Tujuan dari peraawatan luka adalah untuk menghentikan perdarahan, mencegah infeksi, menilai kerusakan yang
terjadi pada struktur yang terkena dan untuk menyembuhkan luka.
a. Menghentikan perdarahan
Tekanan langsung pada luka akan menghentikan perdarahan = angkat tangan pasien ke atas, tekan luka dan beri
tersebut dapat mengandung darah beku, kotoran, jaringan mati atau rusak dan mungkin benda asing.
Bersihkan kulit sekitar luka secara menyeluruh larutan antiseptik. Air dan larutan antiseptik harus
yang mati. Pastikan kerusakan apa yang terjadi. Luka besar memerlukan anestesi umum.
Antibiotik biasanya tidak diperlukan jika luka dibersihkan dengan hati-hati. Namun demikian,
c. Menutup luka
Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah dibersihkan dengan seksama, luka dapat benar-benar
o
o
Jika luka terinfeksi, tutup ringan luka dan biarkan sembuh dengan sendirinya.
2. Apakah yang dimaksud dengan debridement?
Debridement adalah suatu proses usaha menghilangkan jaringan nekrotik atau jaringan nonvital dan jaringan
yang sangat terkontaminasi dari bed luka dengan mempertahankan secara maksimal struktur anatomi yang
penting seperti syaraf, pembuluh darah, tendo dan tulang. Debridement dilakukan pada luka akut maupun pada
luka kronis. Setelah luka dibersihkan dari jaringan nekrotik diharapkan akan memperbaiki serta mempermudah
proses penyembuhan luka. Debridement adalah proses pengangkatan jaringan avital atau
jaringan mati dari suatu luka. Jaringan avital dapat berwarna lebih pucat, coklat muda
atau hitam dan dapat kering atau basah. Debridemen (debridement) adalah
Balutan basah adalah tindakan yang pilihan untuk luka yang memerlukan
debridemen. tujuannya adalah untuk Membersihkan luka terinfeksi dan nekrotik,
Mengabsorbsi semua eksudat dan debris luka, dan Membantu menarik
kelembaban dari luka ke dalam balutan.
metodenya :
q. Bersihkan luka dengan larutan antiseptik atau larutan normal salin. Pegang kasa yang telah dibasahi dengan larutan
menggunakan pinset. Gunakan satu kasa untuk setiap tekanan pembersihan. arah pembersihan bergerak dari garis
insisi ataupun tepi luka. Penggunaan pinset mencegah terjadinya kontaminasi jari anda yang menggunakan sarung
tangan. Arah pembersihan mencegah introduksi organisme ke dalam luka.
r. Pasang kasa yang basah tepat pada permukaan luka sampai semua permukaan luka kontak dengan kasa basah.
Kasa basah mengabsorbsi drainase dan melekat pada debris.
s. Pasang kasa steril kering diatas kasa basah. Lapisan kering bekerja sebagai lapisan absorben untuk menarik
kelembaban dari permukaan luka.
t. Tutup dengan plester di atas bantalan kassa kering atau amankan dengan, perban. Kasa atau bantalan melindungi
luka dari masuknya mikroorganisme. Memberikan penyangga pada luka dan menjamin penutupan luka
Luka Primer :
- Menyatukan kedua tepi luka dengan jahitan, plester, skin graft, flap
- Hanya sedikit jaringan yang hilang
- Luka bersih
- Jaringan granulasi yang dihasilkan sedikit
6. Pertimbangan apakah yang diambil jika memutuskan melakukan uji sensitivitas pada kejadian luka?
7. Jelaskan tentang penggunaan drainage!
Drain merupakan alat yang dimasukkan kedalam luka untuk membantu mengeluarkan cairan dari
luka melalui bagian yang terbuka pada luka. Drain terbuat dari berbagai material, antaralain ada
yang berasal selang karet dan kasa. Tanpa drain, banyak luka akan sembuh hanya dari permukaan
atau bagian atas luka saja, sehingga cairan dapat terjebak dibagian dalam atau dibawah luka.
8. Jelaskan variasi bahan yang dapat digunakan pada secondary layer dan tertier layer!
9. Pembalutan pada luka memiliki tujuan, sebutkan dan jelaskan!
3.
Infeksi
Infeksi luka menghambat penyembuhan. Bakteri sumber penyebab infeksi.
4.
Sirkulasi (hipovolemia) dan Oksigenasi
Sejumlah kondisi fisik dapat mempengaruhi penyembuhan luka. Adanya sejumlah besar lemak subkutan dan
jaringan lemak (yang memiliki sedikit pembuluh darah). Pada hewan yang gemuk penyembuhan luka lambat
karena jaringan lemak banyak, lebih mudah infeksi, Oksigenasi jaringan menurun pada hewan yang
menderita anemia. Kurangnya volume darah akan mengakibatkan vasokonstriksi dan menurunnya
ketersediaan oksigen dan nutrisi untuk penyembuhan luka.
5.
Hematoma
Hematoma merupakan bekuan darah. Seringkali darah pada luka secara bertahap diabsorbsi oleh tubuh
masuk kedalam sirkulasi. Tetapi jika terdapat bekuan yang besar, hal tersebut memerlukan waktu untuk
dapat diabsorbsi tubuh, sehingga menghambat proses penyembuhan luka.
6.
Benda asing
Benda asing seperti pasir atau mikroorganisme akan menyebabkan terbentuknya suatu abses sebelum
benda tersebut diangkat. Abses ini timbul dari serum, fibrin, jaringan sel mati dan lekosit (sel darah merah),
yang membentuk suatu cairan yang kental yang disebut dengan nanah (pus).
7.
Iskemia
Iskemia merupakan suatu keadaan dimana terdapat penurunan suplai darah pada bagian tubuh akibat dari
obstruksi dari aliran darah. Hal ini dapat terjadi akibat dari balutan pada luka terlalu ketat. Dapat juga terjadi
akibat faktor internal yaitu adanya obstruksi pada pembuluh darah itu sendiri.
8.
Diabetes
Hambatan terhadap sekresi insulin akan mengakibatkan peningkatan gula darah, nutrisi tidak dapat masuk
ke dalam sel. Akibat hal tersebut juga akan terjadi penurunan protein-kalori tubuh.
9.
Keadaan Luka
Keadaan khusus dari luka mempengaruhi kecepatan dan efektifitas penyembuhan luka. Beberapa luka
dapat gagal untuk menyatu.
10. Obat
Obat anti inflamasi (seperti steroid dan aspirin), heparin dan anti neoplasmik mempengaruhi penyembuhan
luka. Penggunaan antibiotik yang lama dapat membuat seseorang rentan terhadap infeksi luka.
a. Steroid : akan menurunkan mekanisme peradangan normal tubuh terhadap cedera.
b. Antikoagulan : mengakibatkan perdarahan
c.
Antibiotik : efektif diberikan segera sebelum pembedahan untuk bakteri penyebab kontaminasi yang
spesifik. Jika diberikan setelah luka pembedahan tertutup, tidak akan efektif akibat koagulasi intravaskular.
1.
Hentikan dahulu perdarahan, jika sudah berhenti barulah pasang pembalut.
Pembalutan dapat langsung dilakukan jika menggunakan pembalut penekan (jenis
no.4) yang sekaligus bisa menghentikan perdarahan.
2.
Usahakan dalam membalut luka korban untuk tidak terlalu kencang ataupun
longgar.
3.
4.
Bila mendapati korban dengan luka yang kecil, sebaiknya daerah yang
dibalut lebih lebar atau besar. Hal ini untuk menambah luasnya permukaan yang
mengalami tekanan sehingga mencegah terjadinya kerusakan jaringan.
5.
Jangan sampai pembalutan ini menutupi ujung jari, bagian ini dapat
menjadi petunjuk jika pembalutan terlalu kuat. Bila ujung jari pucat artinya
pembalutan terlalu kuat dan harus diperbaiki.
6.
Khusus untuk luka terbuka pada alat gerak, pembalutan harus dilakukan dari
distal ke proksimal arah jantung.
7.
Lakukan pembalutan dalam posisi yang diinginkan, misalnya untuk
pembalutan sendi jangan berusaha menekuk sendi bila dibalut dalam keadaan
lurus.
14. Sebutkan tujuan dari primary layer, secondary layer dan tertier layer!
15. Bagaimanakah pembersihan luka yang baik?
16. Jelaskan variasi bahan yang dapat digunakan pada primary layer!
17. Tanda-tanda seperti apakah jika terjadi persembuhan luka yang terlambat? Jelaskan!
18. Jelaskan kelemahan dan kelebihan dari variasi bahan yang dipergunakan pada primary layer!
19. Apakah yang dimaksud dengan maserasi dan excoratio pada luka?
Maserasi : maserasi pada kulit terjadi ketika kulit terus menerus dalam keadaan basah.
Kulit menjadi lebih lunak, berubah warna menjadi putih, dan dapat dengan mudah
terinfeksi oleh bakteri dan jamur. (buat yang belum tau atau lupa)
luka jenis ini biasanya sih disebabkan karena gesekan yang keras terhadap benda
keras, hanya 2 dimensi, Panjang dan Lebar.
20. Sebutkan 5 hal apa sajakah yang harus diperhatikan pada balutan luka? Jelaskan!
a. Membalut harus rata, jangan terlalu longgar dan jangan terlalu erat, hal
ini untuk mencegah terjadinya pembendungan. Contoh pada kaki dan
tangan
b. Pembalut harus sesuai dengan tujuan, contoh : untuk menjaga agar
luka jangan terkontaminasi, untuk merapatnya luka, atau untuk
menghentikan perdarahan
c. Menggunting plester jangan terlalu panjang/ terlalu pendek
d. Pembalut yang kotor/ basah segera diganti. Pada luka operasi tanpa
drain sampai angkat jahitan ( minimal 5 hari ), pembalut yang tepat
berada di atas luka tidak boleh diganti. Jadi bila pembalut kotor/ basah
hanya bagian atasnya saja yang diganti, atau pembalut diganti sesuai
dengan instruksi dokter
e. Memperhatikan apakah ada perdarahan, atau kotoran kotoran yang
lain untuk menetukan kapan drain dapat diangkat serta Memperhatikan
komplikasi luka operasi, contoh haematom, adanya pus, pengerasan,
perdarahan, kemerahan atau lecet lecet pada kulit sekitarnya