Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUANG TULIP RSUP DR. SARDJITO

Tugas Mandiri
Stase Keperawatan Medikal Bedah

Disusun oleh:
Resti Dwi Utami
21/488238/KU/23499

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT, DAN
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022
PENGKAJIAN
a. IDENTITAS DIRI KLIEN
Nama :M
Umur : 38 tahun
TTL : 11/02/1984
Jenis kelamin :L
Alamat : Boyolali
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Pendidikan : SLTA sederajat
Pekerjaan : Buruh harian (sebelumnya sopir)
Lama bekerja : 1 tahun
DX medis : CLL (Chronic lymphocytic leukemia)
Tanggal masuk RS : 10 Januari 2022
No. RM : 019618XX
Tanggal pengkajian : 10 Januari 2022
Jam pengkajian : 11.30
Sumber informasi : rekam medis, pasien
b. RIWAYAT PENYAKIT
Keluhan utama saat masuk RS: jadwal kemoterapi rutin
Riwayat penyakit sekarang: dijadwalkan dokter untuk kemoterapi dengan pemberian
obat kemoterapi melalui infus. Sebelumnya hanya diberikan obat untuk diminum saja.
Riwayat penyakit dahulu: penyakit diawali satu tahun lalu. Pasien mengatakan seperti
masuk angin dan lemes namun berhari – hari tidak sembuh. Akhirnya periksa ke RS
Banyubening, kemudian tidak ada perbaikan disarankan opname di RS Pandan Arang
kemudian terdiagnosis CLL. Lalu dokter menyarankan rujuk ke RS yang lengkap
pelayanannya mengenai kanker. Akhirnya pasien dan keluarga memutuskan berobat ke
RSS.
Masalah dx medis saat masuk RS: CLL (Chronic lymphocytic leukemia)
Premedikasi: dexamethasone
Kemoterapi: Siklus ke 3 hari ke 1. Pemberian obat kemoterapi: Bentero 150 mg IV
dalam NaCl 0.9% 100cc drip 30 menit dalam 1 hari.
c. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Persepsi dan pemeliharaan kesehatan pengetahuan tentang penyakit/perawatan:
pasien mengatakan mengerti mengenai penyakitnya, mengikuti pengobatan sesuai
dengan anjuran tenaga kesehatan dan patuh berobat.
Pola nutrisi: air putih sehari sekitar 1,5 L, dan kadang minum teh pada pagi hari.
Makan biasa, menu nasi, sayur, lauk. Biasanya setelah kemoterapi nafsu makan turun
dan badan lemes.
Pola eliminasi: BAK spontan normal, tidak ada keluhan. BAB rutin tiap pagi.
Pola aktivitas & Latihan
Kemampuan 0 1 2 3 4 5
perawatan diri
Makan/minum 0
Mandi 0
Toileting 0
Berpakaian 0
Mobilitas di 0
tempat tidur
Berpindah 0
Ambulasi/ROM 0
Pola aktivitas pasien mandiri. Saat ini bekerja sebagai buruh namun tidak tiap hari
hanya jika dapat panggilan saja dan dilakukan bersama seorang teman jadi tidak terlalu
lelah ketika bekerja. Kegiatan selebihnya dirumah istirahat dan membantu istri yang
ringan-ringan. Pasien mengatakan badan setelah kemo merasa sakit – sakit semua, dan
hanya bisa beristirahat tidak bisa bekerja.
Pola tidur & istirahat: Pasien mengatakan tidak ada gangguan tidur. Pasien merasa
cukup tidur. Tidur sekitar jam 10 malam, bangun subuh sekitar jam 4 atau 5 pagi.
Pola peceptual: penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi normal
Pola persepsi: menerima keadaan dan semangat menjalani terapi pengobatan yang
dijalani
Pola seksualitas dan reproduksi: tidak terkaji
Pola hubungan peran : anak pertama dari 3 bersaudara, di rumah sebagai seorang
suami dan ayah (anak 2).
Pola koping: melakukan kegiatan sehari – hari seperti mengantar sekolah anak, pasien
merasakan sudah senang. Pasien juga mengatakan anak jika anak senang pasien juga
senang.
Pola nilai & keyakinan: beragama islam, solat.
d. PEMERIKSAAN FISIK
Keluhan yang dirasakan saat ini: masih terasa nyeri, didada sebelah kiri, nyeri ada
terus dengan intensitas yang berbeda, intensitas skala nyeri terberat 5
TD: 122/88 mmHg
N: 104x/menit
R: 20x/menit
S: 37
BB/TB: 60kg/167cm
Kepala: tidak merasakan pusing
Leher: tidak ada pembesaran vena jugularis
Thorax: simetris
Abdomen: tidak ada distensi
Ekstremitas: normal, tidak ada kelemahan

HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM & PENUNJANG


Hasil pemeriksaan
Jenis pemeriksaan Nilai normal
Tgl Interpretasi
DARAH
LENGKAP
HB L 13-18; P 12-16 gr/dL 10 Januari 2022 16,4 gr/dL
Leukosit 4,5 – 10,5 x 103/uL 10 Januari 2022 7,9 x 103/uL
Trombosit 150-450 x103/uL 10 Januari 2022 67 x103/uL
SGOT 13
SGPT 9
EKG: normal
PROTOKOL KEMOTERAPI
JENIS RUTE DOSIS INDIKASI
TERAPI
Benteron Intravena habis 150 mg pada NaCl golongan obat anti
dalam 30 menit 0,9% 100cc kanker atau
antineoplastik yang
digunakan untuk
terapi leukemia
kronik limfositik

a) Pre kemoterapi
Persiapan ruangan secara umum memastikan diagnosis pasien bahwa pasien sudah
terdiagnosis kanker
Pemeriksaan hasil lab darah
Pengukuran tanda tanda vital
Pemeriksaan EKG
Assessment dan edukasi dari perawat ruang kemoterapi
b) Intra kemoterapi
Memakai APD
Meyiapkan alat dan bahan
Identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, no. RM)
Menghubungkan NaCl 0,9% dengan infus set
Memasang infus pada tangan kanan pasien
Menyiapkan dan memasukkan pre – medikasi dexamethasone 20 mg, ondansetrone
8mg, diphenhydramine 10mg (15-30 menit sebelum kemoterapi)
Menyiapkan obat kemoterapi (double check)
Mengecek kepatenan jalan infus
Identifikasi pasien (nama, tanggal lahir, no. RM)
Memasang obat kemoterapi Benteron (12.30-13.00)
Menginstruksikan ke pasien jika merasa ada keluhan seperti jantung berdebar, sesak
nafas, pusing, gatal, mual,muncul kemerahan di kulit segera lapor ke perawat.
Setelah selesai guyur dengan 100cc NaCl 0,9%
Menanyakan keluhan pasien seperti jantung berdebar, sesak nafas, pusing, gatal,
mual,muncul kemerahan di kulit segera lapor ke perawat.
c) Post kemoterapi
Membereskan alat (melepas infus set, deep, memasang plester)
Mengingatkan pasien untuk melakukan kemoterapi sesuai jadwal (terjadwal 11
Januari 2022)
Menginstruksikan pasien untuk tetap menjaga asupan setelah kemoterapi
Memotivasi pasien untuk tetap semangat menjalani pengobatan.

ANALISA DATA
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
PRE Kemoterapi
1. DO: pasien terlihat sehat dan Kesiapan Mengungkapkan
optimis dengan pengobatan meningkatkan keinginan
DS: pasien mengatakan siap manajemen melakukan
dengan pengobatan dan menerima kesehatan penanganan
semua terapi yang akan diajalani terhadap regimen
sesuai dengan anjuran. yang diprogramkan
INTRA
1. DO: tangan kanan terpasang infus Risiko infeksi Prosedur invasif
Nilai trombosit 67
DS: -
2. DO: pasien mendapat obat Risiko trauma Larutan mengiritasi,
kemoterapi dengan rute iv vaskular laju infus cepat
(Benteron 150 mg pada NaCl
0,9% 100cc)
Pasien mendapatkan obat
premedikasi rute iv
(dexamethasone 20 mg,
ondansetrone 8mg,
diphenhydramine 10mg)
DS: pasien mengatakan ini
merupakan kemoterapi ketiga
(siklus ke 3) dilakukan 2 hari
berturut turut.
3. DO: pasien mendapat obat Risiko reaksi alergi Pemajanan zat kimia
kemoterapi dengan rute iv toksik
(Benteron 150 mg pada NaCl
0,9% 100cc)
Pasien mendapatkan obat
premedikasi rute iv
(dexamethasone 20 mg,
ondansetrone 8mg,
diphenhydramine 10mg)
DS:-
POST
1. DO: pasien terlihat senang dengan Kesiapan Mengungkapkan
perawatan meningkatkan keinginan
DS: pasien mengatakan siap manajemen melakukan
mematuhi proses pengobatan. kesehatan penanganan
Pasien akan lebih menjaga terhadap regimen
kesehatan pasien dirumah yang diprogramkan

NURSING CARE PLAN


DIAGNOSA NOC NIC
KEPERAWATAN
PRE
Kesiapan Kepercayaan mengenai kesehatan Pengajaran: prosedur /perawatan
meningkatkan
Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
manajemen
kesehatan keperawatan 1x10 menit klien  Kaji pengalaman pasien
mampu
sebelumnya dan tingkat
No. outcome A T
1 Merasakan 5 5 pengetahuan pasien terkait
pentingnya tindakan
mengambil
 Jelaskan prosedur
tindakan
2 Merasakan manfaat 5 5 penanganan
3 Merasakan 5 5  Jelaskan tujuan tindakan
peningkatan gaya yang akan dilakukan
hidup
 Berikan informasi mengenai
apa yang akan dirasakan
selama perawatan
 Melibatkan keluarga
INTRA
Risiko infeksi Kontrol risiko: proses infeksi Kontrol infeksi
Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
keperawatan 1x30 menit klien  Bersihkan lingkungan
mampu dengan baik setelah
digunakan oleh pasien
No. outcome A T
 Mencuci tangan sebelum
1 Mempertahankan 4 5 dan sesudah tindakan
lingkungan yang  Ajarkan pasien mengenai
bersih teknik cuci tangan yang
2 Menggunakan alat 4 5 benar
pelindung diri  Pakai sarung tangan sesuai
3 Mencuci tangan 4 5 anjuran
 Menggunakan jubah saat
Keterangan:
perawatan berpotensi
4: sering menunjukkan infeksius
5: secara konsisten menunjukkan  Pastikan perawatan aseptic
untuk semua jalur IV
 Ajarkan pasien tentang tnda
dan gejala infeksi
Risiko trauma Kontrol risiko Manajemen kemoterapi
vaskular Setelah dilakukan tindakan Aktivitas:
keperawatan 1x30menit klien  Monitor pemeriksaan dan
mampu skrining sebelum pemberian
kemoterapi
No. outcome A T
 Monitor efek samping dan
1 Memantau efek 4 5 efek oksik dari pengobatan
terapi  Berikan informasi kepada
2 Memantau bagian 4 5 klien tentang efek obat
yang disuntik obatan pada sel kanker
3 Berkomitmen akan 4 5  Instruksikan pasien dan
strategi kontrol keluarga cara cara
mencegah infeksi seperti
risiko
menghindari keramaian,
4 Mengelola dosis 4 5 mempertahankan
dengan tepat kebersihan, dan selalu
Keterangan: mencuci tangan
4: sering menunjukkan  Ikuti petunjuk pemberian
5: secara konsisten menunjukkan obat antineoplastic dengan
aman dari persiapan sampai
pemberian obat
 Berikan obat obatan untuk
mengontrol efek samping
kemoterapi jika dibutuhkan
Risiko reaksi alergi Respon alergi:sistemik Manajemen alergi
Setelah dilakukan intervensi 1x30 Aktivitas:
menit klien mampu mengontrol  Kaji Riwayat alergi pasien
respon alergi yang ditandai dengan  Identifikasi respon alergi
yang mungkin muncul
indicator:
 Jaga pasien tetap dalam
No. outcome A T pengawasan selama 30
1 Rasa gatal seluruh 5 5 menit setelah pengelolaan
tubuh bahan yang diketahui bisa
2 Demam 5 5 membuat atau memicu
3 Edema 5 5 respon alergi
 Monitor tanda gejala yang
4 Mual 5 5
muncul ketika obat
Keterangan: diberikan
5: tidak ada  Monitor keadaan dan tanda
tanda vital pasien
 Monitor pasien terhadap
reaksi alergi pada
pengobatan yang dilakukan
 Berikan obat anti alergi
kepada pasien sebelum
pengobatan dimulai
 Ajarkan mengenai tanda
gejala alergi yang mungkin
muncul pada pasien
POST
Kesiapan Pengetahuan rejimen Manajemen kemoterapi
penanganan Aktivitas:
meningkatkan
Setelah dilakukan tindakan Berikan informasi efek pengobatan
manajemen keperawatan 1x10 menit klien dengan obat kemoterapi kepada
memahami pengetahuan rejimen pasien dena keluarga
kesehatan
penanganan yang ditandi denga Ajarkan pasien untuk manajemen
indicator energi yang tepat
No. outcome A T
1 Tanggung jawab 4 5
perawatan diri
pengobatan yang
berlangsung
2 Teknik pemantauan 4 5
sendiri
3 Diet yang 4 5
dianjurkan
4 Tanggungjawab 4 5
perawatan diri
untuk situasi
darurat

CATATAN PERKEMBANGAN
DX IMPLEMENTASI EVALUASI
PRE
Kesiapan  Kaji pengalaman pasien S: pasien mengatakan paham dengan
meningkatkan sebelumnya dan tingkat prosedur yang akan dilakukan, pasien
pengetahuan pengetahuan pasien terkait mengatakan sudah stop rokok dan
tindakan kopi
 Jelaskan prosedur penanganan O: pasien tampak semangat dalam
 Jelaskan tujuan tindakan yang menjalani perawatan
akan dilakukan A:
 Berikan informasi mengenai apa
No. outcome A T C
yang akan dirasakan selama 1 Merasakan 5 5 5
pentingnya
perawatan
mengambil
 Melibatkan keluarga tindakan
2 Merasakan 5 5 5
manfaat
3 Merasakan 5 5 5
peningkatan gaya
hidup
Masalah teratasi
P: lanjutkan motivasi pasien selama
terapi
INTRA
Risiko infeksi - Bersihkan lingkungan dengan baik S: pasien sudah memahami terkait
setelah digunakan oleh pasien
cara pencegahan infeksi dan tanda
- Mencuci tangan sebelum dan
sesudah tindakan gejala infeksi
- Ajarkan pasien mengenai teknik cuci
O: pasien selalu memakai masker,
tangan yang benar
- Pakai sarung tangan sesuai anjuran daerah insersi infus bersih tidak ada
- Menggunakan jubah saat perawatan
tanda gejala infeksi
berpotensi infeksius
- Pastikan perawatan aseptic untuk A:
semua jalur IV
No. outcome A T C
- Ajarkan pasien tentang tnda dan 1 Mempertahankan 4 5 5
gejala infeksi lingkungan yang
bersih
2 Menggunakan 4 5 5
alat pelindung
diri
3 Mencuci tangan 4 5 5
Risiko infeksi tidak terjadi, masalah
teratasi
P:
Risiko trauma - Monitor pemeriksaan dan skrining S: pasien mengatakan tidak mual,
sebelum pemberian kemoterapi
vaskular tidak nyeri
- Monitor efek samping dan efek oksik
dari pengobatan O: KU pasien baik, tidak ada efek
- Berikan informasi kepada klien
samping obat, tidak ada rasa panas,
tentang efek obat obatan pada sel
kanker kemerahan, nyeri
- Instruksikan pasien dan keluarga
A:
cara cara mencegah infeksi seperti
menghindari keramaian, No. outcome A T C
mempertahankan kebersihan, dan 1 Memantau efek 4 5 5
selalu mencuci tangan terapi
- Ikuti petunjuk pemberian obat
2 Memantau 4 5 5
antineoplastic dengan aman dari
persiapan sampai pemberian obat bagian yang
- Berikan obat obatan untuk disuntik
mengontrol efek samping kemoterapi 3 Berkomitmen 4 5 5
jika dibutuhkan akan strategi
kontrol risiko
4 Mengelola dosis 4 5 5
dengan tepat
Risiko trauma vascular tidak terjadi,
masalah teratasi
P: melanjutkan monitor trauma
vaskular
Risiko reaksi - Kaji Riwayat alergi pasien S: pasien mengatakan tidak merasa
- Identifikasi respon alergi yang
alergi mual, tidak gatal, dan tidak demam
mungkin muncul
- Jaga pasien tetap dalam pengawasan O: tidak ada ruam, gatal kemerahan,
selama 30 menit setelah pengelolaan
tidak ada demam, tidak ada edema,
bahan yang diketahui bisa membuat
atau memicu respon alergi pasien tidak mual
- Monitor tanda gejala yang muncul
A:
ketika obat diberikan
- Monitor keadaan dan tanda tanda vital No. outcome A T C
pasien 1 Rasa gatal 5 5 5
- Monitor pasien terhadap reaksi alergi seluruh tubuh
pada pengobatan yang dilakukan
2 Demam 5 5 5
- Berikan obat anti alergi kepada pasien
sebelum pengobatan dimulai 3 Edema 5 5 5
- Ajarkan mengenai tanda gejala alergi 4 Mual 5 5 5
yang mungkin muncul pada pasien Reaksi alergi tidak terjadi, masalah
teratasi
P: memonitor reaksi alergi selama
pemberian tereapi
POST
Kesiapan - Berikan informasi efek pengobatan S: pasien mengatakan sudah paham
dengan obat kemoterapi kepada
meningkatkan mengenai efek kemoterapi
pasien dena keluarga
manajemen - Ajarkan pasien untuk manajemen O: pasien mendengarkan infromasi
energi yang tepat
kesehatan yang diberikan dengan baik
A:
No. outcome A T C
1 Tanggung jawab 4 5 5
perawatan diri
pengobatan yang
berlangsung
2 Teknik 4 5 5
pemantauan
sendiri
3 Diet yang 4 5 5
dianjurkan
4 Tanggungjawab 4 5 5
perawatan diri
untuk situasi
darurat

P: memotivasi pasien untuk terus


semangat

Anda mungkin juga menyukai