DENGAN KERACUNAN GAS kelompok 5 Gas beracun yang sering terinhalasi adalah karbonmonoksida. Disamping sejumlah zat inhalasi dari uap yang berlebihan (seringkali mematikan), ada banyak peningkatan jumlah orang yang menderita akibat keracunan karbonmonoksida sehubungan dengan kesalahan pemakaian gas dirumah. (Skeet, Muriel,1993) Penyebab keracunan gas monoksida Keracunan terjadi karena sel-sel darah merah mengikat karbon monoksida lebih cepat dibandingkan dengan oksigen Menggunakan kendaraan atau berada dekat kendaraan Alat-alat rumah tangga yang panas dapat menghasilkan CO Penyebab utama dari kematian monoksida karena struktur kebakaran dirumah atau gedung Pada proses industri dapat meninggalkan keracunan monoksida khususnya pada pekerja besi dan baja, yang menhasilkan gas dan gas air yang dengan sengaja dihasilkan dari hasil pabrik Pembakaran yang tidak sempurna pada gas api dari beberapa bahan bakar gas yang menghasilkan CO Tanda dan gejala keracunan gas karbon monoksida Keracunan gas CO atau karbon monoksida sukar didiagnosa. Gejalanya mirip dengan flu yaitu didahului dengan sakit kepala, mual, muntah, lelah, lesi pada kulit, berkeringat banyak, pyrexia, pernapasan meningkat, mental dullness dan konfusion, gangguan penglihatan, konvulsi, hipotensi, myocardinal, dan ischamea. Sering juga korban diawali dengan sakit hebat dan penurunan kesadaran yang cepat. Nadinya menjadi tidak teratur sehubungan dengan disaritmia jantung. Penanganan Perawatan sebelum tiba di rumah sakit Memindahkan pasien dari paparan gas CO dan memberikan terapi oksigen dengan masker nonrebreathing adalah hal yang penting. Intubasi diperlukan pada pasien dengan penurunan kesadaran dan untuk proteksi jalan nafas. Kecurigaan terhadap peningkatan kadar HbCO diperlukan pada semua pasien korban kebakaran dan inhalasi asa. Pemeriksaan dini darah dapat memberikan korelasi yang lebih akurat antara kadar HbCO dan status klinis pasien. Walaupun begitu jangan tunda pemberian oksigen untuk melakukan pemeriksaan pemeriksaan tersebut. Jika mungkin perkirakan berapa lama pasien mengalami paparan gas CO. Keracunan CO tidak hanya menjadi penyebab tersering kematian pasien sebelum sampai di rumah sakit, tetapi juga menjadi penyebab utama dari kecacatan(Rasat, Sjofjan. 1991). Perawatan di unit gawat darurat Pemberian oksigen 100 % dilanjutkan sampai pasien tidak menunjukkan gejala dan tanda keracunan dan kadar HbCO turun dibawah 10%. Pada pasien yang mengalami gangguan jantung dan paru sebaiknya kadar HbCO dibawah 2%. Lamanya durasi pemberian oksigen berdasarkan waktu-paruh HbCO dengan pemberian oksigen 100% yaitu 30 - 90 menit Terapi oksigen hiperbarik Terapi oksigen hiperbarik (HBO) masih menjadi kontroversi dalam penatalaksanaan keracunan gas CO. Meningkatnya eliminasi HbCO jelas terjadi, pada beberapa penelitian terbukti dapat mengurangi dan menunda defek neurologis, edema serebri, perubahan patologis sistem saraf pusat. Secara teori HBO bermanfaat untuk terapi keracunan CO karena oksigen bertekanan tinggi dapat mengurangi dengan cepat kadar HbCO dalam darah, meningkatkan transportasi oksigen intraseluler, mengurangi aktifitas-daya adhesi neutrofil dan dapat mengurangi peroksidase lipid. Ty