Anda di halaman 1dari 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331652818

Contoh Essay dengan Judul: Aku, di Masa yang Akan Datang

Preprint · March 2019


DOI: 10.13140/RG.2.2.36711.09126

CITATIONS READS

0 388,814

1 author:

Nur Rohmatul Aini


Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
74 PUBLICATIONS   44 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Repository UIN View project

Gambar Konsep FISIKA MODERN View project

All content following this page was uploaded by Nur Rohmatul Aini on 11 March 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Aku, di Masa yang Akan Datang

Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk mengikuti event lomba


Esai Nasional Pemuda Indonesia 2019

Ditulis oleh:
NUR ROHMATUL AINI

Asal Institusi:
Pendidikan Matematika
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Pendahuluan

Globalisasi adalah proses mendunia segala aspek kehidupan. Aspek


tersebut meliputi segala pencapaian yang harus diikuti
perkembangannnya oleh seluruh umat manusia yang menghuni bumi
ini. Berbicara mengenai globalisasi faktor penting yang menjadi
acuan adalah adanya dampak yang mengelaborasi terhadap diri
manusia itu sendiri.

Kebijakan publik yang menggema di media saat ini adalah bumingnya


istilah Revolusi Industri 4.0. Secara teoritis, kebijakan itu mengajak
kepada masyarakat secara luas untuk mampu bersaing dan
bersinergi dalam ajang dunia yang mengglobal. Hal ini menjadi issu
yang harus dibincangkan. Sedemikian itu, sememangnya kita harus
waspada dan bijak dalam menyikapi era revolusi ini.

Pembahasan

Aku, adalah salah satu dampak yang akan mengenyam proses


globalisasi. Saat ini aku sedang menyandang gelar sebagai
mahasiswa. Posisi ini yang menjadikanku dilema. Paradigma
kehidupan, yang menuntutku dengan segala kecaman. Aku berdiri
sendiri disini. Dengan puing-puing sendi dan merangkak penuh arti.
Menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah. Aku dituntut kritis dan
kreatif.

Sebagai seorang mahasiswa, aktifitasku tidak hanya belajar.


Melainkan aku aktif dan berkecimpung di dunia organisasi. Selain itu,
aku juga aktif mengikuti ajang atau event kedutaan mahasiswa.
Bagiku, pemantapan karier dapat diperoleh dari memanfaatkan skill
and ability dalam pengembangan kemampuan diri. Disisi lain, tujuan
ini aku lakukan untuk menambah daftar curriculum vitae yang aku
miliki.

Saat ini, aktifitasku adalah sebagai seorang Musyrifah atau seorang


Manager. Maksud dari jabatan itu adalah, aku menjadi pengurus di
salah satu asrama kampus yang dikemas seperti pesantren yang
diberi nama Ma’had al-Jami’ah. Disinilah, aku berdiri tegak,
mengeksplore segala kemampuan, dan menggali pengalaman. Tugas
dari seorang Musyrifah adalah mengajar mahasiswa dalam bidang:
tahfizh, tahsin, praktik pengamalan ibadah (PPI), dan Tajwid. Amanah
ini aku emban sejak semester 5. Proses rekrutment nya pun tidak
mudah. Dari kandidat kurang lebih 100 orang, hanya diambil 15%
dari jumlah keseluruhan. Karakteristik seorang musyrifah adalah
memiliki jiwa leadership, intellegence, soft skill, loyality, kompetitif,
komitmen, toleransi, dan attitude baik.

Diriku yang sesungguhnya adalah diriku yang akan bersaing dalam


era revolusi. Sebagaimana dikatakan oleh pakar kesehatan bahwa
sebelum kita menjadi manusia kita sudah bersaing. Persatuan
sperma antara Ayah dan Ibu kita dengan persaingan jutaan sperma
hanya satu yang berhasil menjadi janin, dan itulah diri kita. Kaitannya
dengan hal itu, kita sudah selazimnya mengikuti persaingan yang
memang harus kita hadapi.

Alternatif atau upaya yang saya lakukan dalam menghadapi era


revolusi industri ini adalah:

1. Update informasi di media massa


2. Tidak gaptek
3. Perbanyak menulis publikasi ilmiah
4. Perbanyak membaca buku
5. Belajar berfikir kritis dan kreatif
6. Produktif sesuai skill
Masing-masing point tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Berbicara mengenai media massa, yang kubutuhkan adalah memiliki


alat yang bisa aku manfaatkan dengan baik. Alat utama yaitu
handphone, yang kedua yaitu laptop, ketiga motor, dan keempat
wifi. Secara tidak langsung keempat hal itu saling berkaitan dan
sangat dibutuhkan. Tanpa handphone aku tidak dapat berkomunikasi
dengan siapapun. Tanpa laptop rasanya aku tidak mungkin bisa
menulis dan berlembur untuk menyelesaikan tulisanku. Tanpa
kendaraan motor aku tidak bisa aktifitas kemanapun yang
kuinginkan. Tanpa wifi aku sangat butuh dana banyak jika harus
mengeluarkan uang untuk beli kuota.

Penjelasan diatas adalah segala aspek yang aku butuhkan. Untuk


memenuhi hal tersebut, beban yang kupikul sangatlah berat. Aku
mulai beraktifitas lebih padat dari biasanya. Aku mulai memahami
makna demi makna, kata demi kata untuk menjadi rangkaian
paragraf yang utuh dan tertata. Aku mulai mengenal istilah
management reference. Aku mulai paham bagaimana penulisan
karya ilmiah, bagaimana menulis article yang baik dan benar,
bagaimana cara publikasi jurnal, dan lain sebagainya. Kesemua itu
aku dapatkan semenjak aku mulai berkecimpung dalam dunia skripsi.

Mimpi terbesarku adalah aku mampu membangun negeriku yang


aman, damai, sentosa, adil dan makmur. Hal kecil yang bisa
kulakukan adalah, dengan salah satu langkah yakni aku harus
mengenyam pendidikan berkelanjutan. Ketika wawasan dan ilmu
yang aku punya sudah maksimal, maka aku akan berbagi
pengetahuan tersebut kepada sanak saudara, rakyat kecil dan
menengah, serta lingkungan yang sangat membutuhkan asupan ilmu
pengetahuan.
Dua tahun kedepan harapan terbesarku adalah menjadi seorang
pendidik, menjadi seorang dosen dan itu lebih baik. Rencana yang
aku punya: aku akan mengajar dikampus terkhusus matakuliah
metode penelitian. Dimana saat proses matakuliah ini, mahasiswa
selalu membutuhkan banyak pengetahuan yang sememangnya tidak
didapatkan di bangku kuliah. Sejauh ini, pengetahuan yang kumiliki
adalah berkenaan dengan qualitatif research. Dimana segala
reference saya dapatkan dengan teori-teori pakar aslinya, bukan
saduran dari buku-buku yang telah terbit atau terjemahan.
Pengetahuan ini saya dapatkan berkat bimbingan dengan
Pembimbing Akademik 1 saya yang memang beliau adalah pakar
dalam penulisan karya ilmiah yang juga tak diragukan lulusannya dari
salah satu perguruan tinggi Malaysia.

Selain menjadi seorang pendidik, harapanku di masa depan aku


menjadi public figur di lingkungan masyarakat. Untuk terus
membangun komunitas dan sosialisasi dalam pengembangan
spiritualitas, dan kemasyarakatan. Hal ini dapat aku lakukan dengan
menjadi Ibu pejabat, misalnya. Karena pada hakikatnya, seorang
pemimpin yang didampingi oleh wanita sosialis, cenderung dapat
memajukan visi dan misi yang diembannya. Untuk itu, kontribusi
utamaku dimasa mendatang adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan
untuk rakyat.

Sedemikan itu yang saya paparkan adalah sebagaimana pengharapan


saya di posisi yang akan datang. Demi menunjang segala pencapaian,
saya terus berupaya dengan melakukan kegiatan positif yang dapat
mendukung progres kedepan.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai