Kelompok 40
Adinda Septianingtyas NIM 16/395688/KU/18886
Annisa Rizki Utami NIM 16/397756/KU/18901
Abdul Aziz Zakaria NIM 16/397856/KU/19000
Alfian Ikhwanul Ihsan NIM 16/397867/KU/19011
Alia Hanifa NIM 16/397869/KU/19013
a. Judul :
Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana pada Masyarakat Dusun Sumber Kidul RT 03/RW 32,
Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY melalui Sosialisasi
b. Lokasi
a. Kabupaten dan Provinsi : Sleman, DI Yogyakarta
b. Kecamatan : Berbah
c. Desa : Kalitirto
d. Dusun : Sumber Kidul
c. DosenPengusul
a. Nama : dr. Moh Nailul Fahmi, Sp.OG
b. Jabatan/Pangkat/Gol : Asisten Ahli/Penata Muda tk. I/IIIB
c. Alamat : Jl. Adisucipto KM 9, Maguwoharjo, Depok, Sleman
d. Telepon/ HP : 081215500035
e. Fax :-
f. Email : nailul.fahmi@mail.ugm.ac.id
g. Jurusan Pengusul : Dept. Obsetri dan Ginekologi
h. Kelompok : 40
i. Anggota :
ABSTRAK
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan atau faktor
nonalam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Dusun Sumber Kidul,
Kalitirto, Berbah, Sleman merupakan wilayah yang pernah mengalami kejadian bencana. Beberapa
bencana yang pernah terjadi diantaranya gempa bumi dan erupsi Gunung Merapi. Setelah dilakukan
family assessment terhadap keluarga, prioritas daftar masalah yang ditemukan yaitu belum
erupsi gunung berapi. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat adalah untuk membangun
budaya kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana erupsi gunung berapi. Metode yang
digunakan yaitu sosialisasi kesiapsiagaan bencana dengan media powerpoint, video dan
poster/leaflet. Hasilnya terlihat bahwa sebelum dilakukan sosialisasi sebanyak 16 warga (73%)
menjawab benar pada pertanyaan nomor 1 dan 14 warga (64%) menjawab benar pada pertanyaan
peningkatan jawaban benar menjadi 17 warga (77%) yang menjawab benar pada pertanyaan nomor
1 dan 17 warga (77%) yang menjawab benar pada pertanyaan nomor 2. Kesimpulan yang didapat
yaitu dengan adanya sosialisasi yang dilakukan, dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai
kesiapsiagaan bencana terutama bencana gunung meletus, namun perlu diadakan simulasi lebih
lanjut agar peserta dapat mempraktikkan materi yang mereka dapatkan secara langsung.
ABSTRACT
Disasters are events or series of events that threaten and disrupt people's lives and livelihoods
caused by both natural and / or non-natural and human factors, resulting in human casualties,
environmental damage, property losses, and psychological impacts. Sumber Kidul, Kalitirto,
Berbah, Sleman is an area that has experienced a disaster. Some of the disasters that have occurred
include earthquakes and the eruption of Mount Merapi. After conducting a family assessment of the
family, the priority list of problems found was that the community's understanding of disaster
preparedness was not yet known especially in the event of a volcanic eruption. The purpose of
community dedication activities is to build a culture of community preparedness in the face of
volcanic eruption disasters. The method used is the socialization of disaster preparedness with
powerpoint media, videos and posters / leaflets. The results show that before socialization as many
as 16 residents (73%) answered correctly in question number 1 and 14 residents (64%) answered
correctly in question number 2. After socialization about the disaster erupted, there was an increase
in correct answers to 17 residents (77 %) who answered correctly in questions number 1 and 17
citizens (77%) who answered correctly in question number 2. The conclusion obtained is that with
the socialization carried out, it can improve participants' understanding of disaster preparedness,
especially volcanic eruptions, but a simulation is needed further so that participants can practice the
material they get directly.
PENDAHULUAN
Wilayah Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana. Dusun Sumber Kidul,
Kalitirto, Berbah, Sleman merupakan wilayah yang pernah mengalami kejadian bencana.
Beberapa bencana yang pernah terjadi diantaranya gempa bumi tahun 2006, erupsi Gunung
Merapi 2010, dan angin puting beliung (2019). Berdasarkan keterangan masyarakat, bencana
alam yang menimbulkan dampak serius adalah gempa bumi yang terjadi pada tahun 2006
karena telah menimbulkan berbagai kerusakan dan satu korban jiwa. Dusun Sumber Kidul,
Kalitirto, Berbah, Sleman dilalui Sungai Opak yang merupakan jalur lahar dari Gunung
Merapi. Hal ini menyebabkan dusun Sumber Kidul rentan terkena dampaknya apabila Gunung
Merapi meletus. Gunung meletus dapat menimbulkan besarnya korban jiwa dan kerugian baik
Kejadian bencana dapat diantisipasi untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan. Hal
ini merupakan upaya yang melibatkan pemerintah dan masyarakat. Upaya yang perlu dilakukan
kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui
langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Kesiapsiagaan dilakukan untuk mengantisipasi
kemungkinan terjadinya bencana, menghindari jatuhnya korban jiwa, kerugian harta benda, dan
Secara umum, kesiapsiagaan terdiri atas kemampuan menilai risiko, perencanaan siaga,
informasi, dan gladi atau simulasi. Kesiapsiagaan individu atau rumah tangga pula terdiri atas
pengetahuan dan sikap terhadap risiko, kebijakan dan panduan, rencana untuk keadaan darurat
bencana, sistem peringatan bencana Dan kemampuan mobilisasi sumber daya. Mitigasi
merupakan serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan
fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Dalam
praktiknya, mitigasi dan kesiapsiagaan bencana dalam keluarga terbagi menjadi tiga fase yaitu
masyarakat dan stakeholder (kader), didapatkan data bahwa semenjak kejadian gunung meletus
2010 belum ada sosialisasi terhadap kesiapsiagaan bencana. Maka dari itu, perlu dilakukikan
upaya melalui edukasi terhadap masyarakat agar mereka siap apabila sewaktu-waktu bencana
tersebut terjadi. Masalah kesehatan yang terdapat di dusun Sumber Kidul, Kalitirto, Berbah,
1. Belum adanya sistem dan alur koordinasi kebencanaan yang jelas dan sistematis di
masyarakat.
gunung berapi.
3. Belum adanya organisasi yang mengkoordinir mitigasi dan penanggulangan saat bencana
Maka dari itu, tujuan umum dari kegiatan ini adalah membangun budaya kesiapsiagaan
masyarakat seperti memahami peringatan dini setempat, termasuk mengetahui rute evakuasi
mempersiapkan diri dalam menghadapi bencana alam khususnya letusan gunung berapi.
METODE
A. Metode Pelaksanaan Program
Metode yang digunakan yaitu dengan melakukan penyuluhan mengenai Kesiapsiagaan Bencana
Erupsi Gunung Berapi kepada Masyarakat Dusun Sumber Kidul RT 03/RW 32, Kalitirto, Berbah, Sleman,
DIY.
B. Media
Media yang akan digunakan berupa powerpoint, video dan poster/leaflet terkait
C. Bentuk Kegiatan
1. Mengerjakan pretest.
3. Sesi diskusi dan Tanya – jawab terkait materi yang telah disampaikan
5. Pembagian doorprize.
Sasaran program pengabdian masyarakat adalah anggota keluarga dasawisma binaan kelompok 39–
42 yang berjumlah 40 kepala keluarga. Sasaran program (target) telah memenuhi kriteria inklusi, sebagai
berikut:
Dengan ditetapkannya beberapa kriteria inklusi tersebut di atas maka, teknik pemilihan sampling
DIY.
3. Susunan Acara :
HASIL
Kegiatan Pengabdian Masyarakat dilakukan pada hari Selasa, 17 Desember 2019 di Rumah
Ibu Wanto RT 02. Kegiatan ini dihadiri oleh 22 orang warga RT 03 dan 04 Dusun Sumber Kidul,
Kalitirto, Berbah, Sleman. Kegiatan ini dihadiri oleh 20 orang perempuan dan 2 orang laki-laki
dengan usia yang bervariasi. Kegiatan dimulai pada pukul 13.30 diawali dengan pembukaan, do’a
dan sambutan. Selanjutnya dilanjutkan kegiatan sosialisasi, pembagian doorprize dan penutupan.
Kegiatan berakhir pada pukul 15.00 dan diakhiri dengan pemberian sembako bagi warga.
menjelaskan topik-topik bahasan yang berupa pengenalan gunung api yang ada di Indonesia,
dampak dari letusan gunung berapi, persiapan yang harus dilakukan ketika terjadi bencana gunung
berapi dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bencana letusan gunung berapi. Materi
Sebelum kegiatan sosialisasi dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan pretest materi yang
akan disampaikan. Kegiatan pretest ditujukan untuk mengetahui pemahaman warga akan
kebencanaan. Soal pretest terdiri dari 8 pertanyaan yang terdiri atas empat materi. (terkait bencana
gempa bumi, gunung meletus, dan disaster kit). Pada materi sosialisasi kebencanaan dalam
menghadapi gunung meletus, terdapat dua soal pilihan ganda. Kegiatan pretest dilaksanakan selama
15 menit. Warga yang mampu menulis dan membaca diminta untuk mengisi sendiri, sedangkan
bagi yang tidak mampu akan dibantu oleh mahasiswa. Pertanyaan dalam materi materi sosialisasi
1. Apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana gunung meletus, KECUALI?
a. Mengikuti petunjuk pemerintah daerah setempat
b. Mengenakan pakaian lengkap dan tertutup
c. Evakuasi ke daerah yang melawan arah angin
d. Panik
Jawaban benar : D. Panik
2. Disebut apakah suatu bahan yang dikeluarkan saat gunung meletus yang telah
bercampur air hujan dan mengalir melalui sungai?
a. Lahar panas
b. Lahar dingin
c. Lava
d. Awan panas
Jawaban benar : B. Lahar dingin
Setelah kegiatan sosialisasi selesai, warga diminta untuk kembali mengerjakan post test.
Pertanyaan dalam post test sama dengan soal pada pretest. Hal ini ditujukan untuk mengetahui
pemahaman warga setelah dilakukan sosialisasi. Hasil pretest dan post test terhadap pertanyaan
mengenai materi sosialisasi kebencanaan dalam menghadapi gunung meletus adalah sebagai
berikut:
Hasil Jawaban Benar Pretest dan Posttest
Materi sosialisasi Kebencanaan Gunung Meletus
90%
80% 77% 77%
73%
70% 64%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
1 2
Pretest Posttest
Berdasarkan jawaban pada tabel diatas, terlihat bahwa sebelum dilakukan sosialisasi
sebanyak 16 warga (73%) menjawab benar pada pertanyaan nomor 1 dan 14 warga (64%)
menjawab benar pada pertanyaan nomor 2. Setelah dilakukan sosialisasi mengenai kebencanaan
gunung meletus, terdapat peningkatan jawaban benar menjadi 17 warga (77%) yang menjawab
benar pada pertanyaan nomor 1 dan 17 warga (77%) yang menjawab benar pada pertanyaan nomor
2.
Selain melalui pretest dan posttest, dilakukan pula kuis atau pertanyaan bagi warga.
Pertanyaan yang diberikan berupa materi yang telah dijelaskan. Bagi warga yang dapat menjawab
Pada Hari Selasa tanggal 17 Desember 2019, diadakan sosisalisasi tanggap bencana di
Dusun Sumber Kidul, Berbah, Sleman khususnya untuk keluarga mitra kelompok 39-42 dari RT 3
dan RT 4. Kegiatan tersebut penting untuk meningkatkan wawasan, kesadaran, dan kesiapsiagaan
masyarakat mengenai kebencanaan. Untuk kelompok 40, fokus sosialisasi kebencanaan adalah
bencana gunung meletus. Kegiatan terdiri dari penyuluhan mengenai kesiapsiagaan bencana dan
bahan makanan yang perlu disiapkan, bencana gunung meletus, bencana gempa bumi, dan
emergency kit. Bentuk penyuluhan-penyuluhan tersebut adalah presentasi dan peragaan. Kegiatan
Kegiatan diawali dengan pembukaan oleh pranatacara, lalu dilanjutkan sambutan dari
perwakilan panitia. Sebelum kegiatan penyuluhan, dilakukan pre-test untuk mengetahui wawasan
penyuluhannya mengenai kesiapsiagaan bencana dan bahan makanan yang perlu disiapkan diakhiri
sesi tanya jawab, dilanjutkan oleh pemateri 2 (dari kelompok 40) yang menyampaikan materi
penyuluhannya mengenai bencana gunung meletus diakhiri sesi tanya jawab, setelah itu dilanjutkan
oleh pemateri 3 yang menyampaikan materi penyuluhannya mengenai bencana gempa bumi, dan
yang terakhir adalah pemateri 4 yang menyampaikan materi penyuluhannya mengenai emergency
Setelah kegiatan penyuluhan dari keempat pemateri, dilakukan sesi post-test. Soal post-test
ini sama dengan soal pre-test untuk menguji peningkatan pemahaman warga mengenai
kebencanaan setelah pemberian materi penyuluhan. Setelah sesi post-test, diadakan kuis dengan
pertanyaan yang diambil dari materi penyuluhan, setiap warga yang mampu menjawab pertanyaan
dengan tepat diberi hadiah/ souvenir oleh panitia sekaligus foto bersama. Saat jalannya kuis, warga
itu, mayoritas perwakilan keluarga yang datang adalah wanita. Pria dan lansia sangat sedikit yang
hadir dalam acara sosialisasi kebencanaan ini. Pada warga lansia yang tidak mampu membaca,
maka soal pre-test dan post-test dibacakan dan dituliskan jawabannya oleh perwakilan dari panitia,
sehingga hal ini tidak menghambat analisis hasil penyuluhan. Tetapi, ada seorang warga yang data
hasil tesnya tidak lengkap, sehingga hasil test warga ini tidak ikut dianalisis dan masuk kriteria
eksklusi.
Proses kegiatan pengabdian masyarakat tahun keempat ini dapat dikatakan cukup baik.
Warga antusias datang meskipun kondisi sedang hujan. Total ada 18 perwakilan keluarga yang
datang dari target 40 perwakilan keluarga. Meskipun demikian, terdapat lebih dari separuh
undangan yang tidak hadir yang perlu menjadi bahan evaluasi kami bersama. Tetapi kami tetap
memaklumi mengingat saat kegiatan berlangsung cuaca sedang hujan, sehingga hal ini kurang
Cuaca yang kurang mendukung yaitu hujan membuat ketercapaian target peserta masih
kurang karena lebih dari separuh dari peserta yang diundang tidak datang. Namun, warga yang
datang mengikuti jalannya acara dengan antusiasme yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil analisis
pretest dan post test yang sudah dikerjakan peserta, terdapat peningkatan jumlah hasil benar pada
poin soal yang dikerjakan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya sosialisasi yang dilakukan,
dapat meningkatkan pemahaman peserta mengenai kesiapsiagaan bencana terutama bencana erupsi
gunung berapi. Selain dilakukan sosialisasi, perlu diadakan simulasi lebih lanjut agar peserta dapat
Saran untuk kegiatan lain yang akan dilakukan adalah, perlunya mempertimbangkan untuk
mengadakan acara penyuluhan yang sejenis pada acara rutin warga sehingga warga yang hadir
dapat lebih banyak dan informasi tersampaikan kepada seluruh warga. Apabila warga yang hadir
sedikit, perlu untuk menjadikan warga yang hadir sebagai agent of change agar bisa
mengajarkan/menyalurkan informasi yang telah didapatkan kepada warga lain yang berhalangan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan kegiatan pengabdian masyarakat dan penyusunan laporan ini. Kami menyadari masih banyak
kekurangan dalam melaksanakan kegiatan tanpa bantuan berbagai pihak, pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat ini tidak akan berlangsung sebaik ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD. Selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan.
5. CFHC-IPE FK-KMK UGM (Bu Arum Rahayu dan Pak Heri) yang telah membantu proses
administratif.
7. Keluarga mitra kelompok 39-42, Dusun Sumber Kidul, Kalitirto, Berbah, Sleman, DIY
Penyelenggaraan program pengabdian masyarakat ini didanai oleh Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada. Tidak ada konflik kepentingan dengan entitas
EDUKASI TANGGAP BENCANA GUNUNG MELETUS. (2019, January 2). Retrieved from
https://bulelengkab.go.id/detail/artikel/edukasi-tanggap-bencana-gunung-meletus-32.
Idhom, A. M., & Andreas, D. (2018, December 19). Ada 2.426 Bencana di Indonesia pada
indonesia-pada-2018-99-juta-warga-terdampak-dch4.
Larasati, M. D. (2018, April 30). Bencana Alam: Pengertian, Jenis, Dampak, dan Mitigasi -
Rencana Aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Pasca Erupsi Gunung Merapi. (2011,
https://www.lls.edu.au/teacherspace/assets/uploadResources/57fa1935d0085598b71cbd3ce
a07be8b.pdf.
from https://www.bnpb.go.id/ppid/file/UU_24_2007.pdf.