Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................1
BAB I..........................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah............................................................................................2
B. Perumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian......................................................................................................5
BAB II.........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................................7
A. Arti Penting Dari Semangat Pemuda Bagi Masa Depan Bangsa...........................7
B. Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme di Kalangan
Pemuda................................................................................................................................8
C. Dampak yang Akan di Timbulkan dari Memudarnya Nasionalisme di
Kalangan Pemuda...............................................................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................12

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemuda adalah generasi penerus bangsa, dimana sosok pemuda


diharapkan dapat melanjutkan perjuangan dari generasi sebelumnya. Suatu
bangsa pastinya memiliki harapan yang besar agar pada masa yang akan datang
para pemuda dapat menjadikan bangsa Indonesia ini bangsa yang lebih maju. Hal
tersebut diperkuat dengan pendapat bahwa pemuda merupakan lapisan
eksponental bangsa, yang berjumlah 30% dari jumlah seluruh bangsa Indonesia
dan merupakan lapisan yang penuh dengan dinamisme, vitalitas heroisme
(Surakhman, 1980:4). Oleh karenanya para para pemuda ini memiliki beban
untuk mewujudkan harapan dan cita-cita bangsa dari generasi sebelumnya.

Tetapi jika dikaji secara mendalam tidak semua pemuda memiliki cita-
cita luhur untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang lebih maju. Masih banyak
pemuda di bangsa ini yang berbuat tidak sesuai dengan harapan generasi
sebelumnya. Dapat kita lihat bahwa banyak pemuda yang sekarang ini justru
melakukan hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan oleh suatu generasi harapan
bangsa. Bahkan sekarang ini banyak pemuda yang justru merusak masa depan
mereka sendiri. Beberapa persoalan yang memberikan bukti bahwa generasi
pemuda saat ini bertindak melawan norma-norma yang ada, diantaranya ada
sebagian pemuda yang senang mengkonsumsi minuman keras, mengkonsumsi
narkoba, melakukan tindak kriminal seperti memperkosa, mencuri, mencopet
bahkan merampok. Hal tersebut diperkokoh dengan adanya artis yang belum
mampu dijadikan sebagai public figure seperti yang dapat kita lihat seperti
Revaldo seorang artis yang ditangkap oleh pihak kepolisian karena
mengkonsumsi narkoba, begitu juga dengan artis lain seperti Sammy
Simorangkir yang juga tersandung masalah narkoba. Selain itu masih banyak lagi
perbuatan-perbuatan yang tidak seharusnya dilakukan oleh pemuda sebagai
generasi bangsa.
Sekarang ini banyak organisasi kepemudaan yang dapat dijadikan sebagai
wadah pengembang nilai karakter pada pemuda. Contohnya seperti organisasi-

2
organisasi keagamaan seperti remaja masjid, ataupun organisasi lain seperti
perkumpulan pemuda pecinta motor, organisasi pemuda pecinta alam ataupun
organisasi yang berdiri di suatu wilayah tertentu seperti di kecamatan, kelurahan
ataupun di suatu dukuh atau RT seperti organisasi kepemudaan karang taruna.

Salah satu organisasi yang dapat digunakan sebagai tempat untuk


menanamkan nilai-nilai karakter pada pemuda adalah melalui organisasi
kepemudaan karang taruna. Dimana karang taruna ini merupakan organisasi yang
berada di setiap dukuh atau bahkan di setiap RT. Karang taruna merupakan
wadah terdekat bagi para pemuda untuk mengembangkan potensi dalam dirinya.
Selain itu karang taruna adalah sebuah organisasi kepemudaan yang dalam
keanggotaannya tidak berdasarkan pada sebuah latar belakang tertentu, dimana
itu berarti keanggotaan karang taruna tidak berdasar pada tingginya pendidikan
seseorang atau berdasarkan pada strata tertentu.

Sesuai Pedoman Dasar Karang Taruna, pengertian Karang Taruna adalah


Organisasi Sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan
berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk
masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas
adat sederajat dan terutama bergerak dibidang usaha kesejahteraan sosial
(Rahmat, 2012)

Penanaman nilai-nilai karakter pada diri pemuda dapat dilaksanakan


melalui kegiatan kepemudaan karang taruna. Selain itu karang taruna merupakan
wadah bagi pemuda untuk menyalurkan berbagai potensi dalam dirinya. Dengan
adanya organisasi karang taruna ini para pemuda dapat diajarkan untuk menjadi
pemuda yang memiliki karakter sebagaimana yang dibutuhkan oleh bangsa ini.
Karena dalam sebuah karang taruna terdapat berbagai macam kegiatan yang
dapat menumbuhkan nilai-nilai karakter pada diri seorang pemuda.

Setiap karang taruna pastinya mempunyai program kerja yang


dilaksanakan, dimana dalam setiap program kerja tersebut terdapat nilai-nilai
yang seharusnya ada dalam diri setiap pemuda. Sebagai contoh penanaman nilai
karakter adalah ketika dalam pelaksanaan program kerja dibutuhkan kesadaran
untuk bertanggung jawab penuh agar setiap kegiatan terlaksana dengan baik.
Selain itu juga terdapat nilai karakter lain yang dapat mendorong seorang
pemuda agar nantinya dapat menjadi pemuda dengan pribadi yang lebih baik.

3
Maka dari itu penanaman karakter pada pemuda dapat dimulai dari keikutsertaan
pemuda dalam organisasi karang taruna.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti bermaksud untuk


mengadakan penelitian mengenai penanaman nilai-nilai karakter pada pemuda
desa melalui kegiatan kepemudaan karang taruna. Dimana peneliti mengadakan
penelitian pada karang taruna “Gapura” di Dukuh Purosari. Alasan peneliti
mengadakan penelitian pada karang taruna “Gapura” adalah karena di karang
taruna ini terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan. Dimana kegiatan ini dibuat
berdasarkan masukan atau pendapat dari para anggotanya, dan setelah terdapat
berbagai ide dari para anggota disusunlah sebuah program kegiatan yang
nantinya diwujudkan bersama-sama oleh seluruh bagian dari karang taruna ini.

Maka dari itu dapat dilihat bahwa karang taruna “Gapura” ini merupakan
satu wadah yang dapat dipandang sebagai salah satu tempat untuk para
anggotanya mengembangkan berbagai potensi dan ide kreatif dalam dirinya.
Selain itu karang taruna “Gapura” ini merupakan salah satu karang taruna yang
aktif melaksanakan berbagai macam kegiatan kepemudaan di tengah-tengan
banyaknya perbedaan yang terdapat dari masing-masing anggotanya, seperti latar
belakang pendidikan, pekerjaan, ekonomi atau bahkan latar belakang keluarga.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian
mengenai “Penanaman Nilai-nilai Karakter Pada Pemuda Desa Melalui Kegiatan
Kepemudaan Karang Taruna (Studi Kasus Pada Karang Taruna “Gapura” Dukuh
Purosari Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dalam penelitian


ini dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimanakah strategi penanaman nilai-nilai karakter pada pemuda desa


melalui kegiatan kepemudaan karang taruna “Gapura” di Dukuh Purosari
Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali?

4
2. Bagaimanakah kendala pelaksanaan penanaman nilai-nilai karakter pada
pemuda desa melalui kegiatan kepemudaan karang taruna “Gapura” di Dukuh
Purosari Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, sekaligus agar


penelitian ini terarah dan fokus dalam mengumpulkan data, maka dirumuskan
tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan strategi penanaman nilai-nilai karakter pada pemuda


desa melalui kegiatan kepemudaan karang taruna “Gapura” di Dukuh Purosari
Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.

2. Untuk mendeskripsikan kendala pelaksanaan penanaman nilai-nilai karakter


pada pemuda desa melalui kegiatan kepemudaan karang taruna “Gapura” di
Dukuh Purosari Desa Kembang Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali?

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah pengetahuan mengenai penanaman nilai-nilai karakter pada


pemuda melalui kegiatan kepemudaan karang taruna.
b. Menjadi bahan kajian dan pertimbangan bagi penelitian yang sejenis.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi anggota karang taruna


1) Untuk memotivasi pemuda agar lebih aktif mengikuti kegiatan karang
taruna.
2) Untuk memotivasi pemuda agar dapat menanamkan nilai-nilai karakter
pada dirinya.

b. Manfaat untuk karang taruna

5
1) Untuk menambah pengetahuan mengenai strategi penanaman nilai-
nilai karakter pada setiap anggota karang taruna.

2) Untuk menambah pengetahuan mengenai kendala pelaksanaan


penanaman nilai-nilai karakter pada setiap anggota karang taruna.

c. Manfaat untuk Desa


1) Untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada setiap karang taruna.

2) Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan karang taruna untuk


penanaman nilai-nilai karakter.

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Arti Penting Dari Semangat Pemuda Bagi Masa Depan Bangsa


“Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”, itulah
perkataan founding father Presiden Pertama Indonesia yang menegaskan betapa
pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan Negara.  Baik buruknya
suatu Negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah
penerus dan pewaris bangsa dan Negara.  Generasi muda harus mempunyai
karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan negaranya, memiliki
kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu memahami
pengetahuan dan teknologi untuk bersaing secara global. Pemuda juga perlu
memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change,
moral force and social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi
masyarakat.
Di antara banyak orang-orang penting dari bangsa ini, pemuda adalah
salah satu unsur yang berperan paling signifikan dalam rangka membangun
kembali bangsa dengan penanaman nilai nasionalimse yang sejati. Semua
kalangan tau bahwa pemuda itu penerus bangsa, akan tetapi jika tidak dipupuk
sejak dini maka harapan itu dirasa hanya sia-sia. Pemudalah yang selama ini
telah mewarnai laju sejarah dan dinamika pejuangan bangsa. Untuk itu kita pelu
membangun jiwa dan pemikiran pemuda yang lebih berkualitas demi
mengidamkan perubahan bangsa yang semakin baik.
Sejarah telah menorehkan tintanya, bahwa setiap momen penting
perubahan banga ini senantiasa melibatkan kaum muda sebagai lokomotif
penggeraknya. Ini semakin menegaskan bahwa arti pemuda bagi bangsa ini tidak
bisa dinilai hanya sebatas perjuangan biasa. Banyak yang bisa dilakukan kaum
muda di negeri tercinta ini sebagai langkah baru demi kemajuan bangsa.
Memulai perubahan itu dari hal kecil tapi bisa dilakukan dengan cara sederhana
maupun special. Indonesia dikenal dunia sebagia Negara yang kaya akan
segalanya, alam, suku,budaya, dan lain sebagainya. Pemuda senantiasa bisa
memanfaatkan momen ini sebagai langkah menunjukan bahwa kaum muda
bukan sekedar pelengkap akan tetapi bisa menjadi leader utuk kebaikan
bangsanya.

7
Saat ini diakui atau tidak semangat pemuda kian hari kian merosot.
Semua hal dinegeri ini dilakukan dengan pertimbangan politik, untuk
kepentingan golongan dan pribadi. Pemuda disinyalir krisis jiwa nasionalisme
akibat ulah ini. Mulai hari ini pemuda bisa kembali bangkitkan jiwa itu,
Perkenalkan alam kita pada dunia, tunjukan kecintaan kita akan suku dan budaya
bangsa, jadilah pemuda yang bangga akan kekayaan bangsanya untuk tumbuhkan
semangat nasionalisme yang menggebu.
Semua ini bisa terwujud jika kita berani berkomitmen membangun
generasi muda yang berkualitas, menjadi calon pemimpin negeri yang
menjanjikan, bijak dan ideal. Pepatah bijak mengatakan “ Bergeraklah. Karena
orang yang diam tidak akan menghasilkan apa-apa”. Baik buruknya suatu negeri,
itu tergantung pada pemudanya. Kecintaan generasi muda pada bangsa, akan
mampu mengantarkan bangsa ini menjadi negara yang tidak hanya berpangaruh
secara nasional akan tetapi juga di dunia internasional.
Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda
selalu mempunyai peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang
terjadi. Ketika memperebutkan kemerdekaan dari penjajah belanda dan jepang
kala itu, ketika menjatuhkan rezim Soekarno (orde lama), hingga kembali
menjatuhkan rezim Soeharto (orde baru), pemuda menjadi tulang punggung bagi
setiap pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan
rakyat.  Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat
sejarah) di setiap waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan
istimewa. Secara kualitatif, pemuda lebih kreatif, inovatif, memiliki idealisme
yang murni dan energi besar dalam perubahan sosial dan secara kuantitatif,
sekitar 30-40 % pemuda dari total jumlah penduduk Indonesia dalam kisaran
umur 15-35 tahun dan akan lebih besar lagi jika kisaran menjadi 15-45 tahun.
 

B. Upaya Untuk Menumbuhkan Kembali Nasionalisme di Kalangan Pemuda


Upaya yang bisa di lakukan untuk menumbuhkan kembali nasionalisme
di kalangan pemuda yaitu lewat peran keluarga, peran pendidikan dan peran
pemerintah.
1. Peran Keluaga
a. Memberikan pendidikan sejak dini tentang sikap nasionalisme dan
patriotism terhadap bangsa Indonesia,
b. Memberikan contoh atau tauladan tentang rasa kecintaan dan
penghormatan pada bangsa,

8
c. Memberikan pengawasan yang menyeluruh kepada anak terhadap
lingkungan sekitar, dan
d. Selalu menggunakan produk dalam negeri.
2. Peran Pendidikan
a. Memberikan pelajaran tentang pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan dan juga bela Negara.
b. Menanamkan sikap cinta tanah air dan menghormati jasa pahlawan
dengan mengadakan upacara setiap hari senin.
c. Memberikan pendidikan moral, sehingga para pemuda tidak mudah
menyerap hal-hal negatif yang dapat mengancam ketahanan nasional.
3. Peran Pemerintah
a. Menggalakan berbagai kegiatan yang dapat meningkatkan rasa
nasionalisme dan patrotisme, seperti seminar dan pameran kebudayaan.
b. Mewajibkan pemakaian batik kepada pegawai negeri sipil setiap hari
jumat. Hal ini dilakukan karena batik merupakan sebuah kebudayaan asli
Indonesia, yang diharapkan dengan kebijakan tersebut dapat
meningkatkan rasa nasionalisme dan patrotisme bangsa.
c. Lebih mendengarkan dan menghargai aspirasi pemuda untuk membangun
Indonesia agar lebih baik lagi.

C. Dampak yang Akan di Timbulkan dari Memudarnya Nasionalisme di


Kalangan Pemuda

Kurangnya nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan


generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh yang
cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) saat ini.
Berbagai pengaruh globalisasi dan informasi dan kurangnya pendidikan
fisik terutama di bidang kesejarahan seakan menjadi ancaman serius bagi
generasi muda dalam memaknai dan menggelorakan semangat kemerdekaan di
dalam jiwa mereka. Sejarahwan Unand, DR Gusti Asnan mengatakan penyebab
utama dari memudarnya semangat nasionalisme dan kebangsaan dari generasi
penerus bangsa terutama disebabkan contoh yang salah dan kurang mendidik
yang diperlihatkan generasi tua atau kaum tua yang cenderung mementingkan

9
kepentingan pribadi dan golongannya daripada mendahulukan kepentingan
bangsa dan rakyat.
Mereka seakan larut dalam euforia untuk mensejahterakan diri sendiri
tanpa melihat bagaimana fenomena yang terjadi di negara kita saat ini, pengaruh
kemiskinan yang sekaligus berimbas kepada kebodohan bangsa belum menjadi
perhatian serius dari generasi tua atau para elite-elite politik bangsa ini. Gusti
juga mengungkapkan pengaruh perkembangan informasi dan era globalisasi yang
mulai merebak di negara kita juga menjadi momok yang sangat menakutkan bagi
generasi muda. Mereka sudah mulai meninggalkan kebudayaan asli Indonesia
dan itu diperkuat lagi dengan semangat globalisasi yang begitu kental dan
digelorakan oleh pihak luar. Generasi muda seakan telah meninggalkan ciri khas
kebangsaan dan mulai terpengaruh dengan budaya-budaya asing yang mulai
menunjukkan taji-nya dan sekaligus telah menguasai seluruh aspek kehidupan di
negara kita.
Pengaruh lainnya dari hilangnya spirit kemerdekaan di dalam jiwa
generasi muda adalah kegagalan pemerintah dalam menumbuhkan sikap cinta
tanah air lewat pendidikan fisik (physic education) terutama melalui pendidikan
sejarah. Pemerintah mulai melupakan bagaimana perjuangan rakyat Indonesia
tempo dulu dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaan sehingga
romantika kesejarahan ini tidak lagi dirasakan oleh generasi muda saat ini akibat
tidak adanya pendidikan khusus yang diberikan pemerintah pusat kepada mereka.
Pemerintah hanya mementingkan ideologi para penguasa namun kurang peduli
terhadap masa depan bangsa dan rakyatnya sehingga rasa kebangsaan (nation)
tidak terlihat dari generasi penerus bangsa sekarang.
Kondisi nasionalisme dan kebangsaan di kalangan generasi muda serta
spirit kemerdekaan mereka mulai berkurang akibat contoh yang salah dan kurang
mendidik serta sikap ogah-ogahan pemerintah yang hanya mementingkan
kepentingan pribadi dan golongan. Sehingga rasa nasionalisme yang diharapkan
tumbuh di dalam jiwa generasi penerus bangsa kini hanya sebatas wacana saja,
tanpa adanya realita yang kita harapkan bersama. Kondisi ini juga disebabkan
pengaruh globalisasi dan informasi modern serta era keterbukaan yang mulai
melanda negara kita dan inilah yang menyebabkan hilangnya semangat membela
tanah air atau kemerdekaan di dalam diri mereka. Kegagalan pemerintah atau
penguasa yang kukuh menonjolkan ideologi masing-masing menjadi handicap
utama sehingga rasa kebangsaan (nation) dari generasi muda mulai berkurang.
Pemerintah juga dinilai gagal dalam menumbuhkan sikap cinta tanah air lewat

10
pendidikan fisik misalnya pendidikan sejarah,” tukas Gusti kepada Padang
Ekspres kemarin.
Untuk itu, pemerintah hendaknya perlu mawas diri dan melakukan
koreksi diri dalam melakukan tindakan serta mulai memberdayakan generasi
muda penerus bangsa supaya dapat memaknai arti dari Hari Ulang Tahun
Kemerdekaan Republik Indonesia, disamping itu pemerintah juga diharapkan
tidak lagi menonjolkan egoisme pribadi dan golongan tetapi mulai peduli
terhadap kepentingan rakyat dan bangsanya dan mulai memberikan tempat atau
porsi lebih kepada pendidikan fisik bagi generasi muda contohnya pendidikan
kewarganegaraan dan tidak lagi mengalami intervensi dari pihak manapun juga.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Sejarah telah menorehkan tintanya, bahwa setiap momen penting perubahan
bangsa ini senantiasa melibatkan kaum muda sebagai lokomotif
penggeraknya. Ini semakin menegaskan bahwa arti pemuda bagi bangsa ini
tidak bisa dinilai hanya sebatas perjuangan biasa.
2. Di antara banyak orang-orang penting dari bangsa ini, pemuda adalah salah
satu unsur yang berperan paling signifikan dalam rangka membangun kembali
bangsa dengan penanaman nilai nasionalimse yang sejati.
3. Kurangnya nasionalisme dan hilangnya spirit kemerdekaan di kalangan
generasi penerus bangsa saat ini ternyata membawa dampak atau pengaruh
yang cukup besar terhadap keutuhan bangsa dan Negara. Olehnya
nasionalisme di kalangan pemuda harus tetap di pupuk karena pemuda
merupakan Nahkoda yang akan membawa bangsa kita menuju pelabuhan
yang menjadikan bangsa ini besar, kaya dan sejahtera di berbagai bidang.
 

B. Saran
Melalui karya tulis ini, penulis menyarankan bahwa sebagai kalangan
pemuda, marilah kita bersama-sama memupuk persaudaraan lewat nasionalisme
dan kepedulian kita terhadap bangsa ini, agar supaya apa yang telah di cita-
citakan bersama untuk mensukseskan bangsa ini di berbagai bidang, bisa
terwujud. Di mulai dari hal-hal kecil, di mulai dari diri sendiri dan marilalah kita
mulai saat ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://bloghebat13.blogspot.com/2015/01/karya-tulis-ilmiah-kti-pemuda-
adalah.html

13

Anda mungkin juga menyukai