II. Pengkajian Pemenuhan Kebutuhan Dasar Manusia Menurut Gordon (11 Pola)
1
1. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
2. Pola Nutrisi
3. Pola Eliminasi
Selama sakit : pasien tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya dan
hanya terbaring di tempat tidur
2
7. Konsep diri
3
GCS: E = 3, V=3, M=4 Somnolen yaitu kondisi mengantuk yang cukup dalam,
tetapi masih bisa dibangunkan melalui rangsangan seperti mengajak berbicara.
2. TTV : TD : 134/97 mmHg, Nadi : 86 x/menit, suhu :37◦C. terpasang
ventilator dengan mode Sim V dengan VT = 450, RR 14 sehingga didapatkan
frekuensi O2 dari bantuan alat dan pasien yaitu RR = 16 kali/menit SPO2:99%
normal
3. Kepala : simetris, rambut hitam sedikit beruban
4. Mata, Telinga, Hidung :
Mata : bentuk simetris, konjungtiva meat, reflek cahaya positif
Hidung : bentuk simetris, terpasang ngt dan tidak ada penumpukan secret
Telinga : bentuk simetris, tampak bersih, tidak ada lesi, dan tidak ada penumpukan
serumen
5. Mulut : bibir kering, pucat, mukosa lembab dan tampak ada lendir, terpasang
ventilator dengan mode Sim V dengan VT=450, RR 14 sehingga didapatkan
frekuensi O2 dari bantuan alat dan pasien yaitu RR=16 x/mnt SPO2:99%
normal
7. Dada/Thoraks :
4
9. Genetalia : terpasang kateter dengan volume total deuresis 0,6 cc/hari dengan
warna kuning kecoklatan dan berbau khas
10. Kulit : tampak bersih dengan warna kecoklatan dan sedikit kering
5
- Neutrofl - H 89.0 - 50,0-70,0
- Limfosit - L 5,6 - 18,0-42,0
- Neutrofil - H 14,6 - 2,3-6,1
- RATIO N/L - 16,04 - <3,13
6
1. Analisa Data
7
VI. Diagnosis Keperawatan berdasarkan Prioritas Masalah
1. Nyeri akut berhubungan dengan kondisi pembedahan (post operasi appendik)
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya nafas ditandai dengan
pasien terpasang ventilator
VII. Intervensi keperawatan
8
3. Anjurkan menggunakan nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgesik secara
tepat
5. Anjurkan tekhnik nonfarmokologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgesik,jika perlu
9
kiri
- S: Skala nyeri 8 (dari
1-10)
- T: nyeri dirasakan
kurang lebih 3-5
menit,nyeri terasa
hilang timbul
10
Mengajarkan tekhnik
1 nonfarmokologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri yaitu nyeri sedikit
dengan tarik nafas dalam berkurang dari skala
8 ke 7 (dari 1-10)
Melakukan kolaborasi
1 pemberian analgetik yaitu Pasien mengatakan
injeksi keterolac 30mg 3x1 nyeri sedikit
dan fentanyl berkurang dari skala
8 ke 7 (dari 1-10)
Hari/Tgl DX IMPLEMENTASI
RESPON HASIL
Mengidentifikasi skala nyeri
04-11-22 Pasien mengatakan
nyeri berkurang dari
10:30 skala nyeri 7 ke 5
(dari 1-10)
Mengatur posisi pasien semi
fowler Pasien mengatakan
nyeri berkurang dari
skala nyeri 7 ke 5
(dari 1-10)
Mengajarkan tekhnik
nonfarmokologis untuk Pasien mengatakan
mengurangi rasa nyeri yaitu nyeri berkurang dari
dengan tarik nafas dalam skala nyeri 7 ke 5
(dari 1-10)
Melakukan kolaborasi
pemberian analgetik yaitu Pasien mengatakan
injeksi keterolac 30mg 3x1 nyeri berkurang dari
dan fentamyl skala nyeri 7 ke 5
(dari 1-10)
Hari/Tgl DX IMPLEMENTASI
RESPON HASIL
11
kemampuanan batuk terpasang
efektif NRBM dengan
4. Memonitor saturasi O2 15 lpm
oksigen 2. Pola nafas
abnormal
Terapeutik : (takipnea)
3. Pasien belum
1. Mengatur interval bisa batuk
pemantauan respirasi efektif secara
sesuai kondisi pasien maksimal
4. Spo2 : 99%
Terapeutik :
1. Pemantaun interval
respirasi dilakukan
setiap jam
12
4. Memonitor saturasi (takipnea)
oksigen 3. Pasien bisa batuk
efektif secara
Terapeutik : maksimal
4. Spo2 : 99%
1. Mengatur interval
pemantauan respirasi Terapeutik :
sesuai kondisi pasien
1. Pemantaun interval
respirasi dilakukan
setiap jam
13
SPO2 : 99 %
A : Masalah Nyeri Akut teratasi sebagian
Teratasi: a. Mengidentifikasi skala nyeri
b. Mengajarkan tekhnik
nonfarmakologi mengurangi rasa
nyeri dengan tarik nafas dalam
c. Melakukan kolaborasi pemberian
analgetik yaitu injeksi keterolac
30mg 3x1 dan fentanyl
Belum teratasi : a. Mengatur posisi pasien semi
powler
P : Intervensi dilanjutkan dengan pasien di
pindahkan ke ruang rawat inap
04/11/2022 (D0005) Pola S : klien mengatakan sudah merasa lebih baik
nafas tidak efektif
dan bersyukur masih diberikan kesehatan
sampai saat ini
O : keadaan umum sedang, TD = 140/70 mmHg,
Nadi = 75 x/m, RR = 20x/m, S = 36,2˚C.
SPO2 : 99%
A : masalah teratasi sebagain
Teratasi : a. Memonitor pola nafas
b. Memonitor kemampuan batuk
efektif
Belum teratasi : a.Memonitor frekuensi,
irama,kedalaman dan upaya nafas
P : intervensi dilanjutkan dengan pasien di
pindahkan ke ruang rawat inap
14
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK MAHASISWA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI
RS KOTA MATARAM
Laporan pendahuluan dan laporan kasus ini telah diperiksa, disetujui, dan dievaluasi oleh
pembimbing lahan dan pembimbing pendidikan pada :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
15