Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN MINICEX 2

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CLOSE PATHOLOGIC FRACTURE


FEMUR
DI RUANG CENDANA 2 RSUP DR. SARDJITO

Tugas Mandiri
Keperawatan Medikal Bedah

Disusun Oleh:
Resti Dwi Utami
21/488283/KU/23499

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2022
PENGKAJIAN
a. IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama :F
Umur : 24 tahun
Jenis kelamin :L
Alamat : Singkawang, Kalimantan Barat
Status perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : belum bekerja
DX medis : Close pathologic fracture femur sinistra
Tanggal masuk RS : 29 Januari 2022
No. RM : 019118XX
Tanggal pengkajian : 3 Februari 2022
Jam pengkajian : 09.00
Sumber informasi : rekam medis, pasien
b. RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama saat: nyeri di pangkal paha
Riwayat penyakit sekarang: 7 jam SMRS pasien sedang memundurkan motor di
halaman kos, ban motor melewati permukaan berpasir dan pasien terpeleset namun kaki
kiri pasien menahan motor dan badan agar tidak terjatuh, kemudian terdengar bunyi
krek di area paha, dan pasien merasa sakit serta sulit digerakan paha kirinya.
Riwayat penyakit dahulu: kista tulang femur sinistra (terdiagnosa September 2019)
Masalah dx medis saat masuk RS: Close pathologic fracture femur sinistra
Tindakan yang telah dilakukan di IGD:
IV line tangan kiri NaCl 0.9% 12 tpm
Imobilisasi kaki kiri dengan skin traksi beban 4 kg
Rontgen
Pemeriksaan lab darah lengkap
c. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan pengetahuan tentang penyakit/perawatan:
pasien mengatakan mengerti mengenai penyakitnya, namun pasien hanya sedikit tahu
mengenai tindakan operasi yang akan dilakukan. Pasien mengatakan siap dengan
tindakan yang akan dilakukan.
Pola nutrisi: program diet nasi TETP rendah lemak. Makan makanan dari RS dan
selalu habis, intake cairan air putih biasanya sehari 1,5 L.
Pola eliminasi: BAK dengan kateter pagi ini sudah dibuang BAK 200cc, BAB terakhir
tanggal 29 Januari. Pasien merasa tidak nyaman jika harus BAB di tempat tidur, sudah
di coba menggunakan pispot dan pampers tapi tidak bisa keluar fesesnya.
Pola aktivitas & Latihan
Kemampuan 0 1 2 3 4
perawatan diri
Makan/minum 2
Mandi 2
Toileting 2
Berpakaian 2
Mobilitas di 2
tempat tidur
Berpindah 2
Ambulasi/ROM 2
Pasien mengatakan bagian kaki kiri nyeri apabila pasien gerak.
Pola tidur & istirahat: semalam tidak bisa tidur karena merasakan nyeri,
Pola perceptual: penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi normal
Pola persepsi: pasien mengatakan
Pola seksualitas dan reproduksi: tidak terkaji
Pola hubungan peran : anak tunggal, hubungan dengan orang tua dekat. Pasien
ditunggu ayah dan ibu secara bergantian.
Pola koping: pasien mengatakan saat ini hiburannya nonton youtube melalui HP,
pasien merasa bosan.
Pola nilai & keyakinan: beragama islam, solat dengan tayamum.
d. PEMERIKSAAN FISIK
Keluhan yang dirasakan saat ini: masih terasa nyeri di paha kiri skala 5-6 (sedang),
hilang timbul. Apabila mendapat obat (paracetamol 500mg) nyeri berangsur hilang dan
pasien merasa nyaman.
TD: 144/83
N: 89x/menit
R: 20x/menit
S: 36,5
Spo2: 99%
BB/TB: 73kg/167cm
Keadaan umum: baik
Kulit: kuning langsat, turgor kulit baik, akral teraba hangat, tidak baal/kesemutan.
Kepala: Bentuk normocephal, tidak ada pusing atau nyeri kepala.
Mata: Penglihatan normal tidak memakai alat bantu melihat, konjungtiva tidak anemis,
sklera tidak ikterik
Telinga: Normal
Hidung: Normal
Mulut: Normal, tidak ada sariawan, bibir lembab
Leher: Normal, tidak ada perbesaran vena jugularis
Dada: Dada simetris, tidak sesak,
Paru – paru: respirasi 20x/menit
Abdomen: tidak ada nyeri tekan
Genitalia: terpasang kateter (29/01/2022)
Musculoskeletal: Kekuatan otot kuat (ekstremitas kiri bawah imobilisasi, nyeri di paha
kiri skala 5-6, nyeri hilang timbul), CRT <2 detik
Neurologi: Normal, pasien sadar penuh
HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM & PENUNJANG
Hasil pemeriksaan
Jenis pemeriksaan Nilai normal
Tgl Interpretasi
DARAH LENGKAP
HB 12.0 – 15.0 29 – 01 – 2022 g/dL
Leukosit 4.50 – 11.50 7.1 103/µL
Eritrosit 4.50 – 5.40 3.86 106/µL
Trombosit 150 – 450 127 103/µL
Hematokrit 35.0 – 49.0 32.2%
MCV 80.0 – 94.0 83.4 fL
MCH 26.0 – 32.0 26.7 pg
MCHC 32.0 – 36.0 32.0 g/dL
Netrofil 2.30 – 8.60 4.47 103/µL
Limfosit 1.62 – 5.37 1.83 103/µL
Eosinofil 0.50 – 0.45 0.15 103/µL
Monosit 0.16 – 1.00 0.62 103/µL
Basophil 0.00 – 1.00 0,1 103/µL
APTT 25.1 – 36.5 35,5 detik
INR 0.90 – 1.10 1,14 detik
PT 9.4 – 12.5 12,5 detik
HBsAg Non reaktif Non reaktif
ANALISA GAS DARAH
pH 7.35 – 7.45 29 – 01 – 2022 7.33
pO2 83 - 108 103.4 mmHg
pCO2 32.0 – 45.0 36.0 mmHg
HCO3 22.0 – 26.0 20.4 mmol/L
BEecf -5.1 mmol/L
TCO2 19.2 mmol/L
SO2 98.8%
SERUM ELEKTROLIT
Natrium 136 – 145 29 – 01 – 2022 119 mmol/L
Kalium 3.50 – 5.10 4.10 mmol/L
Klorida 98 – 107 91 mmol/L
Kalsium
FAAL HATI
SGOT <= 32 29 – 01 – 2022 17 U/L
SGPT <= 33 10 U/L
Albumin 3.97 – 4.94 2.12 g/dL
FAAL GINJAL
BUN 6.00 – 20.00 29 – 01 – 2022 52.80 mg/dL
Kreatinin 0.50 – 0.90 5.44 mg/dL
FAAL JANTUNG
LDH 135 – 214 29 – 01 – 2022 399 U/L
GLUKOSA DARAH
Glukosa sewaktu 87 mg/dL 80 – 140
ANALISA DATA
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. DO: ekspresi wajah menahan nyeri Nyeri akut Agen cidera fisik
DS: pasien mengatakan nyeri di paha kiri,
skala 5-6.
2. DO: pasien sudah tidak BAB selama 5 Konstipasi Gangguan emosi (tidak
hari nyaman)
DS: pasien mengatakan terakhir BAB
tanggal 29 Januari 2022, pasien
mengatakan merasa mules tapi feses tidak
keluar, tidak nyaman dengan BAB di
tempat tidur.
3. DO: pasien terpasang skin traksi beban 4 Hambatan mobilitas Nyeri
fisik
kg di kaki kiri
DS: pasien merasakan nyeri apabila
bergerak

RENCANA KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan Outcome Intervensi
Nyeri Akut berhubungan dengan agen cidera Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas:
diharapkan 2x24 jam:  Kaji secara komprehensif tentang nyeri
Indikator A T (lokasi, karakteristik dan onset, durasi,
Frekuensi nyeri berkurang 3 4 frekuensi, kualitas)
Lamanya episode nyeri 3 4  Observasi isyarat-isyarat non verbal klien
berkurang terhadap ketidanyamanan
Ekspresi wajah nyeri 3 4  Gunakan komunikasi terapeutik agar pasien
dapat mengekspresikan nyeri
Nyeri: efek yang mengganggu  Berikan dukungan terhadap pasien dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan keluarga
diharapkan 2x24 jam:  Ajarkan penggunaan tenik non
Indikator A T farmakologis
Ketidaknyamanan 3 4  Tingkatkan istirahat yang cukup
Interupsi pada saat tidur 3 4
Gangguan pergerakan fisik 3 4 Pemberian Analgesik.
Gangguan pada aktivitas hidup 3 4 Aktivitas:
sehari-hari  Tentukan lokasi nyeri, karakteristik,
kualitas dan keparahan sebelum
Keterangan: pengobatan.
1: Sangat berat  Berikan obat dengan prinsip 5 benar.
2: Berat  Cek riwayat alergi obat.
3: Cukup  Libatkan pasien dalam pemilihan analgesik
4: Ringan yang aan digunakan.
5: Tidak ada  Pilih analgesik secara tepat.
 Monitor reaksi dan efek samping obat.
Konstipasi berhubungan dengan gangguan Eliminasi Usus Manajemen Konstipasi/Impaksi
emosi (rasa ketidaknyamanan) Setelah dilakukan tindakan keperawatan
diharapkan 2x24 jam:
 Observasi tanda dan gejala konstipasi
Indikator A T  Identifikasi faktor-faktor yang
menyebabkan atau berkontribusi pada
Pola eliminasi 3 4
teradinya konstipasi
Kemudahan BAB 3 4
 Memotivasi pasien untuk makan
Keterangan :
makanan berserat
1 : sangat terganggu  Berkolaborasi dengan dokter apabila
2 : banyak terganggu
konstipasi masih terjadi.
3 : cukup terganggu
4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
Hambatan mobilitas fisik berhubungan Adaptasi terhadap disabilitas fisik Pengaturan posisi
dengan nyeri Setelah dilakukan tindakan keperawatan Aktivitas:
diharapkan 2x24 jam:  Menempatkan pasien pada posisi
Indikator A T terapeutik yang sudah dirancang
Menerima kebutuhan akan 4 5  Imobilisasi atau sokong bagian tubuh yang
bantuan fisik terkena dampak
Melaporkan peningkatan 3 4  Menginstruksikan pasien bagaimana
kenyamanan psikologis menggunakan postur tubuh dan mekanika
Mendapatkan bantuan dari tenaga 4 5 tubuh yang baik ketika beraktivitas
kesehatan  Observasi peralatan traksi terhadap
Keterangan : penggunaan yang sesuai
1 : sangat terganggu  Menempatkan barang secara berkala dalam
2 : banyak terganggu jangkauan pasien
3 : cukup terganggu  Menempatkan perubah posisi tempat tidur
4 : sedikit terganggu dalam jangkauan pasien
5 : tidak terganggu  Menempatkan bel pemanggil dalam
jangkauan pasien.

Bantuan perawatan diri


Aktivitas :
 Mempertimbangkan usia pasien untuk
meningkatkan aktivitas perawatan diri
 Monitor kebutuhan pasien berpakaian,
mandi, berdandan, eliminasi, dan
makan
 Memberikan lingkungan yang
terapeutik (hangat, santai, tertutup)
 Bantu pasien melakukan perawatan diri
(berpakaian, mandi, berdandan,
eliminasi, dan makan)
 Menciptakan rutinitas perawatan diri

Anda mungkin juga menyukai