Anda di halaman 1dari 26

PERAWATAN LUKA

KELOMPOK 5

Riska bolio
Riska nurfadilah
APA YANG DI MAKSUD DENGAN LUKA?

 Luka adalah terputusnya jaringan


kulit, tulang atau organ tubuh lain
akibat benturan dan berbagai
tindak kekerasan, perawatan luka
merupakan langkah penting dalam
menentukan tingkat kesembuhan
luka.
APA SAJA JENIS LUKA DAN PENYEBAB
LUKA??
 Luka memar: disebabkan benda / pukulan tumpul
 Luka lecet: kulit terkelupas karena benda keras dan
kasar.
 Luka robek: luka karena goresan benda tajam

 Luka iris: luka karena irisan benda tajam

 Luka tusuk: luka karena tusukan benda runcing

 Luka tembak: luka karena peluru

 Luka bakar: akibat benda menghasilkan panas seperti air,


panas, listrik, zat asam dan basa
 Luka gigita: karena gigitan hewan rabies
KASIFIKASI LUKA
 Klasifikasi Berdasarkan waktu atau lamanya di bagi 2:
 Luka kronis: Luka yang masa penyembuhannya lebih dari
waktu yang seharusnya. Hal ini disebabkan oleh
terdapatnya penyakit dasar yang menyebabkan luka sulit
sembuh seperti tekanan, diabetes, sirkulasi yang rendah,
status nutrisi yang buruk, keadaan immunodefisiensi
akibat infeksi
 Luka akut: Proses penyembuhannya terjadi dalam
beberapa waktu di mana secara garis besar tidak memiliki
etiologi yang mendasari untuk mengganggu respon
peradangan normal. Luka akut yang tidak sembuh dalam 4
sampai 6 minggu makan akan berkembang sebagai luka
kronik.
 Klasifikasi berdasarkan penyebab
 Kerusakan fisikal: pressure ulcers

 Kerusakan mekanikal: Abrasi, laserasi, luka yang


diakibatkan pisau, luka tembak, luka gigitan, dll
 Thermal Damage : luka bakar akibat api, luka akibat
bahan
 kimia, luka akibat radiasi, luka gesekan, luka akibat
listrik, dll
 Gangguan fisiologis: Ulserasi pada arteri atau vena,

 autoimun, endokrin, gangguan kulit dan gangguan


hematologi, luka yang berkaitan dengan infeksi
sistemik, penyakit keganasan atau neuropati.
 Klasifikasi Luka Berdasarkan Penyebab Kerusakan Jaringan
Menurut Basic Principles of Wound Healiing:
 Trauma

 Luka bakar (thermal dan chemical )

 Gigitan binatang

 Tekanan

 Keterlibatan vaskular (arteri, vena, limfatik, atau gabungan)

 Immunodefisiensi

 Malignancy

 Connective tissue disorders

 Penyakit metabolik, termasuk diabetes

 Defisiensi nutrisi

 Gangguan psikologi

 Efek sampping terapi


 Klasifikasi Luka Berdasarkan Mekanisme Cidera
 Klasifikasi Luka Berdasarkan Tingkat Kontaminasi
• Clean wound: Luka operasi yang bersih dimana tidak
didapatkan adanya tanda inflamasi. Biasanya tidak menyebar
ke organ lain seperti saluran gastrointestinal, saluran kemih,
genital, dan saluran pernapasan. Luka bersih biasanya tertutup.
• Clean contaminated :Luka operasi yang melewati saluran
gastrointestinal, saluran kemih, genital, dan saluran
pernapasan yang terkontrol dan tanpa kontaminasi.
• Contaminated: Luka akibat trauma yang baru dan terbuka,
operasi besar dengan teknik steril (cth pemijatan jantung
terbuka) atau kontaminasi yang nyata dari saluran
gastrointestinal, dan insisi dimana terdapat inflamasi akut
nonpurulen.
• Dirty: Luka traumatik lama dengan jaringan yang sudah mati
dan melibatkan infeksi atau perforasi visera.
MEKANISME PENYEMBUHAN LUKA
 Fase inflamasi: Fase inflamasi  Fase Proliferasi: 5hari-3
terjadi segera setelah minggu, terbentuk serat
terjadinya kerusakan jaringan.
serat putih (kolagen),
Tahapan yang terjadi pada
fase ini adalah pencapaian
pembuluh darah baru
hemostasis, pembersihan pada daerah luka
jaringan mati, dan pencegahan
kolonisasi dan infeksi oleh
patogen.

 .
 Fase remodelling merupakan fase terlama dari
penyembuhan luka yang terjadi dalam 21 hari hingga 1
tahun. Fase ini terjadi ketika luka telah terisi oleh
jaringan granulasi dan terjadinya epitelisasi.
PRINSIP DASAR PENYEMBUHAN LUKA
Bebrapa prinsip penyembuhan luka menurut taylor (1997)
 Kemampuan tubuh dalam menangani trauma jaringan
yang di pengaruhi oleh luasnya kerusakan dan keadaan
umum kesehatan tiap orang
 Respon tubuh pada luka lebih efektif jika nutrisi yang
tepat tetap terjaga
 Respon tubuh secara sistematik pada trauma keutuhan
kulit dan mukosa membran disiapkan sebagai garis
pertama untuk mempertahankan diri dari
mikroorganisme
 Penyembuhan normal ditingkatkan ketika luka bebas
dari benda asing tubuh termasuk bakteri
PRINSIP PENYEMBUHAN LUKA
 Pembersihan/pencucian luka. Luka kering (tidak
mengeluarkan cairan) bersihkan dengan teknik tekan,
gosok pakai kassa steril.
 Luka basah dan mudah berdarah di bersihkan dengan
teknik irrigasi yaitu disemprot lembut dengan air steril
(kalau tdk bisa diganti air matang) atau NaCL 0,9%
 Cairan antiseptik sebaiknya tidak di gunakan, kecuali
terdapat infeksi
 Pemilihan balutan: mencegah infeksi, menyerap cairan
berlebih
 Sebelum dan sesudah tindakan CUCI TANGAN
MASALAH PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
 Vaskularisasi
 anemia

 Usia

 Penyakit lain

 Nutrisi

 Kegemukan, obat obatan, merokok, stress

 Teknik penanganan luka yang tidak tepat

 Lokasi luka (mobilitas pasien)

 Status imunologi

 Kadar gula darah


PROSEDUR PERAWATAN LUKA
SEDERHANA
 alat-alat perawatan  Peralatan tidak steril
luka a) Gunting pembalut
b) Plester
a) Pinset anatomi
c) Alkohol 70% dalam
b) Pinset chirurgi tempatnya
c) Gunting lurus d) Bengkok
Kain pembalut atau perban
d) Kapas lidi
e)

f) Alat-alat desinfektan
e) Kapas steril dalam
f) Kasa penekan

g) Mangok kecil
 Pelaksanaan
a) Luka dibersihkan dengan memakai pinset dan kapas
desinfektan dari arah dalam keluar
b) Kapas kotor di buang pada tempatnya
c) Pinset yang sdah tidak steril diletakan pada bengkok
d) Luka diberi obat, selanjutnya ditutup secukupnya dengan
kain kasa steril dan jaga serat kasa tidak melekat pada
luka
e) Setelah diobati, luka dibalut atau diplester dengan cara
yang rapi
f) Peralatan dibersihkan dan dikembalikan, documentasi
 Perhatian
a) Lingkungan harus dalam keadaan bersih
b) Perhatikan tkhnik septic dan aseptic
PERAWATAN LUKA OPERASI DAN GANTI
PEMBALUT
 Perawatan luka merupakan tindakan untuk merawat luka
dengan tujuan meningkatkan proses penyembuhan
jaringan dan mencegah infeksi. Perawatan luka operasi
adalah Perawatan luka yang dilakukan pada pasien operasi
dengan tujuan mencegah infeksi dan merasa aman
 Tujuan Perawatan Luka

 Memberikan lingkungan yang memadai untuk


penyembuhan luka.
 Absorbsi drainase.

 Menekan dan imobilisasi luka.

 Mencegah jaringan epitel baru dari cedera mekanis.


 Menghambat atau  Indikasi Perawatan
membunuh Luka
mikroorganisme.  Balutan kotor dan basah
 Mencegah perdarahan. akibat eksternal
 Mencegah luka dari  Terdapat rembesan
kontaminasi. eksudat
 Meningkatkan hemostasis  Mengkaji keadaan luka
dengan menekan dressing.  Untuk mempercepat
 Memberikan rasa nyaman
debridement
mental dan fisik pada (pengangkatan) jaringan
pasien. nekrotik
 ganti balut
 Persiapan alat

1) alat-alat steril
 Pinset anatomis 1 buah

 Pinset sirugis 1 buah

 Gunting bedah/jaringan 1
buah
 Kassa kering dalam kom
tertutup secukupnya
 Kassa desinfektan dalam
kom tertutup
 Sarung tangan 1 pasang

 Korentang/forcep
 Alat-alat tidak steril
 Gunting verban 1 buah  Air hangat (bila
 Plester dibutuhkan)
 Pengalas  Kantong plastik/baskom
 Kom kecil 2 buah (bila
untuk tempat sampah
dibutuhkan)
 Nierbeken 2 buah

 Kapas alkohol

 Aceton/bensin

 Sabun cair anti septik

 NaCl 9 %

 Cairan antiseptic (bila


dibutuhkan)
 Sarung tangan 1 pasang

 Masker
 Pelaksanaan
 jelaskan kepada pasien tentang tindakan yang akan dilakukan

 Dekatkan alat-alat ke pasien

 Pasang sampiran

 Perawat cuci tangan

 Pasang masker dan sarung tangan yang tidak steril

 Atur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan

 Letakkan pengalas dibawah area luka

 Letakkan nierbeken didekat pasien

 Buka balutan lama (hati-hati jangan sampai menyentuh luka)


dengan menggunakan pinset anatomi, buang balutan bekas
kedalam nierbeken.
 Jika menggunakan plester lepaskan plester dengan cara
melepaskan ujungnya dan menahan kulit dibawahnya, setelah
itu tarik secara perlahan sejajar dengan kulit dan kearah balutan.
(Bila masih terdapat sisa perekat dikulit, dapat dihilangkan
dengan aceton/ bensin)
 Bila balutan melekat pada jaringan dibawah, jangan dibasahi,
tapi angkat balutan dengan berlahan
 Letakkan balutan kotor ke neirbeken lalu buang kekantong
plastic, hindari kontaminasi dengan permukaan luar wadah
 Kaji lokasi, tipe, jumlah jahitan atau bau dari luka

 Membuka set balutan steril dan menyiapkan larutan pencuci


luka dan obat luka dengan memperhatikan tehnik aseptic
 Buka sarung tangan ganti dengan sarung tangan steril

 Membersihkan luka dengan sabun anti septic atau NaCl 9 %

 Memberikan obat atau antikbiotik pada area luka (disesuaikan


dengan terapi)
 Menutup luka dengan cara:
 Balutan kering: Lapisan pertama kassa kering steril untuk
menutupi daerah insisi dan bagian sekeliling kulit, Lapisan
kedua adalah kassa kering steril yang dapat menyerap,
Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar
 Balutan basah-kering: Lapisan pertama kassa steril yang telah
diberi dengan cairan fisiologik untuk menutupi area luka
Lapisan kedua kasa steril yang lebab yang sifatnya menyerap
Lapisan ketiga kassa steril yang tebal pada bagian luar.
 Balutan basah-basah: Lapisan pertama kassa steril yang telah
diberi dengan cairan fisiologik untuk menutupi luka
 Lapisan kedua kassa kering steril yang bersifat menyerap

 Lapisan ketiga (paling luar) kassa steril yang sudah


dilembabkan dengan cairan fisiologik
 Plester dengan rapi
 Buka sarung tangan dan masukan ke dalam nierbeken

 Lepaskan masker

 Atur dan rapikan posisi pasien

 Buka sampiran

 Evaluasi keadaan umum pasien

 Rapikan peralatan dan kembalikan ketempatnya dalam


keadaan bersih, kering dan rapi
 Cuci tangan

 Dokumentasikan tindakan dalam catatan keperawatan


MENGANGKAT DAN MENGAMBIL
JAHITAN
Pengertian: Mengangkat atau membuka benang jahitan
pada luka yang dijahit. Gunanya untuk menjegah
timbulnya infeksi dan tertinggalnya benang.
Operasional dilakukan pada :
Luka operasi yang sudah waktunya diangkat jahitannya
Luka pasca bedah yang sudah sembuh
Luka infeksi oleh karena jahitan

Persiapan
Persiapan Klien: Cek perencanaan Keperawatan
klien, Klien diberi penjelasan tentang
 prosedur yang akan dilakukan
 Persiapan alat:
• Set angkat jahitan seteril

• Kapas bulat / lidi kapas

• Bengkok

• Gunting dan plester

• Alkohol 70 % / wash bensin

• Kantong balutan kotor

• Kassa / tufer dalam tromol

• Bethadine 10 %

 Pelaksanaan

 Perawat cuci tangan

 Memasang sampiran disekeliling tempat tidur

 Atur posisi klien sesuai kebutuhan

 Meletakan set angkat jahitan didekat klien atau didaerah yang mudah
dijangkau
 Membuka set angkat jahitan seteril

 Membuka balutan dengan hati-hati dan balutan dimasukan kedalam kantong


balutan kotor, bekas-bekas plester dibersihkan dengan kapas bensin
 Menutup luka dengan kassa
 Mendisinfeksi sekitar luka
kering dan diplester
operasi dengan kapas alkohol
 Merapihkan klien dan alat – alat
70 % dan mengolesi luka
dibereskan
operasi dengan bethadine 10 %
 Perawat cuci tangan
 Melepaskan jahitan satu
 Perhatikan dan catat reaksi klien
persatu selang seling, dengan
cara : setelah melakukan tindakan
 Menjepit simpul jahitan dengan
 Evaluasi
 Perhatikan respon klien dan hasil
pinset anatomis dan ditarik
tindakan
sedikit keatas kemudian  Documentasi
menggunting benang dibawah  Mencatat tindakan yang telah
simpul yang berdekatan dengan dilakukan (waktu pelaksanaan,
kulit atau pada sisi yang lain respon klien, hasil tindakan,
yang tidak simpul Kondisi luka, perawat yang
 Mengolesi luka dan sekitarnya melakukan ) pada catatan
keperawatan
dengan bethadine
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai