JEMBER
Oleh :
NIM : 2022035178
2
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Gagal jantung kongestif juga disebut gagal jantung adalah ketika jantung tidak
dapat memompa cukup darah ke organ-organ. Jantung bekerja, tapi tidak bekerja
sebagaimana mestinya. Gagal jantung hamper selalu kondisi kronis jangka panjang.
Umur yang semakin tua, yang lebih umum gagal jantung kongestif menjadi resiko yang
meningkat jika memiliki kelebihan berat badan, diabetes, merokok, dan penyalahgunaan
alcohol atau menggunakan kokain. Apabila hati mulai gagal, cairan dapat berkumpul
dalam tubuh ini bermanifestasi sebagai pembengkakan (edema), biasanya di kaki bagian
Di eropa kejadian gagal jantung berkisar 0,4-2% dan meningkat pada usia yang
lebih lanjut, dengan rata-rata umur 74 tahun. Prognosis dari gagal jantung akan jelek bila
dasar atau penyebabnya tidak dapat di perbaiki. Seperdua dari pasien gagal jantung akan
3
meninggal dalam 4 tahun sejak diagnosis ditegakkan, dan pada keadaan gagal jantung
berat lebih dari 50% akan meninggal dalam tahun pertama. Di inggris sekitar 100.000
pasien di rawat di rumah sakit setiap tahun untuk gagal jantung, mempresentasikan 5%
dari semua perawatan medis dan menghabiskan lebih dari 1 % dana perawatan kesehatan
merupakan salah satu masalah kesehatan utama dan penyebab nomor satu kematian di
dunia. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015 menyebutkan lebih dari 17
juta orang di dunia meninggal akibat penyakit jantung dan pembuluh darah, atau sekitar
31% dari seluruh kematian di dunia, sebagian besar sekitar 8,7 juta disebabkan oleh
penyakit jantung koroner. Lebih dari 75% kematian akibat penyakit jantung dan
sedang. Lebih mengkhawatirkan lagi, tren penyakit jantung saat ini tidak hanya diderita
oleh penduduk usia lanjut, namun juga sudah banyak di temukan pada usia muda.
tahun 2018 menunjukkan bahwa prevalensi penyakit gagal jantung berdasarkan diagnosis
dokter pada penduduk semua umur menurut provinsi Jawa Timur 1,5%, Jawa Barat dan
Jawa Tengah terdapat 1,6%, Indonesia 1,5%. Jika dilihat berdasarkan kelompok umur,
penyakit gagal jantung paling banyak terjadi pada kelompok umur 75 tahun keatas 4,7%,
diikuti usia 65-74 tahun 4,6%, kelompok umur 55-64 tahun 3,9% dan kelompok umur 35-
44 1,3%. Jika dilihat berdasarkan jenis kelamin bahwa penyakit jantung selisih 3% dari
jenis kelamin perempuan 1,6% dan laki-laki 1,3%. Berdasarkan hasil data rekam medis di
Rumah Sakit Bina Sehat pada tahun 2021 terdapat 150 pasien yang terdiagnosis penyakit
gagal jantung.
4
ditemui pada pasien penderita penyakitk ronis khususnya penderita gagal jantung.
Penderita gagal jantung bergantung pada penggunaan obat secara rutin untuk mencegah
mengurangi peluang untuk keluar masuk rumah sakit berulangkali .ketidakpatuhan pasien
dalam mengkonsumsi obat obatan hal yang umum pada pasien dengan penyakit
kardiovaskuler pada gagal jantung hampir satu dari empat pasien tidak menuntaskan
terapi obat yang diberikan sebelum tujuh hari setelah pasien dirawat(jackevicius et
al,2018).
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Putu dan Luh (2013) yang
secara keseluruhan lebih didominasi subjek yang memiliki kepatuhan mengonsumsi obat
buruk sebanyak 189 orang dibandingkan dengan subjek yang memiliki kepatuhan
Kepatuhan terhadap program pengobatan memang harus muncul dari diri pasien
rawat inap kembali memiliki tingkat kepatuhan minum obat rendah(73,3%), Hal ini
menjelaskan bahwa kepatuhan dalam minum obat merupakan faktor penentu untuk
Agar proses kesembuhan pasien terwujud, kerjasama antara pasien dan keluarganya
dengan penyedia layanan kesehatan, khususnya dokter harus terjalin dengan baik.
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan keyakinan
5
dan nilai kesehatan individu serta dapat juga menemukan tentang program pengobatan
yang dapat mereka terima. Menurut Nugroho (2015), berdasarkan hasil penelitian
kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat menunjukkan bahwa mayoritas pasien yang
mengalami kejadian rawat inap ulang memiliki tingkat kepatuhan minum obat rendah
Disamping itu menurut aliviyanti (2017) ,ada beberapa hal penting yang
mempengaruhi ketidakpatuhan minum obat. Diantaranya pasien, faktor terapi, faktor sistem
kesehatan, faktor lingkungan, dan faktor social ekonomi. Maka tidak hanya pasien,
pembenahan dalam sistem kesehatan dan petugas pelayanan kesehatan pun turut
mempengaruhi. Selain itu, diperlukan strategi khusus terhadap pasien dengan penyakit
mempertimbangkan faktor faktor yang mempengaruhinya. Selain faktor sistem kesehatan dan
petugas pelayanan kesehatan, faktor lingkungan keluarga pasien juga berpengaruh dalam
pencegahan terjadinya komplikasi gagaljantung di rumah. Selain itu, keluarga juga dapat
memberikan dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan yang dilakukan oleh
penderita hipertensi (Tumenggung, 2013). Menurut Gillis & Davis (1993) dalam (Friedman,
Bowden, & Jones, 2015) menyatakan terdapat hubungan yang kuat antara keluarga dengan
status kesehatan anggotanya. Oleh karena itu, peran keluarga sangat penting dalam setiap
aspek pelayanan kesehatan anggota keluarganya, dimulai dari tahap memberikan promosi
kesehatan hingga tahap rehabilitasi. Pengkajian dan pemberian layanan kesehatan keluarga
6
adalah hal yang penting dalam membantu setiap anggota keluarga dalam mencapai tingkat
kesejahteraan yang optimal. Menurut (Friedman, Bowden, & Jones, 2017) menyatakan
bahwa dukungan keluarga adalah unsure penting dalam keberhasilan untuk mempertahankan
dan menjaga kesehatan setiap individu anggota keluarga, kepatuhan seseorang dapat
sikap, dan perilaku klien. Keluarga mempunyai fungsi dasar seperti memberi kasih
sayang, rasa aman, rasa dimiliki, dan menyiapkan peran dewasa. Hal ini dapat
disimpulkan betapa pentingnya peran keluarga dalam proses penyesuaian kembali setelah
caring kepada anggota keluarga yang menderita penyakit jantung memiliki peran penting
(Puspita&Oktaviarini, 2017)
sedang sakit tentu membutuhkan perhatian dari keluarga. Keluarga dapat berperan
penderita untuk terus berfikir positif terhadap sakitnya dan patuh terhadap pengobatan
Bina Sehat didapatkan sebanyak 30 pasien yang tidak mematuhi jadwal minum obat,
menurut keterangan petugas kesehatan bahwa masih banyak pasien gagal jantung tidak
berobat sesuai jadwal pengobatan, dikarenakan tidak ada anggota keluarga yang
mendampingi selama berobat, atau mensupport, sehingga partisipan putus asa terhadap
pengobatan. Salah satu dari pasien gagal jantung tersebut juga menyatakan bahwa sudah
tidak terlalu berharap banyak dari pengobatan di puskesmas juga rumah sakit, dimana
pengobatan selama ini tidak banyak membawa perubahan pada penyakit gagal jantung
kongestif, meskipun anggota kelurga selalu mengantar untuk berobat namun pasien
menjadi penentu berhasil tidaknya pengobatan yang dilakukan oleh seseorang dalam
menjalani sesuatu pengobatan karena keluarga dapat menjadi yang sangat berpengaruh
dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat juga menentukan
tentang program kesehatan yang dapat mereka terima. Peranan keluarga dalam
pengobatan gagal jantung dilakukan agar penderita merasa nyaman dalam melakukan
dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien CHF di ruang Ihsan
Adakah hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien
1.3 Tujuan
pada pasien CHF di ruang ihsan Rumah Sakit Bina Sehat Jember.
jember
minum obat pada pasien CHF di ruang ihsan Rumah Sakit Bina Sehat
Jember.
1.4 Manfaat
4. Bagi responden
BAB II
TINJAUUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan
sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolism jaringan tubuh pada kondisi tertentu
sedangkan tekanan pengisian kedalam jantung masih cukup tinggi (Aspaiani, 2016).
Gagal jantung menurut penulis adalah keadaan jantung yang tidak adekuat untuk
2.1.1 Anatomi
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan saluran limfe.
Jantung merupakan organ pemompa besar yang memelihara peredaran melalui seluruh
12
tubuh. Arteri membawa darah dari jantung. Vena membawa darah ke jantung. kapiler
menggabungkan arteri dan vena, terentang di antaranya dan merupakan jalan lalu lintas
antara makanan dan bahan buangan. Di sini juga terjadi pertukaran gas dalam cairan
Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga, basisnya diatas, dan
puncaknya di bawah. Apeksnya (puncaknya) miring kesebelah kiri. Berat jantung kira-
Kedudukan jantung: jantung berada di dalam toraks, antara kedua paru-paru dan di
perikardium viseral.
2) Miokardium, merupakan lapisan tengah yang terdiri atas otot yang berperan
4) Katup jantung : berfungsi untuk mempertahankan aliran darah searah melalui bilik
jantung. ada dua jenis katup, yaitu katup atrioventrikular dan katup semilunar
(1) Katup atrioventrikular, memisahkan antara atrium dan ventrikel. Katup ini
diastole ventrikel dan mencegah aliran balik ke atrium saat sistole ventrikel.
Katup atrioventrikuler ada dua, yaitu katup triskupidalis dan katup biskuspidalis.
Katup triskupidalis memiliki 3 buah daun katup yang terletak antara atrium kanan
dan ventrikel kanan. Katup biskuspidalis atau katup mitral memiliki 2 buah dauh
(2) Katup semilunar, memisahkan antara arteri pulmonalis dan aorta dari ventrikel.
Katup semilunar yang membatasi ventrikel kanan dan arteri pulmonaris di sebut
katup semilunar pulmonal. Katup yang membatasi ventikel kiri dan aorta disebut
katup semilunar aorta. Adanya katup ini memungkinkan darah mengalir dari
Ruang jantung : jantung memiliki 4 ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri,
ventrikel kiri, dan ventrikel kanan. Atrium terletak di atas ventrikel dan saling
14
berdampingan. Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh katup satu arah. Antara
2.1.2 Etiologi
Menurut Black & Jane, (2014) gagal jantung dapat disebabkan oleh faktor
yang berasal dari jantung atau dari faktor eksternal yang menyebabkan kebutuhan
berlebihan dari jantung. Farkor intrinsik atau faktor yang berasal dari dalam,
penyebab paling sering gagal jantung adalah Penyakit Arteri Koroner (PAK).
dapat berkontraksi.
Menurut Smeltzer & Bare, (2013) dalam Buku Ajar Keperawatan Medikal-
2. Aterosklerosis koroner
ventrikel kiri sistolik dan diastolik dan meningkatkan risiko terjadinya infark
miokard, serta memudahkan untuk terjadinya aritmia baik itu aritmia atrial
(after load).
5. Faktor sistemik
2.1.3 Patofisiologi
jantung. Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). Infark
meningkatkan kontraktilitas jantung. Tetapi untuk alasan tidak jelas, hipertrofi otot
jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal, dan akhirnya terjadi gagal
Gagal jantung kongestif dapat dimulai dari sisi kiri atau kanan jantung.
Sebagai contoh, hipertensi sistemik yang kronis akan menyebabkan ventrikel kiri
sisi jantung yang pertama kali terkena setelah terjadi serangan jantung. Karena
ventrikel kiri yang melemah akan menyebabkan darah kembali ke atrium, lalu ke
sirkulasi paru, ventrikel kanan dan atrium kanan, maka jelas bahwa gagal jantung
penyebab utama gagal jantung kanan adalah gagal jantung kiri. Karena tidak
dipompa secara optimum keluar dari sisi kanan jantung, maka darah mulai
volume darah dalam sirkulasi dan menurunnya tekanan darah serta perburukan
faktorfaktor yang mempengaruhi kontraktilitas, after load, pre load atau fungsi
1. Preload, preload adalah beban volume dan tekanan yang diterima ventrikel
kiri pada akhir diastol. Preload ditentukan oleh tekanan pengisian ventrikel
2. Afterload, afterload yaitu tahanan total untuk melawan ejeksi ventrikel yang
maupun afterload.
4. Frekuensi denyut jantung, curah jantung adalah sama dengan isi sekuncup
Bonow, 2012).
sesak napas yang berat dan mereda dengan duduk tegak atau membuka
jendela untuk mencari udara segar. Pernapasan dapat bersifat berat di sertai
mengi (wheezing).
Jika terjadi penurunan fungsi ventrikel kanan, akan terjadi edema perifer
dan kongestif vena pada organ. Pembesaran hati (hepatomegaly) dan nyeri
darah vena. Edema bersifat simetris dan terjadi pada bagian tubuh yang
Menurut Morton, (2012) timbulnya gejala pada gagal jantung akut secara
mendadak, biasanya beberapa hari atau beberapa jam, sedangkan pada gagal
napas
(4) Tidak dapat melakukan aktifitas fisik sehari-hari bahkan pada saat
istirahat pun keluhan tetap ada dan semakin berat jika melakukan
aktivitas.
2.1.5 Komplikasi
penurunan curah jantung dan perfusi jaringan yang tidak adekuat ke organ
darah.
21
maksimal. CPO menurun dan aliran balik vena kejantung menuju tomponade
jantung.
berikut:
paru dan fungsi ginjal, kadar natrium darah sedikit menurun walaupun kadar
natrium total bertambah. Berat jenis urine meningkat. Enzim hepar mungkin
abdomen, dan gambaran pembesaran hepar dan lien. Pembesaran hepar dan
rendah sehingga hasil hemodelusi daran dari adanya kelebihan retensi air,K,
2.1.7 Terapi
Menurut Nugroho, (2016) terapi pada gagal jantung adalah sebagai berikut:
2.1.8 Penatalaksanaan
dengan sasaran:
6) Kardiomioplasti.
7) Transplantasi jantung.
8) Revaskularisasi koroner.
2.1.9 Pencegahan
hidup dengan bantuan obat apa pun yang diperlukan dan mampu menghilangkan
banyak faktor risiko dari penyakit jantung. Menurut Nugroho, (2016) perubahan
5) Tidak merokok.
24
dan diabetes.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama ain dan didalam perannya
2016).
dari tiap anggota keluarga (Setiadi, 2013). Dari satu sisi atau lebih keluarga
cenderung terlibat dalam pengambilan keputusan dan proses terapi pada setiap
tahapan sehat sakit anggota keluarga dari keadaan sejahtera (saat promosi
Misalnya, ayah mempunyai peran formal sebagai kepala keluarga dan pencari
nafkah. Peran informal ayah adalah sebagai panutan dan pelindung keluarga.
lingkungan sosial.
1. Dukungan Informasional
aspek dalam dukungan ini adalah nasehat, usulan, saran, petunjuk dan
pemberian informasi.
perhatian.
3. Dukungan Instrumental
4. Dukungan Emosional
27
Dukungan emosional adalah keluarga sebagai tempat yang aman dan damai
didengarkan.
1. Dukungan Fisiologis
lain.
2. Dukungan Psikologis
komunikasi yang baik dengan intonasi atau nada bicara jelas, dan
3. Dukungan Sosial
adalah:
1. Faktor Internal
a. Tahap Perkembangan
c. Faktor Emosi
d. Faktor Spiritual
keluarga atau teman dan kemampuan mencari harapan dan arti dalam
kehidupan.
2. Faktor Eksternal
a. Praktik Dikeluarga
30
maka ketika punya anak dia akan melakukan hal yang sama.
mencari dukungan dan persetujuan dari kelompok sosialnya. Hal ini akan
tinggi tingkat ekonomi seseorang biasanya dia akan lebih cepat tanggap
kesehatan pribadi.
1. Keluarga inti (nuclear family) adalah keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu
dan anak yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2. Orang tua tunggal (single parent family) adalah keluarga yang terdiri dari
salah satu orang tua dengan anak-anak akibat perceraian atau ditinggal
pasangannya.
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatihan dan
segera di catat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa
besar perubahanya.
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
sekitar keluarga.
membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu muda.
dan kesejahteraan yang berfungsi secara bersamaan. Adanya dukungan yang kuat
fungsi kognitif, fisik dan kesehatan emosi. Selain itu, dukungan keluarga
Dukungan sosial keluarga adalah sebuah proses yang terjadi sepanjang masa
kehidupan, sifat dan jenis dukungan sosial keluarga berbeda-beda dalam berbagai
akal. Sebagai akibatnya hal ini meningkatkan kesehatan dan adaptasi keluarga.
meningkatkan:
1. Keadaan fisik, individu yang mempunyai hubungan dekat dengan orang lain
jarang terkena penyakit dan lebih cepat sembuh jika terkena penyakit
2. Managemen reaksi stres, melalui perhatian, informasi, dan umpan balik yang
Menurut KBBI (2016) definisi dari kepatuhan adalah sifat patuh atau
perubahan gaya hidup sesorang, sesuai dengan rekomendasi yang telah disepakati
pengobatan dapat juga didefinisikan sebagai proses ketika pasien mengambil obat
mereka seperti yang telah diresepkan sesuai dengan tiga fase kuantitatif yaitu
inisiasi, implementasi dan penghentian (Holmes, et al. 2014). Minum obat dengan
benar juga melibatkan lebih dari sekedar membaca “petunjuk pada botol”.
(e) minum obat pada kondisi yang tepat, misalnya, obat harus diminum
misalnya, lupa untuk mengambil dosis obat dan terkadang dapat terjadi karena
menghindari efek samping atau karena kekhawatiran mengenai biaya obat yang
harus ditebus. Hal ini dapat didefinisikan dari beberapa pola perilaku, termasuk
atau terlalu banyak dosis, atau minum obat dengan menggunankan makanan yang
tidak seharusnya diminum bersama dengan obat) dan gagal untuk mengumpulkan
resep berikutnya seperti yang telah diarahkan petugas kesehatan (Holmes, et al.
2013).
Menurut Tanna (2016) dalam jangka waktu yang lebih luas, faktor tersebut
termasuk ke dalam kategori faktor pasien, faktor pengobatan dan faktor sistem
1. Faktor Pasien
36
kepatuhan pengobatan. Faktor ini dapat dibagi lagi menjadi faktor demografi,
mobilitas;
2. Faktor Pengobatan
diantaranya yaitu:
(b) Polifarmasi;
Hanya beberapa faktor yang memiliki pengaruh yang sesuai pada kepatuhan
2014).
38
BAB III
INPUT PROSES
1.DUKUNGAN KELUARGA 1. IDENTIFIKASI
2. KEPATUHAN MINUM OBAT DUKUNGAN
KELUARGA
3. JENIS KELAMIN 2. IDENTIFIKASI
4.USIA KEPATUHAN MINUM
OBAT
5.PENDIDIKAN 3. MENGANALISIS
HUBUNGAN
DUKUNGAN
KELUARGA TERHADAP
KEPATUHAN MINUM
OBAT
Keterangan :
39
: diteliti
: tidakditeliti
3.2 HIPOTESA
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.
Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang
relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan
data, dengan menguji hipotesis diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi
H1: Ada hubungan dukungankeluarga dengan kepatuhan minum obat pada pasien CHF di
BAB IV
METODELOGI PENELITIAN
4.1Desain Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan desain kuantitatif jenis korelasi dengan pendekatan
cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari hubungan antara variable
independen dengan variable dependen dengan pengukuran sekali dan dalam waktu yang
Desain penelitian
Kuantitatif jenis korelasi
Populasi
Semua pasien di ruang Ihsan RS Bina Sehat Jember
Sampel
40 Pasien CHFdi Ruang Ihsan RS Bina Sehat
Teknik sampling
purposive sampling
Analisa data
Uji Kendall’s Tau
Kesimpulan
H0 diterima jika p>α (α=0,05)
H0 ditolak jika p<α (α=0,05)
41
4.2.1 Populasi
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Populasi penelitian ini
adalah seluruh pasien CHF di Ruang ihsan RS Bina Sehat Jember pada bulan desember
4.2.2 Sampel
42
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2015). Adapun besar sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 35
responden.
n= N
N(d)² + 1
= 35
35(0.05)2+ 1
=32 responden
Keterangan :
n= JumlahSampel
N= Jumlahpopulasi
d= koefisiensi (5%)
Sampling adalah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,
yaitu tidak mencakup seluruh obyek penelitian (popupasi) akan tetapi sebagian saja dari
sampling yaitu teknik pengambilan sumber data dengan penentuan sampel dengan
1. Kriteria inklusi
b) Tingkat kesadarancomposmentis
2. Kriteria ekslusi
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan oleh peneliti
penghargaan
Responden penelitian dalam penelitian ini adalah pasien atau keluarga pasien di
kuesioner.
Penelitian ini dilakukan di Ruang Ihsan RS Bina Sehat Jember dengan waktu
melakukan penelitian.
meminta izin kepada kepala Rawat Jalan RS Bina Sehat Jember untuk
responden
atau keluarga
6. Pasien atau keluarga yang telah menyetujui dan memenuhi criteria peneliti an
7. Peneliti memberikan kuesioner untuk diisi oleh pasien yang akan melakukan
4.8.1 Coding
47
yang masuk.. Pada tahap ini peneliti melakukan pemberian kode terhadap
dependent (Y).
4.8.2 Transfering
Pada tahap ini data yang telah dilengkapi kemudian dimasukkan kedalam
variabelnya.
4.8.3 Tabulating
Ihsan RS Bina Sehat Jember. Uji analisa statistik yang digunakan adalah
Kendall’s Tau.
4.9.1 Lembarpersetujuan
diteliti yang memenuhi criteria inklusi dan disertai judul penelitian dan
4.9.2 Tanpanama
4.9.3 Kerahasiaan
49
QUESIONER PENELITIAN
A. DATA RESPONDEN
Nama :
Jeniskelamin : laki-laki/perempuan*
Pendidikan : SD/SMP/SMA/PT*
50
Pekerjaan : PNS/Swasta/Wiraswasta/Tidakbekerja*
B. KuesionerDukunganKeluarga
kadang pernah
Dukungan emosional
dalam perawatan
2. Keluarga tetap
memperhatikan keadaan
3. Keluarga berusaha
mengeluh
Dukungan instrumental
perlukan
Dukungan informasi/
pengetahuan
makan
penyakitnya.
Dukungan penghargaan
dikatakan dokter
mensupportpasien dalam
pengobatan
N Pertanyaan Y Ti
O a da
1 Apakahandakadang-kadanglupaminumobatuntukpenyakitjantunganda ?
3 Pernahkahandamengurangiatauberhentiminumobattanpamemberitahudokteranda
karenamerasakondisiandabertambahparahketikameminumobattersebut?
53
4 Ketikaandabepergianataumeninggalkanrumah, apakahandakadang-
kadanglupamembawaobatanda?
5 Apakahkemarinandaminumobat
6 Ketikaandamerasasehat, apakahandajugakadangberhentimeminumobat?
7 Minumobatsetiapharimerupakanhal yang
tidakmenyenangkanbagisemuaorang.apakahandapernahmerasaterganggudengank
8 Seberapaseringandamengalamikesulitanminumsemuaobatanda ?
a.tidakpernah
b. beberapa kali
c. kadang kala
d. sering
e. selalu