Anda di halaman 1dari 18

Laporan Hasil Kegiatan

Pengabdian Masyarakat CFHC-IPE tahun IV

Penyuluhan Kedaruratan dan Bencana pada Masyarakat di Dusun Somodaran, Banyuraden,

Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kelompok : 84

Anggota:

1. Raden Danang Yulianta

2. Resti Dwi Utami

3. Nur Fadila Sinala

4. Rajwa Naajiyah

Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M. Kes

FAKULTAS KEDOKTERAN KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2019
LEMBAR PENGESAHAN

a. Judul
Penyuluhan Kedaruratan dan Bencana pada Masyarakat di Dusun Somodaran, Banyuraden,
Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Lokasi
a. Kabupaten dan Provisi : Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Kecamatan : Gamping
c. Desa : Banyuraden
d. Dusun : Somodaran
c. Dosen Pengusul
a. Nama : Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes.
b. Jabatan/Pangkat/Gol : Gol. III D/ Lektor Kepala
c. Alamat : Jalan Nogosaren Baru, No. 9 Modinan, Banyuraden,
Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
d. Telepon/HP : 0811282072
e. Fax :-
f. Email : christantie.ugm@gmail.com
g. Jurusan Pengusul : Keperawatan – Medikal Bedah
h. Kelompok : 84
i. Anggota :
No. Nama Mahasiswa NIM Program Studi
j. 1 Raden Danang Yulianta 16/397839/KU/18983 Ilmu Keperawatan
2 Resti Dwi Utami 16/397840/KU/18984 Ilmu Keperawatan
3 Nur Fadila Sinala 16/397968/KU19112 Kedokteran Reguler
4 Rajwa Naajiyah 16/397981/KU/19125 Kedokteran Reguler
Periode Pelaksanaan : 7 Desember 2019

Yogyakarta, 10 Desember 2019


Mengetahui,
Ketua I CFHC-IPE Dosen Pembimbing Lapangan

dr. Widyandana, MHPE., PhD., Sp.M. Dr. Christantie Effendy., S.Kp., M.Kes
NIP. 19790326 201212 1 001 NIP. 19670327 199403 2 001

Disetujui Oleh,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
FK-KMK UGM

Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, M.Med.Ed., PhD.


NIP. 19710826 199803 2 001
Penyuluhan Kedaruratan dan Bencana pada Masyarakat di Dusun Somodaran, Banyuraden,

Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

Christantie Effendy1, Raden Danang Yulianta2, Resti Dwi Utami2, Nur Fadila Sinala3, Rajwa

Naajiyah3, Widiastuti4
1
Departemen Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan

Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada


2
Mahasiswa Program Studi Keperawatan S1 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan

Keperawatan Universitas Gadjah Mada


3
Mahasiswa Program Studi Kepdokteran S1 Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan

Keperawatan Universitas Gadjah Mada


4
Puskesmas Gamping II

ABSTRAK

Indonesia terletak di perbatasan lempeng tektonik Pasifik, Eurasia, dan Australia serta berada

di Cincin Api Pasifik. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi daerah rawan bencana alam dan

berisiko terhadap berbagai bencana seperti, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan angin puting

beliung. Selain itu, perubahan iklim di Indonesia akibat industrialisasi dan pembakaran hutan

Indonesia rentan terhadap peningkatan kekeringan, kebakaran, banjir, dan tanah longsor. Namun,

budaya sadar bencana dan kesiapsiagaan bencana masyarakat Indonesia masih rendah. Masyarakat

dusun Somodaran belum mengetahui potensi bencana di daerahnya dan belum menyedari

pentingnya kesiapsiagaan bencana. Oleh karena itu perlu diselengagrakan penyuluhan serta games

siap siaga bencana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dusun Somodaran dalam siap siaga

bencana. Metode: (1) pretest dan posttest mengenai siap siaga bencana, (2) pemberian materi dan

tanya jawab terkait potensi bencana, sistem peringatan dini, dan siap siaga bencana, dan (3) games

tas siap siaga bencana. Tujuan: (1) memberitahu masyarakat terkait potensi bencana di daerahnya,

(2) mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana, dan (3) mendorong masyarakat untuk

menumbuhkan kesadaran siap siaga bencana. Hasil: (1) masyarakat mengetahui potensi bencana di
daerahnya, (2) masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, dan (3)

masyarakat dapat menerapkan kesiapsiagaan bencana. Kesimpulan: pengetahuan mengenai potensi

bencana di daerahnya dan kesiapsiagaan bencana dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk

siap siaga dalam menghadapi bencana.

Kata kunci : potensi bencana, sistem peringatan dini, siap siaga bencana, tas siap siaga bencana

*Corresponding author: Christantie Effendy

Departemen Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan

Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta

55281, Indonesia

E-mail: christantie.ugm@gmail.com
Emergency and Disasters Counselling to Communities in Somodaran sub-village, Banyuraden,

Gamping, Sleman, Special Region of Yogyakarta.

Christantie Effendy1, Raden Danang Yulianta2, Resti Dwi Utami2, Nur Fadila Sinala3, Rajwa

Naajiyah3, Widiastuti 4
1
Medical Surgery Department of Nursing Department of Faculty of Medicine, Public Health and

Nursing Universitas Gadjah Mada


2
Undergraduate Nursing Student of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing Universitas

Gadjah Mada
3
Undergraduate Medical Student of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing Universitas

Gadjah Mada
4
Primary Health Care Gamping II

ABSTRACT

Indonesia borders the Pacific, Eurasian and Australian tectonics plate and is located on the

Pacific Ring of Fire. This causes Indonesia to be prone to natural disasters and at risk from

various disasters such as earthquakes, volcanic eruptions and tornadoes. In addition, climate

change in Indonesia due to industrialization and burning of Indonesia's forests causes Indonesia

to be vulnerable to increasing drought, fires, floods and landslides. However, the culture of

disaster awareness and disaster preparedness of the Indonesian people is still low. The people of

Somodaran sub-village do not know the potential for disasters in their area and have not yet

realized the importance of disaster preparedness. Therefore, disaster counselling and simulation

need to be carried out to increase awareness of Somodaran sub-village community in disaster

preparedness. Methods: (1) pre-test and post-test regarding disaster preparedness, (2) provision

of material and questions related to potential disasters, early warning system, and disaster

preparedness, and (3) family disaster kit games. Objectives: (1) to inform the public about

potential disasters in their area, (2) prepare the community in facing disasters, and (3)

encourage the community to raise awareness of disaster preparedness. Results: (1) the
community knows the potential for disasters in their area, (2) the community knows what to do in

the event of a disaster, and (3) the community can implement disaster preparedness. Conclusion:

knowledge of potential disasters in their area and disaster preparedness can increase public

awareness to be prepared to face disasters.

Keywords: disaster, disaster preparedness, disaster simulation.

*Corresponding author: Christantie Effendy

Departemen Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan

Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta

55281, Indonesia

E-mail: christantie.ugm@gmail.com
PENDAHULUAN

Menurut Global Facility for Disaster Reduction and Recovery Indonesia berada di daerah

paling rawan bencana alam di dunia dan berisiko terhadap berbagai bencana seperti banjir, gempa

bumi, tanah longsor, gunung berapi, dan angin puting beliung. Dalam 30 tahun terakhir

diperkirakan ada 289 bencana alam signifikan per tahun dengan rata-rata kematian sekitar 8000 per

tahun. Pemerintah Indonesia telah menghabiskan 300 - 500 juta dollar (4 – 7 triliun rupiah) per

tahun untuk rekonstruksi pascabencana.

Potensi bencana di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah letak

geografis Indonesia. Indonesia berbentuk kepulauan yang terletak di antara Samudra Hindia dan

Samudra Pasifik. Indonesia terdampak El Nino yang menyebabkan kekeringan dan La Nina yang

meningkatkan potensi banjir dan tanah longsor. Indonesia mempunyai banyak gunung berapi aktif

karena terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik. Indonesia juga terletak di perbatasan lempeng

tektonik Pasifik, Eurasia dan Australia. Hal ini berpotensi menimpulkan bencana berupa letusan

gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Selain itu perubahan iklim di Indonesia akibat

industrialisasi dan pembakaran hutan Indonesia rentan terhadap peningkatan kekeringan, banjir, dan

kebakaran.

Berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia, di DI Yogyakarta telah terjadi 20 kejadian

bencana sejak 1 Januari 2019 sampai dengan 17 Maret 2019 yaitu banjir, tanah longsor, dan puting

beliung. Tren bencana satu dekade terakhir menunjukkan terjadinya banjir, tanah longsor, puting

beliung, kekeringan, letusan gunung api, dan gempa bumi. Sementara itu menurut Kepala Pusat

Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)

Sutopo Purwo Nugroho yang dilansir dari Kompas.com, budaya sadar bencana masyarakat

Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, target pelaksanaan pengabdian masyarakat terkait

sosialisasi kebencanaan ini adalah warga RT 1, 4, dan 5 Dukuh Somodaran, Bayuraden, Gamping,

Sleman, DIY yang terdiri dari 40 keluarga.

Berdasarkan hasil wawancara dengan warga dukuh Somodaran mengenai survei pengetahuan
keluarga mengenai kebencanaan didapatkan hasil sebagai berikut:

a. Sebagian besar masyarakat Somodaran telah mengetahui bahwa di daerahnya terdapat potensi

bencana berupa gempa bumi dan hujan abu dari letusan gunung berapi namun masyarakat

belum menyadari bahwa bencana berupa kebakaran, banjir dan angin puting beliung juga dapat

terjadi di daerahnya.

b. Sebagian besar masyarakat mengetahui mengenai sistem peringatan dini berupa kentungan

namun hal tersebut tidak terdapat pada dusun Somodaran.

c. Masyarakat Somodaran belum mengetahui tentang kelompok rentan dalam keluarga, kontak

darurat bencana, kesiapsiagaan bencana keluarga, dan tas siap siaga bencana.

d. Menurut masyarakat Somodaran belum pernah ada sosialisasi maupun penyuluhan terkait

kebencaan baik yang dilakukan pemerintah maupun lembaga pemberdayaan masyarakat di

Somodaran.

Maka, kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa sosialisasi kebencanaan perlu dilakukan

di dukuh Somodaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan mengenai potensi

bencana dan sistem peringatan dini yang dapat diterapkan di dukuh Somodaran, mensosialisaikan

kesiapsiagaan bencana keluarga, dan mempersiapkan masyarakat Somodaran untuk menghadapi

bencana tersebut.

METODE

Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah

sebagai berikut:

1. Pemilihan target dilakukan dengan menggunakan data keluarga mitra kelompok CFHC-IPE

yang sudah ada sebelumnya.

2. Target diberikan pre-test dan post-test mengenai kebencanaan yang sebelumnya telah disusun

berdasarkan materi yang akan disampaikan.

Kemudian data yang telah dikumpulkan dianasilis dengan cara sebagai berikut:
1. Pembuatan diagram pengetahuan kebencanaan sebelum pemberian materi yang didapatkan

melalui hasil pre-test.

2. Pembuatan diagram pengetahuan kebencanaan sesudah pemberian materi yang didapatkan

melalui hasil post-test.

3. Menginterpretasikan dan membandingkan diagram pengetahuan kebencanaan sebelum dan

sesudah pemberian materi yang didapatkan melalui hasil pre-test dan post-test.

Dalam menyelesaikan masalah berupa ketidaktahuan warga akan potensi bencana di

daerahnya, maka kelompok kami memberikan penyuluhan terkait potensi bencana dan sistem

peringatan dini yang dapat diterapkan di daerahnya kepada warga yang merupakan target

pengabdian masyarakat. Penyuluhan telah diberikan oleh mahasiswa melalui media presentasi

kemudian dilanjutkan tanya jawab dengan masyarakat yang hadir. Sementara itu untuk

mensosialisasikan kesiapsiagaan bencana, masyarakat dilibatkan dalam menyusun tas siap siaga

bencana. Adapun kegiatan tersebut telah dilaksanakan pada:

hari, tanggal : Sabtu, 14 Desember 2019

tempat : Rumah Ibu Jati, RT 04, Somodaran, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY

waktu : 09.30 – 11.30 WIB (2 jam)

Metode yang telah digunakan untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian

masyarakat tersebut adalah:

1. Pre-test dan Post-test

Pre-test dan post-test terdiri dari 5 pertanyaan dengan pilihan jawaban A dan B seputar materi

“Sistem Peringatan Dini Bencana” dan “Kelompok Rentan & Tas Siap Siaga Bencana”. Pretest

dan posttest diberikan dalam bentuk pertanyaan yang ditampilkan di layar dikarenakan tidak

semua warga dapat membaca dan menulis. Pemateri akan membacaka pertanyaan dan jawaban

kemudian warga memilih jawaban dengan menyebutkan A atau B.

2. Penyampain materi
Materi berupa presentasi yang telah disampaikan mahasiswa. Presentasi yang telah

disampaikan berjudul “Sistem Peringatan Dini Bencana” dan “Kelompok Rentan & Tas Siap

Siaga Bencana”.

3. Games Tas Siap Siaga Bencana

Permainan ini dilakukan dalam kelompok berisi 5 - 6 orang yang berlomba menyusun tas siap

siaga bencana. Setiap orang bergantian memasukkan barang yang sesuai untuk disimpan dalam

tas siap siaga bencana. Mahasiswa mendampingi sebagai fasilitator dengan menanyakan

mengapa warga memilih barang tersebut dan memberikan feedback terkait penyusunan tas siap

siaga bencana.

HASIL

I. Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat

(G

a m

b ar

1.

Persiapan Kegiatan Pengabmas)

(Gambar 2. Registrasi)
(G

ba

r 3. Pembukaan Acara dan Sambutan)

(G

ambar 4. Penyampaian Materi Pertama “Early Warning System”)

(Gambar 5. Ice Breaking Sebelum ke Materi Kedua)


(Gambar 6. Penyampaian Materi Kedua “Kelompok Rentan & Tas Siaga Bencana”)

(Gambar 7. Simulasi Penyusunan Tas Siaga Bencana)

(Gambar 8. Penyerahan Doorprize)


(Gambar 9. Penutup & Foto Bersama)

II. Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Hasil Pretest Pengetahuan Bencana

Pada saat pemaparan materi pertama dan kedua tidak dilaksanakan pretest.

Hasil Posttest Pengetahuan Bencana

Postest materi Early Warning System posttest dilakukan secara bersama. Semua warga yang

hadir dapat menjawab semua pertanyaan dengan benar.

Untuk posttest materi kedua dilakukan dengan evaluasi hasil dari simulasi penyusunan tas

siaga bencana. Didapatkan hasil beberapa warga masih belum mampu untuk memasukkan

barang yang dibutuhkan secara benar. Kesadaran warga untuk mempersiapkan tas siaga

bencana di rumah juga perlu lebih ditingkatkan kembali.

III. Laporan Keuangan

A. Pemasukan

1. Dana CFHC-IPE FK-KMK UGM Rp350.000,00

Total Pemasukan Rp350.000,00

B. Pengeluaran

Dana CFHC-IPE FK-KMK UGM

No. Uraian Pengeluaran Volume Harga Jumlah

1. Snack peserta 50 kotak 5.000 Rp250.000,00

Total Pengeluaran Dana CFHC-IPE FK-KMK UGM Rp250.000,00

Saldo Dana CFHC-IPE FK-KMK UGM Rp100.000,00

Total Pemasukan Rp350.000,00

Total Pengeluaran Rp250.000,00

Total Saldo Rp100.000,00


PEMBAHASAN

Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam

maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kejadian bencana tidak dapat diprediksi,

sehingga sangat penting untuk melakukan tindakan preventif dalam menghadapi bencana maupun

untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat suatu bencana. Kegiatan penyuluhan tentang system

peringatan dini gempa bumi dan simulasi family disaster kit yang dilakukan di Dusun Somodaran,

Banyuraden, Gamping, Sleman merupakan salah satu kegiatan preventif yang dapat dilakukan.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari program pengabdian masyarakat dimana

sebelumnya sudah dilakukan diskusi mengenai kebencanaan bersama keluarga mitra. Dengan

dilakukannya penyuluhan mengenai sistem peringatan dini gempa bumi dan simulasi family

disaster kit diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan lebih dan akan lebih mempersiapkan diri

menghadapi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.

Kegiatan penyuluhan dibuka oleh MC dan sambutan oleh Pak Dukuh dan Ketua pelaksana.

Setelah itu dilanjutkan pemaparan materi pertama mengenai kesiapsiagaan bencana dan early

warning system. Sebelum pemaparan materi, dilakukan dulu pretest sebanyak 5 soal yang dijawab

warga secara bersama-sama untuk mengetahui pengetahuan warga mengenai sistem peringatan dini

bencana. Warga dapat menjawab soal pretest dengan baik. Pemaparan materi dalam sesi pertama ini

menjelaskan mengenai unsur-unsur sistem peringatan dini, cara pelaksaannya, sistem peringatan

dini nasional maupun sistem peringatan dini masyarakat, serta peringatan dini berbasis speaker.

Warga mendengarkan pemaparan materi dengan baik. Sesi diskusi dan tanya jawab dibuka setelah

pemaparan materi selesai. Dalam sesi tersebut, kami dan masyarakat berdiskusi mengenai sistem

peringatan dini yang sudah ada dilingkungan Dusun Somodaran yaitu speaker masjid dan mengetuk

tiang listrik/kentungan. Sebelum dilanjutkan ke materi kedua, dilakukan ice breaking agar warga
tidak bosan jika terus-terusan mendengar materi. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi

kedua mengenai kelompok rentan dan tas siaga bencana. Beberapa warga sudah mengetahui tentang

kelompok rentan dan isi dari tas siaga bencana. Dalam pemaparan materi kedua ini dijelaskan

secara lebih mendalam mengenai isi dari tas siaga bencana dan juga bagaimana cara

mempersiapkannya agar sesuai dengan kebutuhan. Setelah pemeparan materi, dilakukan sesi diskusi

dan tanya jawab. Pretest dan posttest juga dilakukan sebelum dan sesudah pemaparan materi kedua

ini, terdapat peningkatan pengetahuan antara pre test dan post test.

Selanjutnya dilakukan simulasi tas siaga bencana. Warga dibagi menjadi 3 kelompok dan

akan mendapat 1 satu tas beserta perlengkapan yang sudah kami sediakan. Warga akan secara

bergiliran mengambil 1 barang dan memasukkannya kedalam tas. Setelah dirasa semua barang yang

diperlukan sudah dimasukkan semuanya, fasilitator akan mengecek barang-barang apa saja yang

dimasukkan. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, warga sudah paham mengenai barang-

barang apa saja yang perlu dimasukkan kedalam tas siaga bencana. Kegiatan simulasi tas siaga

bencana yang kami lakukan mendapat respon yang baik dari warga, mereka antusias dalam

melakukan simulasi tersebut. Untuk meningkatkan antusias warga dalam mengikuti kegiatan

penyuluhan ini, kami juga mengadakan undian dan membagikan doorprize kepada warga. Kegiatan

penyuluhan ditutup dengan foto bersama warga.

Kegiatan penyuluhan mengenai sistem peringatan dini bencana dan simulasi tas siaga

bencana masih terbilang jarang dilaksanakan, sehingga kegiatan penyuluhan ini memiliki nilai lebih

dalam meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.

Namun sayangnya, banyak warga yang berhalangan hadir dalam penyuluhan ini dikarenakan masih

bekerja di hari sabtu dan memiliki kesibukan-kesibukan lain sehingga tidak dapat hadir.

SIMPULAN

Program penyuluhan sistem peringatan dini bencana gempa bumi dan simulasi family

disaster kit terlaksana dengan lancar walaupun terdapat beberapa kekurangan. Pengetahuan
mengenai Early Warning System atau sistem peringatan dini dapat diterima warga dengan baik

berdasarkan hasil posttest yang dilakukan. Kemudian untuk pengetahuan warga mengenai

penyusunan tas siaga bencana perlu lebih ditingkatkan lagi. Waktu kegiatan juga harus lebih

diperhatikan lagi berkaitan dengan kehadiran warga supaya pengetahuan dapat tersampaikan ke

warga yang lebihbanyak. Manfaat bagi warga dengan diadakannya kegiatan ini dapat menambah

wawasan mengenai pengetahuan bencana khususnya bencana gempa bumi. Mahasiswa juga

mendapat manfaat dapat mengetahui sistem peringatan dini yang berlaku di desa-desa. Saran untuk

kedepannya adalah mengenai hari pelaksanaan kegiatan supaya semua warga dapat mengikutinya.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak terlepas dukungan dari

berbagai pihak. Penyusun telah banyak menerima bimbingan, arahan, serta bantuan dari berbagai

pihak baik bersifat moral maupun material, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh

karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada:

1. Allah SWT dengan segala rahmat serta karunia-Nya telah memberikan kekuatan dan kelancaran

dalam penyelenggaraan kegiatan ini.

2. Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes. selaku dosen pembimbing lapangan yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, dorongan serta bantuan pada kelompok kami, selama persiapan,

penyelenggaraan, dan pelaporan kegiatan ini.

3. Ibu Widiastuti, A.Md. Gz, selaku instruktur lapangan yang selalu memberikan dukungan,

bimbingan, arahan, selama persiapan, penyelenggaraan, dan pelaporan kegiatan ini.

4. Pihak Puskesmas Gamping II yang telah memberikan bantuan berupa, fasilitas LCD proyektor,

maupun dukungan lainnya seperti keterbukaan informasi dan semangat dalam memberikan

arahan terkait pengabdian masyarakat.

5. Segenap dosen dan seluruh staf akademik yang telah membantu dalam memberikan kemudahan

fasilitas, bantuan dana, ilmu, serta keterampilan pada mahasiswa FK-KMK UGM yang
menunjang terselenggaranya kegiatan ini.

6. Bapak Hadi, selaku Kepala Dukuh Somodaran yang telah menerima kami dengan baik,

membantu proses pemilihan target, serta mengijinkan kami untuk melaksanakan kegiatan di

Dusun Somodaran, Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY.

7. Teman-teman mahasiswa FK-KMK UGM angkatan 2016 terutama kelompok 83, 85, dan 86

CFHC-IPE yang telah bekerja keras bersama dalam mengatur dan melaksanakan kegiatan ini.

8. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang berpengaruh dalam persiapan maupun

penyelenggaraan kegiatan ini.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan yang telah

diberikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta kepada para

pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

1) Badan Nasional Penanggulangan Bencana [Internet]. Data Informasi Bencana Indonesia. 2019

[disitasi 19 November 2019]. Dapat diakses di: https://bnpb.cloud/dibi/laporan5

2) Center for Excellence in Disaster Management and Humanitarian Assistance. Indonesia Disaster

Management Reference Handbook [Internet]. Juni 2018 [disitasi 19 November 2019]. Halaman

16-18. Dapat diakses di: https://reliefweb.int/report/indonesia/indonesia-disaster-management-

reference-handbook-june-2018

3) Fitria Chusna Farisa. Budaya Sadar Bencana Maysarakat Indonesia Masih Rendah [Internet].

Desember 2018 [disitasi 19 November 2019]. Dapat diakses di:

https://nasional.kompas.com/read/2018/12/26/12145181/budaya-sadar-bencana-masyarakat-

indonesia-masih-rendah

4) Global Facility for Disaster Reduction and Recovery. Indonesia. 2019 [disitasi 19 November

2019]. Dapat diakses di: https://www.gfdrr.org/en/indonesia.

5) https://www.unisdr.org/we/inform/publications/43291
6) https://www.preparecenter.org/resources/participatory-campaign-planning-inclusive-drr-

knowledge-and-messaging-nepal

7) https://www.preparecenter.org/resources/integrated-coastal-community-resilience-and-

disaster-risk-reduction-demak-central-java

Anda mungkin juga menyukai