Anda di halaman 1dari 14

TUGAS SOSIOLOGI

MAKNA ORGANISASI KARANG TARUNA


BAGI REMAJA

OLEH:
I PUTU ARTIKA DARMA YOGA
X MIA 8/05

SMA NEGERI 1 DENPASAR


MARET 2018

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................1

DAFTAR ISI...............................................................................................2

KATA PENGANTAR...................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................4


1.2 Rumusan Permasalahan........................................................5
1.3 Hipotesis................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian................................................................6
1.6 Metodologi......................................................................6-13
1.7 Rencana Penelitian..............................................................13
1.8 Dana Peneliitian..................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................14

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul “Makna
Organisasi Karang Taruna Bagi Remaja” ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga saya berterima kasih kepada Bapak I Ketut
Tantra selaku guru mata pelajaran sosiologi yang telah memberikan tugas ini.

Saya sangat berharap proposal penelitian ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Organisasi Karang Taruna .
Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga proposal penelitian sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun


yang membacanya. Sekiranya proposal yang telah disusun ini dapat berguna bagi
saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya memohon
kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah inidi waktu
yang akan datang.

Denpasar, 17 Maret 2018

Penyusun,

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Saat ini peran remaja sangat dibutuhkan dalam hal pengembangan suatu kreativitas
penunjang kegiatan yang terjadi di wilayah masing-masing. Dalam hal ini peran remajalah yang
sangat ditekankan karena remajalah yang akan menjadi tonggak perubahan dalam hal apapun
yang ada di negara kita. Remaja dinilai sangat produktif untuk bisa menggali kreativitas mereka,
dimana kreativitas tersebut dapat berguna bagi orang lain, khususnya lingkungan sekitar mereka.
Hal yang paling kecil atau sederhana yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah
peran remaja dalam lingkungan tempat mereka tinggal. Para remaja saat ini ingin berkembang
agar dapat memajukan apapun yang ada disekitar mereka. Salah satunya adalah mereka
bergabung dengan organisasi-organisasi yang ada di lingkungan tempat tinggal mereka. Sebagai
contoh adalah karang taruna.
Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan
wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa
tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah
Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan
sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan, Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan
pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif
dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia
maupun sumber daya alam yang telah ada. Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna
berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang
struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan
sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan
organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang
akan datang.
Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur
keanggotaannya mulai dari pemuda dan pemudi berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan
sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun. Karang Taruna didirikan dengan tujuan

4
memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang
keorganisasian, ekonomi, olahraga, keterampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.
Jika dilihat pada pengertian dan fungsi dari karang taruna, maka sangatlah bagus makna
dari organsasi ini untuk remaja kita, dimana organisasi tersebut merupakan wadah untuk para
remaja dapat mengembangkan kemampuan dalam berorganisasi dan menjalin hubungan yang
lebih luas dalam masyarakat setempat. Namun sangatlah disayangkan, pada saat ini sebagian
remaja justru enggak atau bahkan sulit untuk diajak berorganisasi atau menjadi bagian dari
karang taruna di wilayah mereka. Dalam hal ini penulis akan mengulas permasalahan yang
terjadi pada remaja saat ini mengenai apa alasan mereka untuk tidak mau bergabung ke dalam
organisasi karang taruna. Dalam hal ini penulis juga akan memaparkan makna atau manfaat apa
saja yang dapat diambil oleh remaja yang telah aktif bergabung dalam organisasi karang taruna
ini.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Setelah melihat latar belakang yang telah penulis paparkan diatas dan agar dalam
penelitian ini tidak terjadi kerancuan, maka penulis dapat membatasi dan merumuskan
permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini.

Adapun Rumusan masalah yang diambil adalah sebagai berikut:


1. Bagaimana pendapat atau kesan remaja yang telah mengikuti organisasi karang taruna ?
2. Mengapa remaja saat ini cenderung kurang berminat untuk bergabung dalam organisasi
karang taruna di wilayah mereka?
3. Apakah rasa malu dalam berorganisasi menjadi penyebab berkurangnya minat para remaja
untuk bergabung bersama Karang Taruna?

1.3 HIPOTESIS
H0= Rasa malu menjadi penyebab berkurangnya minat para remaja untuk mengikuti organisasi
Karang Taruna
H1= Rasa malu bukan penyebab berkurangnya minat para remaja untuk mengikuti organisasi
Karang Taruna

5
1.4 TUJUAN PENELITIAN
Setelah melihat latar belakang dan permasalahan yang penulis kemukakan diatas, maka
adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui manfaat apa saja yang dapat diambil oleh remaja dalam mengikuti
organisasi karang taruna.
2. Untuk mengetahui alasan mengapa sebagian remaja saat ini kurang berminat untuk
mengikuti atau bergabung dengan organisasi karang taruna.
.

1.5 MANFAAT PENELITIAN


Dalam hal ini penulis akan memaparkan manfaat penelitian, dimana tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Dapat menambah wawasasan serta pengetahuan peneliti mengenai organisasi Karang Taruna dan
menambah kemampuan dalam meneliti sesuatu.
2. Bagi Lembaga
Menambah wawasan tentang bagaimana cara meningkatkan minat dari pemuda dalam mengikuti
organisasi Karang Taruna khususnya bagi lembaga kemasyarakatan.
3. Bagi Pemerintah
Dapat menambah wawasan serta pengetahuan pemerintah dalam melakukan upaya pembinaan
pemuda dalam organisasi Karang Taruna.
4. Bagi Masyarakat
Dapat menambah minat masyarakat khususnya dari kalangan remaja dalam berorganisasi Karang
Taruna.

1.6 METODOLOGI
a) Populasi
Anggota Karang Taruna Desa Adat Sibang Kaja yang beranggotakan kurang lebih 200
pemuda dan pemudi.

6
b) Sampel
Peneliti mengambil sampel secara acak dari semua anggota organisasi
1) Nama : Nadia Pradnya Sari Dewi
Umur : 17 Tahun
Alamat : Jl. Blumbungan, Sibang Kaja
Pekerjaan : Pelajar (SMA)
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di karang taruna karena menunggu
sampai umur 18 tahun.
2) Nama : Agus Rudana
Umur : 17 Tahun
Alamat : Br Sangging, Jl.Sibang Kaja
Pekerjaan : Pelajar (SMA)
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di karang taruna karena tidak diizinkan
orang tua
3) Nama : Deni Sugiartha
Umur : 20 Tahun
Alamat : Br. Sangging, Jl. Sibang Kaja
Pekerjaan : Mahasiswa ( Universitas Warmadewa)
Status : Sudah bergabung bersama karang taruna selama 1 periode yaitu masa
jabatan 2016 sampai dengan 2018 sebagai sekretaris.
4) Nama : Komang
Umur : 21 Tahun
Alamat : Br. Tengah, Jl. Sibang Kaja
Pekerjaan : Mahasiswa
Status : Sudah bergabung bersama karang taruna selama 1 periode yaitu masa
jabatan 2016 sampai dengan 2018 sebagai Ketua Karang Taruna.
5) Nama : Oka
Umur : 17 Tahun
Alamat : Br. Sangging, Jl. Sibang Kaja
Pekerjaan : Pelajar (SMA)
Status : Tidak mengikuti atau bergabung di Karang Taruna karena malu
berorganisasi.
c) Analisis Data
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar. Dari rumusan di atas dapatlah kita tarik garis besar bahwa
analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data. Dalam pengumpulan data ini
peneliti menggunakan data primer sebagai data utama dan data sekunder sebagai data
dukungan penguat dari data utama. Data yang terkumpul banyak sekali dan terdiri dari
catatan lapangan, gambar, foto, dokumen berupa laporan, struktur organisasi, artikel, tape
recorder dan sebagainya.

7
Setelah data dari lapangan terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di
atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan
analisis secara deskriptif-kualitatif, tanpa menggunakan teknik kuantitatif.
Analisis deskriptif-kualitatif merupakan suatu teknik yang menggambarkan dan
menginterpretasikan arti data-data yang telah terkumpul dengan memberikan perhatian dan
merekam sebanyak mungkin aspek situasi yang diteliti pada saat itu, sehingga memperoleh
gambaran secara umum dan menyeluruh tentang keadaan sebenarnya. Tujuan deskriptif ini
adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Dimana
peneliti dapat mengetahui apa saja manfaat yang dapat diambil dari keikutsertaan anggota
karang taruna yang didapat dari wawancara dengan informan. Peneliti juga dapat mengetahu
faktor-faktor apa saja yang membuat remaja saat ini enggan untuk mengikuti organisasi
karang taruna.

d) Tinjauan Pustaka
A. PENGERTIAN KARANG TARUNA
· Karang Taruna adalah wadah pengembangan generasi muda dan putusan yang tumbuh
atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat, khususnya
generasi muda di wilayah desa/kelurahan atau komunitas sosial sederajat sampai tingkat
nasional, bergerak terutama di bidang kesejahteraan sosial (Kesos)”.[1]
Dari pengertian di atas menunjukkan bahwa Karang Taruna adalah organisasi pemuda
atau remaja Indonesia yang tersebar di seluruh wilayah NKRI. Sehingga karang taruna boleh
dikatakan sebagai organisasi modern dan bukan organisai konvensional yang mengangkat
pengurus dari kalangan keluarga, keturunan dan kerabat. Dikatakan organisasi modern,
maksudnya adalah sebagai berikut :
· Organisasi dimana faktor-faktor yang bersifat pribadi tidak memegang peranan penting
dalam pengambilan keputusan. Organisai modern disebut juga sebagai organisai rasional dan
legal, adalah organisasi yang dalam kegiatannya terdapat pemisahan yang tegas antara urusan
pribadi dengan urusan organisasi”. (Saragi, 2004:291).
Dalam menjalankan fungsi, visi, dan misinya, karang taruna tidak lepas dari pijakan tujuan
organisasi karang taruna, adapun tujuan karang taruna terdapat dalam pasal 6 Anggaran Dasar,

8
salah satunya adalah sebagaimana berikut:
· Membina kejasama strategis dan saling menguntungkan dengan kalangan pemerintah,
sector swasta, organisasi social, lembaga swadya masyarakat, para praktisi pengembangan
masyarakat, cendikiawan, dan mitra kepemudaan lainnya, guna kemajuan dalam kemandirian
dan independensi organisasinya dan cita-cita kesejahteraan masyrakat yang menjadi tujuan
geraknya.[2]
Dilihat dari tujuan karang taruna sebagaimana tertuang dalam pasal 6 di atas
menunjukkan bahwa karang taruna mempunyai posisi strategis dalam pembangunan bangsa,
dimana melalui wadah karang taruna para remaja / pemuda ditempa dan disiapkan dengan
berbgai kemapuan, mengembangakan bakat minat, guna mencapai kesejahteraan hidup masa
depan para remaja atau generasi muda sebagai generasi pengganti dalam meneruskan
pembangunan bangsa.

B. PEDOMAN DASAR KARANG TARUNA


Pedoman Dasar Karang Taruna diatur dalam Peraturan Menteri Sosial RI Nomor
83/HUK/2005 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna, yang kemudian diubah menjadi
Permensos RI Nomor 77/HUK/2010.

C. TUJUAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1. TUJUAN KARANG TARUNA adalah, sebagai berikut :
 Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial setiap
generasi muda warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi dan
mengantisipasi berbagai masalah sosial.
 Terbentuknya jiwa dan semangat kejuangan generasi muda warga Karang Taruna yang
trampil dan berkepribadian serta berpengetahuan.
 Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan
keberdayaan warga Karang Taruna.
 Termotivasinya setiap generasi muda Karang Taruna untuk mampu menjalin toleransi
dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
 Terjalinnya kerjasama antara generasi muda warga Karang Taruna dalam rangka
mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.

9
 Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi generasi muda di
desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi
sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan
sosial dilingkungannya.
 Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/kelurahan atau
komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan terarah
serta berkesinambungan oleh Karang Taruna bersama pemerintah dan komponen
masyarakat lainnya.
2. TUGAS POKOK KARANG TARUNA adalah, sebagai berikut:
Secara bersama-sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk
menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda,
baik yang bersifat preventif, rehabilitatif maupun pengembangan potensi generasi muda di
lingkungannya.
3.FUNGSI KARANG TARUNA adalah ,sebagai berikut :
 Penyelenggara Usaha Kesejahteraan Sosial.
 Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat.
 Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara komprehensif,
terpacu dan terarah serta berkesinambungan.
 Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di
lingkungannya.
 Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial
generasi muda.
 Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan,
kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai-nilai kearifan dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik lndonesia.
 Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab
sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis
lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan sosial di
lingkungannya secara swadaya.
 Penyelenggara rujukan, pendampingan, dan advokasi sosial bagi penyandang masalah
kesejahteraan sosial.

10
 Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan
berbagai sektor lainnya.
 Penyelenggara Usaha-usaha pencegahan permasalahan sosial yang aktual.

D. KEANGGOTAAN DAN KEPENGURUSAN

1. KEANGGOTAAN

Anggota Karang Taruna terdiri dari Anggota Pasif dan Anggota Aktif:

 Anggota Pasif adalah keanggotaan yang bersifat stelsel pasif (Keanggotaan otomatis),
yakni seluruh remaja dan pemuda yang berusia 11 s/d 45 tahun;

 Anggota Aktif adalah keanggotaan yang bersifat kader, berusia 11 s/d 45 tahun dan selalu
aktif mengikuti kegiatan Karang Taruna.

2. KEPENGURUSAN

a. Kriteria Pengurus
Secara umum, untuk menjadi pengurus Karang Taruna seseorang harus memenuhi kriteria
sebagai berikut:
1. Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Setia kepada Pancasila dan UUD 1945;
3. Berdomisili di wilayah tingkatannya yang dibuktikan dengan identitas resmi;
4. Memiliki kondisi jasmani dan rohani yang sehat;
5. Bertanggung jawab, berakhlak baik, dan mampu bekerja dengan timnya maupun dengan
berbagai pihak;
6. Berusia minimal 17 tahun dan maksimal 45 tahun;
7. Mengetahui dan memahami aspek keorganisasian serta ke-Karang Taruna-an;
8. Peduli terhadap lingkungan masyarakatnya,

9. Berpendidikan minimal SLTA/sederajat untuk kepengurusan tingkat Kabupaten/Kota hingga


nasional, minimal SLTP/sederajat untuk kepengurusan tingkat kecamatan, dan minimal lulusan
SD/sederajat untuk tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial sederajat.

11
b. Pengurus Kecamatan

Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan dipilih dan disahkan dalam Temu Karya
Kecamatan. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan dikukuhkan dengan Surat Keputusan
Camat dan dilantik oleh Camat setempat. Pengurus Karang Taruna tingkat Kecamatan
selanjutnya berfungsi sebagai pengembangan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan
kolaborasi antar Karang Taruna diwilayahnya. Karang Taruna tingkat kecamatan memiliki
pengurusan minimal 25 Orang, masa bhakti 5 (Lima) Tahun dengan struktur sekurang-kurangnya

terdiri dari:
1. Ketua;
2. Wakil Ketua 1;
3. Wakil Ketua 2;
4. Sekretaris;
5. Wakil Sekretaris 1;
6. Wakil Sekretaris 2;
7. Bendahara;
8. Wakil Bendahara 1;
9. Wakil Bendahara 2;
10. Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia;
11. Bagian Usaha Kesejahteraan Sosial;
12. Bagian Pengembangan Ekonomi Skala Kecil dan Koperasi;
13. Bagian Pengembangan Kegiatan Kerohanian dan Pembinaan Mental;
14. Bagian Pengembangan Kegiatan Olahraga dan Seni Budaya;
15. Bagian Lingkungan Hidup dan Pariwisata;
16. Bagian Hukum, Advokasi dan HAM;
17. Bagian Organisasi dan Pengembangan Hubungan Kerjasama Kemitraan;
18. Bagian Hubungan Masyarakat, Publikasi dan Pengembangan Komunikasi;
c. Pengurus Desa/Kelurahan

Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dipilih dan disahkan dalam Temu
Karya Desa/Kelurahan. Pengurus Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan dikukuhkan dengan
Surat Keputusan Kepala Desa/Lurah dan dilantik oleh Kepala Desa/Lurah setempat. Pengurus

12
Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan selanjutnya berfungsi sebagai Pelaksana Organisasi
dalam diwilayahnya. Karang Taruna tingkat Desa/Kelurahan atau komunitas sosial yang
sederajat memiliki Pengurus minimal 35 Orang, masa bhakti 3 (Tiga) Tahun dengan struktur
sekurang-kurangnya terdiri dari:

1. Ketua;
2. Wakil Ketua;
3. Sekretrais;
4. Wakil Sekretaris;
5. Bendahara;
6. Wakil Bendahara;
7. Seksi Pendidikan dan Pelatihan;
8. Seksi Usaha Kesejahteraan Sosial;
9. Seksi Kelompok Usaha Bersama;
10. Seksi Kerohanian dan Pembinaan Mental;
11. Seksi Olahraga dan Seni Budaya;
12. Seksi Lingkungan Hidup;
13. Seksi Hubungan Masyarakat dan Kerjasama Kemitraan.

1.7. RENCANA PENELITIAN

NO KEGIATAN TANGGAL KETERANGAN

25 26 27

1 PROPOSAL V

2 ANGKET V

3 LAPORAN V

4 PRESENTASI V

13
1.8. DANA PENELITIAN

No. Keterangan Biaya

1. Penelitian Lapangan

-Transportasi Rp. 50.000,-

-Konsumsi Rp. 20.000,-

2 Cetak proposal Rp. 10.000,-

Total Biaya Rp. 80.000,-

DAFTAR PUSTAKA

 http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna
 http://karangtarunadaha.blogspot.com/2012/07/sejarah-berdirinya-karang-taruna.html
 Agus Salim. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Teori Paradigma Penelitian Sosial,
Tiara Wacana, Bandung.
 Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R & D, Alfabeta,
Bandung

14

Anda mungkin juga menyukai