Anda di halaman 1dari 17

contoh proposal penelitian sosial

UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) SEMESETR GENAP TAHUN 2019/2020

NAMA : WIWIT DWI PURWONO


NIM : 1921028MAP
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian Sosial
Dosen : Dr. Siget Wahyudi, MM
Semester : 2 (Dua)
Tahun Akademik : 2019/2020

Jawab
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-
Nya penulis bisa menyelesaikan proposal penelitian sosial yang berjudul Makna organisasi
karang taruna bagi remaja. Proposal ini diajukan guna memenuhi tugas individu mata kuliah
Metodologi penelitian sosial (MPS).

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga proposal
ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen mata kuliah Metodologi Penelitian Sosial yaitu Dr. Sigit Wahyudi, MM karena telah
memberikan bimbingannya selama ini. Proposal ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan proposal
ini.

Pasuruan , Juli 2020


Penyusun

WIWIT DWI PURWONO,S.Th.I


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang .............................................................................................. 1
1.2. Rumusan masalah......................................................................................... 3
1.3. Tujuan penelitian ........................................................................................... 3
1.4. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4
1.5 Sistematika penulisan ..................................................................................... 4

BAB II KERANGKA TEORI


2.1. Teori dan konsep ...........................................................................................6

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Sifat penelitian ............................................................................................ 11
3.2 Metode penelitian ........................................................................................ 12
3.3 Key informan dan informan ......................................................................... 13
3.4 Teknik penentuan informan ......................................................................... 17
3.5 Teknik pengambilan data............................................................................. 18

3.6 Analisa data................................................................................................. 20

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 22


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Saat ini peran remaja sangat dibutuhkan dalam hal pengembangan suatu kreativitas penunjang
kegiatan yang terjadi di wilayah masing-masing. Dalam hal ini peran remajalah yang sangat
ditekankan karena remajalah yang akan menjadi tonggak perubahan dalam hal apapun yang ada
di negara kita. Remaja dinilai sangat produktif untuk bisa menggali kreativitas mereka, dimana
kreativitas tersebut dapat berguna bagi orang lain, khususnya lingkungan sekitar mereka. Hal
yang paling kecil atau sederhana yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
peran remaja dalam lingkungan tempat mereka tinggal. Para remaja saat ini ingin berkembang
agar dapat memajukan apapun yang ada disekitar mereka. Salah satunya adalah mereka
bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka. Sebagai
contoh adalah karang taruna.
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah
pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung
jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa /
Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial.
Sebagai organisasi sosial kepemudaan, Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan
pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif
dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna
berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang
struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan
sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan
organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang
akan datang.

Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya
mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus
adalah berusia mulai 17 - 35 tahun. Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan
pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian,
ekonomi, olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.

Jika dilihat pada pengertian dan fungsi dari karang taruna, maka sangatlah bagus makna dari
organsasi ini untuk remaja kita, dimana organisasi tersebut merupakan wadah untuk para remaja
dapat mengembangkan kemampuan dalam berorganisasi dan menjalin hubungan yang lebih luas
dalam masyarakat setempat. Namun sangatlah disayangkan, pada saat ini sebagian remaja justru
enggak atau bahkan sulit untuk diajak berorganisasi atau menjadi bagian dari karang taruna di
wilayah mereka. Dalam hal ini penulis akan mengulas permasalahan yang terjadi pada remaja
saat ini mengenai apa alasan mereka untuk tidak mau bergabung ke dalam organisasi karang
taruna. Dalam hal ini penulis juga akan memaparkan makna atau manfaat apa saja yang dapat
diambil oleh remaja yang telah aktif bergabung dalam organisasi karang taruna ini.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul : “Makna Organisasi Karang Taruna Bagi Remaja”.

1.2 Rumusan masalah

Setelah melihat latar belakang yang telah penulis paparkan diatas dan agar dalam penelitian ini
tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat membatasi dan merumuskan permasalahan yang
akan di bahas dalam penelitian ini.

Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana pendapat atau kesan remaja yang telah mengikuti organisasi karang taruna ?
2. Mengapa remaja saat ini cenderung kurang berminat untuk bergabung dalam organisasi karang
taruna di wilayah mereka ?

1.3 Tujuan penelitian

Setelah melihat latar belakang dan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka adapun
tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang dapat diambil oleh remaja dalam mengikuti
organisasi karang taruna.
2. Untuk mengetahui alasan mengapa sebagian remaja saat ini kurang berminat untuk mengikuti
atau bergabung dengan organisasi karang taruna.

1.4 Manfaat penelitian

Dalam hal ini penulis akan memaparkan manfaat penelitian, dimana tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat lebih mengembangkan minat remaja dalam hal pengembangan
diri mereka yang sudah menjadi bagian dari karang taruna untuk dapat lebih kreative dalam
pembangunan wilayah mereka.
2. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan peran serta remaja agar mau menjadi bagian
dari karang taruna yang ada di wilayah mereka.

1.5 Sistematika penulisan

Dalam sistematika penulisan proposal penelitian sosial ini penulis menggunakan sistematika
yang umum digunakan oleh para peneliti lainnya dalam penyusunan proposal penelitian sosial.
Berikut sistematika penyusunan penulisan proposal penelitiannya :
BAB I PENDAHULUAN, terdiri dari :
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan penelitian
1.4 Manfaat penelitian
1.5 Sistematika penulisan

BAB II KERANGKA TEORI, terdiri atas :


2.1 Teori dan konsep

BAB III METODE PENELITIAN, terdiri atas :


3.1 Sifat penelitian
3.2 Metode penelitian
3.3 Key informan dan informan
3.4 Teknik penentuan informan
3.5 Teknik pengambilan data
3.6 Analisa data

DAFTAR PUSTAKA, sebagai penutup.


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Teori dan konsep


Untuk memperkuat masalah yang akan di teliti oleh penulis, maka penulis mengadakan studi
pustaka dengan cara mencari dan menemukan teori-teori serta pembahasan untuk memperkuat
dalam membahas permasalahan yang telah dipaparkan diatas.
A. Pengertian karang taruna
Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda dan putusan yang tumbuh atas
dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat, khususnya
generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas social sederajat sampai tingkat
nasional, bergerak terutama di bidang kesejahteraan sosial (Kesos)”.[1]
Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa Karang Taruna adalah organisasi pemuda atau
remaja Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah NKRI. Sehingga karang taruna boleh
dikatakan sebagai organisasi modern dan bukan organisai konvensional yang mengangkat
pengurus dari kalangan keluarga, keturunan dan kerabat. Dikatakan organisasi modern,
maksudnya adalah sebagai berikut :
Organisasi dimana faktor-faktor yang bersifat pribadi tidak memegang peranan penting
dalam pengambilan keputusan. Organisai modern disebut juga sebagai organisai rasional dan
legal, adalah organisasi yang dalam kegiatannya terdapat pemisahan yang tegas antara urusan
pribadi dengan urusan organisasi”. (Saragi, 2004:291).
Dalam menjalankan fungsi, visi, dan misinya, karang taruna tidak lepas dari pijakan tujuan
organisasi karang taruna, adapun tujuan karang taruna terdapat dalam pasal 6 Anggaran Dasar,
salah satunya adalah sebagaimana berikut:
Membina kejasama strategis dan saling menguntungkan dengan kalangan pemerintah,
sector swasta, organisasi social, lembaga swadya masyarakat, para praktisi pengembangan
masyarakat, cendikiawan, dan mitra kepemudaan lainnya, guna kemajuan dalam kemandirian dan
independensi organisasinya dan cita-cita kesejahteraan masyrakat yang menjadi tujuan geraknya.[2]
Dilihat dari tujuan karang taruna sebagaimana tertuang dalam pasal 6 di atas menunjukkan bahwa
karang taruna mempunyai posisi strategis dalam pembangunan bangsa, dimana melalui wadah
karang taruna para remaja / pemuda ditempa dan disiapkan dengan berbgai kemapuan,
mengembangakan bakat minat, guna mencapai kesejahteraan hidup masa depan para remaja atau
generasi muda sebagai generasi pengganti dalam meneruskan pembangunan bangsa.

B. Tugas dan fungsi karang taruna


Sesuai Pedoman Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah Organisasi Sosial
wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan
tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha
kesejahteraan sosial. Pembinaan Karang Taruna diatur dalam Permensos 83/HUK/2005 tentang
Pedoman Dasar Karang Taruna. Berikut kutipan isi pedoman:
Tujuan Karang Taruna adalah :

1. Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran dan tanggung jawab sosial


setiap generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menagkal, menanggulangi
dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.
2. Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang Taruna yang
Trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
3. Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan
keberdayaan warga Karang Taruna.
4. Termotivasinya setiap generasi muda warga Karang Taruna untuk mampu menjalin
toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
5. Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka
mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.
6. Terwujudnya Kesejahteraan Sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi
sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan
sosial dilingkungannya.
7. Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/kelurahan atau
komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah
serta berkesinambungan oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen
masyarakat lainnya.

Adapun fungsi dari karang taruna adalah sebagai berikut :


Setiap Karang Taruna melaksanakan fungsi :
1. Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
2. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
3. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda dilingkunggannya
secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan.
4. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di
lingkungannya.
5. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial
generasi muda.
6. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan,
kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
7. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab
sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis
lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di
lingkungannya secara swadaya.
8. Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi social bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.
9. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan
berbagai sektor lainnya.
10. Penyelenggara usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Sifat penelitian


Dalam penelitian ini digunakan metodologi dengan pendekatan kualitatif, yang memiliki
karakteristik alami (natural setting) sebagai sumber data langsung, deskriptif, proses lebih
dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung dilakukan secara
analisa induktif dan makna merupakan hal yag esensial.

Menurut Sugiyono, Penelitian kualitatif, data kualitatif adalah data yang berbentuk kata, skema,
dan gambar.[3]

Menurut Strauss dan Corbin, Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang
membuahkan berbagai penemuan yang tak dapat dicapai dan diperoleh dengan menggunakan
data statistik seperti layaknya apa yang digunakan di dalam penelitian kuantitatif. Dalam
penelitian kualitatif, yang digunakan di dalam merode penelitian adalah apa yang ada di dalam
masyarakat, sejarah, tingkah laku, aktivitas sosial dan juga beberapa hal di dalam masyarakat
yang lain. Metode yang dipakai ini adalah untuk mengahasilkan sebuah kesimpulan akan apa
yang ada di balik segala hal yang terjadi di dalam masyakarat tersebut. Terkadang apa yang
terjadi tersebut dianggap sebagai sebuah hal yang sulit untuk dimengerti sehingga membutuhkan
data penjelas untuk lebih memahami hal tersebut.

Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif diartikan sebagai sebuah metode penelitian
yang menggunakan data yang menggambarkan sesuatu dari ucapan dan tulisan serta sikap dan
perilaku dari beberapa orang yang dijadikan sebagai objek penelitian tersebut. Kemudian dari
metode penelitian yang telah dilakukan ini akan dibuat sebuah kesimpulan untuk menjelaskan
mengenai ucapan, tulisan dan juga perilaku dari kelompok objek yang telah diteliti.

Menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif dianggap sebagai sebuah tradisi tertentu dalam
sebuah ilmu pengetahuan yang meneliti menganai sosial masyarakat. Dalam penelitian ini, objek
utama yang ada adalah manusia itu sendiri dengan berbagai hubungan yang ada dengan dirinya
dan juga orang lain.

3.2 Metode penelitian

Ada 8 (hal) macam metodologi penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif,


yaitu Studi kasus, Etnografi, Fenomenologi, Grounded theory, Biografi, Historical social
science, Clinic research dan Interaksionis simbolik.

Dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian Fenomenologi, yaitu suatu penelitian
yang dilakukan untuk mempelajari pengalaman seseorang (fenomena) yang telah atau sedang
mengikuti organisasi karang taruna di masyarakat. Pada penelitian ini penulis juaga menganggap
berkurangnya keikutsertaan peran para remaja akan organisasi-organisasi masyarakat khusunya
karang taruna ini merupakan fenomena yang banyak terjadi saat ini oleh karena itu penulis akan
mendalami faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab hal tersebut.

3.3 Key informan dan informan

Objek penelitian adalah para remaja yang ada di wilayah lingkungan Kelurahan Gedong dengan
menentukan key informan dan informan. Penulis menyadari bahwa dalam menentukan key
informan dan informan sebagai narasumber dalam penelitian ini harus sesuai dengan tujuan
penelitian yang dilakukan penulis. Selain itu key informan dan informan harus lah pihak yang
memiliki informasi yang memadai dan relevan dengan masalah pokok penelitian.
Key informan dalam penelitian ini adalah para remaja yang ada di lingkungan sekitar kelurahan
gedong baik yang mengikuti ataupun yang tidak mengikuti organisasi karang taruna yang
sengaja penulis temui untuk dilakukan wawancara. Peneliti memilih key informan dari latar
belakang berbeda yang bisa mewakili lingkungannya dan juga dapat mewakili semua latar
belakang yang sama. Ada lima key informan yang terdiri dari wakil para remaja baik yang
mengikuti ataupun yang tidak mengikuti organisasi karang taruna dan ada dua informan yang
terdiri dari penanggung jawab dan pengawas dari organisasi karang taruna yang semuanya
peneliti anggap memenuhi kriteria tersebut.

3.3.1 Profil key informan

1. Nama : Evi Nur Afidah


Umur : 17 Tahun
Alamat : Jl. RA kartini RT. 02 RW.04
Pekerjaan : Pelajar (SMK)
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di karang taruna karena beranggapan sudah terlalu sibuk
dengan urusan sekolah dan ekskul bola basket yang diikutinya sehingga sudah males untuk
bergabung dengan karang taruna.

2. Nama : Jamaludin
Umur : 23 Tahun
Alamat : Jl. Pahlawan Sunaryo RT. 005 RW.02
Pekerjaan : Karyawan swasta
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di karang taruna karena sudah sibuk dengan pekerjaannya,
sehingga beranggapan bahwa hari libut hanya digunakan oleh dia untuk istirahat dan tidak mau
disibukkan kembali dengan organisasi.

3. Nama : Evi Handayani


Umur : 21 Tahun
Alamat : Jl Pahlawan Sunaryo RT. 008 RW. 02
Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan swasta
Status : Tidak mau ikut gabung di organisasi karang taruna karena beranggapan bahawa organisasi ini
hanya membuang-buang waktu, karena jika bergabung maka sebagai anggota karang taruna
harus berperan aktif dalam mengikuti segala kegiatan yang ada dilingkungan setempat.

4. Nama : Akhmad shobri Alfarabi


Umur : 23 Tahun
Alamat : Jl. Masjid Al-fitroh RT.003 RW.02
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Sudah bergabung bersama karang taruna selama dua periode yakni periode pertama masa
jabatan 2011 sd 2013 dengan posisi sebagai Seksi Hubungan masyarakat (Humas) dan periode
kedua masa jabatan 2013 sd 2015 dengan posisi Wakil ketua karang taruna.

5. Nama : Rossa maryani


Umur : 17 Tahun
Alamat : Gg. Prayitno RT.009 RW.02
Pekerjaan : Pelajar (SMK)
Status : Saat ini menjabat sebagai Seksie Hubungan Masyarakat (Humas).
3.3.2 Profil Informan

1. Nama : Bpk. Saubie Sayoeti, SE


Umur : 50 Tahun
Alamat : Jl. Pahlawan RT.007 RW.02
Pekerjaan : Wirausaha
Status : Sudah menjadi penanggung jawab Karang taruna selama 3 periode berturut-turut yakni periode
I tahun 2011 sd 2013, periode II tahun 2013 sd 2015 dan periode III tahun 2015 sd 2020.
2. Nama : Bpk Sulistyo, Spd
Umur : 40 Tahun
Alamat : Jl. Masjid Al-fitroh RT.003 RW.02
Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Status :Menjadi pengawas organisasi karang taruna dengan masa jabat tahun 2013 sd 2015.

3.4 Teknik penentuan informan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan metode kualitatif. Dimana dalam
pendekatan kualitatif ini dalam teknik penentuan informan terdiri dari dua teknik
yakni purposive sampling dan snowball sampling. Purposive sampling dikenal juga dengan
sampling pertimbangan ialah teknik sampling yang digunakan peneliti jika peneliti mempunyai
sampelnya atau penentuan sampel untuk tujuan tertentu. Sedangkan snowball sampling adalah
teknik sampling yang semula berjumlah kecil kemudian anggota sampel (responden) mengajak
para sahabatnya untuk dijadikan sampel dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin
membengkak jumlahnya seperti (bola salju yang sedang menggelinding semakin jauh semakin
besar).
Dalam penelitian ini penulis dalam menentukan informan menggunakan teknik purposive
sampling dimana dalam mengambil responden peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan
khusus, dimana responden yang akan dijadikan informan adalah remaja yang telah menjadi
anggota dan juga bukan anggota dari karang taruna dan pengurus, baik laki-laki atau perempuan
yang berumur 17 sd 35 tahun dengan tiga latar belakang yang berbeda yakni dari pelajar sekolah
menengah, perguruan tinggi sampai dengan karyawan swasta.
3.5 Teknik pengambilan data

Sebelum mengumpulkan data, perlu diketahui jenis dan sumber data yang digunakan pada
penelitian ini. jenis dan sumber data yang digunakan ada dua, yakni data primer dan data
sekunder, yaitu :
1. Data primer
Adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, kemudian diamati dan dicatat oleh
penulis. Data primer merupakan data utama yang kemudian akan diolah dan menghasilkan
jawaban penelitian. Data primer tersebut adalah :
1. Wawancara mendalam
Wawancara adalah mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara lisan yang diperlukan untuk
keperluan penelitian dengan berpedoman pada panduan wawancara. Wawancara yang dilakukan
adalah wawancara mendalam (indepth interview) yang dilakukan dengan panduan guide
question. Indepth interview merupakan poses menggali informasi secara mendalam, terbuka, dan
bebas sesuai dengan masalah dan fokus penelitian dadiarahkan pada pusat penelitian. Guide
question berisi pertanyaan terstruktur yang sudah dipersiapkan sebelumnya yang berhubungan
dengan variabel yang diteliti dalam penelitian.
2. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis mengenai fenomena
sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan. Dengan metode ini
penulis melakukan pengamatan langsung pada lingkungan setempat yang berlokasi di daerah
Pasar Rebo, tepatnya di Kelurahan Kampung Gedong.
2. Data sekunder
Data sekunder yaitu dokumen yang sudah ada sebeum dan ketika penelitian dilakukan, data
sekunder pada penelitian ini adalah :
1. Studi dokumentasi
Pengumpulan data yang dapat menunjang data primer ini di dapat dari kantor sekretariat karang
taruan Kelurahan gedong, seperti profil karang taruna tersebut, sejarah karang taruna, struktur
organisasi karang taruna dan dokumentasi lainnya.
2. Studi pustaka
Studi pustaka perlu untuk menunjang penelitian. Pengumpulan pustaka didapat baik dari buku,
internet dan lain-lain. Dalam hal ini sumber dari internet yang utama
adalah http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna dan http://karangtarunadaha.blogspot.com/20
12/07/sejarah-berdirinya-karang-taruna.html .
Hasil wawancara menjadi sumber data utama atau primer. Data primer dan sekunder kemudian
dikumpulkan dan digali untuk dijadikan informasi, kemudian dianalisis yang hasilnya dibuat
suatu generalisasi bagi suatu masyarakat.

3.6 Analisa data


Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori,
dan satuan uraian dasar. Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa analisis data
bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Dalam pengumpulan data ini peneliti
menggunakan data primer sebagai data utama dan data sekunder sebagai data dukungan penguat
dari data utama. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, gambar,
foto, dokumen berupa laporan, struktur organisasi, artikel, tape recorder dan sebagainya.

Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas,
maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis
secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.

Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu tehnik yang menggambarkan dan


menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan
merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh
gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Tujuan deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dimana peneliti
dapat mengetahui apa saja manfaat yang dapat diambil dari keikutsertaan anggota karang taruna
yang didapat dari wawancara dengan informan. Peneliti juga dapat mengetahu faktor-faktor apa
saja yang membuat remaja saat ini enggan untuk mengikuti organisasi karang taruna.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna
http://karangtarunadaha.blogspot.com/2012/07/sejarah-berdirinya-karang-taruna.html
Agus Salim. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Teori Paradigma Penelitian Sosial, Tiara
Wacana, Bandung.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Alfabeta, Bandung

Anda mungkin juga menyukai