Kelompok : 84
Anggota:
4. Rajwa Naajiyah
YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
a. Judul
Penyuluhan Kedaruratan dan Bencana pada Masyarakat di Dusun Somodaran, Banyuraden,
Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
b. Lokasi
a. Kabupaten dan Provisi : Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
b. Kecamatan : Gamping
c. Desa : Banyuraden
d. Dusun : Somodaran
c. Dosen Pengusul
a. Nama : Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes.
b. Jabatan/Pangkat/Gol : Gol. III D/ Lektor Kepala
c. Alamat : Jalan Nogosaren Baru, No. 9 Modinan, Banyuraden,
Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
d. Telepon/HP : 0811282072
e. Fax :-
f. Email : christantie.ugm@gmail.com
g. Jurusan Pengusul : Keperawatan – Medikal Bedah
h. Kelompok : 84
i. Anggota :
No. Nama Mahasiswa NIM Program Studi
j. 1 Raden Danang Yulianta 16/397839/KU/18983 Ilmu Keperawatan
2 Resti Dwi Utami 16/397840/KU/18984 Ilmu Keperawatan
3 Nur Fadila Sinala 16/397968/KU19112 Kedokteran Reguler
4 Rajwa Naajiyah 16/397981/KU/19125 Kedokteran Reguler
Periode Pelaksanaan : 7 Desember 2019
dr. Widyandana, MHPE., PhD., Sp.M. Dr. Christantie Effendy., S.Kp., M.Kes
NIP. 19790326 201212 1 001 NIP. 19670327 199403 2 001
Disetujui Oleh,
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
FK-KMK UGM
Christantie Effendy1, Raden Danang Yulianta2, Resti Dwi Utami2, Nur Fadila Sinala3, Rajwa
Naajiyah3, Widiastuti4
1
Departemen Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan
ABSTRAK
Indonesia terletak di perbatasan lempeng tektonik Pasifik, Eurasia, dan Australia serta berada
di Cincin Api Pasifik. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi daerah rawan bencana alam dan
berisiko terhadap berbagai bencana seperti, gempa bumi, letusan gunung berapi, dan angin puting
beliung. Selain itu, perubahan iklim di Indonesia akibat industrialisasi dan pembakaran hutan
Indonesia rentan terhadap peningkatan kekeringan, kebakaran, banjir, dan tanah longsor. Namun,
budaya sadar bencana dan kesiapsiagaan bencana masyarakat Indonesia masih rendah. Masyarakat
dusun Somodaran belum mengetahui potensi bencana di daerahnya dan belum menyedari
pentingnya kesiapsiagaan bencana. Oleh karena itu perlu diselengagrakan penyuluhan serta games
siap siaga bencana untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dusun Somodaran dalam siap siaga
bencana. Metode: (1) pretest dan posttest mengenai siap siaga bencana, (2) pemberian materi dan
tanya jawab terkait potensi bencana, sistem peringatan dini, dan siap siaga bencana, dan (3) games
tas siap siaga bencana. Tujuan: (1) memberitahu masyarakat terkait potensi bencana di daerahnya,
(2) mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi bencana, dan (3) mendorong masyarakat untuk
menumbuhkan kesadaran siap siaga bencana. Hasil: (1) masyarakat mengetahui potensi bencana di
daerahnya, (2) masyarakat mengetahui apa yang harus dilakukan saat terjadi bencana, dan (3)
bencana di daerahnya dan kesiapsiagaan bencana dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
Kata kunci : potensi bencana, sistem peringatan dini, siap siaga bencana, tas siap siaga bencana
Departemen Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta
55281, Indonesia
E-mail: christantie.ugm@gmail.com
Emergency and Disasters Counselling to Communities in Somodaran sub-village, Banyuraden,
Christantie Effendy1, Raden Danang Yulianta2, Resti Dwi Utami2, Nur Fadila Sinala3, Rajwa
Naajiyah3, Widiastuti 4
1
Medical Surgery Department of Nursing Department of Faculty of Medicine, Public Health and
Gadjah Mada
3
Undergraduate Medical Student of Faculty of Medicine, Public Health and Nursing Universitas
Gadjah Mada
4
Primary Health Care Gamping II
ABSTRACT
Indonesia borders the Pacific, Eurasian and Australian tectonics plate and is located on the
Pacific Ring of Fire. This causes Indonesia to be prone to natural disasters and at risk from
various disasters such as earthquakes, volcanic eruptions and tornadoes. In addition, climate
change in Indonesia due to industrialization and burning of Indonesia's forests causes Indonesia
to be vulnerable to increasing drought, fires, floods and landslides. However, the culture of
disaster awareness and disaster preparedness of the Indonesian people is still low. The people of
Somodaran sub-village do not know the potential for disasters in their area and have not yet
realized the importance of disaster preparedness. Therefore, disaster counselling and simulation
preparedness. Methods: (1) pre-test and post-test regarding disaster preparedness, (2) provision
of material and questions related to potential disasters, early warning system, and disaster
preparedness, and (3) family disaster kit games. Objectives: (1) to inform the public about
potential disasters in their area, (2) prepare the community in facing disasters, and (3)
encourage the community to raise awareness of disaster preparedness. Results: (1) the
community knows the potential for disasters in their area, (2) the community knows what to do in
the event of a disaster, and (3) the community can implement disaster preparedness. Conclusion:
knowledge of potential disasters in their area and disaster preparedness can increase public
Departemen Medikal Bedah Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan
Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta
55281, Indonesia
E-mail: christantie.ugm@gmail.com
PENDAHULUAN
Menurut Global Facility for Disaster Reduction and Recovery Indonesia berada di daerah
paling rawan bencana alam di dunia dan berisiko terhadap berbagai bencana seperti banjir, gempa
bumi, tanah longsor, gunung berapi, dan angin puting beliung. Dalam 30 tahun terakhir
diperkirakan ada 289 bencana alam signifikan per tahun dengan rata-rata kematian sekitar 8000 per
tahun. Pemerintah Indonesia telah menghabiskan 300 - 500 juta dollar (4 – 7 triliun rupiah) per
Potensi bencana di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai hal salah satunya adalah letak
geografis Indonesia. Indonesia berbentuk kepulauan yang terletak di antara Samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Indonesia terdampak El Nino yang menyebabkan kekeringan dan La Nina yang
meningkatkan potensi banjir dan tanah longsor. Indonesia mempunyai banyak gunung berapi aktif
karena terletak di sepanjang Cincin Api Pasifik. Indonesia juga terletak di perbatasan lempeng
tektonik Pasifik, Eurasia dan Australia. Hal ini berpotensi menimpulkan bencana berupa letusan
gunung berapi, gempa bumi, dan tsunami. Selain itu perubahan iklim di Indonesia akibat
industrialisasi dan pembakaran hutan Indonesia rentan terhadap peningkatan kekeringan, banjir, dan
kebakaran.
bencana sejak 1 Januari 2019 sampai dengan 17 Maret 2019 yaitu banjir, tanah longsor, dan puting
beliung. Tren bencana satu dekade terakhir menunjukkan terjadinya banjir, tanah longsor, puting
beliung, kekeringan, letusan gunung api, dan gempa bumi. Sementara itu menurut Kepala Pusat
Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Sutopo Purwo Nugroho yang dilansir dari Kompas.com, budaya sadar bencana masyarakat
Indonesia masih rendah. Oleh karena itu, target pelaksanaan pengabdian masyarakat terkait
sosialisasi kebencanaan ini adalah warga RT 1, 4, dan 5 Dukuh Somodaran, Bayuraden, Gamping,
Berdasarkan hasil wawancara dengan warga dukuh Somodaran mengenai survei pengetahuan
keluarga mengenai kebencanaan didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Sebagian besar masyarakat Somodaran telah mengetahui bahwa di daerahnya terdapat potensi
bencana berupa gempa bumi dan hujan abu dari letusan gunung berapi namun masyarakat
belum menyadari bahwa bencana berupa kebakaran, banjir dan angin puting beliung juga dapat
terjadi di daerahnya.
b. Sebagian besar masyarakat mengetahui mengenai sistem peringatan dini berupa kentungan
c. Masyarakat Somodaran belum mengetahui tentang kelompok rentan dalam keluarga, kontak
darurat bencana, kesiapsiagaan bencana keluarga, dan tas siap siaga bencana.
d. Menurut masyarakat Somodaran belum pernah ada sosialisasi maupun penyuluhan terkait
Somodaran.
Maka, kegiatan pengabdian masyarakat yang berupa sosialisasi kebencanaan perlu dilakukan
di dukuh Somodaran. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan mengenai potensi
bencana dan sistem peringatan dini yang dapat diterapkan di dukuh Somodaran, mensosialisaikan
bencana tersebut.
METODE
Dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah
sebagai berikut:
1. Pemilihan target dilakukan dengan menggunakan data keluarga mitra kelompok CFHC-IPE
2. Target diberikan pre-test dan post-test mengenai kebencanaan yang sebelumnya telah disusun
Kemudian data yang telah dikumpulkan dianasilis dengan cara sebagai berikut:
1. Pembuatan diagram pengetahuan kebencanaan sebelum pemberian materi yang didapatkan
sesudah pemberian materi yang didapatkan melalui hasil pre-test dan post-test.
daerahnya, maka kelompok kami memberikan penyuluhan terkait potensi bencana dan sistem
peringatan dini yang dapat diterapkan di daerahnya kepada warga yang merupakan target
pengabdian masyarakat. Penyuluhan telah diberikan oleh mahasiswa melalui media presentasi
kemudian dilanjutkan tanya jawab dengan masyarakat yang hadir. Sementara itu untuk
mensosialisasikan kesiapsiagaan bencana, masyarakat dilibatkan dalam menyusun tas siap siaga
tempat : Rumah Ibu Jati, RT 04, Somodaran, Banyuraden, Gamping, Sleman, DIY
Metode yang telah digunakan untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian
Pre-test dan post-test terdiri dari 5 pertanyaan dengan pilihan jawaban A dan B seputar materi
“Sistem Peringatan Dini Bencana” dan “Kelompok Rentan & Tas Siap Siaga Bencana”. Pretest
dan posttest diberikan dalam bentuk pertanyaan yang ditampilkan di layar dikarenakan tidak
semua warga dapat membaca dan menulis. Pemateri akan membacaka pertanyaan dan jawaban
2. Penyampain materi
Materi berupa presentasi yang telah disampaikan mahasiswa. Presentasi yang telah
disampaikan berjudul “Sistem Peringatan Dini Bencana” dan “Kelompok Rentan & Tas Siap
Siaga Bencana”.
Permainan ini dilakukan dalam kelompok berisi 5 - 6 orang yang berlomba menyusun tas siap
siaga bencana. Setiap orang bergantian memasukkan barang yang sesuai untuk disimpan dalam
tas siap siaga bencana. Mahasiswa mendampingi sebagai fasilitator dengan menanyakan
mengapa warga memilih barang tersebut dan memberikan feedback terkait penyusunan tas siap
siaga bencana.
HASIL
(G
a m
b ar
1.
(Gambar 2. Registrasi)
(G
ba
(G
Pada saat pemaparan materi pertama dan kedua tidak dilaksanakan pretest.
Postest materi Early Warning System posttest dilakukan secara bersama. Semua warga yang
Untuk posttest materi kedua dilakukan dengan evaluasi hasil dari simulasi penyusunan tas
siaga bencana. Didapatkan hasil beberapa warga masih belum mampu untuk memasukkan
barang yang dibutuhkan secara benar. Kesadaran warga untuk mempersiapkan tas siaga
A. Pemasukan
B. Pengeluaran
Bencana merupakan peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam
maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. Kejadian bencana tidak dapat diprediksi,
sehingga sangat penting untuk melakukan tindakan preventif dalam menghadapi bencana maupun
untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat suatu bencana. Kegiatan penyuluhan tentang system
peringatan dini gempa bumi dan simulasi family disaster kit yang dilakukan di Dusun Somodaran,
Banyuraden, Gamping, Sleman merupakan salah satu kegiatan preventif yang dapat dilakukan.
Kegiatan tersebut merupakan kegiatan lanjutan dari program pengabdian masyarakat dimana
sebelumnya sudah dilakukan diskusi mengenai kebencanaan bersama keluarga mitra. Dengan
dilakukannya penyuluhan mengenai sistem peringatan dini gempa bumi dan simulasi family
disaster kit diharapkan masyarakat memiliki pengetahuan lebih dan akan lebih mempersiapkan diri
Kegiatan penyuluhan dibuka oleh MC dan sambutan oleh Pak Dukuh dan Ketua pelaksana.
Setelah itu dilanjutkan pemaparan materi pertama mengenai kesiapsiagaan bencana dan early
warning system. Sebelum pemaparan materi, dilakukan dulu pretest sebanyak 5 soal yang dijawab
warga secara bersama-sama untuk mengetahui pengetahuan warga mengenai sistem peringatan dini
bencana. Warga dapat menjawab soal pretest dengan baik. Pemaparan materi dalam sesi pertama ini
menjelaskan mengenai unsur-unsur sistem peringatan dini, cara pelaksaannya, sistem peringatan
dini nasional maupun sistem peringatan dini masyarakat, serta peringatan dini berbasis speaker.
Warga mendengarkan pemaparan materi dengan baik. Sesi diskusi dan tanya jawab dibuka setelah
pemaparan materi selesai. Dalam sesi tersebut, kami dan masyarakat berdiskusi mengenai sistem
peringatan dini yang sudah ada dilingkungan Dusun Somodaran yaitu speaker masjid dan mengetuk
tiang listrik/kentungan. Sebelum dilanjutkan ke materi kedua, dilakukan ice breaking agar warga
tidak bosan jika terus-terusan mendengar materi. Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi
kedua mengenai kelompok rentan dan tas siaga bencana. Beberapa warga sudah mengetahui tentang
kelompok rentan dan isi dari tas siaga bencana. Dalam pemaparan materi kedua ini dijelaskan
secara lebih mendalam mengenai isi dari tas siaga bencana dan juga bagaimana cara
mempersiapkannya agar sesuai dengan kebutuhan. Setelah pemeparan materi, dilakukan sesi diskusi
dan tanya jawab. Pretest dan posttest juga dilakukan sebelum dan sesudah pemaparan materi kedua
ini, terdapat peningkatan pengetahuan antara pre test dan post test.
Selanjutnya dilakukan simulasi tas siaga bencana. Warga dibagi menjadi 3 kelompok dan
akan mendapat 1 satu tas beserta perlengkapan yang sudah kami sediakan. Warga akan secara
bergiliran mengambil 1 barang dan memasukkannya kedalam tas. Setelah dirasa semua barang yang
diperlukan sudah dimasukkan semuanya, fasilitator akan mengecek barang-barang apa saja yang
dimasukkan. Berdasarkan simulasi yang telah dilakukan, warga sudah paham mengenai barang-
barang apa saja yang perlu dimasukkan kedalam tas siaga bencana. Kegiatan simulasi tas siaga
bencana yang kami lakukan mendapat respon yang baik dari warga, mereka antusias dalam
melakukan simulasi tersebut. Untuk meningkatkan antusias warga dalam mengikuti kegiatan
penyuluhan ini, kami juga mengadakan undian dan membagikan doorprize kepada warga. Kegiatan
Kegiatan penyuluhan mengenai sistem peringatan dini bencana dan simulasi tas siaga
bencana masih terbilang jarang dilaksanakan, sehingga kegiatan penyuluhan ini memiliki nilai lebih
Namun sayangnya, banyak warga yang berhalangan hadir dalam penyuluhan ini dikarenakan masih
bekerja di hari sabtu dan memiliki kesibukan-kesibukan lain sehingga tidak dapat hadir.
SIMPULAN
Program penyuluhan sistem peringatan dini bencana gempa bumi dan simulasi family
disaster kit terlaksana dengan lancar walaupun terdapat beberapa kekurangan. Pengetahuan
mengenai Early Warning System atau sistem peringatan dini dapat diterima warga dengan baik
berdasarkan hasil posttest yang dilakukan. Kemudian untuk pengetahuan warga mengenai
penyusunan tas siaga bencana perlu lebih ditingkatkan lagi. Waktu kegiatan juga harus lebih
diperhatikan lagi berkaitan dengan kehadiran warga supaya pengetahuan dapat tersampaikan ke
warga yang lebihbanyak. Manfaat bagi warga dengan diadakannya kegiatan ini dapat menambah
wawasan mengenai pengetahuan bencana khususnya bencana gempa bumi. Mahasiswa juga
mendapat manfaat dapat mengetahui sistem peringatan dini yang berlaku di desa-desa. Saran untuk
kedepannya adalah mengenai hari pelaksanaan kegiatan supaya semua warga dapat mengikutinya.
Dalam penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak terlepas dukungan dari
berbagai pihak. Penyusun telah banyak menerima bimbingan, arahan, serta bantuan dari berbagai
pihak baik bersifat moral maupun material, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Allah SWT dengan segala rahmat serta karunia-Nya telah memberikan kekuatan dan kelancaran
2. Dr. Christantie Effendy, S.Kp., M.Kes. selaku dosen pembimbing lapangan yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dorongan serta bantuan pada kelompok kami, selama persiapan,
3. Ibu Widiastuti, A.Md. Gz, selaku instruktur lapangan yang selalu memberikan dukungan,
4. Pihak Puskesmas Gamping II yang telah memberikan bantuan berupa, fasilitas LCD proyektor,
maupun dukungan lainnya seperti keterbukaan informasi dan semangat dalam memberikan
5. Segenap dosen dan seluruh staf akademik yang telah membantu dalam memberikan kemudahan
fasilitas, bantuan dana, ilmu, serta keterampilan pada mahasiswa FK-KMK UGM yang
menunjang terselenggaranya kegiatan ini.
6. Bapak Hadi, selaku Kepala Dukuh Somodaran yang telah menerima kami dengan baik,
membantu proses pemilihan target, serta mengijinkan kami untuk melaksanakan kegiatan di
7. Teman-teman mahasiswa FK-KMK UGM angkatan 2016 terutama kelompok 83, 85, dan 86
CFHC-IPE yang telah bekerja keras bersama dalam mengatur dan melaksanakan kegiatan ini.
8. Pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang berpengaruh dalam persiapan maupun
Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan yang telah
diberikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penelitian selanjutnya serta kepada para
DAFTAR PUSTAKA
1) Badan Nasional Penanggulangan Bencana [Internet]. Data Informasi Bencana Indonesia. 2019
2) Center for Excellence in Disaster Management and Humanitarian Assistance. Indonesia Disaster
Management Reference Handbook [Internet]. Juni 2018 [disitasi 19 November 2019]. Halaman
reference-handbook-june-2018
3) Fitria Chusna Farisa. Budaya Sadar Bencana Maysarakat Indonesia Masih Rendah [Internet].
https://nasional.kompas.com/read/2018/12/26/12145181/budaya-sadar-bencana-masyarakat-
indonesia-masih-rendah
4) Global Facility for Disaster Reduction and Recovery. Indonesia. 2019 [disitasi 19 November
5) https://www.unisdr.org/we/inform/publications/43291
6) https://www.preparecenter.org/resources/participatory-campaign-planning-inclusive-drr-
knowledge-and-messaging-nepal
7) https://www.preparecenter.org/resources/integrated-coastal-community-resilience-and-
disaster-risk-reduction-demak-central-java