Anda di halaman 1dari 14

PERAWATAN

LUKA
MUHAMMAD IQBAL
NIM. 2208436698

PEMBIMBING:
DR. FAKHRUL HENDRA, SP.BP-RE
OUTLINE

 Definisi Luka
 Jenis luka
 Penyembuhan Luka
 Perawatan Luka
DEFINISI LUKA

 Luka adalah rusaknya struktur dan fungsi anatomis kulit normal akibat
proses patalogis yang berasal dari internal dan eksternal yang mengenai
organ tertentu yang di sebabkan cara fisik atau mekanik, diantaranya
trauma benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
sengatan listrik, gigitan hewan dan lain-lain
JENIS-JENIS LUKA

A. Berdasarkan tingkat kontaminasi


 Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana tidak terjadi proses
peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi.
Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
 Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka pembedahan dimana
saluran respirasi, pencernaan, genital atau perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak
selalu terjadi, kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
 Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, fresh, luka akibat kecelakaan
dan operasi dengan kerusakan besar. Kemungkinan infeksi luka 10% - 17%.
 Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya mikroorganisme pada luka
B. Berdasarkan waktu penyembuhan luka
 Luka akut, luka baru, mendadak, dan penyembuhannya sesuai waktu yang diperkirakan.
Contoh : luka sayat
 Luka Kronis : luka gagal sembuh pada waktu yang diperkirakan dan tidak berespon baik
terhadap terapi Contoh : ulcus decubitus

C. Berdasarkan integritas luka


 Luka terbuka, Yaitu luka yang terpapar oleh udara karena adanya kerusakan pada kulit
tanpa atau disertai kerusakan jaringan di bawahnya. Luka terbuka merupakan jenis luka yang
banyak dijumpai. Contoh : luka lecet.
 Luka tertutup, Yaitu cedera pada jaringan di mana kulit masih utuh atau tidak mengalami
luka. Contoh : luka memar.
PENYEMBUHAN LUKA

Penyembuhan luka adalah suatu proses perbaikan jaringan kulit atau organ lainnya setelah
terjadi luka.
Terdapat tiga fase penyembuhan luka, yaitu:
1. Fase inflamasi, Fase inflamasi dimulai setelah perlukaan dan berakhir hari ke 3 – 4. Dua
tahap dalam fase ini adalah hemostasis dan fagositosis. Sebagai hasil adanya suatu
konstriksi pembuluh darah, berakibat terjadinya pembekuan darah untuk menutupi luka.
Diikuti vasodilatasi menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah luka yang dibatasi
oleh sel darah putih untuk menyerang luka dan menghancurkan bakteri dan debris.
2. Fase proliferasi atau fibroplasia, Dimulai pada hari ke 3 atau 4 dan berakhir pada hari ke
21. Fibroblast secara cepat mensintesis kolagen dan substansi dasar. Lapisan tipis dari sel
epitel terbentuk melintasi luka dan aliran darah ada didalamnya, jaringan baru ini disebut
jaringan granulasi.
3. Fase remodelling atau maturase, Fase akhir dari penyembuhan, dimulai hari ke 21 dan
dapat berlanjut sampai luka sembuh secara sempurna. Kolagen baru menyatu, menekan
pembuluh darah dalam penyembuhan luka, sehingga bekas luka menjadi rata dan tipis
PERAWATAN LUKA

Prinsip utama perawatan luka adalah pembersihan, penutupan, dan


perlindungan luka.

Penilaian Luka:
 Ukuran dan kedalaman luka
 Keadaan jaringan luka (apakah nekrotik/non vital/disertai eksudasi)
 Apakah disertai dengan kolonisasi bakteri?
 Bagaimana keadaan tepi dan kulit di sekitar luka (warna, kelembapan, dan
kelenturan)?
Perawatan Luka Bersih

 Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih (tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya mengganti
balutan.
Tujuan :
 Mencegah timbulnya infeksi.
 Observasi perkembangan luka.
 Mengabsorbsi drainase.
 Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.
 Indikasi :
 Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
 Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada rembesan/ eksudat.
 Ingin mengkaji keadaan luka.
 Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.
Prosedur Perawatan Luka
Bersih

• Menyiapkan alat
Prosedur Perawatan Luka Bersih

2. Menyiapkan pasien
 Perkenalkan diri dan Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
 Persetujuan pasien
3. Teknis pelaksanaan
 Cuci tangan
 Buka pembalut dan buang pada tempatnya. Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau
NaCl.
 Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
 Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
 Buang kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor pada bengkok dengan larutan desinfektan.
 Bersihkan luka dengan aquadest atau saline dan keringkan.
 Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril lalu Plester perban atau
kasa.
Perawatan Luka Kotor

 Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan terus menerus pada
bagian tubuh tertentu sehingga sirkulasi darah ke daerah tersebut
terganggu.

Tujuan :
 Mempercepat penyembuhan luka.
 Mencegah meluasnya infeksi.
 Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien maupun orang lain.
Prosedur Perawatan Luka
Kotor

•Menyiapkan alat
Prosedur Perawatan Luka Kotor

2. Menyiapkan pasien
 Perkenalkan diri dan Jelaskan tujuan
 Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
 Persetujuan pasien
3. Teknis pelaksanaan
 Cuci tangan dan gunakan sarung tangan. Sarung tangan digunakan saat
 Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta nilai luka becubitus
 Bersihkan bekas plester dengan bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), arah dari dalam ke luar.
 Injeksikan anestesi pada luka tunggu hingga 5-10 menit dan cekefek anestesi
 Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70% atau povidon iodine.
 Irigasi dengan saline atau aquades keringkan.
 Lakukan debridemant pada luka hingga bersih. Beri salep antibiotik jika perlu
 lalu jahit atau tutup dengan kassa dan pembalut/perban
 Rapikan pasien danAlat lalu cuci tangan.
 Catat kondisi dan perkembangan luka.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai