Anda di halaman 1dari 23

PRINSIP PERAWATAN LUKA

Eka Wahyu N.
Kulit
 Bagian kulit
1. Epidermis : paling atas dan tipis
2. Dermis : dalam dan tebal. Terdiri atas rambut
kelenjer pembuluh darah dan saraf
3. Sub cutan
4. Otot
Luka
 Luka adalah terputusnya jaringan kulit, tulang, organ
tubuh lainnya akibat benturan dan berbagai tindkan
kekerasan
 Perawatan luka merupakan langkah penting yang
mnentukan tingkat kesembuhan luka
Manfaat perawatan luka
 Mempertahankan kebersihan luka, mencegah infeksi
 Mempercepat proses penyembuhan luka
 Mengurangi pertumbuhan kuman dan bakteri, dll
Perawatan luka bisa di lakukan di rumah
 Prinsipnya steril (alat- alat yang di perlukan terhindar dari
kuman, bakteri yang berasal dari sentuhan langsung dari
benda lain yang kotor baik itu tangan .
 Sebelum dan sesudah merawat luka lakukan cuci tangan
yang baik dan benar.
Jenis luka
 Luka memar : di sebabkan benda/pukulan tumpul
 Luka lecet : kulit terkelupas karena benda keras dn kasar.
 Luka robek : luka karena goresan benda tidak terlalu
tajam.
 Luka iris : luka karena irisan benda bertepi tajam
 Luka tusuk : luka karena tusukan benda runcing
 Luka tembak : luka karena peluru
 Luka bakar : akibat benda menghasilkan panas seperti
air, panas, listrik, zat asam dan basa
 Luka gigitan : karena gigitan hewan.
Cairan pada luka
 Cairan jernih : berisi sel darah putih (jernih) untuk
melawan kuman, bakteri dll
 Purulen : berwarna hijau, kuning (sel darah putih dan
kuman ,bakteri dll
 Cairan merah gelap atau terang (serosanguinous) :
menandakan perdarahan segar
 Cairan jernih + sedikit darah terhadap insisi bedah berisi
sel darah merah.
 Purosanguinosa (nanah +darah), berisi sel darah putih,
jaringan mati, dll
Proses penyembuhan luka
 Fase inflamasi :2-5 hari, perdarahan, penyempitan aliran
darah.
 Fase proliferasi : 5 hari- 3 minggu, berbentuk serat-serat
putih, pembuluh darah baru pada derah luka.
 Fase maturasi/remodelling : berbentuk jaringan baru,
hari ke 21, berakhir 1-2 tahun.
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP LUKA

 Perawatan Luka Bersih


Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa
ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti balutan.
 Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus
pada bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah
tersebut terganggu.

Ciri – ciri :
luka + serum
luka + pus
luka + nekrose
Perawatan Luka Bersih
Tujuan :
 Mencegah timbulnya infeksi.
 Observasi perkembangan luka.
 Mengabsorbsi drainase.
 Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

Indikasi :
 Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
 Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada
rembesan/ eksudat.
 Ingin mengkaji keadaan luka.
 Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.
Prosedur Perawatan Luka Bersih
1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
 Perkenalkan diri
 Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
 Persetujuan pasien
3. Tekhnis pelaksanaan
PERALATAN
Alat Tidak Steril Alat Steril
Gunting pembalut Pincetanatomi 1
Plaster Pinchet chirurgie 1
Bengkok/ kantong plastik Gunting Luka (Lurus)
Pembalut Kapas Lidi
Alkohol 70 % Kasa Steril
Betadine 10 % Kasa Penekan (deppers)
Obat antiseptic/ desinfektan Mangkok / kom Kecil
NaCl 0,9 %
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas
dengan larutan steril atau NaCl.
Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton
(bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke
luar.
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet
kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan
desinfektan.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari
dokter) dan tutup luka dengan kasa steril
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Perawatan Luka Kotor (decubitus)
Definisi :
 Luka + Serum
 Luka + Pus
 Luka + Nekrose

Tujuan :
 Mempercepat penyembuhan luka.
 Mencegah meluasnya infeksi.
 Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang
lain.
Prosedur Perawatan Luka Kotor (decubitus)

1. Menyiapkan alat
2. Menyiapkan pasien
 Perkenalkan diri
 Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
 Persetujuan pasien
3. Tekhnis pelaksanaan
PERALATAN
Alat Tidak Steril Alat Steril
Gunting pembalut Pincetanatomi 1
Plaster Pinchet chirurgie 2
Bengkok/ kantong plastik Gunting Luka (Lurus dan
Pembalut bengkok)
Alkohol 70 % Kapas Lidi

Betadine 2 % Kasa Steril

savlon Kasa Penekan (deppers)

Obat antiseptic/ desinfektan Sarung Tangan

NaCl 0,9 % Mangkok / kom Kecil 2


Cara perawatan luka
 Sebelumnya wadah di rebus sampai mendidih kemudian
di keringkan bagian dalam jangan di sentuh biarkan kering
sendiri
 Masukkan kassa steril ke wadah yang di keringkan
kemudian siram dengan NACL
 Simpan kassa di pinggir luka tapi jangan menyentuh luka
 Tekan pinggir luka untuk mengeluarkan PUS/Nanah.
Next……..
 Bila ada PUS usap dengan sekali usapan saja dengan
kassa yang telah di beri cairan NACL teruskan samapai
bersih dari atas sampai bawah.
 Setelah selesai keringkan luka dengan kassa kering
 Kompres luka dengan kassa yang telah di beri NACL
 Bereskan alat-alat, cuci tangan dengan sabun sampai
bersih.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
 Cermat dalam menjaga kesterilan.
 Peka terhadap privasi pasien.
 Saat melepas atau memasang balutan, perhatikan tidak
merubah posisi drain atau menarik luka.
 Alat pelindung mata harus dipakai bila terdapat resiko
kontaminasi okuler seperti cipratan mata.
 dsb
Prinsip perawatan luka
 Pembersihan /pencucian luka. Luka kering (tidak
mengeluarkan cairan ) di bersihkan dengan tehnik tekan,
gosok pakai kasa steril
 Luka basah dan mudah bernanh di bersihkan sengan
tehnik irigasi, (NACL 0,9%)
 Cairan antiseptik sebaiknya tidak di gunakan, kecuali jika
terdapat infeksi.
 Pemilihan balutan : mencegah infeksi, menyerap cairan
berlebih.
 Sebelum dan sesudah tindakan cuci tangan.
Dampak jika tidak di lakukan perawatan
luka
1. Infeksi
gejalanya : purulent meningkat, peningkatan drainase,
nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka,
peningkatan suhu, dan peningkatan sel darah putih.
2. Perdarahan
jika pelepasan jahitan darah sulit membeku pada garis
jahitan perlu di lakukan penanbahan tekanan balutan
luka steril.
3. Terbukanya lapisan luka jahitan sebagian atau total
4. Keluarnya pembuluh darah melalui daerah irisan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai