&
TINDAKAN ASEPSIS
LUKA
Suatu keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh, yang
dapat menyebabkan terganggunya fungsi tubuh sehingga
dapat mengganggu aktivitas.
Klasifikasi
1. Berdasar tingkat kontaminasi: luka bersih, luka bersih
terkontaminasi, luka terkontaminasi, luka kotor
2. Luas luka: luka superfisial, partial thickness, full thinckness
3. Terjadinya luka: luka insisi, luka lecet, luka tusuk, luka gorek,
luka tembus, luka bakar
Faktor yang mempengaruhi
penyembuhan luka
1. Usia
2. Nutrisi
3. Infeksi
4. Bekuan darah, benda asing
5. Keadaan luka
6. Faktor internal: diabetes
Komplikasi penyembuhan luka
Peralatan
Alat Steril Alat Tidak Steril
Handscoon steril Perlak dan alas
Pincet anatomi 1 Gunting
Pinchet chirurgie 1 Plester
Gunting angkat jahitan Nierbekken / kantong plastik
Kasa Steril Alkohol 70 %
Kasa Penekan (deppers) Betadine 10 %
Mangkok / kom Kecil NaCl 0,9 %
Prosedur Pelaksanaan
Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.
Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan (6langkah dan gunakan larutan
antiseptik, lepas perhiasan terlebih dahulu)
Buka plester dan kassa dan buang pada
nierbekken
Kaji luka (basah/kering/keluar pus/cairan,
penutupan kulit)
Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas
dengan larutan steril atau NaCl.
Desinfeksi sekitar luka dengan alkohol 70%
Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet
kotor tempatkan pada nierbekken/bengkok dengan
larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Lepas jahitan satu persatu selang seling dg
mengangkat simpul sedikit keatas lalu diguntingdan
tari hati2
Olesi luka dengan betadine 2 %/salep antiseptik/obat
(sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa
steril
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka