Anda di halaman 1dari 31

Teknik Perawatan Luka

Yiyin Manatean Asie Elkenans


S.Kep.,Ns
Irigasi luka

• Suatu tindakan pembersihan secara mekanis


dengan larutan steril atau pengangkatan fisik
terhadap jaringan, benda asing atau eksudat
dengan kasa atau dengan spuit.
tujuan
a. Menghilangkan esudat, benda asing dari luka
yang lambat sembuh.
b. Untuk meningkatkan penyembuhan atau
memudahkan pengolesan obat luka
Peralatan
a. Bak instrumen steril berisi : pinset 2, kasa steril,
gunting, lidi kapas
b. Larutan irigasi (200 sampai 500 ml sesuai pesanan)
dihangatkan pada suhu tubuh (37-40 derajat C).
c. Spuit irigasi steril (kateter karet merah steril sebagai
penghubung untuk luka dalam lubang kecil)
d. Kom balutan steril dan peralatan untuk mengganti
balutan
e. Bantalan tahan air/perlak pengalas
f. Bengkok
g. Sarung tangan steril dan bersih
Prosedur tindakan
a. Jelaskan prosedur pada klien. Gambarkan sensasi
yang di rasakan selama irigasi.
b. Susun peralatan di samping tempat tidur. Mencegah
merusak prosedur
c. Posisikan klien sehingga larutan irigasi akan mengalir
dari bagian atas tepi luka ke bagian dalam kom yang
diletakkan di bawah luka. Aliran cairan dipengaruhi
gravitasi dari area yang kurang terkontaminasi ke area
yang paling terkontaminasi.
d. Letakkan perak pengalas di bawah luka klien.
Mencegah mengotori linen tempat tidur.
e. Cuci tangan. Mengurangi transmisi mikroorganisme.
lanjutan
f. Kenakan sarung tangan bersih sakali pakai dan lepaskan plester, ikatan atau
perban. Sarung tangan mencegah transmisi organisme infeksius dari balutan
kotor ke tangan anda.
g. Lepaskan plester dengan melepaskan ujungnya dan menariknya perlahan, sejajar
dengan kulit dan ke arah balutan. (bila perekat masih tersisa di kulit, dihilangkan
dengan menggunakan larutan untuk Mengurangi tegangan pada garis jahitan atau
tepi luka
h. Dengan tangan anda yang telah memakai sarung tangan atau pinset, angkat
balutan, pertahankan bagian bawah yang kotor jauh daripenglihatan klien.
Lepaskan satu demi satu balutan. Penampilan drainase dapat menggangu klien
secara emosional. Pengangkatan balutan dengan hati-hati mencegah tertariknya
drain secara tak sengaja.
i. Bila balutan lengket ke luka, lepaskan dengan meneteskan cairan steril. Mencegah
kerusakan permukaan epidermal.
j. Observasi karakter dan jumlah drainage pada balutan.
k.Buang balutan kotor pada wadah yang telah di sediakan, hindari
kontaminasi dengan permukaan luar wadah. Lepaskan sarung tangan
dengan menarik bagian dalam keluar. Buang di tempat yang telah
disediakan. Mengurangi transmisi mikroorganisme pada orang lain.
l. Siapkan peralatan steril. Buka kom dan tuangkan larutan (volume bervariasi
tergantung ukuran luka dan banyaknya drainage). Buka spuit dan siapkan
bak instrumen. Pakai sarung tanagn steril. Mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam luka.
m.Letakkan bengkok bersih menempel kulit klien di bawah insisi atau letak
luka. Menampung larutan pengirigasi yang terkontaminasi.
n.Hisap larutan ke dalam spuit. Saat memegang ujung spuit tepat di atas luka.
Irigasi dengan perlahan tetapi secara kontinue dengan tekanan yang cukup
untuk mendorong drainage .Hindari menyemburkan atau menyemprotkan
larutan Irigasi tepat di atas luka.
o.Lanjutkan irigasi sampai larutan jernih yang mengalir ke dalam bengkok
memastikan bahwa semua debris telah terbuang.
Lanjutan
p. Dengan kasa steril, keringkan tepi luka. Bersihkan dengan
progresif menekan dari garis insisi atau tepi luka.
Mengeringkan basah yang berlebihan, yang dapat menjadi
media untuk pertumbuhan mikroorganisme atau sebagai
pengirigasi kulit.
q. Pasang balutan steril. Balutan steril mencegah infeksi dan
meningkatkan penyembuhan luka.
r. Bantu klien untuk posisi yang nyaman. Meningkatkan
kenyamanan klien.
s. Bereskan peralatan dan cuci tangan. Mengontrol transfer
mikroorganisme.
t. Catat pada catatan perawat volume dan tipe larutan,
karakteristik drainage, penampilan luka, dan respon klien.
Pencatatan tepat waktu akan memberikan dokumentasi terapi
akan kemajuan penyembuhan luka
TERIMA KASIH
Perawatan Luka
Yiyin Manatean Asie Elkenans
S.Kep.,Ns
Pengertian
• Merupakan tindakan untuk merawat luka dan
melakukan pembalut dengan tujuan mencegah
infeksi silang ( masuk melalui luka ) dan
mempercepat prose penyembuhan luka.
Faktor yang Mempengaruhi
Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka dipengaruhi oleh beberapa faktor :

• Vaskularisasi, mempengaruhi luka karena luka membutuhkan


keadaan peredaran darah yang baik untuk pertumbuhan
perbaikan sel
• Anemia ,memperlambat proses penyembuhan luka mengingat
perbaikan sel membutuhkan kadar protein yang cukup.
• Usia , kecepatan perbaikan sel berlangsung sejalan dengan
pertumbuhan,kematangan usia seseorang.
• Nutrisi,merupakan unsur utama dalam membantu perbaikan
sel terutama karena kandungan zat gizi yang terdapat
didalamnya.
• Kemungkinan, obat-obatan ,merokok dan stress,
mempengaruhi proses penyembuhan luka.
Perawatan Luka Insisi
• Luka insisi dibersihkan dengan alcohol dan
larutan steril (larutan betadine dan sebagainya),
lalu ditutup dengan kain penutup luka, secara
periodik pembalut luka diganti dan luka
dibersihkan. Dibuat pula catatan kapan
benang/orave,dicabut dan dilonggarkan.
Komplikasi luka insisi
• Sebagian luka sembuh dan tertutup baik,
sebagian lagi dengan eksudat sebagian lagi
dalam sejumlah sedang atau banyak akan keluar
melalui lubang-lubang(fisdel)
• Luka terbuka sebagian bernanah dan berinfeksi
• Luka terbuka seluruhnya dan usus kelihatan
Alat - alat
• Pinset anatomi • Larutan Nacl 0,9 %
• Betadine
• Gunting dan plester • Kapas alcohol
• Kapas sublimar • Peralatan cuci tangan

• Bak instrument dan handscoon


• Bengkok
• Waskom berisi larutan klorin
• Kassa steril
• Troli
• Perlak
Prosedur Kerja
• Beritahu pasien tindakan yang akan dilakukan.
• Siapkan bahan dan alat secara ergonomis.
• Pasang sampiran.
• Atur posisi pasien senyaman mungkin.
• Pasang perlak dan pengalasnya dibawah daerah
yang akan dilakukan perawatan.
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
• Pakai sarung tangan (handscoon).
• Olesi plester dengan kapas alcohol, agar mudah
dan tidak sakit saat plester dibuka.
Lanjutan
• Kaji luka (tekan daerah sekitar luka, lihat sudah kering atau basah.
• Bersihkan luka dengan larutan antiseptic atau larutan gram faal.
• Buang kasa yang telah digunakan kedalam bengkok.
• Keringkan luka dengan menggunakan kassa yang baru.
• Berikan salep antiseptic.
• Tutup luka dengan kassa dan memasang plester.
• Rapikan pasien.
• Bereskan alat.
• Lepas sarung tangan (masukkan kedalam Waskom berisi larutan klorin
0,5% selama 10 menit ).
• Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan dengan handuk.
• Dokumentasikan tindakan yang telah dilakukan.
TERIMA KASIH
Perawatan Ulkus Dekubitus
Yiyin Manatean Asie Elkenans
S.Kep.,Ns
Pengertian
• Luka dekubitus, juga disebut ulkus dekubitus atau luka pada tempat
tidur, adalah area kemerahan, luka, atau ulkus pada kulit di atas
penonjolan tulang. Ulkus dekubitus atau luka tekan terjadi akibat
tekanan yang sama pada suatu bagian tubuh yang mengganggu
sirkulasi. Pertama jaringan kulit memerah. Jika sel mati (nekrosis)
akibat kurang nutrisi kulit rusak dan pembentukan ulkus.
Akibatnya luka baring menjadi lebih besar dan dalam.
• Luka dekubitus disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah ke
jaringan yang mengakibatkan iskemia lokal jaringan. Jaringan
berada diantara dua permukaan keras, biasanya antara permukaan
tempat tidur dan rangka tulang. Iskemia lokal bararti bahwa sel
kekurangan oksigen & nutrient, dan sampah metabolism
terakumulasi dalam sel. Jaringan menjadi mati karena anoksia yang
terjadi. Akibat lebih lanjut, tekanan yang tidak berkurang juga
dalam waktu lama menyebabkan kerusakan pembuluh darah kecil.
Dekubitus umum terjadi pada :
• Pasien Lansia
• Pasien yang sangat kurus
• Pasien kegemukan (Obesitas)
• Pasien yang tak dapat bergerak
• Pasien Lemah
Stadium luka dekubitus antara lain :
1. Dekubitus derajat I
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis.
Kulit yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air
hangat dan sabun, diberi lotion, kemudian dimassase 2-3
kali/hari.
2. Dekubitus derajat II
Dimana sudah terjadi ulkus yang dangkal. Perawatan luka
harus memperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik.
Daerah bersangkutan digesek dengan es dan dihembus
dengan udara hangat bergantian untuk meransang sirkulasi.
Dapat diberikan salep topikal, mungkin juga untuk
merangsang tumbuhnya jaringan muda/granulasi.
Penggantian balut dan salep ini jangan terlalu sering karena
malahan dapat merusak pertumbuhan jaringan yang
diharapkan.
Lanjutan
3. Dekubitus derajat III
Dengan ulkus yang sudah dalam, menggaung
sampai pada bungkus otot dan sering sudah ada
infeksi. Usahakan luka selalu bersih dan eksudat
diusahakan dapat mengalir keluar. Balut jangan
terlalu tebal dan sebaliknya transparan sehingga
permeabel untuk masukknya udara/oksigen dan
penguapan. Kelembaban luka dijaga tetap basah,
karena akan mempermudah regenarasi sel-sel kulit.
Jika luka kotor dapat dicuci dengan larutan NaCl
fisiologis.
4. Dekubitus derajat IV
Dengan perluasan ulkus sampai pada dasar
tulang dan sering pula diserta jaringan
nekrotik. Semua langkah-langkah diatas tetap
dikerjakan dan jaringan nekrotik yang ada
harus dibersihkan , sebab akan menghalangi
pertumbuhan jaringan/epitelisasi
Perawatan ulkus dekubitus
Alat atau Perlengkapan

• Pinset anatomi
• Pinset chirurgis
• Kasa steril
• Gunting plester
• Plester/perekat
• Alkohol 70 %
• Desinfektant
• Larutan NaCl
• Sarung tangan bersih
• Sarung tangan steril
• Penggaris millimeter disposable
• Lidi kapas steril
• Pencahayaan yang adekuat
• GCO-puregen oil
Cara Perawatan Dekubitus
• Bersihkan luka dekubitus dengan menggunakan kasa bersih yang steril dengan menggunakan caiaran
NaCl (caiaran infus) dan di angin-anginkan selama 5 menit lalu oleskan betadin kebagian lika yang agak
dalam dan biarkan sampai kering (oleskan betadin agar mencegah infeksi saja), setelah itu baru oleskan
lagi dengan puregan oil ke seluruh luka dekubitusdan usahakan jangan ditutup agar luka cepat kering.

• Hari berikutnya, jika luka bernanah, bersihkan lagi dengan caiaran NaCl (caiaran infuse) dengan kasa
steril sampai bersih tidak ada nanah sama sekali dan oleskan lagi betadin setelah kering baru oles lagi
puregan oil. Jika daerah yang dibersihkan agak membesar dan membentuk lobang agak dalam, ambil
kain kasa steril larutkan dalam cairan NaCl (cairan inpus) lalu masukkan dalam lobang luka tsb sambil
ditekan sedikt agar nanah menempel ke bagian kain kasa lakukan berulang-ulang sampai benar-benar
bersih setelah bersih baru boleh teruskan tahap no 1.

• Jika dekubitus ada pada daerah punggung sesekali biarkan pasien tiduragak miring atau merubah posisi
tidur pasien
Lanjutan
• Oleskan puregan oil pada pagi hari dan malam hari, tentunya setelah
dibersihkan dan jika luka masih kemerahan (awal dekubitus) oleskan GCO-
puregan oil ini dengan cara di meses secara perlahan-lahan keseluruh luka
dekubitus.
• Memerlukan waktu beberapa minggu untuk proses penyembuhan jika jaringan
kulit sudah mati (nevkrotik) dan jika sampai ke tulang butuh waktu lebih lama
lagi tapi kadang tergantung kondisi fisik dan kejiwaan pasien jadi pasien harus
selalu punya semangat yang kuat dan selalu ceria (proses penyembuhan
biasanya berbea-beda tiap pasien).
• Atur pola makan pasien yaitu makanan yang memenuhi gizi 4 sehat 5
sempurna.
Penatalaksanaan Luka Dekubitus
• Hilangkan tekanan pada daerah-daerah yang
terkena dengan mengubah-ubah posisi.
• Mengusahakan agar ventilasi antara badan dan
tempat tidur berjalan lancar.
• Sistemik : antibiotik spectrum luas seperti
amoksisilin 4 x 500 mg selama 15-30 hari,
siklosporin 1-2 gr/hari selama 3-19 hari atau
golongan kuinolon 4 x 500 mg/hari selama 14 hari.
• Topikal : salep antibiotic seperti salep kloramfenikol
2%
Tindakan Pencegahan Dekubitus
• Meningkatkan status kesehatan klien
Memperbaiki dan menjaga keadaan umum klien, misalnya anemia diatasi, nutrisi
dan hidrasi yang cukup, vitamin (vitamin C) dan mineral (Zn) ditambahkan.
• Mengurangi/memeratakan faktor tekanan yang mengganggu aliran darah
a. Alih posisi/alih baring/tidur selang seling, paling lama tiap dua jam.
Keburukan pada cara ini adalah ketergantungan pada tenaga perawat
yang kadang-kadang sudah sangat kurang, dan kadang-kadang
mengganggu istirahat klien bahkan menyakitkan.
b. Kasur khusus untuk lebih membagi rata tekanan yang terjadi pada
tubuh klien, misalnya; kasur dengan gelembung tekan udara yang naik
turun, kasur air yang temperatur airnya dapat diatur. (keberatan alat
canggih ini adalah harganya mahal, perawatannya sendir harus baik
dan dapat rusak.
c. Regangan kulit dan lipatan kulit yang menyebabkan sirkulasi darah
setempat terganggu, dapat dikurangi antara lain:
1) Menjaga posisi klien, apakah ditidurkan rata pada tempat tidurnya,
atau sudah memungkinkan untuk duduk dikursi.
2) bantal-bantal kecil untuk menahan tubuh klien, “kue donat” untuk
tumit.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai