Anda di halaman 1dari 4

Gempa kembali mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (5/8/2018)

pukul 18.46 WIB atau 19.46 WITA. Dilansir dari info akun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika (BMKG), gempa kali ini berkekuatan 7.0 SR.

Gempa bumi terjadi ketika kerak bumi mengalami pergeseran dan menimbulkan guncangan gelombang
seismik yang saling berbenturan. Berbeda dari badai atau banjir, gempa bumi terjadi tanpa peringatan
dan biasanya disusul dengan sejumlah gempa susulan yang lebih lemah dari gempa utama. Sering kali
hanya ada waktu sedetik untuk menentukan apa yang harus dilakukan ketika Anda berhadapan dengan
gempa bumi. Berikut langkah-langkah dalam menghadapi gempa bumi baik di dalam maupun di luar
ruangan:

Dalam

1. Berlutut dan rendahkan badan.

Teknik berlutut, berlindung, dan berpegangan adalah turunan dari teknik "berhenti, berlutut dan
berguling" yang terkenal untuk menghadapi kebakaran. Meski bukan satu-satunya metode perlindungan
diri ketika berada di dalam ruangan saat terjadinya gempa bumi, metode ini sangat dianjurkan oleh
Federal Emergency Management Agency (FEMA) dan Palang Merah Amerika.[1]

Gempa bumi besar bisa terjadi tiba-tiba dan tanpa peringatan sama sekali, sangat disarankan untuk
segera berlutut dan merendahkan badan ketika guncangan mulai terasa. Gempa bumi kecil dapat
berubah menjadi gempa bumi besar dalam hitungan detik; lebih baik mengamankan diri dari pada
menyesal.

2. Cari tempat berlindung.

Berlindunglah di bawah meja yang kokoh atau perabot lain. Usahakan menjauhi kaca, jendela, pintu dan
dinding, serta benda-benda yang rawan jatuh seperti lampu gantung atau perabot lain. Jika tidak ada
meja di dekat Anda, tutupi wajah dan kepala dengan kedua lengan dan meringkuklah di sudut dalam
bangunan yang jauh dari pintu.

Jangan:

Berlari keluar. Kemungkinan Anda terluka lebih besar jika mencoba keluar dari bangunan dibandingkan
tetap di dalam ruangan.[2]

Menuju ke arah pintu. Berlindung di balik pintu hanyalah mitos.[3] Lebih aman berlindung di bawah
meja daripada di balik pintu, terutama di rumah-rumah modern.

Berlari ke ruangan lain untuk berlindung di bawah meja atau perabot lain.

3.Tetaplah di dalam hingga Anda aman keluar.

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar cedera justru terjadi apabila orang-orang berusaha
berpindah tempat berlindung, atau apabila suatu tempat penuh sesak dan semua orang berusaha keluar
dengan aman.

4. Berpegangan

Bisa jadi tanah bergetar dan puing-puing berjatuhan. Berpeganganlah pada apa pun benda yang Anda
jadikan tempat berlindung dan tunggu sampai getarannya mereda. Jika tidak menemukan tempat
berlindung, teruslah menundukkan dan melindungi kepala Anda dengan kedua lengan.

5. Tetaplah berada di tempat yang aman.


Jika Anda sedang berada di ranjang saat gempa bumi terjadi, tetaplah di situ. Berpegangan dan lindungi
kepala dengan bantal, kecuali jika Anda berada di bawah lampu gantung yang berat dan rawan terjatuh.
Jika demikian, pindahlah ke tempat aman yang terdekat.

Cedera sering terjadi ketika orang meninggalkan ranjang kemudian menginjak pecahan kaca dengan kaki
telanjang.[4]

6. Tetaplah di dalam ruangan sampai guncangan berhenti


dan sudah aman untuk keluar dari bangunan.

Penelitian telah mengungkapkan bahwa kebanyakan cedera terjadi saat orang yang berada di dalam
bangunan berusaha pindah ke tempat lain di dalam bangunan tersebut atau mencoba keluar dari
bangunan.

Berhati-hatilah saat meninggalkan bangunan. Berjalanlah, jangan berlari untuk mengantisipasi datangnya
gempa susulan yang sama kuatnya. Berkumpullah di tempat yang jauh dari kabel, bangunan, atau
retakan tanah.

Jangan gunakan lift untuk keluar. Listriknya bisa mendadak padam, sehingga Anda terjebak di dalamnya.
Pilihan terbaik adalah menggunakan tangga, jika masih bisa dilewati.

Luar Ruangan

1.Tetap berada di luar ruangan sampai guncangan berhenti.

Jangan mencoba aksi heroik seperti menyelamatkan seseorang atau memasuki suatu bangunan. Tetap di
luar, dengan kemungkinan tertimpa bangunan yang runtuh semakin kecil, adalah pilihan terbaik. Bahaya
terbesar terletak persis di luar bangunan, pintu keluar, dan sepanjang sisi luar dinding bangunan.

2. Jauhi bangunan, penerangan jalan, dan kabel listrik.

Hal-hal ini merupakan risiko utama jika berada di luar ruangan saat gempa bumi atau salah satu gempa
susulan sedang berlangsung.
3. Jika berada dalam kendaraan, berhenti sesegera mungkin dan tetaplah di dalam. Hindari berhenti di
dekat bangunan, pepohonan, jalan layang, dan kabel listrik. Lanjutkan berkendara dengan hati-hati
setelah gempa bumi mereda. Jauhi jalan, jembatan, atau tanjakan yang diduga mengalami kerusakan
akibat gempa bumi.[10]

4. Jika terperangkap di bawah puing, tetap tenang dan ambil langkah preventif. Meski terasa melawan
intuisi Anda, bisa jadi menunggu pertolongan adalah pilihan terbaik ketika terjebak di bawah puing yang
tidak dapat digerakkan.

Jangan menyalakan korek api. Anda bisa saja tak sengaja menyulut api karena adanya kebocoran bahan
bakar atau zat kimia lain yang mudah terbakar.

Jangan bergerak atau menyebabkan debu beterbangan. Tutupi mulut dengan saputangan atau pakaian
Anda.

Pukuli pipa atau dinding supaya tim penolong dapat menemukan lokasi Anda. Gunakan peluit jika ada.
Berteriak adalah pilihan terakhir. Berteriak akan membuat Anda menghirup debu dalam jumlah yang
membahayakan.

Anda mungkin juga menyukai