Jawab
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-
Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian sosial yang berjudul Makna organisasi
karang taruna bagi remaja. Proposal ini diajukan guna memenuhi tugas individu mata kuliah
Metodologi penelitian sosial (MPS).
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga proposal
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial yaitu Dr. Sigit Wahyudi, MM karena telah
memberikan bimbingannya selama ini. Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal
ini.
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah......................................................................................... 3
1.3. Tujuan penelitian ........................................................................................... 3
1.4. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4
1.5 Sistematika penulisan ..................................................................................... 4
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya
mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus
adalah berusia mulai 17 - 35 tahun. Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan
pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Jika dilihat pada pengertian dan fungsi dari karang taruna, maka sangatlah bagus makna dari
organsasi ini untuk remaja kita, dimana organisasi tersebut merupakan wadah untuk para remaja
dapat mengembangkan kemampuan dalam berorganisasi dan menjalin hubungan yang lebih luas
dalam masyarakat setempat. Namun sangatlah disayangkan, pada saat ini sebagian remaja justru
enggak atau bahkan sulit untuk diajak berorganisasi atau menjadi bagian dari karang taruna di
wilayah mereka. Dalam hal ini penulis akan mengulas permasalahan yang terjadi pada remaja
saat ini mengenai apa alasan mereka untuk tidak mau bergabung ke dalam organisasi karang
taruna. Dalam hal ini penulis juga akan memaparkan makna atau manfaat apa saja yang dapat
diambil oleh remaja yang telah aktif bergabung dalam organisasi karang taruna ini.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “Makna Organisasi Karang Taruna Bagi Remaja”.
Setelah melihat latar belakang yang telah penulis paparkan diatas dan agar dalam penelitian ini
tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang
akan di bahas dalam penelitian ini.
Setelah melihat latar belakang dan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang dapat diambil oleh remaja dalam mengikuti
organisasi karang taruna.
2. Untuk mengetahui alasan mengapa sebagian remaja saat ini kurang berminat untuk mengikuti
atau bergabung dengan organisasi karang taruna.
Dalam hal ini penulis akan memaparkan manfaat penelitian, dimana tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat lebih mengembangkan minat remaja dalam hal pengembangan
diri mereka yang sudah menjadi bagian dari karang taruna untuk dapat lebih kreative dalam
pembangunan wilayah mereka.
2. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta remaja agar mau menjadi bagian
dari karang taruna yang ada di wilayah mereka.
Dalam sistematika penulisan proposal penelitian sosial ini penulis menggunakan sistematika
yang umum digunakan oleh para peneliti lainnya dalam penyusunan proposal penelitian sosial.
Berikut sistematika penyusunan penulisan proposal penelitiannya :
BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari :
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Manfaat penelitian
1.5 Sistematika penulisan
Menurut Sugiyono, Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema,
dan gambar.[3]
Menurut Strauss dan Corbin, Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
membuahkan berbagai penemuan yang tak dapat dicapai dan diperoleh dengan menggunakan
data statistik seperti layaknya apa yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif. Dalam
penelitian kualitatif, yang digunakan di dalam merode penelitian adalah apa yang ada di dalam
masyarakat, sejarah, tingkah laku, aktivitas sosial dan juga beberapa hal di dalam masyarakat
yang lain. Metode yang dipakai ini adalah untuk mengahasilkan sebuah kesimpulan akan apa
yang ada di balik segala hal yang terjadi di dalam masyakarat tersebut. Terkadang apa yang
terjadi tersebut dianggap sebagai sebuah hal yang sulit untuk dimengerti sehingga membutuhkan
data penjelas untuk lebih memahami hal tersebut.
Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif diartikan sebagai sebuah metode penelitian
yang menggunakan data yang menggambarkan sesuatu dari ucapan dan tulisan serta sikap dan
perilaku dari beberapa orang yang dijadikan sebagai objek penelitian tersebut. Kemudian dari
metode penelitian yang telah dilakukan ini akan dibuat sebuah kesimpulan untuk menjelaskan
mengenai ucapan, tulisan dan juga perilaku dari kelompok objek yang telah diteliti.
Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif dianggap sebagai sebuah tradisi tertentu dalam
sebuah ilmu pengetahuan yang meneliti menganai sosial masyarakat. Dalam penelitian ini, objek
utama yang ada adalah manusia itu sendiri dengan berbagai hubungan yang ada dengan dirinya
dan juga orang lain.
Dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian Fenomenologi, yaitu suatu penelitian
yang dilakukan untuk mempelajari pengalaman seseorang (fenomena) yang telah atau sedang
mengikuti organisasi karang taruna di masyarakat. Pada penelitian ini penulis juaga menganggap
berkurangnya keikutsertaan peran para remaja akan organisasi-organisasi masyarakat khusunya
karang taruna ini merupakan fenomena yang banyak terjadi saat ini oleh karena itu penulis akan
mendalami faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab hal tersebut.
Objek penelitian adalah para remaja yang ada di wilayah lingkungan Kelurahan Gedong dengan
menentukan key informan dan informan. Penulis menyadari bahwa dalam menentukan key
informan dan informan sebagai narasumber dalam penelitian ini harus sesuai dengan tujuan
penelitian yang dilakukan penulis. Selain itu key informan dan informan harus lah pihak yang
memiliki informasi yang memadai dan relevan dengan masalah pokok penelitian.
Key informan dalam penelitian ini adalah para remaja yang ada di lingkungan sekitar kelurahan
gedong baik yang mengikuti ataupun yang tidak mengikuti organisasi karang taruna yang
sengaja penulis temui untuk dilakukan wawancara. Peneliti memilih key informan dari latar
belakang berbeda yang bisa mewakili lingkungannya dan juga dapat mewakili semua latar
belakang yang sama. Ada lima key informan yang terdiri dari wakil para remaja baik yang
mengikuti ataupun yang tidak mengikuti organisasi karang taruna dan ada dua informan yang
terdiri dari penanggung jawab dan pengawas dari organisasi karang taruna yang semuanya
peneliti anggap memenuhi kriteria tersebut.
2. Nama : Jamaludin
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jl. Pahlawan Sunaryo RT. 005 RW.02
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di karang taruna karena sudah sibuk dengan pekerjaannya,
sehingga beranggapan bahwa hari libut hanya digunakan oleh dia untuk istirahat dan tidak mau
disibukkan kembali dengan organisasi.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif. Dimana dalam
pendekatan kualitatif ini dalam teknik penentuan informan terdiri dari dua teknik
yakni purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling dikenal juga dengan
sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah
teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak
para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin
membengkak jumlahnya seperti (bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin
besar).
Dalam penelitian ini penulis dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive
sampling dimana dalam mengambil responden peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
khusus, dimana responden yang akan dijadikan informan adalah remaja yang telah menjadi
anggota dan juga bukan anggota dari karang taruna dan pengurus, baik laki-laki atau perempuan
yang berumur 17 sd 35 tahun dengan tiga latar belakang yang berbeda yakni dari pelajar sekolah
menengah, perguruan tinggi sampai dengan karyawan swasta.
3.5 Teknik pengambilan data
Sebelum mengumpulkan data, perlu diketahui jenis dan sumber data yang digunakan pada
penelitian ini. jenis dan sumber data yang digunakan ada dua, yakni data primer dan data
sekunder, yaitu :
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, kemudian diamati dan dicatat oleh
penulis. Data primer merupakan data utama yang kemudian akan diolah dan menghasilkan
jawaban penelitian. Data primer tersebut adalah :
1. Wawancara mendalam
Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang diperlukan untuk
keperluan penelitian dengan berpedoman pada panduan wawancara. Wawancara yang dilakukan
adalah wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan dengan panduan guide
question. Indepth interview merupakan poses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan
bebas sesuai dengan masalah dan fokus penelitian dadiarahkan pada pusat penelitian. Guide
question berisi pertanyaan terstruktur yang sudah dipersiapkan sebelumnya yang berhubungan
dengan variabel yang diteliti dalam penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena
sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dengan metode ini
penulis melakukan pengamatan langsung pada lingkungan setempat yang berlokasi di daerah
Pasar Rebo, tepatnya di Kelurahan Kampung Gedong.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu dokumen yang sudah ada sebeum dan ketika penelitian dilakukan, data
sekunder pada penelitian ini adalah :
1. Studi dokumentasi
Pengumpulan data yang dapat menunjang data primer ini di dapat dari kantor sekretariat karang
taruan Kelurahan gedong, seperti profil karang taruna tersebut, sejarah karang taruna, struktur
organisasi karang taruna dan dokumentasi lainnya.
2. Studi pustaka
Studi pustaka perlu untuk menunjang penelitian. Pengumpulan pustaka didapat baik dari buku,
internet dan lain-lain. Dalam hal ini sumber dari internet yang utama
adalah http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna dan http://karangtarunadaha.blogspot.com/20
12/07/sejarah-berdirinya-karang-taruna.html .
Hasil wawancara menjadi sumber data utama atau primer. Data primer dan sekunder kemudian
dikumpulkan dan digali untuk dijadikan informasi, kemudian dianalisis yang hasilnya dibuat
suatu generalisasi bagi suatu masyarakat.
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas,
maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis
secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna
http://karangtarunadaha.blogspot.com/2012/07/sejarah-berdirinya-karang-taruna.html
Agus Salim. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Teori Paradigma Penelitian Sosial, Tiara
Wacana, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung