Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN.

J DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :


ASMA DI RUANG NS3 UTAMA RSDH

DI SUSUN OLEH :
YUSPIA LESTARI
18210100132

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. J DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
ASMA DI RUANG NS3 UTAMA RSDH

Telah Disahkan
Pada Tanggal :

Mengetahui :

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

(Ns. Siti Kamilah, S.Kep., M.Kep) ( )


ASUHAN KEPERAWATAN PADA NN. J DENGAN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN :
ASMA DI RUANG NS3 UTAMA RSDH

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Nn. J
Umur : 25 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangtengah Cianjur
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai pabrik
DX Medis : Asma
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. M
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Karangtengah Cianjur
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Sesak napas
2. Riwayat penyakit sekarang :
Nn. J masuk ke RS pada tanggal 30 Mei 2022 pukul 10.30 WIB. Pasien datang dengan keluhan
sesak napas sejak 3 hari yang lalu, batuk, dahak sulit untuk dikeluarkan. Pasien mengatakan
tidak memiliki alergi terhadap obat-obatan, tetapi alergi terhadap debu dan cuaca. Semenjak
bekerja di pabrik selama 2 minggu klien mengatakan sesak napas nya sering muncul, dan sulit
tidur akibat sesak.
3. Riwayat Penyakit dahulu :
Pasien mengatakan baru pertama kali dirawat di RS, tetapi sebelumnya pasien sudah
mengalami sesak napas sejak 1 tahun terakhir. Pasien mengatakan sesak napas semakin sering
sejak bekerja di pabrik.
4. Riwayat penyakit keluarga :
Pasien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama.
5. Genogram

Keterangan :

= Perempuan

= Laki-Laki

= Pasien

= Laki-Laki Meninggal

= Tinggal Serumah

6. Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :


Pasien mengatakan selama 2 minggu terakhir pasien bekerja di pabrik
7. Riwayat Alergi
Pasien mengatakan tidak memiliki alergi makanan atau obat-obatan
8. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernapasan
I : Simetris kiri dan kanan, pergerakan dinding dada sismteris kiri dan kanan, irama
napas cepat.
P : Premitus kiri dan kanan sama, tidak ada teraba bengkak
P : Bunyi sonor
A : Bunyi napas wheezing dan kadang terdengar bunyi ronchi
b. Sistem Kardiovaskuler
I : Dada simetris, iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis teraba di sela iga V, 7-9, teraba kuat
P : Terdengar bunyi pekak di batas-batas jantung kiri atas SIC II Line Para Sternalis
Sinstra (LPSS), kiri bawah SIC IV Linea Medio Clavicularis Sinistra (LMCS), kanan atas
SIC II Line Para Sternalis Dextra (LPSD), kanan bawah SIC IV Linea Para Sternalis
Dextra (LPSD)
A : Irama jantung normal
c. Sistem Persyarafan
Tingkat kesadaran dengan GCS (E= 4, V=5, M=6)
E : 4 pasien dapat membuka mata secara spontan
V : 5 pasien dapat berbicara dengan baik, orientasi waktu, nama dengan baik
M : 6 klien dapat mengikuti perintah dengan baik
d. Sistem Perkemihan
- Tidak terdapat penyakit menular
- Tidak terpasang kateter
e. Sistem Pencernaan
I : Tidak ada luka/lesi, perut datar, tidak ada distensi
P : Pergerakan peristaltik usus normal
P : Timpani
A : Bising usus normal
f. Sistem Muskuloskeletal
- Ekstremitas atas: terpasang infus NaCl, kulit tidak kering, tidak ada edema, akral
dingin, CRT > 2 detik.
- Ektremitas bawah: tidak terdapat edema pada kedua tungkai kaki, akral dingin, CRT >
2 detik.
g. Sistim Endokrin
- Tidak terlihat dan teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
- Tidak ada pembesaran limfa
h. Sistim sensori persepsi/Pengideraan
I : daun telingan normal, bersih, tidak ada serumen atau edema. Kedua bola mata simetris,
reflek pupil terhadap cahaya normal. Terdapat 2 lubang hidung, simetris, tidak ada polip.
P : tidak ada edema pada bagian telinga, mata, ataupun hidung
i. Sistim integument
I : Kulit berwarna sawo matang, tidak ada lesi atau edema
P : kulit teraba halus dan bersih
P : elastisitas baik dapat kembali setelah ditekan dalam waktu kurang dari 2 detik.
j. Sistim imun dan hematologic
Hemoglobin : 14.7 g/dl
Hematokrit : 45%
Eritrosit : 5.10 mil/ul
Leukosit : 9.16 ribu/ul
Trombosit : 273 ribu/ul
k. Sistem Reproduksi
Klien belum mempunyai anak, masa menstruasi normal 28 hari.
9. Pengkajian Fungsional

1. Oksigenasi
Pasien terpasang binasal kanul 5liter/menit
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit Selama sakit
Sebelum sakit klien minum Setelah sakit klien minum sebanyak
sebanyak 8-10 gelas perhari 8-10 gelas perhari (1500-2000 cc)
(1500-2000 cc) berupa air putih berupa air putih
dan kadang minum teh manis
sebelum berangkat bekerja.

3. Nutrisi
Sebelum sakit Selama sakit
Pasien makan 3x sehari 1 porsi Pasien makan 3x sehari, habis
habis. Makanan yang dikonsumsi setengah porsi karena tidak nafsu
berupa nasi, sayur, dan lauk makan. Makanan yang dikonsumsi
berupa nasi, sayur, dan lauk
4. Aman dan Nyaman
Sebelum sakit Selama sakit
Pasien merasa aman dan nyaman Pasien merasa tidak nyaman berada
berada dirumah karena bebas di RS, dan aktivitas terbatas
bergerak dan tidak merasa sakit dikarenakan sesak nafas
5. Eliminasi
Sebelum sakit Selama sakit
BAB teratur setiap hari pada pagi Selama dirumah sakit klien buang air
hari. Bentuk dan warna feses besar cair 5 kali dalam sehari sekali.
lunak berwarna kuning Terdapat ampas. Warna kuning bau
kecoklatan. Buang air kecil lancar khas feses. Untuk buang air kecil
kurang lebih sebanyak 5-6 kali. pasien lancarr sehari 5-6 kali sehari.
Urine berwarna kuning jernih
6. Aktivitas dan Istirahat
Sebelum sakit Selama sakit
Pasien setiap hari bekerja sebagai Pasien cuti untuk bekerja. Pasien
buruh pabrik. Dalam melakukan melakukan aktivitas jika ingin buang
kegiatan sehari-hari meliputi air besar atau kecil.
mandi, makan, BAB/ BAK dan
berpakaian pasien melakukannya
secara mandiri dan tidak
menggunakan alat bantu. Sebelum
sakit kebutuhan istirahat-tidur
pasien tercukupi, pasien biasanya
dalam sehari tidur 6-8 jam
7. Psikososial
Sebelum sakit Selama sakit
Hubungan pasien dengan Interaksi pasien terbatas serta
lingkungan sekitar baik aktivitas di RS hanya berbaring,
klien tidak banyak interaksi dengan
teman/pasien lain yang sekamar/satu
ruangan.

8. Komunikasi
Sebelum sakit Selama sakit
Saat dirumah pasien berinteraksi Pasien hanya berinteraksi dan
dan berkomunikasi dengan orang- berbicara dengan keluarga orang
orang sekitar/tetangga dirumah, yang berkunjung dan perawat saja
dengan bahasa kadang
menggunakan bahasa Sunda dan
bahasa Indonesia
9. Seksual
Klien belum menikah
10. Nilai dan Keyakinan
Sebelum sakit Selama sakit
Pasien beragama islam, pasien Pasien melaksanakan sholat 5 waktu
melaksanakan sholat 5 waktu sambil berbaring di atas kasur karena
dirumah pasien meyakini segala terbatas gerak, pasien yakin penyakit
cobaan yang diberikan allah yang diberikan adalah takdir Tuhan.
adalah nikmat yang harus dijalani
dengan ikhlas
11. Belajar
Pasien telah mendapatkan informasi tentang penyakit yang dideritanya saat ini, dan setelah
dikaji klien telah mengetahui penyakit tersebut.
10. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Interpretasi
Normal
30 Mei Hemoglobin 14.7 13.0-16.0 g/dl
2022 Hematokrit 45 40-48 %
Eritrosit 5.10 3.60-5.20 Mil/ul
Leukosit 9.16 4.00-10.00 Ribu/ul
Trombosit 273 150-450 Ribu/ul
b. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan laboratorium
11. Progam Terapi
- Oksigen binasal kanul 5 liter/menit
- Bufabron 250-500 mg 2x/hari
D. ANALISA DATA

No Data Fokus Etiologi Problem


1 DS: Hambatan upaya Pola napas tidak
- Pasien mengatakan napas terasa
napas efektif
sesak
- Sesak napas kambuh ketika (D.0005)
terkena debu dan akibat cuaca
DO:
- Pasien tampak kesulitan saat
bernapas
- Pasien menggunakan oksigen
- TTV
TD: 110/80 mmHg
N : 80x/menit
RR: 31x/menit
S : 36°C

2 DS: Sekret yang tertahan Bersihan jalan napas


- Pasien mengatakan dahak sulit
tidak efektif
keluar pada saat batuk
DO: (D.0001)
- Pasien terlihat kesulitan
mengeluarkan dahak
- Pasien terlihat belum dapat
melakukan batuk efektif

DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
2. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d sekresi yang tertahan
RENCANA KEPERAWATAN

Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi


Keperawatan (SLKI) (SIKI)
(SDKI)
(D.0005) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Manajemen Jalan Napas
jam, diharapkan pasien menunjukkan napas efektif  Observasi:
Pola napas tidak
dengan kriteria hasil: - Monitor pola napas
efektif b.d Pola Napas (L.01004) (frekuensi, kedalaman,
upaya napas)
hambatan upaya
- Monitor bunyi napas
No Indikator Skala Target
napas tambahan (mis. gurgling,
dikaji
mengi, wheezing, ronkhi
1. Dispnea 2 5 kering)
2. Kedalaman napas 3 5  Terapeutik:
3. Frekuensi napas 2 5 - Posisikan semi fowler atau
fowler
- Lakukan penghisapan lendir
kurang dari 15 detik
- Berikan oksigen
 Edukasi:
- Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk efektif
 Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator, espektoran,
mukolitik, jika perlu
(D.0001) Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 Latihan Batuk Efektif
Bersihan jalan jam, diharapkan pasien menunjukkan jalan napas efektif  Observasi:
napas tidak efektif dengan kriteria hasil: - Identifikasi kemampuan
b.d sekresi yang Bersihan Jalan Napas (L.01001) batuk
tertahan - Monitor adanya retensi
No Indikator Skala Target
sputum
dikaji
 Terapeutik
1. Batuk efektif 2 5 - Pasang perlak dan bengkok
2. Produksi sputum 3 5 di pangkuan pasien
3. Wheezing 2 5 - Buang sekret pada tempat
4. Pola napas 2 5 sputum
 Edukasi:
- Jelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
- Anjurkan Tarik napas
dalam hingga 3 kali
- Anjurkan batuk dengan
kuat langsung setelah Tarik
napas dalam yang ke 3
 Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian
mukolitik dan ekspektoran,
jika perlu
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
Senin, 30 (D.0005) Manajemen Jalan Napas  Observasi:
Mei 2022  Observasi: - Frekuenai napas masih belum
Pola napas
Jam 14.30 - Memonitor pola napas (frekuensi, normal, pernapasan cepat dan
tidak efektif kedalaman, upaya napas) dangkal, upaya napas
b.d hambatan - Memonitor bunyi napas tambahan (mis. menggunakan otot bantu napas.
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering) - Bunyi napas masih terdengar
upaya napas  Terapeutik: wheezing dan kadang ronkhi.
- Memposisikan semi fowler atau fowler  Terapeutik:
- Melakukan penghisapan lendir kurang dari - Pasien nyaman pada posisi semi
15 detik fowler
- Memberikan oksigen - Pasien bersedia untuk dilakukan
 Edukasi: tindakan penghisapan lendir
- Menganjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, - Pasien bersedia diberikan terapi
jika tidak kontraindikasi oksigen
- Mengajarkan teknik batuk efektif  Edukasi:
 Kolaborasi - Pasien terpasang infus dan
- Berkolaborasi pemberian bronkodilator, minum secara normal 8-10
espektoran, mukolitik, jika perlu gelas/hari
- Pasien belum mengetahui cara
batuk efektif
 Kolaborasi:
- Pasien telah diberikan
ekspketoran
Senin, 30 Mei (D.0001) Latihan Batuk Efektif  Observasi
2022  Observasi: - Pasien kesulitan dalam
Bersihan jalan
Jam 14.30 - Mengidentifikasi kemampuan batuk mengeluarkan dahak
napas tidak - Memonitor adanya retensi sputum pada saat batuk
efektif b.d  Terapeutik - Pasien belum bisa
sekresi yang - Memasang perlak dan bengkok di mengeluarkan dahak
pangkuan pasien secara mandiri
tertahan - Membuang sekret pada tempat sputum  Terapeutik
 Edukasi: - Pasien bersedia
- Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk dilakukan tindakan
efektif - Pasien membuang
- Menganjurkan Tarik napas dalam hingga 3 sekret pada tempat
kali sputum
- Menganjurkan batuk dengan kuat langsung  Edukasi
setelah Tarik napas dalam yang ke 3 - Pasien sudah mengerti
 Kolaborasi: tentang tujuan dan
- Berkolaborasi pemberian mukolitik dan prosedur batuk efektif
ekspektoran, jika perlu - Pasien bersikap
kooperatif
- Pasien sudah mulai
bisa melakukan batuk
efektif
 Kolaborasi
- Pasien sudah diberikan
ekspektoran
LEMBAR EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD


Selasa, 31 Mei (D.0005) S:
2022 - Klien mengatakan napas masih terasa sesak
Pola napas tidak efektif b.d
Jam 14.30 O:
hambatan upaya napas - Klien masih tampak sesak dan terpasang oksigen binasal 5 liter/menit
A:
Pola napas
No Outcome Saat Saat Target
Dikaji Ini
1 Dispnea 2 3 5
2 Kedalaman napas 3 4 5
3 Frekuensi napas 3 4 5

P:
- Intervensi dilanjutkan dengan terapi oksigen dan monitor tanda-tanda
vital dan status pernapasan

Selasa, 31 Mei
2022
S:
Jam 14.30
(D.0001) - Pasien mengatakan bahwa masih batuk dengan sekret yang sulit
Bersihan jalan napas tidak keluar
O:
efektif b.d sekresi yang tertahan - Pasien tambpak masih batuk dengan sekret yang sulit keluar,
wheezing masih ada
A:
Bersihan jalan napas
No Outcome Saat Saat Target
Dikaji Ini
1 Batuk efektif 2 3 5
2 Produksi sputum 3 4 5
3 Wheezing 2 4 5
P:
- Intervensi dilanjutkan dengan tindakan batuk efektif
Selasa, 31 Mei (D.0005) S:
2022 Jam - Pasien mengatakan sesak napas sudah jauh berkurang
Pola napas tidak efektif b.d
17.00 O:
hambatan upaya napas - Pasien sudah tidak tampak sesak, dan sudah tidak menggunakan
oksigen
A:
Pola napas
No Outcome Saat Saat Target
Dikaji Ini
1 Dispnea 2 5 5
2 Kedalaman napas 3 5 5
3 Frekuensi napas 3 5 5
P:
- Intervensi dihentikan

S: Pasien mengatakan batuk sudah berkurang, sudah bias mengeluarkan


Selasa, 31 Mei (D.0001)
sekret, dan sekret sudah berkurang
2022 Jam Bersihan jalan napas tidak
17.00 O: Pasien terlihat batuk sudah berkurang, sudah bisa mengeluarkan sekret,
efektif b.d sekresi yang tertahan
sekret sudah berkurang, wheezing sudah tidak terdengar.
A:
Bersihan jalan napas
No Outcome Saat Saat Target
Dikaji Ini
1 Batuk efektif 2 5 5
2 Produksi sputum 3 5 5
3 Wheezing 2 5 5
P:
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai