Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN

KANUL, MASKER WAJAH ATAU TENDA WAJAH

A. Pengertian

Memberikan tambahan oksigen pada klien yang membutuhkan

B. Tujuan
1. Kanul
a. Memberikan oksigen dengan konsentrasi relative rendah saat kebutuhan oksigen
minimal
b. Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau minum
2. Masker wajah
Memberikan tambahan oksige dengan kadar sedang dengan konsentrasi dan kelembaban
yang lebih tinggi dibandingkan dengan kanul
3. Tenda wajah
a. Memberikan kelelembaban tinggi
b. Memberikan oksigen bila masker tidak ditoleransi
c. Memberikan oksigen aliran tinggi saat dihubungkan dengan system venturi

C. Focus pengkajian
Tanda-tanda vital, hasil AGD (Analisa Gas Darah), tanda hipoksia(takikardia, takipnea dan
dispnea), tanda hiperkarbia, (Hipertensi, sakit kepala, kurang istirahat), suara napas, patensi
nares, status mental, tanda keracunan oksigen(iritasi trakea, batuk dan penurunan ventilasi
pulmonal)

D. Fraksi oksigen dengan peralatan pemberian oksigen (FiO2)


Fraksi oksigen adalah kecepatan aliran oksigen yang menghasilkan konsentrasi oksigen inspirasi
dengan persentase tertentu
1. Nasal kanul
1 liter 24 %, 2 liter 28 %, 3 liter 32 %, 4 liter 36 %, 5 liter 40 %, 6 liter 44 %
2. Masker wajah sederhana
a. 5-6 liter 40 %
b. 6-7 liter 50 %
c. 7-8 liter 60 %

3. Masker wajah plastic yang berkantung reservoir dan masker ventury


Mampu memberikan konsentrasi yang lebih tinggi dengan konsentrasi 80 % sd 90 %

Masker ventury Masker wajah plastic reservoar


E. Hal yang perlu diperhatikan sebelum pemberian oksigen
1. Instruksi pemberian oksigen, termasuk alat pemberian dan liter flow rate (L/menit)
2. Kada Oksigen (PO2) dan karbon dioksida (PCO2), pada darah arteri PaO2 normalnya 80-100
mmHg, PaCO2 35-45 mmHg
3. Apakah klien menderita PPOM (Penyakit paru obstruktif menahun)
PROSEDUR PEMBERIAN OKSIGEN

KANUL, MASKER WAJAH ATAU TENDA WAJAH

No. LANGKAH-LANGKAH Hasil


Ya Tidak
A. Persiapan Alat
1. Kanul
a. Tabung oksigen dengan flowmeter
b. Humidifier dengan cairan steril, air distilasi atau air matang sesuai
dengan peraturan RS
c. Nasal kanul dan slang
d. Kasa, jika perlu
2. Masker wajah
a. Tabung oksigen dengan flowmeter
b. Humidifier dengan cairan
c. Masker wajah sesuai ukuran
d. Karet pengikat
3. Tenda wajah
a. Tabung oksigen dengan flowmeter
b. Humidifier dengan cairan
c. Tenda wajah sesuai ukuran
B. Prosedur Pelaksanaan
1. Kaji kebutuhan terapi oksigen dan verifikasi (periksa kembali) perintah
pengobatan
2. Siapkan klien dan keluarga
a. Atur posisi klien semi-fowler jika memungkinkan(posisi ini
memungkinkan ekspansi dada lebih mudah sehingga memudahkan
klien untuk bernafas)
b. Jelaskan bahwa oksigen tidak berbahaya jika petunjuk keamanan
diperhatikan dan akan mengurangi ketidaknyamanan akibat dispnea.
Informasikan kepada kien dan keluarga tentang keamanan yang
berhubungan dengan penggunaan oksigen
3. Atur peralatan oksigen dan humidifier
4. Putar oksigen sesuai terapi dan pastikan alat dapat berfungsi
a. Cek apakah oksigen dapat mengalir secara bebas lewat selang
Seharusnya tidak ada suara pada slang dan sambungan tidak bocor.
Seharusnya terdapat gelembung udara pada humidifier saat oksigen
mengalir lewat air. Perawat merasakan oksigen keluar dari kanul,
masker atau tenda
b. Atur oksigen dengan flowmeter sesuai dengan dosis
5. Pasang alat pemberian oksigen yang sesuai
Kanul
a. Letakan kanul pada wajah klien dengan lubang kanul masuk ke hidung
dan karet pengikat melingkar ke kepala seperti pada gambar. Beberapa
model yang lain, karet pengikat ditarik ke bawah dagu
b. Jika kanul ingin tetap berada di tempatnya, plesterkan pada bagian wajah
c. Alasi slang dengan kasa pada karet pengikut pada telinga dan tulang pipi
jika dibutuhkan
Masker wajah
a. Tempatkan masker kea rah wajah klien dan letakan dari hidung ke bawah
b. Atur masker sesuai dengan bentuk wajah seperti pada gambar masker
harus menutup wajah seihngga sangat sedikit oksdigen yang keluar lewat
mata atau sekitar pipi dan dagu
c. Ikaan karet pengikat melingkat kepala klien sehingga masker terasa
nyaman
d. Alasi karet di belakang telinga dan di atas tulang yang menonjol. Alas
akan mencegah iritasi karena masker
Tenda wajah/masker ventury
Tempatkan tenda pada wajah klien dan ikatkan melingkar pada kepala

6. Kaji klien secara teratur


Secara umum
a. Kaji tingkat kecemasan klien, warna mukosa dan kemudahan bernapas
saat di pasang alat.
b. Kaji klien dalam 15-30 menit pertama bergantung pada kondisi klien dan
setelah itu, kaji secara teratur. Kaji tanda-tanda vital, warna, pola napas
dan gerakan dada
c. Kaji secara teratur tanda-tanda klinis, seperti hipoksia, takikardia,
konfusi, dispnea, kelelahan dan sianosis. Lihat data hasil AGD
Nasal kanul
Kaji hidung klien jika ada iritasi. Beri cairan lubrikan/pelumas jika dibutuhkan
untuk melapisi membrane mukosa
Masker wajah atau tenda
Ispeksi kulit wajah bila ada basah/goresan dan keringkan, rawat jika perlu
7. Inspeksi peralatan secara teratur
a. Cek liter flowmeter dan tinggi air pada humidifier dalam 30 menit dan
saat memberikan perawatan pada klien
b. Pertahankan tinggi air di humidifier
c. Pastikan petunjuk keamanan diikuti
8. Catat data yang relevan pada dokumentasi keperawatan
C. Evaluasi
Tanda-tanda vital, tanda hipoksia, hiperkarbia, suara napas bilateral, AGD, warna
kulit, kuku, bibir, telinga, dan membrane mukosa pada hidung, mulut dan faring,
toleransi aktivitas, tingkat kecemasan

Anda mungkin juga menyukai