Untuk mencapai pada tahap tersebut, tidak bisa seorang generasi muda untuk
mendapatkanya secara instan. Dibutuhkan proses yang panjang dan proses yang keras
untuk membangun sebuah mental yang sekeras baja dalam mewujudkan cita-cita
pembangunan Indonesia. Mental ini kemudian dibentuk dalam suatu wadah yang
salah satunya diperoleh dari jenjang pendidikan. Jenjang pendidikan yang tinggi
mampu menjadikan sebuah individu generasi muda yang mumpuni dalam pemikiran,
matang dalam sikap, dan bijak dalam spiritual. Proses pendidikan di Indonesia sudah
sangat lebih dari cukup untuk ikut membantu mengembangkan bakat dan minat
generasi muda sehingga mampu menelurkan manusia-manusia baru yang akan
berguna bagi pembangunan di Indonesia.
1
Ketika seorang individu telah mencapai jenjang pendidikan yang tinggi, maka
pemikiranya terdidik pula untuk menghasilkan karya-karya yang tinggi bagi
bangsanya. Hal ini jamak kita temukan ketika seseorang menginjak jenjang
perkuliahan. Saat memasuki universitas, generasi muda akan mulai secara nyata
membentuk mental baja yang benar-benar akan menjadikanya kuat kelak. Kata
mahasiswa yang tersemat di dirinya merupakan sesuatu yang luar biasa, sesuatu yang
besar dan mandiri. Mahasiswa saat ini diproyeksikan untuk menjadi frontman dalam
memberdayakan msayarakat guna membangun Indonesia hebat ke depanya. Seperti
seorang lifeguard, mahasiswa harus mampu untuk menjadi pihak yang sigap dalam
perkembangan masyarakat yang lebih baik. Salah satu dari sekian banyak diantaranya
adalah ketika seorang individu memilih untuk menyalurkan minat dan bakat sebagai
seorang mahasiswa kedokteran. Beban yang dipikulnya amatlah berat, untuk
membangun kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan. Mungkin tidak hanya
mahasiswa kedokteran saja, mahasiswa lainya di bidangnya juga memiliki beban
yang sama beratnya untuk ikut menjalankan proses tersebut walaupun tentunya hal itu
dijalani lewat jalan yang berbeda. Namun tujuanya tetap sama, guna menjadikan
Indonesia sebagai Negara yang berkesejahteraan sosial. Ibarat pepatah, banyak jalan
menuju Roma.
2
pengabdian kepada masyarakat. Ketika menempuh pendidikan, jenjang yang dilalui
bisa melalui program diploma, S1, S2, dan yang paling tinggi adalah S3. Contoh dari
pelaksanaan pilar yang ke dua yaitu penelitian dan pengembangan adalah membuat
tugas akhir atau skripsi. Serta contoh pilar yang terakhir yaitu pengabdian masyarakat
adalah dengan melaksanakan kegiatan KKN atau yang biasa disebut dengan kuliah
kerja nyata.
Ketiga pilar di atas memang terkesan berbeda dari sudut pandang pengertian
atau definisinya, namun ketiganya sebenarnya memiliki sifat sinergitas yang tinggi
dan saling berhubungan erat satu sama lainnya. Misalnya saja pendidikan dengan
penelitian, tanpa adanya pendidikan mumpuni yang dmiliki oleh seorang mahasiswa,
maka tidak akan mungkin baginya untuk melakukan proses penelitian dikarenakan
dasar-dasar penelitian haruslah diperoleh sebelumnya dari teori-teori yang yang
diajarkan oleh seorang dosen kepada mahasiswa bimbingannya. Contoh yang lain
adalah ketika pendidikan juga dihubungkan dengan pengabdian masyarakat, akan
sangat tidak berarti pengabdian yang diberikan kepada masyarakat apabila seorang
mahasiswa yang tidak memiliki pendidikan yang cukup untuk menerapkan ilmunya
kepada masyarakat telah diberikan tanggung jawab untuk pengabdian tersebut. Yang
terjadi justru ketidakjelasan tentang pengabdian yang dilakukan tentang fungsi dan
juga manfaatnya bagi masyarakat karena sifatnya yang cacat dalam pelaksanaan.
Oleh karena itu, ketiganya perlu disatukan untuk menjadi pilar yang kokoh untuk
menopang sebuah atap yang disebut Tri Dharma Perguruan Tinggi. Prosesnya pun
tidak bisa secara mudah dengan jalan pintas, ada proses serta tahap-tahap yang perlu
untuk dijalani oleh seorang mahasiswa sehingga memiliki ketiganya di dalam dirinya
kemudian mampu untuk menggunakanya sebanyak-banyaknya bagi kesejahteraan
dirinya serta masyarakat luas.
Selanjutnya akan dibahas lebih detail apakah peran mahasiswa dalam pilar
yang pertama yaitu pendidikan. Untuk melangkah lebih jauh lagi, sebelumnya
haruslah bagi kita untuk mengetahui definisi dari pendidikan itu sendiri terlebih
dahulu agar tidak keluar dari konteks pendidikan yang dimaksud. Pendidikan adalah
3
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu; mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dari definisi tersebut dapat diambil
beberapa poin yang berhubungan dengan peran mahasiswa dalam pendidikan. Poin
yang pertama adalah pendidikan untuk mendapatkan pengetahuan teori, yang
dimaksudkan pada poin ini adalah mahasiswa berperan dalam mendapatkan ilmu
dalam pendidikan berupa teori-teori yang telah ada, baik itu dalam bentuk penjelesan
yang di dapat dari dosen atau pun teori yang di dapatkan dari membaca di sumber-
sumber lainnya misalnya buku atau internet. Poin yang ke dua adalah pendidikan
untuk pengetahuan praktek, yaitu memiliki pengertian yang hampir sama dengan poin
yang pertama namun pengetahuan yang di dapatkan dalam bentuk praktek atau teori
yang dijadikan penerapan langsung di lapangan. Poin yang ketiga adalah pendidikan
untuk kualitas hidup manusia. Manusia sebagai makhluk hidup, yang dalam hal ini
dicontohkan pada mahasiswa, berperan dalam memajukan kualitas hidupnya serta
lingkungan di sekitarnya dengan senjata bernama pendidikan karena dengan
pendidikan yang tinggi sorang manusia mampu untuk meningkatkan kualitas
hidupnya dalam berbagai aspek kehidupan. Poin yang ke empat adalah pendidikan
untuk mecapai iptek yang lebih tinggi lagi. Iptek sebagai bagian penting dalam
suksesnya perkembangan jaman saat ini sangat penting untuk dimasukkan dalam
sebuah proes pendidikan. Peran mahasiswa untuk memiliki pengetahuan tentang iptek
akan membuatnya selalu update tentang segala permasalahan yag terjadi saat ini.
Poin yang yang terakhir atau yang ke lima adalah pendidikan untuk kebahagiaan dan
4
kedamaian manusia. Peran mahasiswa pada poin ini sangat diperlukan karena untuk
menjadikan kehidupan manusia bahagia dan dami dibutuhkan sebuah proses
pendidikan yang bernama pendidikan budi pekerti yang mengedepankan akhlak
manusia sebagai bahan bakar untuk menjalankannya. Poin ini sangat penting karena
merupakan tujuan akhir dari semua pendidikan yang di dapat di seluruh dunia ini.
Pendidikan dan mahasiswa merupakan satu kesatuan yang selalu terkait. Sebagai
kaum intelektual, kualitas diri dalam hal pendidikan harus terus ditingkatkan supaya
mutu bangsa Indonesia juga bertambah berdasarkan ilmu yang dipelajari selama
jenjang pendidikan didunia kampus. Dengan pendidikan, mahasiswa punya dasar
berpikir yang benar dalam memutuskan berbagai hal didunia kampus maupun pasca
kampus. Pola berpikir yang benar umumnya diperoleh selama menempuh masa
pendidikan melalui berbagai proses belajar mengajar dan pengalaman peribadi.
Pendidikan yang ditempuh sesuai dengan pilihan program studi yang disediakan oleh
setiap universitas dimana nantinya akan menjadi fokus mahasiswa dalam
mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuannya.
5
penelitian lebih lanjut terhadap suatu problema atau masalah di masyarakat maka
iptek tidak akan maju dan berkembang. Segala sesuatunya akan berjalan stagnan
tanpa adanya jawabadari berbagi macam pertanyaan yang ada. Sehingga sangat
dibutuhkan penelitian untuk memajukan kesejahteraan sosial serta iptek. Teknologi
terkini akan muncul dari penelitian yang terus-menerus. Penelitian merupakan bentuk
implementasi dari ilmu pengetahuan yang diperoleh semasa proses pendidikan di
perguruan tinggi. Dengan melakukan penelitian, mahasiswa punya peran langsung
dalam menyelesaikan berbagai fenomena permasalahan ilmiah sesuai dengan
keilmuan yang digelutinya. Penelitian menjadi faktor penting untuk dalam
mempercepat perkembangan ilmu pengetahuan dasar maupun terapan yang
manfaatnya bisa dirasakan langsung maupun pada masa depan. Pengembangan
berarti merubah yang sudah ada menjadi lebih baik lagi. Yang sebelumnya lambat
menjadi lebih cepat, seperti internet, transportasi, distribusi bahan pangan. Yang
sebelumnya lemah enjadi lebih kuat dan tahan lama. Yang sebelumnya tidak ampuh
kemudian menjadi ampuh seperti obat-obatan yang berkembang pesat fungsi dan
kemampuannya dalam mengatasi penyakit. Yang sebelumnya bahaya kemudian
menjadi aman seperti alat-alat perlindungan diri dalam bekerja. Yang sebelumnya
boros kemudian menjadi irit bahan bakar seperti sebagian besar kendaraan bermotor
saat ini. Itulah beberapa contoh pentingnya dilakukan pengembangan dari hasil
penelitian yang didapatkan. Dengan mengadakan penelitian dan pengembangan,
pertanyaan yang sebelumnya tidak diketahui jawabanya akan terjawab lalu kemudian
mampu memproses jawaban tersebut untuk pengembangan positif ke arah yang lebih
baik lagi.
Pilar yang ke tiga atau yang terakhir dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi
yaitu tentang pengabdian kepada masyarakat. Sama halnya dengan pilar yang ke dua,
pilar yang terakhir ini juga merupakan aplikasi dari yang didapatkan oleh seorang
mahasiswa dari pilar nomor satu yaitu pendidikan. Pada saat inilah terjadi proses
finishing bagi mahasiswa dalam melaksanakan proses pendidikanya di perguruan
tinggi. Pendidikan dan penelitian yang dilakukan mahasiswa tidak akan memiliki
6
guna yang signifikan apabila tidak diterapkan kepada masyarakat secara langsung.
Dalam hal ini, masyarakat adalah komponen penting yang harus tersentuh oleh
pendidikan dan penelitian yang dilakukan berbagai perguruan tinggi. Penelitian-
penelitian yang berkembang diperguruan tinggi seharusnya mempunyai manfaat yang
konkrit dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat secara umum. Pengabdian
kepada masyarakat pada hakikatnya membantu masyarakat agar masyarakat mau dan
mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan demikian azas pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan azas kemanusiaan yang menekankan pada usaha
pengembangan masyarakat sebagai subjek pembangunan. Pengabdian kepada
masyarakat harus dilandasi pada kepercayaan dan kemampuan dan kekuatan
masyarakat itu sendiri. Ada beberapa cara untuk seorang mahasiswa mampu berperan
adalam mengabdi kepada masyarakat yaitu antara lain :
4. Pelaksanaan KKN.
7
Pada dasarnya, pengabdian masyarakat bertujuan membantu masyarakat agar
mau dan mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan kata lain, pengabdian
masyarakat yang dilakukan mahasiswa melalui berbagai aktivitasnya harus mampu
menghasilkan output berupa masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada. Sekarang ini berbagai organisasi mahasiswa disetiap
perguruan tinggi sudah sangat aktif melakukan berbagai aktivitas pengabdian
masyarakat seperti bina desa, pelatihan dan penyuluhan masyarakat desa, bimbingan
belajar kepada anak-anak, dan berbagai aktivitas lainnya.
8
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.academia.edu/4379037/TRI_DHARMA_PERGURUAN_TINGGI
2. http://eprints.undip.ac.id/32812/2/4_pendahuluan.pdf
3. http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA
/196101151986032-NENI_ROHAENI/MATERI_MK_METODE_PENEL_PKK.pdf
4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/664/1/anak-chairuddin24.pdf
5. http://bemfis.student.uny.ac.id/2013/11/25/peran-mahasiswa-dalam-
aktualisasi-tri-dharma-perguruan-tinggi-yang-harus-digencarkan/