Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

A DENGAN POST OP APENDISITIS


DI RUANG ...

LOGO

NAMA : -
NIM : -

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.A DENGAN POST OP APENDISITIS
DI RUANG ...

A. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 50 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : karang tengah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : tidak bekerja
Tanggal masuk RS : 08 November 2022
Tanggal pengkajia : 09 November 2022
DX medis : post apendicitis
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Tn. R
Umur : 25 tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Hubungan dengan pasien : Anak

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. KELUHAN UTAMA
Pasien mengatakan nyeri
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien dilakukan operasi appendicitis di rumah sakit dengan keluhan post
operasi nyeri perut P: proses penyakit Q: Senut-senut R: Pingang kanan S : 4 T:
hilang timbul. Pasien mengatakan setelah operasi kesulitan untuk bergerak,pasien
tampak meringis tampak lemah dan terdapat luka insisi dari proses pembedahan
3. RIWAYAT KESEHATAN DAHULU
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit dahulu

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti diabetes
mellitus maupun hipertensi.
5. Genogram :

Keterangan :

: Laki – laki

: Perempuan

: Meninggal

: Tinggal satu rumah

: Pasien

6. Early warning system


a. Kesadaran :composmentis
b. HR:100
c. RR:23
d. Suhu : 36.3
e. Spo2 :98
f. TD: 120/80

7. Pemeriksaa fisik (pre sistem)


a. Sistem pernafasan
Inspeksi : Bentuk dada simetris,
Palpasi : Vocal fremitus kanan kiri sama, tidak ada nyeri tekan, pergerakan
dada simetris
Perkusi : Bunyi paru sonor
Auskultasi : Suara nafas vesikuler
b. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi : Tidak nampak ictus cordis
Palpasi : Teraba pulsasi jantung/ictus cordis
Perkusi : Bunyi jantung pekak
Kanan atas : ICS 2 linea para sternalis dextra
Kanan bawah : ICS 4 linea para sternalis dextra
Kiri atas : ICS 2 linea para sternalis sinistra
Kiri bawah : ICS 4 linea media clavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung S1 S2 tunggal
c. Sistem persyarafan :
Inspeksi :
1) N1 : Bisa membedakan bau
2) N2: pengelihatan baik
3) N3:buka mata sepontan
4) N4:pergerakan mata normal
5) N5:dapat mengunyah
6) N6:reflek mata normal
7) N7:tidak ada gangguan
8) N8:pendengaran baik
9) N9:normal
10) N10:normal
11) N11:normal
12) N12:normal
Tingkat kesdaran dengan GCS:
E: 4 membuka mata spontann
V: 5 orientasi baik
M: 6 melakukan perintah dengan benar
Palpasi :-
Perkusi :-
Auskultasi : -
d. Pemeriksaan pekemihan
Inspeksi : terpasang dc urin
Auskultasi :-
Palpasi :-
Perkusi :-
e. Pemeriksaan pencernaaan
Inspeksi : Tidak ada benjolan, tidak ada bekas luka
Auskultasi : Gerakan peristaltik 10 x / menit
Palpasi : Tidak ada pembesaran hepar, tidak ada ascites, ada nyeri tekan
dipingang sebelah kanan dengan skala 4, dengan waktu hilang timbul
Perkusi : Terdengar bunyi tympani

f. System musculoskeletal
1) Inspeksi
Terpasang infus di tangan kanan, tidak ada edema
5 5
4 5

Keterangan:
0 : Otot tidak mampu bergerak / lumpuh total
1 : terdapat sedikit kontraksi otot namun tidak didapatkan gerakan pada
persendian yang harus di gerakan oleh otot tersebut
2 : dapat menggerakan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah
3 : dapat menggerakan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat
menggerakan telapak tangan dan jari
4 : dapat bergerak dan dapat melawanan hambatan yang ringan
5 : bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
2) Palpasi :-
3) Perkusi :-
4) Auskultasi : -
g. System endokrin
1) Inspeksi
Tidak terdapat pembengkakan pada kelenjar tiroid
2) Palpasi : -
3) Perkusi : -
4) Auskultasi :
h. System sensori persepsi / pengindraan
1) Inspeksi
Normal , bersih dan simetris ( batas telinga
2) Palpasi: tidak ada edema
3) Perkusi : -
4) Auskultasi
i. System integumen
1) Inspeksi
Kulit sawo matang , sedikit kering (-) edema & lesi tampak pucat rambut
hitam tidak rontok
2) Palpasi: kulit teraba suhu 37
3) Perkusi : -
4) Auskultasi : -
j. Sistem imun dan hematologi
1) Inspeksi
Tidak nampak patekie , tidak ada riwayat alergi
2) Palpasi: -
3) Perkusi : -
4) Auskultasi : -
k. System reproduksi
1) Inspeksi
Tidak terpasang dc dan ada keluhan
2) Palpasi: -
3) Perkusi : -
4) Auskultasi : -
8. Pola fungsi kesehatan
a. Oksigenasi

Sebelum sakit Selama sakit

Normal tidak ada sesak Normal tidak ada sesak . RR 25 x/mnt


b. Cairan dan elektrolit
1) Sebelum sakit
- Intake
7-8 gelas air putih atau 2000 ml.
Air minum : 2000 ml.
Air metabolisme : 5 cc x 60kg = 300
= 2000 + 300 = 2300
- Output
Urine : 1500 cc
IWL: 37,5
= 1537
Jadi balance cairan sebelum sakit dalam 24 jam intake dan output
cairan
2300-1537 = + 765ml
2) Selama sakit
- Intake
Minum 1000 ml air hangat
Air minum : 1000 ml.
Infus : 2000 ml
Obat Injeksi : 100ml
Air metabolisme : 5 cc x 60kg = 300
= 1000 + 2000 + 100 + 300 = 3400
- Output
Urine : 1500 cc
IWL: 37,5
= 1537
Jadi balance cairan sebelum sakit dalam 24 jam intake dan output
cairan
3400-1537 = + 1863ml
c. Nutrisi

Sebelum sakit Selama Sakit

Makan 3x 1 porsi / hari Makan 3x1 porsi / hari habis ½ porsi ,


Berupa , nasi sayur BB / TB 60/160 tidak nafsu makan, Berupa , nasi
sayur BB / TB 60/160

d. Aman dan Nyaman

Sebelum sakit Selama Sakit

Merasa aman saat berada di rumah Merasa aman saat berada di RS , tidak
bebas beraktifitas bebas beraktifitas

e. Eliminasi

Sebelum sakit Selama Sakit

BAB setiap hari (pagi) lunak warna Belum BAB . BAK normal 4-6 kali
kuning BAK lancar 4-6 kali

f. Aktifitas dan istirahat

Sebelum Sakit Saat Sakit

Aktifitas 0 1 2 3 4 Aktifitas 0 1 2 3 4
dan latihan dan latihan

Makan- √ Makan- √
minum minum

Berpakaian √ Berpakaian √

Mandi √ Mandi √

Toileting √ Toileting √

Mobilisasi √ Mobilisasi √
di tempat di tempat
tidur tidur

Berpindah √ Berpindah √

Keterangan :
0 = Mandiri 3 = Dibantu orang dan alat
1 = Dibantu sebagian 4 = Ketergantungan
2 = Dibantu orang lain
g. Psikososial

Sebelum sakit Selama Sakit

Normal , pasien orang ramah dan Interaksi terbatas hanya berbaring


mudah akrab ditemani keluarganya dan interaksi
hanya dengan keluarga dan perawat

h. Komunikasi

Sebelum sakit Selama Sakit

Normal, komunikasi menggunakan Normal, komunikasi menggunakan


bahasa indonesia bahasa indonesia

i. Seksual

Sebelum sakit Selama Sakit

Normal, tidak ada keluhan Normal, tidak ada keluhan

j. Nilai dan keyakinan

Sebelum sakit Selama Sakit

Pasien beragama islam Pasien beragama islam

k. Belajar

Sebelum sakit Selama Sakit

Pasien tidak dapat mengatur pola Pasien mau dapat mengatur pola
hidupnya hidupnya
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal : 09 November 2022
Jam : 10.00
a. Pemeriksaan laboratorium
Jenis Hasil Satuan Nilai Normal Analisis
Pemeriksaan
Hemoglobin 13.79 g/dL 13.20-17.30
Hematokrit 39.20 % 40.00- 52.00
Lekosit 10.68 10^3/uL 3.80-10.60
Trombosit 352 10^3/uL 150-440
Eritrosit 4.39 10^6/uL 4.40-52.00
MCV 89.40 fL 80.00-100.0
MCH 31.40 Pg 26.00-34.00
MCHC 35.20 g/dL 32.00-36.00
Hitung Jenis
Basofil 0.39 % 0.00-1.00
Eosinofil 0,92 % 2.00-4.00
Neutrofil 55.05 % 50.00-70.00
Limfosit 36.85 % 25.00-40.00
Monosit 6.79 % 2.00-8.00
KIMIA KLINIK
Gula darah 426 Mg/dl 74-106
sewaktu
b. Pemeriksaan Diagnostik
1) EKG : -
2) CT Scan Kepala : -
c. Program
a. Injeksi
Ketorolak 1x1 ampl per 24 jam
Ranitidine 2x1 ampl per 12 jam
b. Oral
PCT 2x1 per 24 jam

D. ANALISA DATA
No Tgl/ Data Etiologi Masalah
Jam

1. 09 S: Pasien mengatakan nyeri post Luka Post Op Nyeri Akut


November operasi (D.0077)

2022 P: proses penyakit
Q: Senut-senut Merangsang

R: perut pengeluaran

S:4 mediator

T: hilang timbul kimia

O: ↓
- Pasien tampak nyeri
Merangsang
- Pasien tampak meringis
ujung saraf
bebas

Medulla
spinalis

Talamus

Korteks
serebri

Respon nyeri

Nyeri Akut

2. 09 S: - Luka post op Risiko infeksi


November O: (D.0142)

2022 - Terdapat luka insisi post prosedur
operasi invasi

Resiko infeksi

3. 09 S: pasien mengatakan sulit Luka post Op Gangguan


November menggerakan ekstremitas ↓ mobilitas
2022 O: Diskontinuitas fisik(D.0054)
Pasien tampak lemah tulang
Pasien tampak pergerakan terbatas

Perubahan
jaringan
sekitar

Nyeri

Gangguan
fungsi

Gangguan
mobilitas fisik

E. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik(D.0077)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasi (D.0142)
3. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri (D.0054)
F. INTERVENSI

No Tgl/jam Diagnosa kep Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional TTD

1. 09 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri (I.8238)


Novembe berhubungan selama 3 x 24 jam diharapkan tingkat
Observasi
r 2022 dengan agen nyeri menurun (L.08066) : Observasi
Observasi identifikasi lokasi, - Mengetahui kondisi
cidera biologis
No Indikatorsaat Saat target
karakteristik, durasi,frekuensi, kualitas, pasien
(D.0077)
di kaji dikaji
intesitas nyeri Terapeutik
1. Nyeri 3 5 Terapeutik - Untuk mengurangi
nyeri
2. Meringis 3 5 Berikan tehnik non farmakologi seperti
Edukasi
rileksasi nafas dalam
- untuk mengurangi
Edukasi nyeri

Ajarkan tehnik nonfarmakologi Kolaborasi


- untuk mengurangi
Kolaborasi:
nyeri
Pemberian alagesic bila perlu
G. IMPLEMENTASI

No Tgl/jam No Implementasi Respon TTD


d(x)

1. 09 1 Manajemen nyeri (I.8238) Manajemen nyeri (I.8238)


November
Observasi: Observasi:
2022
mengobservasi identifikasi lokasi, karakteristik, S: Pasien mengatakan nyeri post operasi
durasi,frekuensi, kualitas, intesitas nyeri P: proses penyakit
Q: Senut-senut
Terapeutik:
R: perut
Berikan tehnik non farmakologi seperti rileksasi nafas
S:4
dalam
T: hilang timbul
Edukasi:
Terapeutik:
mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi
Pasien tampak mengikuti
nyeri
Edukasi:
kolaborasi:
Pasien mengatakan bersedia untuk di ajarkan
berkolabosai untuk pemberian analgeic bila pelu
kolaborasi:

pasien mengatakan bersedia


2. 10 1 Manajemen nyeri (I.8238) Manajemen nyeri (I.8238) Okta
November
Observasi: Observasi:
2022
mengobservasi identifikasi lokasi, karakteristik, S: Pasien mengatakan nyeri post operasi
durasi,frekuensi, kualitas, intesitas nyeri sedikit berkurang
P: proses penyakit
Terapeutik:
Q: Senut-senut
Berikan tehnik non farmakologi seperti rileksasi nafas
R: perut
dalam
S:3
Edukasi: T: hilang timbul

mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi Terapeutik:


nyeri
Pasien tampak sedikit nyaman

Edukasi:

Pasien mengatakan bersedia untuk di ajarkan

kolaborasi:

pasien mengatakan bersedia

3 11 1. Manajemen nyeri (I.8238) Manajemen nyeri (I.8238)


November Observasi: Observasi:
2022
mengobservasi identifikasi lokasi, karakteristik, S: Pasien mengatakan nyeri post operasi
durasi,frekuensi, kualitas, intesitas nyeri berkurang
P: proses penyakit
Terapeutik:
Q: Senut-senut
Berikan tehnik non farmakologi seperti rileksasi nafas
R: perut
dalam
S:2
Edukasi: T: hilang timbul

mengajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi Terapeutik:


nyeri
Pasien tampak nyaman

Edukasi:

Pasien mengatakan mengerti


H. EVALUASI

Lembar evaluasi

Tgl/ No Evaluasi TTD


Waktu Dx

09 1 S: keluhan nyeri pingang kanan masihb terasa


November P: proses penyakit
2022 Q: Senut-senut
R: Pingang kanan
S:4
T: hilang timbul
O:
- Pasien tampak nyeri
- Pasien tampak meringis
A:

No Indikatorsaat Saat Saat target


di kaji dikaji ini

1. Nyeri 3 3 5

2. Meringis 3 3 5

P: Lanjutkan intervensi
- Ajarkan tehnik nonfarmakologi untuk
mengurangi nyeri

10 1. S: Pasien mengatakan nyeri post operasi sedikit


November berkurang
2022 P: proses penyakit
Q: Senut-senut
R: perut
S:3
T: hilang timbul
O:
- Pasien tampak nyeri berkurang
- Pasien tampak meringis berkurang
A:

No Indikatorsaat Saat Saat target


di kaji dikaji ini

1. Nyeri 3 4 5

2. Meringis 3 4 5

P: Lanjutkan intervensi
Ajarkan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri

11 1. S: Pasien mengatakan nyeri post operasi berkurang


November P: proses penyakit
2022 Q: Senut-senut
R: perut
S:2
T: hilang timbul
O:
- Pasien tampak nyeri berkurang
- Pasien tampak meringis berkurang
A:

No Indikatorsaat Saat Saat target


di kaji dikaji ini

1. Nyeri 3 5 5

2. Meringis 3 5 5

P: hentikan intervensi
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI

Anda mungkin juga menyukai