Anda di halaman 1dari 22

Tgl/ Jam MRS : 27 Agustus 2023

Ruang : Mawar
No. Register : 341475
Diagnosa Medis : Ileum obstruksi
Tgl / jam pengkajian : 28 / 08 / 2023

A. Identitas Klien

Nama : Tn. S Suami / Istri / Anak


Umur : 63 tahun Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam Alamat : Puger Wetan
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Bahasa : Indonesia
Pendidikan :
Pekerjaan : Wiraswasta
Status : Sudah menikah
Alamat : Puger Wetan

B. Keluhan Utama : Tn. S mengatakan nyeri perut

C. Riwayat Penyakit Sekarang : Tn. S mengatakan datang dari ugd ke ruang mawar
pada tanggal 27 Agustus 2023, jam 10.30 dengan keluhan nyeri perut skala 5, terkadang
hilang timbul dan rasanya seperti ditekan. Nyeri semakin dirasakan saat dalam posisi
duduk dan saat melakukan pergerakan. Tn. S juga mengatakan perutnya membesar,
belum bab, dan flatus sejak 3 hari yang lalu.

D. Keluhan Riwayat Penyakit Dahulu : DM (+)

E. Riwayat Kesehatan Keluarga : Keluarga Tn.S mengatakan tidak pernah mengalami


penyakit yang diderita Tn. S sekarang. Kalau sakit, mungkin hanya demam dan flu biasa.
Riwayat darah tinggi dari turun menurun juga tidak ada.
Genogram

F. Pola Fungsi Kesehatan :


1. Pola persepsi dan tatalaksana kesehatan :
2. Pola Nutrisi dan Metabolisme :
a. Pola Makan
Diit khusus saat ini :-
Jumlah kalori / hari :-
Cara makan :-
Makanan Pantangan : tidak ada makanan pantangan
Nafsu makan saat ini :-
Frekuensi makan :-
Keluhan / masalah :
Tn. S mengatakan sedang berpuasa tidak makan sejak jam 00.00 wib untuk
persiapan operasi

Riwayat makan sebelum sakit


Nafsu makan : sangat baik
Frekuensi : 3-4x / hari
Jenis makanan : nasi, lauk pauk, makanan ringan, buah-buahan
Makanan pantangan : tidak ada makanan pantangan
Riwayat alergi : tidak ada riwayat alergi makanan

b. Pola eliminasi

- Eliminasi Urine

Keterangan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Frekuensi BAK / hari 5-6x / hari -
Jumlah Urine / hari 800 – 1300 ml / hari
Warna Urine Kuning
Bau

Masalah BAK saat ini : secara fisiologis tidak terdapat masalah dalam eliminasi
urine, tetapi saat ini terpasang kateter untuk persiapan operasi.
- Eliminasi Alvi

Keterangan Sebelum Sakit Sesudah Sakit


Frekuensi BAB / hari 2-3x / hari Belum bab
Warna Kuning kecoklatan -
Konsistensi Lunak -
Bau -

Masalah BAB saat ini : Tn. S mengatakan selama 3 hari belum melakukan BAB
dan flatus. Pernah merasa ingin BAB tetapi tidak keluar

3. Pola aktivitas dan kebersihan diri


Tn. S mengatakan, sebelum sakit kegiatan sehari-hari adalah bekerja untuk mencari
nafkah untuk keluarga. Untuk menjaga kebersihan diri Tn. S selalu mandi pagi dan
sore. Selama sakit Tn. S mengatakan, aktivitasnya hanya berbaring di bed kasur, tidak
pernah mandi karena untuk berjalan saja rasanya lemas

4. Pola istirahat tidur


Tn. S mengatakan, sebelum sakit biasanya baru bisa istirahat dan tidur setelah pulang
kerja, kira kira total waktu yang dihabiskan untuk tidur kurang lebih 5 jam dalam satu
hari. Sedangkan selama sakit, setiap hari selalu istirahat dan terkadang tidur juga
kurang enak karena kondisi lingkungan yang tidak sepi. Apalagi kalau ada pasien lain
yang teriak-teriak

5. Pola kognitif dan persepi sensori


Tn. S Mengatakan tidak ada gangguan dalam penglihatan, peraba, perasa dan
penciuman baik selama sakit ataupun sebelum sakit.

6. Pola persepsi dan tatalaksana kesehatan


Tn. S mengatakan bahwa kesehatatan sangat penting. Selama mengalami sakit yang
lebih tiga hari tidak kunjung sembuh, pasien berobat di fasiltas kesehatan.

7. Pola hubungan – peran


Tn. S mengatakan, baik sebelum sakit dan selama sakit Tn. S memiliki hubungan baik
terhadap keluarga. Keluarga selalu menemani dan merawat serta menghargai
menghormati Tn. S sebagai kepala keluarga

8. Pola fungsi sexual – sexualitas


Tn.S berjenis kelamin laki-laki berumur

9. Pola nilai dan kepercayaan


Tn. S mengataka sebelum dan selama sakit, pasien beribadah dan berdoa sesuai
dengan keyakinanannya
G. Pemeriksaan Fisik
1. Status ksesehatan umum
- Keadaan umum : allert
- Kesadaran : E 4 V 5 M 6 / GCS : 15
- Tensi : 128 / 89
- Nadi : 103
- Suhu : 36,7o C
- RR : 20x/ menit
- Turgor : kulit kembali dalam waktu 2 detik
- CRT : < 2 detik
- BB sebelum sakit : ± 68 kg
- BB saat ini : ± 65 kg
- BB ideal : 68 kg
- Prosentase penurunan BB saat ini terhadap awal : 4,41 %
- Status hidrasi : hydrate
- Jumlah intake /output
Intake :

Infus / maintenance 1500 cc


Injeksi 135 cc
TOTAL 1635 cc

Output :

Urine (24 jam) 1100 cc


Insensible Water Loss (24 jam) 750 cc
TOTAL 1850 cc

Balance Cairan : 1635 cc – 1850 cc = - 215 cc

2. Kepala – leher
Inspeksi :
Kulit kepala bersih, bentuk kepala oval, penyebaran rambut merata, bibir kering, mata
lengkap dan simetris kanan dan kiri, tidak ada pembengkakan pada kelopak mata,
kornea mata jernih, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pupil isokor, daun
telinga simetris kanan dan kiri, posisi trakea simetris di tengah, tidak ada pembesaran
pada kelenjar tiroid dan kelenjar lympe, denyut nadi karotis teraba kuat

Palpasi
Tidak ditemukan adanya penonjolan pada tulang kepala klien, tidak ada nyeri tekan
pada telinga, hidung, ataupun leher.
3. Dada
(Jantung )
Inspeksi : dada simetris, tidak terdapat kelainan, tidak ada luka

Palpasi :
Tidak ada nyeri dada, CRT < 2 detik. Ictus cordis tidak terlihat, ictus cordis teraba di
ICS V linea midclavikula kiri

Perkusi :
Basic jantung terletak di ICS III sterna kanan dan ICS III sterna kiri suara perkusi
redup , pinggang jantung terletak di ICS III sampai V sterna kanan suara perkusi
redup, apeks jantung terletak di ICS V midclavikula kiri suaraperkusi redup

Auskultasi :
Bunyi jantung I terdengar lup dan bunyi jantung II terdengar dup. Tidak ada bunyi
jantung tambahan.

(Paru-paru)
Inspeksi : Bentuk thorak simetris (normal chest), pola pernafasan normal dan
teratur dengan frekuensi pernafasan 20x/menit, tidak terdapat penggunaan otot bantu
pernafasan

Palpasi :
Pada pemeriksaan vocal premitus getaran paru kanan dan kiri teraba sama kuat

Perkusi :
Suara perkusi sonor

Auskultasi :
Suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan.

4. Abdomen
Inspeksi : distensi abdomen (+)
Auskultasi : Bising usus 3x / menit terdengar lemah
Perkusi : Terdengar suara pekak pada regio umbilicus
Palpasi : nyeri tekan pada regio epigastric, umbilicus, dan hypogastric

5. Ekstermitas ( atas / bawah )

5555 5555
5555 5555

6. Tulang belakang / punggung – pinggang


Lordosis (-) kifosis (-) skiolosis (-)
7. Anus Genetalia
Terpasang DC
8. Pemeriksaan neurologis
Tidak terdapat gangguan pada 12 saraf cranial

H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Laboratorium
a. DL
Tanggal :
Hasil :

I. Terapi
Parenteral

No Nama obat Cara pemberian Dosis / hari


1 PZ IV 1500 cc
2 Santagesik IV 6 cc
3 Lansoprazole IV 90 mg
4 Metoclopramid IV 6 cc
5 Furamin IV 30 cc
ASUHAN KEPERAWATAN

1. Analisis Data

No Analisis Data Etiologi Problem


1 Data Subyektif Agen pencedera Nyeri akut
P : Nyeri semakin dirasakan saat posisi duduk fisiologis
Q : nyeri dirasakan seperti ditekan
R : nyeri pada area perut semuanya
S : skala nyeri 4
T : nyeri hilang timbul

Data Obyektif
- Nadi 87x per menit
- Nyeri tekan pada area abdomen
- Pasien tampak meringis

2 Data Subyektif - Risiko Konstipasi


- Tn. S mengatakan belum BAB dan flatus
selama 3 hari
- Merasa ingin BAB tetapi tidak keluar
Data Obyektif
- Peristaltik 3x / menit
- Distensi abdomen
3 Data Subyektif - Risiko Defisit
- Tn. S mengatakan nafsu makan selama Nutrisi
sakit tidak enak
- Nyeri abdomen
Data Obyektif
- Mengalami penurunan berat badan 4,41 %
- Terpasang NGT
4 Data Subyektif Gangguan Nausea
- Tn. S mengatakan mengeluh mual dan intraabdomen
perasaan ingin muntah
- Mengatakan saat hendak makan terkadang
mencium bau tidak sedap
Data Obyektif
-

R Data Subyektif - Risiko


- Pasien mengatakan haus Hipovelemia
Data Obyektif
- Nadi 103
- Balance cairan : - 215 cc
- Bibir kering
2. Diagosa Prioritas Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan
1 Nyeri akut b.d. agen pencedera fisiologis d.d. pasien tampak meringis dan nyeri tekan
pada abdomen, dan skala 5

2 Nausea b.d. gangguan intrabdomen d.d. keluhan mual dan perasaan ingin muntah

3 Risiko Hipovelemia d.d. kekurangan cairan 215 cc


4 Risiko defisit nutrisi d.d. penurunan berat badan 4,41 %

5 Risiko konstipasi d.d. distensi abdomen dan belum melakukan bab selama 3 hari
Rencanan Asuhan Keperawatan

No Diagnosa Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan


1 Nyeri akut b.d. agen Nyeri pasien teratasi dalam 3 x 24 Manajemen Nyeri (1.08238)
pencedera fisiologis d.d. jam, dengan kriteria hasil : 1) Observasi
pasien tampak meringis a. Keluhan nyeri menurun a. Identifikasi skala nyeri
dan nyeri tekan pada b. Meringis menurun R/ : mengetahui tingkat nyeri yang dirasakan pasien
abdomen c. Frekuensi nadi membaik b. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
R/ : mengetahui hal-hal yang dapat memperberat ataupun
meringankan nyeri yang dirasakan pasien

2) Terapeutik
a. Berikan teknik nonfarmakologis (tarik napas dalam)
R/ : menarik napas secara dalam-dalam membantu meredakan
perasaan negatif dan mengurangi perasaan nyeri
b. Fasilitasi istirahat dan tidur dengan tidak banyak menaruh barang
pada bed pasien
R/ : mengalihkan dan memenuhi kebutuhan istirahat tidur pasien

3) Edukasi
a. Ajarkan pasien dan keluarga untuk melakukan teknik distraksi
seperti memijat area yang tidak nyeri
R/ : teknik distraksi dapat mengalihkan fokus perhatian terhadap
nyeri karena adanya stimulus lain

4) Kolaborasi
a. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik
R/ : penatalaksanaan secara medis perlu dilakukan karena
sebagai faktor utama untuk mengurangi rasa nyeri yang dialami
pasien secara fisiologis
2 Nausea b.d. gangguan Nausea pasien teratasi dalam 3 x 24 Manajemen mual (I.03117)
intrabdomen d.d. keluhan jam, dengan kriteria hasil : 1) Observasi
mual dan perasaan ingin a. Keluhan mual menurun a. Identftikasi faktor penyebab mual
muntah b. Perasaan ingin muntah menurun b. Montior frekuensi dan durasi mual
c. Nafsu makan membaik 2) Terapeutik
a. Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual
b. Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
3) Edukasi
a. Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
4) Kolaborasi
a. Pemberian antimetik
3 Risiko hipovelemia d.d. Hipovelemia tidak terjadi dalam Manajemen hipovelemia (I.03116)
3x24 jam, dengan kriteria hasil : 1) Observasi
a. Kekuatan nadi meningkat a. Periksa tanda dan gejala hipovelemia
b. Turgor kulit cukup b. Monitor intake dan output cairan
c. Keluhan haus menurun 2) Terapeutik
d. Mukosa bibir membaik a. Memberikan cairan isotonis NaCl
b. Berikan posisi modified trendelenburg
3) Edukasi
a. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral setelah operasi
4 Risiko defisit nutrisi d.d. Defisit nutrisi tidak terjadi dalam 3 x Manajemen Nutrisi (I.03119)
penurunan berat badan 4,41 24 jam, dengan kriteria hasil : 1) Observasi
% a. Porsi makan yang dihabiskan a. Monitor nafsu makan dan porsi makanan yang dihabiskan
meningkat R/ : keinginan makan yang banyak dipengaruhi oleh nafsu
b. Berat badan membaik makan
c. Nafsu makan membaik b. Monitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan
d. Bising usus membaik R/ : mengetahui jumlah input makanan dan cairan merupakan
salah satu indikator penting dalam pemenuhan nutrisi
2) Terapeutik
a. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
R/ : mengurangi rasa penuh pada organ pencernaan dan
mencegah adanya mual muntah yang dapat menurunkan nafsu
makan
Tambahan
3) Edukasi
Jelaskan dampak kekurangan nutrisi bagi kesehatan
R/ : Membangun pemikiran pentingnya menjaga asupan dan
memenuhi kebutuhan nutrisinya
4) Kolaborasi
Kolaborasi dengan tim gizi untuk memberikan makanan yang sesuai
dengan kebutuhan pasien

5 Risiko konstipasi d.d. Konstipasi tidak terjadi dalam 3 x 24 Pencegahan Konstipasi (I.04160)
distensi abdomen dan jam, dengan kriteria hasil : 1) Observasi
belum melakukan bab a. Distensi abdomen menurun a. Identifikasi faktor risiko konstipasi dan monitor tanda gejala
selama 3 hari b. Frekuensi bab meningkat konstipasi
c. Keluhan dan defekasi lama dan R/ : dengan mengetahui faktor risiko dan tanda gejala konstipasi
sulit menurun dapat menentukan rencana tindakan selanjutnya
2) Terapeutik
a. Anjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan minimal 2
botol 600 ml
R/ : apabila asupan cairan tidak adekuat feses akan kekurangan
kandungan cairan yang cukup untuk memudahkan pengeluaran
melalui saluran pembuangan feses
3) Edukasi
a. Jelaskan pentingnya melakukan mobilisasi fisik, minimal mika-
miki
R/ : dengan melakukan mobilisasi, usus besar dapat merespons
aktivitas yang dilakukan oleh tubuh. sehingga pergerakan usus
juga akan terstimulus
Implementasi Keperawatan

Tanggal & jam Dx. Implementasi


28/8/2023 1 - Mengidentifikasi skala nyeri
10.30 - Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Memberikan santagesik secara parenteral
- Memberikan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
- mefasilitasi istirahat dan tidur dengan tidak banyak
menaruh barang pada bed pasien
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk melakukan teknik
distraksi seperti memijat area yang tidak nyeri
10.40 2 - Mengidentftikasi faktor penyebab mual
- Memontior frekuensi dan durasi mual
- Mengendalikan faktor lingkungan penyebab mual
- Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
- Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup
10.50 3 - Memeriksa tanda dan gejala hipovelemia
- Memonitor intake dan output cairan
- Memberikan cairan IV isotonis NaCl
- Memberikan posisi modified trendelenburg
- Menjurkan memperbanyak asupan cairan oral setelah
operasi
11.00 4 dan 5 - memonitor nafsu makan dan porsi makanan yang
dihabiskan
- memonitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan
- mengidentifikasi faktor risiko konstipasi dan monitor
tanda gejala konstipasi
- menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
- menjelaskan dampak kekurangan nutrisi bagi kesehatan
- menganjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan
minimal 2 botol 600 ml
- menjelaskan pentingnya melakukan mobilisasi fisik,
minimal mika-miki
Implementasi Keperawatan

Tanggal & jam Dx. Implementasi


29/8/2023 1 - Mengidentifikasi skala nyeri
15.30 - Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Memberikan santagesik secara parenteral
- Memberikan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
- mefasilitasi istirahat dan tidur dengan tidak banyak
menaruh barang pada bed pasien
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk melakukan teknik
distraksi seperti memijat area yang tidak nyeri
15.40 2 - Mengidentftikasi faktor penyebab mual
- Memontior frekuensi dan durasi mual
- Mengendalikan faktor lingkungan penyebab mual
- Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
- Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup
15.50 - Memeriksa tanda dan gejala hipovelemia
- Memonitor intake dan output cairan
- Memberikan cairan IV isotonis NaCl
- Memberikan posisi modified trendelenburg
- Menjurkan memperbanyak asupan cairan oral setelah
operasi
15.60 3 dan 4 - memonitor nafsu makan dan porsi makanan yang
dihabiskan
- memonitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan
- mengidentifikasi faktor risiko konstipasi dan monitor
tanda gejala konstipasi
- menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
- menjelaskan dampak kekurangan nutrisi bagi kesehatan
- menganjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan
minimal 2 botol 600 ml
- menjelaskan pentingnya melakukan mobilisasi fisik,
minimal mika-miki
Implementasi Keperawatan

Tanggal & jam Dx. Implementasi


30/8/2023 1 - Mengidentifikasi skala nyeri
- Mengidentifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
- Memberikan santagesik secara parenteral
- Memberikan teknik nonfarmakologis (tarik napas
dalam)
- mefasilitasi istirahat dan tidur dengan tidak banyak
menaruh barang pada bed pasien
- Ajarkan pasien dan keluarga untuk melakukan teknik
distraksi seperti memijat area yang tidak nyeri
2 - Mengidentftikasi faktor penyebab mual
- Memontior frekuensi dan durasi mual
- Mengendalikan faktor lingkungan penyebab mual
- Mengurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
- Menganjurkan istirahat dan tidur yang cukup
3 dan 4 - memonitor nafsu makan dan porsi makanan yang
dihabiskan
- memonitor asupan dan keluarnya makanan dan cairan
- mengidentifikasi faktor risiko konstipasi dan monitor
tanda gejala konstipasi
- menganjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
- menjelaskan dampak kekurangan nutrisi bagi kesehatan
- menganjurkan minum air putih sesuai dengan kebutuhan
minimal 2 botol 600 ml
- menjelaskan pentingnya melakukan mobilisasi fisik,
minimal mika-miki
Evaluasi

Tanggal & Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf


28/8/2023 Nyeri akut Subyek :
14.00 P : Nyeri masih dirasakan saat posisi
duduk
Q : Nyeri dirasakan seperti ditekan
R : Nyeri pada area perut semuanya
S : Skala nyeri 4
T : Nyeri hilang timbul

Obyektif :
Nadi : 80
Masih ada nyeri tekan saat palpasi
abdomen dan pasien tampak meringis

Assesment :
Masalah nyeri akut belum teratasi

Plan :
Intervensi dilanjutkan

Nausea Subyek :
Pasien mengatakan mual hilang timbul
Saat ini tidak ada perasaan ingin muntah
Keengganan untuk makan

Obyektif :
Pasien tampak pucat

Assesment :
Nausea belum teratasi

Plan :
Intervensi dilanjutkan
Risiko Hipovelemia Subyek
Pasien mengatakan merasa haus

Obyektif
- Nadi 103
- Turgor 4 detik
- Mukosa bibir kering

Assesment :
Hipovelemia belum terjadi

Plan :
Intervensi dilanjutkan
Risiko Defisit Nutrisi Subyek :
Nafsu makan belum membaik
Makan yang dihabiskan ½ porsi

Obyektif :
Berat badan tetap 65 kg
Terpasang NGT

Assesment :
Defisit nutrisi belum teratasi

Plan :
Intervensi dilanjutkan

Risiko Konstipasi Subyek :


Pasien mengatakan belum bab

Obyektif :
Bising usus 3x / menit dan terdengar lemah
Distensi abdomen (+)

Assesment :
Konstipasi belum terjadi

Plan :
Intervensi dilanjutkan
Intervensi

Tanggal & Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf


29/8/2023 Nyeri akut Subyek :
19.40 P : Nyeri tidak begitu dirasakan saat posisi
duduk ataupun mobilisasi
Q : Nyeri dirasakan tetapi tidak begitu
terasa
R : Nyeri pada area perut semuanya
S : Skala nyeri 3
T : Nyeri hilang timbul

Obyektif :
Nadi : 100
Masih ada nyeri tekan saat palpasi
abdomen dan pasien tampak meringis

Assesment :
Masalah nyeri akut belum teratasi

Plan :
Intervensi dilanjutkan

Nausea Subyek :
Pasien mengatakan mual hilang timbul
Saat ini tidak ada perasaan ingin muntah
Keengganan untuk makan

Obyektif :
-

Assesment :
Nausea belum teratasi

Plan :
Intervensi dilanjutkan
Hipovelemia Subyek
Pasien sudah minum banyak kurang lebih
800 cc

Obyektif
- Nadi 96
- Turgor 3 detik
- Mukosa bibir lembab
Assesment :
Hipovelemia belum terjadi, risiko hilang

Plan :
Intervensi dihentikan
Risiko Defisit Nutrisi Subyek :
- Nafsu makan membaik tetapi tidak
suka makanan dari rs
- Makan yang dihabiskan ½ porsi

Obyektif :
Berat badan tetap 65 kg
Terpasang NGT

Assesment :
Defisit nutrisi belum teratasi

Plan :
Intervensi dilanjutkan

Risiko Konstipasi Subyek :


Pasien mengatakan belum bab

Obyektif :
Bising usus 5x / menit
Distensi abdomen (+)

Assesment :
Konstipasi belum terjadi

Plan :
Intervensi dilanjutkan
Evaluasi

Tanggal & Jam Diagnosa Keperawatan Catatan Perkembangan Paraf


30 /8/2023 Nyeri akut Subyek :
13.30 Pasien mengatakan sudah tidak mengalami
nyeri
Obyektif :
Pasien tidak tampak meringis
Nadi 98
Assesment :
Nyeri akut teratasi
Plan :
Intervensi dihentikan
Nausea Subyek :
- Pasien mengatakan tidak merasa mual
dan muntah
-

Obyektif :

Assesment :
Nausea pasien teratasi
Plan :
Intervensi dihentikan
Risiko Defisit Nutrisi Subyek :
- Nafsu makan pasien baik
-
Obyektif :

Assesment :

Plan :

Risiko Konstipasi Subyek :


- Pasien mengatakan sudah BAB hari ini
2x
- Bentuk feses bulat dan tidak ada
mengedan saat mengeluarkan
Obyektif :
- Distensi abdomen (-)
Assesment :
Pasien tidak mengalami konstipassi dan
tidak ada risiko konstipasi
Plan :
Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai