Anda di halaman 1dari 18

Makalah Dasar-dasar Organisasi

“Dasar-dasar Organisasi dalam Kegiatan Karang Taruna


Tingkat Kelurahan”

Oleh :
Gintan Gladiola Nurjaya (20922329)
Maulidia Iffani Welianti (20922333)
Naluri Aulia Pratama (20922021)
Nanda Ariyanti (20922020)
Nurul Farah Zulaika (20922001)
Saula Natalia Devi Permatasari (20922005)

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS SOSIAL DAN BISNIS
INTERNASIONAL WOMEN UNIVERSITY
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah yang telah memberikan Rahmat serta
hidayatnya sehingga kami bisa menyusun tugas Dasar-dasar Organisasi ini dengan baik
serta tepat waktu. Sholawat beserta salam kita curahkan kepada Rasulullah SAW.
Serta kami berterima kasih juga untuk dosen kita terhormat Ibu Dr.Sheila Kurnia
Putri, S.I.P. M.M yang memberikan tugas ini untuk pembelajaran dan penilaian mata
kuliah Dasardasar Organisasi ini.
Dalam makalah ini kami membahas masalah mengenai “Dasar-dasar Organisasi
dalam Kegiatan Karang Taruna Tingkat Kelurahan” Tujuan utama penulisan makalah ini
adalah untuk meningkatkan dan mengembangkan cipta rasa, karsa, dan karya generasi
muda dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya pada tingkat
kelurahan.
Kami menyadari terselesaikannya makalah ini berkat kerja sama kelompok kami,
meskipun kami memiliki banyak sekali kekuarangan dalam penulisan maupun
penyampaian, Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bisa
membangun menuju kesempurnaan dari pada pembaca untuk kesempurnaan makalah
kami selanjutnya.
Bandung, 05 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

Table of Contents
KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I............................................................................................................................... iii
PENDAHULUAN .......................................................................................................... iii
A. Latar Belakang ...................................................................................................... iii
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. iii
C. Tujuan Penulisan .................................................................................................. iv
BAB II .............................................................................................................................. 1
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 1
A. Pengertian Karang Taruna ................................................................................... 1
B. Sejarah Karang Taruna ........................................................................................ 2
C. Tugas dan Fungsi Karang Taruna ....................................................................... 5
D. Sistem Keanggotaan dalam Karang ..................................................................... 6
E. Contoh Program Kerja Karang Taruna.............................................................. 9
1. Bidang Pendidikan .............................................................................................. 9
2. Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial .................................................................. 9
3. Bidang Pengabdian Masyarakat ....................................................................... 9
4. Bidang Keuangan Dan Kewirausahaan ............................................................ 9
5. Bidang Kerohanian Dan Pembinaan Mental ................................................. 10
6. Bidang Olahraga Dan Seni Budaya ................................................................ 10
7. Bidang Lingkungan Hidup .............................................................................. 10
8. Bidang Hubungan Masyarakat ....................................................................... 10
F. Manfaat Internal dan Eksternal Karang Taruna di Masyarakat ................... 11
BAB III .......................................................................................................................... 12
PENUTUP ..................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSAKA ...................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, yang dimana mereka tidak bisa hidup sendiri,
melainkan membutuhkan bantuan orang lain. Maka dari itu timbulah sebuah komunikasi,
yaitu hubungan timbal balik antara manusia satu dengan lainnya, demi mewujudkan suatu
kegiatan yang akan di capai. Dari komunikasi itulah muncul ide-ide atau gagasan yang
akan di buat sehingga terciptalah suatu kelompok atau organisasi. Mereka adalah
kumpulan orang yang memiliki gagasan demi merealisasikan suatu tujuan agar tercapai.
Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan
pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis
produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber
daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.
Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman
Dasar dan Pedoman Rumah Tangga di mana telah pula diatur tentang struktur penggurus
dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada
tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan
organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa
yang akan datang. Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan
pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi,
olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu karang taruna?
2. Sejarah karang taruna?
3. Tugas dan fungsi karang taruna di masyarakat?
4. Bagaimana sistem keanggotaan dalam karang taruna?
5. Contoh program kerja karang taruna?
6. Apa manfaat karang taruna?

iii
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu karang taruna.
2. Untuk mengetahui asal usul karang taruna.
3. Untuk mengetahui apa saja tugas dan fungsi karang taruna di masyarakat.
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem keanggotaan dalam karang taruna.
5. Untuk mengetahui contoh dari program kerja karang taruna.
6. Untuk mengetahui apa saja manfaat dari segi internal dan eksternal karang taruna.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Karang Taruna
Karang Taruna, sendiri dalam makna singkatnya itu semacam suatu organisasi yang
berisi anggota- anggota yang umurnya masih muda di Indonesia. Dalam penafsiran lain,
Karang Taruna lebih kerap diucap selaku organisasi kepemudaan Indonesia. Semacam
pengertiannya, anggota dari Karang Taruna merupakan orang- orang yang masih
berjiwa muda. Dan secara garis besar Karang Taruna adalah organisasi yang dibentuk
oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkan diri, tumbuh, dan
berkembang atas dasar kesadaran serta tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk
generasi muda, yang berorientasi pada tercapainya kesejahteraan sosial bagi
masyarakat.
Organisasi ini diutamakan terletak di tingkatan desa ataupun kelurahan. Untuk
pembentukanya sendiri, karang taruna terbuat atas bawah pemahaman masing- masing
anggota warga. Jadi organisasi ini, memanglah tidak dapat dijauhkan dari sosialisasi antar
anggota masyarakat desa. Dilatarbelakangi oleh pemahaman mereka yang mau membuat
organisasi yang nantinya dapat mensejahterakan kehidupan sosial, Organisasi ini sangat
berarti buat keberadaannya di masing- masing kelurahan.
Salah satu contoh jelas mengapa Organisasi ini begitu berakibat apabila tidak
terdapat keberadaannya di masing- masing area merupakan‘ kriminalitas yang dapat
meningkat. Aksi kriminal mayoritas dicoba oleh orang- orang yang masih muda. Denga
kehadirannya, kita dapat lebih mempunyai tujuan hidup di umur muda kita lebih memiliki
arah dibandingkan para pemuda yang jadi penjahat sebab tidak ketahui tujuan hidup. Jadi
karang taruna ini sangat menjembantani para pemuda dalam berkreatifitas, berkreasi,
bersosialisasi yang nantinya diharapkan dapat jadi lebih baik dari lebih dahulu.
Karang taruna merupakan organisasi modern yang mementingkan kepentingan
bersama, jadi jelas- jelas bukan buat perihal individu. Maupun buat kehidupan
berkeluarga, itu sangat jelas salah. Karang Taruna lebih diperuntukkan pada
permasalahan sosial yang mengenai di area tempat tinggal mereka. Pergantian pemimpin
di organisasi ini dicoba oleh pemilihan anggota, bukan dari kepengurusan serta
pemilihannya dilaksanakan 5 tahun sekali. Mereka mengurus kepentingannya sendiri,

1
mengingat ruang lingkupnya cuma sebatas desa, bukan daerah yang luas. Desa juga
sendiri tercantum dalam wilayah otonom. Pemerintah tidak memegang peranan berarti di
dalamnya. Cuma terdapat pemuda, serta masyarakat yang mendiami desa. Berkembang
serta tumbuh di area para pemuda serta pemudi, pengurusnya juga pula para pemuda,
fokus permasalahannya juga pula diperuntukan pada para pemuda.
B. Sejarah Karang Taruna
Karang Taruna lahir pada tanggal 26 September 1969 di Kampung Melayu Jakarta,
melalui proses Experimental Project Karang Taruna, kerjasama masyarakat Kampung
Melayu/ Yayasan Perawatan Anak Yatim (YPAY) dengan Jawatan Pekerjaan
Sosial/Departemen Sosial. Pembentukan Karang Taruna dilatar belakangi oleh
banyaknya anak-anak yang menyandang masalah sosial antara lain seperti anak yatim,
putus sekolah, mencari nafkah membantu orang tua dsb.
Masalah tersebut tidak terlepas dari kemiskinan yang dialami sebagian masyarakat
kala itu. Karang Taruna tidak serta merta lahir begitu saja, namun karang taruna lahir atas
dasar kesadaran sosial Antara H. Ghazali dengan Pekerjaan Sosial/Departemen sosial
setempat. Orang yang paling berjasa besar atas Karang taruna secara nasional tidak lain
adalah sang pendiri Karang Taruna, Almarhum H. Ghazali, yang wafat pada jum’at 18
september 2020 lalu.
• MASA KELAHIRANNYA S/D DIMULAINYA PELITA (1960 – 1969)
Tahun 1960–1969 adalah saat awal dimana Bangsa Indonesia mulai
melaksanakan pembangunan disegala bidang. Instansi-Instansi Sosial di DKI Jakarta
(Jawatan Pekerjaan Sosial/Departemen Sosial) berupaya menumbuhkan Karang
Taruna–Karang Taruna baru di kelurahan melalui kegiatan penyuluhan sosial.
Pertumbuhan Karang Taruna saat itu terbilang sangat lambat, tahun 1969 baru terbentuk
12 Karang Taruna, hal ini disebabkan peristiwa G 30 S/PKI sehingga pemerintah
memprioritaskan berkonsentrasi untuk mewujudkan stabilitas nasional.
• DIMULAINYA PELITA HINGGA MASUK GBHN (1969 – 1983)
Salah satu pihak yang berjasa mengembangkan Karang Taruna adalah
Gubernur DKI Jakarta H. Ali Sadikin (1966-1977). Pada saat menjabat Gubernur, Ali
Sadikin mengeluarkan kebijakan untuk memberikan subsidi bagi tiap Karang Taruna
dan membantu pembangunan Sasana Krida Karang Taruna (SKKT). Selain itu Ali

2
Sadikin juga menginstruksikan Walikota, Camat, Lurah dan Dinas Sosial untuk
memfungsikan Karang Taruna. Tahun 1970 Karang Taruna DKI membentuk Mimbar
Pengembangan Karang Taruna (MPKT) Kecamatan sebagai sarana komunikasi antar
Karang Taruna Kelurahan. Sejak itu perkembangan Karang Taruna mulai terlihat
marak, pada Tahun 1975 dilangsungkanlah Musyawarah Kerja Karang Taruna, dan
pada moment tersebut Lagu Mars Karang Taruna ciptaan Gunadi Said untuk pertama
kalinya dikumandangkan.
Tahun 1980 dilangsungkan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Karang
Taruna di Malang, Jawa Timur. Dan sebagai tindak lanjutnya, pada tahun 1981
Menteri Sosial mengeluarkan Keputusan tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja
Karang Taruna dengan Surat Keputusan Nomor. 13/HUK/KEP/I/1981 sehingga
Karang Taruna mempunyai landasan hukum yang kuat. Tahun 1982 Lambang Karang
Taruna ditetapkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI nomor.65
/HUK/KEP/XII/1982, sebagai tindak lanjut hasil Mukernas di Garut tahun 1981.
Dalam lambang tercantum tulisan Aditya Karya Mahatva Yodha (artinya: Pejuang
yang berkepribadian, berpengetahuan dan terampil) Pada tahun 1983 Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) mengeluarkan TAP MPR Nomor II/MPR/1983
tentang Garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang didalamnya menempatkan Karang
Taruna sebagai wadah pengembangan generasi muda.
• MASUK GBHN SAMPAI TERJADINYA KRISIS
Tahun 1984 terbentuknya Direktorat Bina Karang Taruna; Tahun 1984-1987
sejumlah pengurus/aktivis Karang Taruna mengikuti Program Nakasone
menyongsong abad 21 ke Jepang dalam rangka menambah dan memperluas
wawasan; Tahun 1985 Menteri Sosial menyatakan sebagai Tahun Penumbuhan
Karang Taruna, sedangkan tahun 1987 sebagai Tahun KualitasKarang Taruna;
Karang Taruna Teladan Tahun 1988 berhasil merumuskan: Pola Gerakan Keluarga
Berencana Oleh Karang Taruna; Tahun 1988 Pedoman Dasar Karang Taruna
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Sosial RI no. 11/HUK/1988; Kegiatan Studi
Karya Bhakti, Pekan Bhakti dan Porseni Karang Taruna merupakan kegiatan dalam
rangka mempererat hubungan antar Karang Taruna dari sejumlah daerah;

3
Sasana Krida Karang Taruna (SKKT) sebagai sarana tempat Karang Taruna
berlatih dibidangbidang pertanian dan peternakan. Bulan Bhakti Karang Taruna
(BBKT) biasanya diselenggarakan dalam rangka ulang tahun Karang Taruna.
Merupakan forum kegiatan bersama antar Karang Taruna dari sejumlah daerah
bersama masyarakat setempat, kegiatannya berupa karya bhakti/pengabdian
masyarakat;
Tahun 1996 bekerjasama dengan Depnaker diberangkatkan 159 tenaga dari
Karang Taruna untuk magang kerja ke Jepang antara 1 s/d 3 tahun, dalam upaya
meningkatkan wawasan, pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang
usaha; Pelibatan Karang Taruna dalam kesehatan reproduksi remaja diadakan agar
Karang Taruna dapat berperan sebagai wahana Komunikasi Informasi dan Edukasi
(KIE) bagi remaja warga karang Taruna.
• KARANG TARUNA DALAM SITUASI KRISIS (1997 – 2004)
Krisis moneter yang terjadi tahun 1997 berkembang menjadi krisis
ekonomi, yang dengan cepat menjadi krisis multidimensi. Imbas dari krisis tersebut
tak urung juga berdampak pada lambannya perkembangan Karang Taruna.
Puncaknya pada saat pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid membubarkan
Departemen Sosial, Karang Taruna pada umumnya mengalami stagnasi, bahkan
mati suri. Konsolidasi organisasi terganggu ,aktivitas terhambat dan menurun
bahkan cenderung terhenti. Hal tersebut menyebabkan Klasifikasi Karang Taruna
menurun walaupun masih ada Karang Taruna yang tetap eksis.
Tahun 2001 Temu Karya Nasional Karang Taruna dilaksanakan di Medan.,
Sumatera Utara. Hasilnya antara lain menambah nama Karang Taruna menjadi
Karang Taruna Indonesia, memilih Ketua Umum Pengurus Nasional KTI, serta
menyusun Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga KTI. Hasil TKN tersebut
memperoleh tanggapan yang berbeda-beda dari daerah.

4
• KARANG TARUNA TAHUN 2005 HINGGA SEKARANG
Banten merupakan salah satu Provinsi yang ikut menorehkan sejarah ke-
Karang Taruna-an. Pada tanggal 9-12 April 2005 digelar Temu Karya Nasional V
Karang Taruna Indonesia (TKN V KTI) di Propinsi Banten. Beberapa hal yang
dihasilkan pada TKN V tersebut antara lain:
a) Pemilihan Pengurus Nasional Karang Taruna (PNKT) periode 2005 – 2010;
b) Perubahan nama KTI menjadi Karang Taruna; Merekomendasikan Pedoman
Dasar Karang Taruna yang baru yang akan ditetapkan oleh MENSOS RI.
c) Pada tanggal 29 Juni - 1 Juli 2005 diselenggarakan Rapat Kerja Nasional
Karang Taruna (Rakernas Karang Taruna) di Jakarta dalam rangka menyusun
program kerja. Pada tahun yang sama, Menteri Sosial mengeluarkan Peraturan
Menteri Sosial RI Nomor 83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang
Taruna (pengganti Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 11/HUK/1988),
sebagai tindak lanjut rekomendasi Temu Karya Nasional V di Banten. dan pada
tanggal 23 – 27 September 2005 diselenggarakan BBKT dan SKBKT di
Propinsi DIY dengan peserta lebih kurang 3.000 orang terdiri dari anggota dan
pengurus Karang Taruna dari seluruh wilayah Indonesia.
d) Pengakuan dan Perhatian para penentu kebijakan di negeri ini terhadap
keberadaan Karang Taruna dibuktikan dengan masuknya nama Karang Taruna
dalam beberapa regulasi atau perundang-undangan. UU No. 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah, Permendagri No. 5 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penataan Lembaga Kemasyarakatan, PP No. 72 & 73 tentang
i. Desa dan Kelurahan serta UU No. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan
Sosial adalah beberapa produk hukum yang didalamnya menempatkan
Karang Taruna dengan segala peran dan fungsinya.
C. Tugas dan Fungsi Karang Taruna
Tugas :
Untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi
generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi
generasi muda di wilayah itu sendiri.

5
contoh menanggulangi masalah sosial: menanamkan nilai nilai moral dan agama sehingga
generasi muda tidak terjerumus kedalam pergaulan bebas.
1) Sifat Prefentif : Adalah suatu upaya untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan,
contohnya : adanya tindakan seperti memberi penyuluhan mengenai dampak masalah
sosial pada masyarakat.
2) Sifat Rehabilitatif : adalah suatu upaya dengan rangkaian kegaitan yang ditujukan
kepada bekas penderita agar dapat berinteraksi secara normal dalam lingkungan
sosial.
contohnya: adanya tindakan dari masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami
keadaan mereka sehingga memudahkan mereka (bekas penderita) dalam proses
penyesuaian dirinya di masyarakat.
Fungsi:
1) Sebagai organisasi yang menyelenggarakan usaha kesejahteraan sosial.
2) Pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara terpacu dan terarah serta
berkesinambungan.
3) Penyelenggaraan kegaitan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di
lingkungannya.
4) Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kejeluargaan, dan
memperkuat nilai nilai kearifan dalam bingkai NKRI.
5) Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan
berbagai sektor lainnya.
D. Sistem Keanggotaan dalam Karang
Anggota organisasi yaitu kumpulan orang-orang yang memiliki hak dan kewajiban
untuk mengkoordinasikan dan mewakili kepentingan seluruh bidang serta merumuskan
segala kebijakan dalam suatu organisasi. Biasanya terdiri dari Ketua, Wakil ketua,
sekretaris, bendahara dan seksi bidang. Untuk pemilihan nya pun mengunakan sistem
voting suara terbanyak maka dialah yang terpilih untuk mengemban tugasnya.
Anggota adalah salah satu syarat tercipta nya suatu organisasi. Maka dari itu
terbentuklah sistem keanggotaan di setiap organisasi salah satunya yaitu karang taruna.
Keanggotaan karang taruna merupakan struktur anggota atau orang-orang yang ada di
dalam Karang taruna yang sudah diberikan tugas dan tanggungjawab demi menunjang

6
keberhasilan kegiatan yang di targetkan sesuai dengan tujuan organisasi. Mulai dari
motto, visi misi, lambang organisasi hingga program kerja semua di kerjakan oleh
anggota karang taruna.
Menurut peraturan menteri sosial republik indonesia nomor 25 tahun 2019 tentang
karang taruna Pasal 18 :
1) Keanggotaan Karang Taruna menganut sistem stelsel pasif yaitu setiap generasi
muda yang berusia 13 (tiga belas) sampai dengan 45 (empat puluh lima) tahun
otomatis menjadi anggota Karang Taruna.
2) Keanggotaan Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berasal dari
generasi muda di tingkat desa atau kelurahan.
3) Ketentuan mengenai keanggotaan Karang Taruna sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) ditetapkan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Karang Taruna.
Dalam pemilihan anggota karang taruna ada beberapa kriteria yang harus di
perhatikan, diantara nya :
a. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Setia terhadap Pancasila dan UUD 1945
c. Berdomisili sesuai wilayah tingkatannya dan dibuktikan dengan identitas resmi
d. Sehat jasmani & Rohani
e. Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan timnya
maupun dengan berbagai pihak
f. Berusia minimal 13 tahun dan maksimal 45 tahun
g. Aktif, memiliki pengetahuan juga keterampilan berorganisasi, kemauan dan
kemampuan, pengabdian di kesejahteraan sosial.
Untuk kepengurusan Karang taruna Tingkat kelurahan dipilih dan disahkan langsung
oleh kelurahan. Mereka dikukuhkan dengan Surat keputusan Kepala Desa/lurah dan
dilantik oleh lurah setempat. Karang taruna tingkat kelurahan memiliki anggota /
pengurus minimal 35 orang dengan masa bakti 3 tahun. Berikut Struktur karang Taruna,
terdiri dari :
1. Ketua : yaitu pemimpin oraganisasi yang di beri tugas juga kepercayaan untuk
memimpin anggota. Ini adalah jabatan tertinggi juga memiliki tanggung jawab besar
dalam Karang taruna.

7
2. Wakil ketua : Bisa di artikan juga sebagai wakil pemimpin. bertugas untuk mewakili
Ketua jika tidak dapat hadir dalam suatu kegiatan seperti rapat.
3. Sekretaris : memiliki tugas dalam urusan administrasi, seperti pendataan, pencatatan,
surat menyurat dan membuat laporan dalam suatu organisasi.
4. Wakil Sekretaris : memiliki tugas mewakili dan membantu sekertaris umum jika
tidak dapat hadir atau memiliki kendala saat mengerjakan laporan organisasi.
5. Bendahara : memiliki tugas dalam hal mengatur keuangan organisasi. Dari mulai
Menyusun rencana anggaran, melaksanakan pengelolaan keuangan dan pengadaan
kebutuhan barang organisasi, dll.
6. Wakil bendahara : memiliki tugas membantu pekerjaan bendahara umum. Terutama
ketika pembuatan laporan keuangan.
7. Seksi pendidikan dan pelatihan : bertanggung jawab dalam setiap kegiatan mengenai
pendidikan dan pelatihan. Contohnya jika ada pelatihan bela negara biasanya seksi
bidang inilah yang menjadi perwakilan.
8. Seksi usaha kesejahteraan sosial : bertanggung jawab dalam kegiatan yang
berhubungan dengan masyarakat seperti melaksanakan pembinaan dan
pengembangan pelayanan kesehatan, posyandu, hingga keluarga berencana (KB).
9. Seksi kelompok usaha bersama : biasanya bertanggung jawab dalam kegiatan
pengumpulan dana (danus) jika Karang Taruna tersebut akan mengadakan kegiatan
besar seperti perayaan hari kemerdekaan yang membutuhkan properti.
10. Seksi kerohanian dan pembinaan mental : bertanggung jawab dalam kegiatan
keagamaan seperti remaja masjid/tadarus Qur'an hingga acara percayaan hari-hari
besar dalam islam.
11. Seksi olahraga dan seni budaya : bertanggung jawab dalam kegiatan olah raga dan
kebudayaan. Contohnya dalam acara 17-an seksi bidang ini sangat berpengaruh, dari
mulai lomba olahraga yang akan dibuat dan juga pentas seni apa saja yang akan di
tampilkan.
12. Seksi lingkungan hidup : bertanggung jawab dalam keadaan lingkungan, seperti
pelaksanaan kerja bakti, gotong royong dalam menjaga juga memperbaiki fasilitas
wilayah kelurahan setempat.

8
13. Seksi hubungan masyarakat dan kesejahteraan kemitraan : Bertanggung jawab dalam
menjalin kerjasama dengan pihak eksternal. Contoh nya dalam kegiatan studi
banding Karang taruna antar kelurahan.
E. Contoh Program Kerja Karang Taruna
Kegiatan karang taruna diadakan di setiap kampung bertujuan untuk membina
generasi muda yang ada. Kegiatan Karang Taruna dapat dilakuka secara mandiri dan
beragam. Sebagai wadah dan perkumpulan generasi muda, karang taruna memiliki tugas
dan pokoknya yang utama untuk kesejahteraan sosial. contoh kegiatan karang taruna
sebagai berikut :
1. Bidang Pendidikan
1) Memfasilitasi pendampingan pendidikan bagi warga dengan sumber referensi dari
internet yang disediakan oleh desa atau kelurahan.
2) Memberikan Fasilitas Siswa Yang berprestasi berupa pemberdayaan di
desa/kelurahan sebagai tutor sebaya
2. Bidang Usaha Kesejahteraan Sosial
1) Menyelenggarakan bakti sosial ketika terjadi suatu bencana.
2) Menyelenggarakan Sunnatan Massal.
3) Membantu Masyarakat Dalam Bidang kesehatan.
4) Membatu masyarakat dalam masalah sosial.
5) Melaksanakan kegiatan yang dibutuhkan masyarakat
3. Bidang Pengabdian Masyarakat
1) Melaksnakan Gotong Royong Untuk Kebersihan lingkungan Desa.
2) Melaksanakan Kegiatan kebersihan lingkungan
4. Bidang Keuangan Dan Kewirausahaan
Bidang Keuangan :
1) Pembentukan Koperasi Karang Taruna.
2) Pembentukan Badan Usaha Karang Taruna.
3) Pelatihan Manajemen Keuanga.
Kewirausahaan
1) Mendirikan home industri dengan ekonomi digital.
2) Membuat usaha kerajinan tangan.

9
3) Pembentukan kelompok taruna tani.
4) Membuka usaha : pertanian; perkebunan; perikanan; peternakan.
5. Bidang Kerohanian Dan Pembinaan Mental
1) Pembentukan Pengajian pemuda Karang Taruna.
2) Mengadakan tahlilan dan yasinan bersama.
3) Mengadakan majelis dzikir dan sholawat.
4) Menyelenggarakan takbir keliling.
5) Peringatan hari besar islam dan lainya.
6. Bidang Olahraga Dan Seni Budaya
Bidang Olahraga
1) Pembentukan grup olahraga : sepak bola; bola voli; badminton; tenis meja.
2) Mengadakan turnamen olahraga pada harlah (hari lahir) karang taruna.
3) Mengadakan turnamen olahraga pada bulan Kemerdekaan RI.
4) Mengolahragakan masyarakat, memasyarakatkan olah raga dan membimbing
bagi anak-anak dan pemuda yang memiliki bakat dan minat olahraga
Bidang Seni
1) Pembentukan Taman Pendidikan Seni Al-Qur’an (TPSA) Pemuda Karang
Taruna.
2) Pembentukan Group Pendidikan Seni.
3) Menyalurkan Bakat bagi yang berpotensi dalam seni tarik suara.
4) Mengaktifkan Budaya Adat
7. Bidang Lingkungan Hidup
1) Melaksanakan Kebersihan Lingkungan.
2) Mengadakan perlombaan kebersihan antar Dusun.
3) Melaksanakan penghijauan.
4) Membuat Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
5) Melaksanakan Jum’at Bersih 1 kali dalam 1 Bulan
8. Bidang Hubungan Masyarakat
1) Menjaga Hubungan harmonis karang Taruna dengan Masyarakat.
2) Memberitahukan program yang akan dilaksanakan Karang Taruna kepada
Masyarakat.

10
F. Manfaat Internal dan Eksternal Karang Taruna di Masyarakat
Manfaat internal yang kita dapat dalam berorganisasi karang taruna adalah :
1) Dapat meningkatkan kepercayaan diri kita.
2) Dapat memanage waktu.
3) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan baik.
4) Menambah relasi dan memudahkan kita untuk mengenal orang - orang sekitar.
5) Menambah pengalaman dalam berorganisasi.
Manfaat eksternal yang dapat diperoleh dari berorganisasi karang taruna adalah :
1) Dapat mengembangkan kreativitas generasi muda.
2) Dapat membentuk jiwa dan semangat para generasi muda.
3) Dapat mewujudkan kesejahteraan sosial generasi muda oleh karang taruna bersama
pemerintah dan komponen masyarakat lainnya.
4) Mewujudkan kesadaran sosial setiap generasi muda dalam mencegah dan
mengantisipasi berbagai masalah.
5) Termotivasinya setiap generasi muda untuk menjalin kerjasama serta menumbuhkan
sikap toleransi dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang memiliki visi dan misi yang
sama untuk mencapai suatu tujuan. Maka dari itu penting nya kita sebagai generasi muda
untuk mengetahui dasar-dasar organisasi terlebih dahulu. Sehingga ketika praktek di
lapangan kita akan tertib. Dasar-dasar organisasi yang dimaksud seperti struktur
keanggotaan, tujuan, lembaga yang menaunginya dan lain hal. Pemahaman mengenai
Dasar-daaar organisasi sangat diperlukan sehingga ketika kita menjalankan atau menjdi
anggota organisasi tersebut kita tau prosedur yang harus dilakukan, agar organisasi yang
kita jalani dapat berjalan lancar dan harmonis. Seperti hal nya karang taruna, suatu
instansi dibawah naungan kepala desa yang bertanggung jawab untuk kepentingan umum
masyarakat tingkat kelurahan. Menjadi anggota karang taruna sama halnya seperti kita
sebagai penampung aspirasi masyarakat wilayah dan juga permasalahan wilayah
setempat yang kemudian di tampung, di diskusikan dan di cari jalan keluar nya.
Maka dari itu pembelajaran mengenai dasar-dasar organisasi ini sangatlah diperlukan
demi keberhasilan sebuah organisasi. Berkembang atau tidak nya sebuah organisasi dapat
terlihat dari kualitas dan intelektualitas manusia didalamnya. Sebagai generasi muda
tentunya, yang akan membawa perkembangan pesat bagi bangsa, sangat di anjurkan
untuk memahami dan menerapkan sistematis organisasi yang telah di tetapkan guna
memajukan negara Republik Indonesia.

12
DAFTAR PUSAKA

1. BN.2019/NO.1654, jdih.kemsos.go.id : 20 hlm.


2. https://balingasal.kec-padureso.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/145/353
3. https://batukandik.desa.id/opensid/first/artikel/64
4. https://www.karangtaruna.or.id/2021/12/kegiatan-karang-taruna-diadakan-di_3.html
5. https://batukandik.desa.id/opensid/first/artikel/64#:~:text=Fungsi%20Karang%20Tarun
a
%20adalah%20%3A,terpacu%20dan%20terarah%20serta%20berkesinambungan
6. https://rejosari.semarangkota.go.id/karangtaruna
7. https://www.gramedia.com/literasi/karang-taruna/
8. https://balingasal.kecpadureso.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/145/197#:~:text
=Termotivasinya%20s
etiap%20generasi%20muda%20Karang,taraf%20kesejahteraan%20sosial%20bagi%20
ma syarakat.
9. https://balingasal.kec-padureso.kebumenkab.go.id/index.php/web/artikel/145/197

13

Anda mungkin juga menyukai