesuai dengan kondisi luka. Tutup luka
- Dokumentasi
· Faktor yang memengaruhi pemulihan luka: usia, nutrisi, gaya hidup, medikasi, perfusi
jaringan, infeksi
Berman, A., Snyder, S., Frandsen, G. (2016). Kozier & erb’s fundamentals of nursing concepts, process,
and practice (10th Ed.). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Perry, A. G., Potter, P. A., & Ostendorf, W. (2016). Nursing interventions & clinical skills. Elsevier