Anda di halaman 1dari 41

CARA MERAWAT LUKA

DAN
JAHITAN LUKA

Oleh
Feggi Hamonangan Lubis,
AM.Kep

INSTALASI KAMAR BEDAH


RS BETHA MEDIKA
SUKABUMI
2015
Kulit: Bagian dan Fungsi

Proteksi
terhadap Absorpsi zat Regulasi
Proteksi aktif
dingin, terhadap zat Proteksi sirkulasi darah dan
panas, Proteksi kimia suhu
radiasi terhadap
terhadap mikroba
tekanan dan
gesekan

7 9
2 3
1 4 6 8
10

5 5

Proteksi terhadap Indera tekan, sentuh,


kehilangan suhu dan nyeri, dan suhu
air
Kulit: Bagian dan Fungsi

Bagian-bagian Kulit
Epidermis
Korium atau Dermis
Subkutis

Luas total kulit orang dewasa


meliputi sekitar 1 sampai 2
meter persegi
PERAWATAN
LUKA
DEFINISI LUKA

Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian


jaringan tubuh yang disebabkan oleh trauma
benda tajam atau tumpul, perubahan suhu, zat
kimia, ledakan, sengatan listrik atau gigitan
hewan[ R. Sjamsu Hidayat, 1997].

Menurut Koiner dan Taylan luka adalah


terganggunya (disruption) integritas normal
dari kulit dan jaringan di bawahnya yang
terjadi secara tiba-tiba atau disengaja,
tertutup atau terbuka, bersih atau
terkontaminasi, superficial atau dalam.
KOMPLIKASI SPESIFIK ADANYA LUKA
Hemorrhage (Perdarahan)
Meningkaynya nadi, meningkatnya pernafasan,
Menurunnya tekanan darah, lemah, pasien
mengeluh kehausan.
Infeksi
luka memerah, bengkak, nyeri, jaringan sekitar
mengeras, leukosit meningkat.
Dehiscene
(tepi sulit/tidak dapat menyatu)
Eviceration
(menonjolnya organ-organ tubuh bagian dalam ke
arah luar melalui incisi)
Fisiologi

Fase-fase Penyembuhan Luka

Respons Vaskular Koagulasi Darah Inflamasi Pembentukan jaringan baru

Vaskularisasi
Dengan Pembentukan
Aktivasi sistem
pelepasan faktor Faktor plasma kembali jaringan
imun
jaringan ikat
vasokonstriksi Granulasi
diikuti dengan Epitelisasi
vasodilatasi Remodelling
TINDAKAN KEPERAWATAN TERHADAP LUKA

Perawatan Luka Bersih


Prosedur perawatan yang dilakukan pada luka bersih
(tanpa ada pus dan necrose), termasuk didalamnya
mengganti balutan.
Perawatan Luka Kotor
Perawatan pada luka yang terjadi karena tekanan
terus menerus pada bagian tubuh tertentu sehingga
sirkulasi darah ke daerah tersebut terganggu.

Ciri ciri :
luka + serum
luka + pus
luka + nekrose
Perawatan Luka Bersih
Tujuan :
Mencegah timbulnya infeksi.
Observasi perkembangan luka.
Mengabsorbsi drainase.
Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologis.

Indikasi :
Luka bersih tak terkontaminasi dan luka steril.
Balutan kotor dan basah akibat eksternal ada
rembesan/ eksudat.
Ingin mengkaji keadaan luka.
Mempercepat debredemen jaringan nekrotik.
PERALATAN

Alat Tidak Steril Alat Steril


Gunting pembalut Pincet
anatomi 1
Plaster Pinchet chirurgie 1
Bengkok/ kantong Gunting jaringan
plastik Kapas Lidi
Pembalut Kasa Steril
Alkohol 70 % Kasa Penekan
POVIDONE IODINE 10 % (deppers)
Cairan antiseptic Mangkok / kom Kecil
NaCl 0,9 %
Prosedur Pelaksanaan

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.


Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan.
Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas
dengan larutan steril atau NaCl.
Bersihkan bekas plester dengan alkohol (bila
tidak kontra indikasi), dengan arah dari
dalam ke luar.
aseptik sekitar luka dengan alkohol 70% dan
POVIDONE IODINE 10%.
Buanglah kassa kotor pada tempatnya dan pincet
kotor tempatkan pada bengkok dengan larutan
desinfektan.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan betadine 10 % (sesuai advis
dari dokter) dan tutup luka dengan kasa steril
Plester verban atau kassa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Perawatan Luka Kotor (decubitus)

Definisi :
Luka + Serum
Luka + Pus
Luka + Nekrose

Tujuan :
Mempercepat penyembuhan luka.
Mencegah meluasnya infeksi.
Mengurangi gangguan rasa nyaman bagi pasien
maupun orang lain.
PERALATAN

Alat Tidak Steril Alat Steril


Gunting pembalut Pincetanatomi 1
Plaster Pinchet chirurgie 2
Bengkok/ kantong Gunting jaringan
plastik Kapas Lidi
Pembalut Kasa Steril
Alkohol 70 % Kasa Penekan
Betadine 2 % (deppers)
H2O2, chlorhexidine Sarung Tangan
NaCl 0,9 % Mangkok / kom Kecil 2
Pelaksanaan

Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.


Tempatkan alat yang sesuai.
Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
(mengurangi transmisi pathogen yang
berasal dari darah). Sarung tangan
digunakan saat memegang bahan berair
dari cairan tubuh.
Buka kassa dan buang pada tempatnya
serta kajilah luka becubitus yang ada.
Bersihkan bekas plester dengan kapas lidi
alkohol 70% (bila tidak kontra indikasi
Desinfektan sekitar luka dengan alkohol
70%.
Buanglah kapas kassa pada tempatnya dan
pincet kotor tempatkan pada bengkok dengan
larutan desinfektan.
Bersihkan luka dengan H2O2 / chlorhexidine.
Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
Olesi luka dengan povidone iodine 10 % (sesuai
advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa
steril.
Plester verban atau kasa.
Rapikan pasien.
Alat bereskan dan cuci tangan.
Catat kondisi dan perkembangan luka.
Manajemen Perawatan Luka
TIME :
T = Tissue management,
I = Inflamation and Infection control,
M= Moiture management,
E = Epitelisation
TISSUE Management
Manajemen jaringan luka dengan cara
menghilangkan jaringan Nekrotik dan Slough agar
dasar luka dapat jelas terlihat sehingga
memudahkan dalam penentuan jenis balutan yang
paling tepat.
Manajemen Jaringan dapat dilakukan melalui :
1. Autolytic Debridement.
Menghilangkan jaringan nekrotik secara automatis tanpa
memberikan kerusakan pada jaringan yang sehat.
2. Biosurgery/Biologycal atau larval therapy.
Mengatasi jaringan mati dengan bantuan makhluk hidup
contohnya Magot (larva pemakan jaringan mati)
3. Enzymatik debridement.
Menggunakan enzim
4. Mechanical debridement.
Tekhnik debridement secara mekanik, ex. Swabbing dengan Kassa
5. Surgical debridement.
Debridement yang dilakukan di ruang operasi.

Diantara kelima cara manajemen jaringan di atas, yang terbaik


adalah autolytic debridement hanya saja memerlukan waktu yang
lama.
Inflamasi

Proses katabolik untuk membersihkan luka.


Aktivasi sistem imun yang terdiri dari
sistem pertahanan non-spesifik:
Faktor komplemen, sel fagosit, granulosit neutrofil, Maturasi
monosit, makrofag
Proliferasi

dan sistem pertahanan spesifik:


Limfosit-B, limfosit-T Inflamasi
RV KD

Gejala utama inflamasi:


Kulit memerah
Peningkatan suhu kulit
Kulit membengkak
Nyeri
Gangguan fungsi
MOISTURE Balance
Langkah selanjutnya adalah menjaga
Keseimbangan kelembaban Luka dengan
cara menggunalan balutan dengan daya
serap tinggi untuk luka hiper eksudat,
atau lakukan pengompresan untuk luka
yang kering sehingga didapatkan
keseimbangan kelembaban
Epithelial
edge
Manajemen luka yang sering terlupakan adalah
tepi luka. Tepi luka yang keras dan kering akan
menghambat proses epitelisasi dalam
penyembuhan luka. Sehingga tepi luka harus
disiapkan sejak dini. Luka yang sehat ditandai
dengan adanya epitelisasi pada tepi luka, bila
dalam 2-4 minggu tidak ada kemajuan tepi luka
lakukan reassessment epithelial edge
MENJAHIT LUKA
PENJAHITAN LUKA

SUATU TINDAKAN UNTUK MENDEKATKAN TEPI


LUKA DENGAN BENANG SAMPAI SEMBUH DAN
CUKUP UNTUK MENHAHAN BEBAN FISIOLOGIS
INDIKASI

SETIAP LUKA DIMANA UNTUK


PENYEMBUHANNYA PERLU MENDEKATKAN TEPI
LUKA
JENIS BENANG

ABSORBABLE :
ALAMI : PLAIN , CHROMIC
BUATAN : POLYGLACTIN. POLYGLYCAPRON ,
POLYDIOXANONE

NON ABSORBABLE :
ALAMI : SILK
BUATAN : NYLON, POLYESTER, DAN POLY PROPYLENE
PROSEDUR
RAMBUT SEKITAR TEPI LUKA DICUKUR SAMPAI BERSIH
KULIT DAN LUKA TERDESINFEKSI DENGAN CAIRAN
POVIDONE IODINE 10%
DAERAH LUKA DITUTUP DENGAN DUK BOLONG STERIL
LAKUKAN ANESTESI LOKAL
BERSIHKAN DENGAN H2O2 ATAU NACL
JARINGAN MATI DIBUANG DAN RAPIHKAN
CUCI ULANG DENGAN NACL
JARINGAN SUBCUTAN DIJAHIT DENGAN BENANG YANG
DISERAP
DAN CUTIS DENGAN BENANG YANG TIDAK DISERAP
TEKHNIK PENJAHITAN

YANG HARUS DIPERHATIKAN :

CARA MEMEGANG KULIT PADA TEPI LUKA


DENGAN PINCET ANATOMIS
UKURAN KULIT YANG DIAMBIL DARI KEDUA
TEPI LUKA HARUS SAMA
JARAK TUSUKAN JARUM SEKITAR 1-3 CM DARI
TEPI LUKA BEGITU JUGA JARAK ANTARA
JAHITAN
TEPI LUKA JANGAN SAMPAI TERLIPAT
PENGANGKATAN JAHITAN
TINDAKAN UNTUK MEMBUKA ATAU
MENGANGKAT JAHITAN PADA LUKA YANG
DIJAHIT. GUNANYA ADALAH UNTUK
MENCEGAH TIMBULNYA INFEKSI SILANG
DAN MENCEGAH PROSES PENYEMBUHAN
PERALATAN

PINCET
GUNTING AFF
KASSA STERIL
LIDI KAPAS
KOM STERIL
GUNTING PLESTER
BENGKOK
ALKOHOL
HANDSCOEN
SAMPIRAN
JENIS JENIS JAHITAN
Jahitan Simpul Tunggal
Sinonim : Jahitan Terputus Sederhana,
Simple Inerrupted Suture

Merupakan jenis jahitan yang sering


dipakai. digunakan juga untuk jahitan
situasi.

Teknik : Melakukan penusukan jarum


dengan jarak antara setengah sampai 1
cm ditepi luka dan sekaligus mengambil
jaringan subkutannya sekalian dengan
menusukkan jarum secara tegak lurus
pada atau searah garis luka.
Simpul tunggal dilakukan dengan
benang absorbable denga jarak antara
1cm.
Simpul di letakkan ditepi luka pada
salah satu tempat tusukan
Benang dipotong kurang lebih 1 cm
JENIS JENIS JAHITAN

Jahitan Matras Vertikal


Sinonim : Vertical Mattress
suture, Donati, Near to near and
far to far

Jahitan dengan menjahit


secara mendalam
dibawah luka kemudian
dilanjutkan dengan
menjahit tepi-tepi luka.
Biasanya menghasilkan
penyembuhan luka yang
cepat karena di
dekatkannya tepi-tepi
luka oleh jahitan ini.
JENIS JENIS JAHITAN

Jahitan matras Horizontal


Sinonim : Horizontal Mattress
suture, Interrupted mattress

Jahitan dengan
melakukan penusukan
seperti simpul, sebelum
disimpul dilanjutkan
dengan penusukan
sejajar sejauh 1 cm dari
tusukan pertama.
Memberikan hasil jahitan
yang kuat.
JENIS JENIS JAHITAN

JahitanMatras
Modifikasi
Sinonim : Half Burried
Mattress Suture
Modifikasi dari matras
horizontal tetapi
menjahit daerah luka
seberangnya pada
daerah subkutannya.
JENIS JENIS JAHITAN

Jahitan Jelujur sederhana


Sinonim : Simple running
suture, Simple continous,
Continous over and over

Jahitan ini sangat


sederhana, sama dengan
kita menjelujur baju.
Biasanya menghasilkan
hasiel kosmetik yang
baik, tidak disarankan
penggunaannya pada
jaringan ikat yang
longgar.
JENIS JENIS JAHITAN

Jahitan Jelujur Feston


Sinonim : Running locked
suture, Interlocking suture

Jahitan kontinyu dengan


mengaitkan benang
pada jahitan
sebelumnya, biasa
sering dipakai pada
jahitan peritoneum.
Merupakan variasi
jahitan jelujur biasa.
JENIS JENIS JAHITAN

Jahitan Simpul Intrakutan


Sinonim : Subcutaneus
Interupted suture, Intradermal
burried suture, Interrupted
dermal stitch.

Jahitan simpul pada


daerah intrakutan,
biasanya dipakai untuk
menjahit area yang
dalam kemudian pada
bagian luarnya dijahit
pula dengan simpul
sederhana
JENIS JENIS JAHITAN

Jahitan Jelujur
Intrakutan
Sinonim : Running
subcuticular suture, Jahitan
jelujur subkutikular

Jahitan jelujur yang


dilakukan dibawah
kulit, jahitan ini
terkenal menghasilkan
kosmetik yang baik
JENIS JENIS JAHITAN

Keterangan gambar.
A. Jahitan simpul tunggal,
B. Matras vertikal,
C. Matras horizontal,
D. Subkutikuler kontinyu,
E. Matras horizontal half burried,
F. Continous over and over
Angkat Jahitan
Adalah proses pengambilan benang pada
luka. Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
Muka atau leher hari ke 5
Perut hari ke7-10
Telapak tangan 10
Jari tangan hari ke 10
Tungkai atas hari ke 10
Tungkai bawah 10-14
Dada hari ke 7
Punggung hari ke 10-14
SUTURE
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai