Anda di halaman 1dari 31

DAMPAK PEMBELAJARAN OFFLINE TERHADAP SEMANGAT BELAJAR

SISWA KELAS XII MIPA 5 DI SMA NEGERI 1 MAUMERE

OLEH
Titincia Marhain Uniwaly
0044772423

SEKOLAH MENEGAH ATAS NEGERI 1 MAUMERE

2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Titincia Marhain Uniwaly


Kelas/ Program : XII/MIPA
NIS : 10340
Judul :

MENGESAHKAN

Penguji 1 : …………………………. ( )

Penguji 2 : …………………………. ( )

Pembimbing : ………………….............. ( )

Maumere , …………………………

MENGETAHUI
Kepala SMA NEGERI 1 Maumere

JOHANES JONAS TETA, S.Pd


PEMBINA TK 1
NIP. 19710226 199801 1 001
LEMBAR PERSETUJUAN

Sekolah : SMA Negeri 1 Maumere


Nama : Titincia Marhain Uniwaly
Kelas/Program : XII/Mipa
NIS : 10340
Judul :

Setelah melalui bimbingan yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka
dengan ini dinyatakan layak untuk diuji oleh tim penguji Karya Tulis Ilmiah.

Maumere,

Pembimbing

Dra. Martha Loran Retong


Nip. 19620315 199792 2 001
ABSTRAK

Tahun 2019 menjadi tahun awal masuknya virus covid-19 ke Indonesia. Hal ini
kemudian memberikan dampak besar terhadap Negara Indonesia, mulai dari
ekonomi, sosial-budaya, politik, hingga sektor pendidikan. gangguan dalam
proses belajar mengajar secara luring pun tidak dapat dihindari. dan mulai
diperkenalkan sistem belajar online. tidak hanya sistem belajar mengajarnya saja
yang berbeda, namun juga kualitas dari pada pendidikan itu sendiri pun berubah.
beban ini merupakan tanggung jawab dari semua elemen pendidikan khususnya
negara dalam memfasilitasi kelangsungan sekolah bagi semua steakholders
pendidikan guna meningkatkan kualitas pendidikan secara online dan
mempercepat pemulihan bangsa dan negara dari virus covid-19.

Kata Kunci: Covid-19, Sekolah, Steakholders, Pendidikan, Indonesia

ABSTRACT

2019 is the early year of the entry of the covid-19 virus to Indonesia. This then
have a big impact on the country of Indonesia, from the economic, social-cultural,
political, and to the education sector. Obstruction in the offline teaching learning
process are not avoidable. And start introducing the online learning system. Not
only the teaching learning system is different, but also the quality of education
itself changes. This burden is the responsibility of all elements of education, in
particular the government, in facilitating the continuity of schools for all
stakeholders in education to improve the quality of education online and
accelerate the nation’s and country recovery from covid-19.

Keywords: Covid-19, School, Stakeholders, Indonesia


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan
judul “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar di SMA
Negeri 1 Maumere”.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses karya ilmiah ini terutama:
1) Bapak Johanes Jonas Teta, S. Pd, selaku kepala sekolah SMA Negeri 1
Maumere;
2) Ibu Dra. Martha Loran Retong sebagai pembimbing KTI yang telah memberi
banyak arahan juga masukan kepada penulis sehingga karya ilmiah ini dapat
terselesiakan dengan baik ;
3) Semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik secara langsung ataupun
tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan.

Penulis menyadari penulisan karya ilmiah ini jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan. Semoga
karya ilmiah ini dapat menambah wawasaan dan juga pandangan terhadap
masalah yang dibahas oleh penulis dalam karya ilmiah ini.

Maumere, ………………… 2022

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................
ABSTRAK.....................................................................................................
KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
BAB I PENDULUAN....................................................................................
1.1 Latar belakang....................................................................................
2.1 Rumusan masalah..............................................................................
3.1 Tujuan penelitian................................................................................
4.1 Manfaat penelitian..............................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................
2.1 Virus corona...........................................................................................
2.1.1 Penularan virus corona.................................................................
2.1.2 Protokol kesehatan......................................................................
2.2 pembelajaran online...............................................................................
2.2.1 Pengertian pembelajaran online...................................................
2.2.2 Ciri pembelajaran online..............................................................
2.2.3 Dampak pembelajaran online......................................................
2.3 SMA Negeri 1 Maumere.......................................................................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................
3.1 Tempat dan Waktu penelitian................................................................
3.1.1 Tempat penelitian........................................................................
3.1.2 Waktu penelitian..........................................................................
3.2 Metode penelitian.................................................................................
3.3 Sumber data..........................................................................................
3.4 Teknik pengumpulan data....................................................................
3.5 Teknik analisis data..............................................................................
BAB IV PENUTUP.....................................................................................
5.1 Kesimpula ..........................................................................................
5.2 Saran....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
LAMPIRAN................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


SMA Negeri 1 Maumere merupakan salah satu lembaga pendidikan yang
terdampak pandemi covid-19 dan harus menjalankan pembelajaran daring. Pihak
SMA Negeri 1 Maumere menerapkan sistem shift untuk menghindari kerumunan
dan mencegah penularan covid-19. Usaha pihak sekolah untuk melakukan
pembelajaran daring tentu menimbulkan pro dan kontra. Banyak pihak orang
tua/murid yang mendukung keputusan sekolah ini, namun tak sedikit juga yang
menolak keputusan dari pihak SMA Negeri 1 Maumere.
Pembelajaran secara daring ini sudah banyak diterapkan di berbagai
tingkat pendidikan di Indonesia. Tentu saja metode pembelajaran secara daring ini
mempunyai banyak kelebihan namun tak sedikit juga kekurangan. Kelebihan yang
dapat kita rasakan adalah kemahiran dalam menggunakan teknologi informasi
oleh para siswa semakin meningkat karena mereka diharuskan menggunakan
media elektronik untuk menjalankan pembelajaran secara daring. Dengan metode
pembelajaran ini juga membuat siswa lebih mudah mengakses materi dan soal-
soal yang diberikan oleh guru. Namun dibalik kelebihannya itu, pembelajaran
secara daring juga membawa dampak yang negatif.
Kekurangan dari metode pembelajaran ini adalah berkurangnya
kedisiplinan siswa, minat belajar siswa juga menurun akibat pembelajaran yang
membosankan dari rumah mereka masing-masing, hilangnya konsentrasi siswa
dalam menerima materi yang diberikan oleh guru, dan masih banyak lagi. Hal-hal
yang sudah dijabarkan di atas menjadi alasan penulis memilih judul penelitian
“Dampak Pembelajar Offline Terhadap Semangat Belajar Siswa Kelas XII Mipa 5
di SMA Negeri 1 Maumere”.
1.2Rumusan Masalah
1) Dampak sekolah offline yang diterapkan di SMA Negeri 1 Maumere?
2) Bagaimana proses dan sistem sekolah offline yang diterapkan di SMA Negeri
1 Maumere?
3) Sejauh mana tingkat keefektivitas dari sistem belajar offline di SMA Negeri 1
Maumere?

1.3 Tujuan Penelitian


1) Untuk mengetahui dampak dari pembelajaran offline yang diterapkan di SMA
Negeri 1 Maumere
2) Untuk mengetahui proses dan sistem sekolah offline yang diterapkan di SMA
Negeri 1 Maumere
3) Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari sistem belajar ofline di SMA
Negeri 1 Maumere.

1.4 Manfaat Penelitian


1) Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yaitu:
a. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang seperti apa
dampak dari pembelajaran online yang diterapkan, juga efektivitas sistem
belajar online di SMA Negeri 1 Maumere.
b. Menjadikan gambaran pada penelitian-penelitian selanjutnya yang saling
berkaitan.
2) Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti, memperbaiki cara belajar menyesuaikan dengan sistem dan
proses belajar online yang berlaku di SMA Negeri 1 Maumere.
b) Bagi Guru dan Sekolah, agar seluruh civitas SMA Negeri 1 Maumere dapat
merancang sistem dan proses belajar online yang mendukung perkembangan
siswa di SMA Negeri 1 Maumere.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian pembelajaran offline


Pembelajaran offline adalah pembelajaran yang dilakukan secara langsung
(tatap muka).

Virus corona adalah keluarga besar virus yang dapat menyebabkan


penyakit pada hewan atau manusia. Pada manusia virus corona diketahui
menyebabkan infeksi pernafasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih
parah seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Virus corona paling terbaru yang ditemukan
adalah virus corona COVID-19. virus ini termasuk penyakit menular dan baru
ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019 yang kemudian menjadi wabah.

2.1.1 Penularan Virus Corona


Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara
luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Pada 12 Maret 2020,
WHO mengumumkan COVID-19 sebagai pandemik. Hingga tanggal 29 Maret
2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia.
Sementara di Indonesia sudah ditetapkan 1.528 kasus dengan positif COVID-19
dasn 136 kasus kematian. secara umum, penularan coronavirus terjadi melalui:
a. Melalui udara (virus keluar dari mereka yang batuk dan bersin tanpa
menutup mulut);
b. Sentuhan atau jabat tangan dengan pasien positif;
c. Menyentuh permukaan benda yang terdapat virus kemudian menyentuh
wajah (hidung, mata, dan mulut) tanpa mencuci tangan.

2.1.2 Protokol Kesehatan


Protokol Kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh
segala pihak agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemi Covid-19.
Di Indonesia, pemerintah membuat pedoman dan protokol Kesehatan,
yang lebihh sering disebut Gerakan 5M guna untuk membantu mencegah
penularan Virus Corona. Berikut penjelasan Gerakan 5M:
a. Mencuci tangan
Dilansir dari Centre of Disease Control and Prevention (CDC),
penting bagi kita untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
selama 20 detik sehari, terutama saat; sebelum memasak atau
makan; setelah menggunakan kamar mandi; setelah menutup
hidung saat batuk atau bersin.
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun
dan air atau pembersih tangan dengan alcohol setidaknya dengan
kadar 60%.
Di masa pandemi ini, sangat disarankan untuk mencuci tangan di
luar dari saran. Sangat disarankan untuk mencuci tangan setelah
bepergian keluar, menerima barang dari luar, atau setelah berjabat
tangan dengan orang lain.
b. Memakai masker
Pada awal pandemi Virus Corona tahun 2020, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker
hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukan orang sehat.
Namun, berkembangnya virus tersebut membuat WHO akhirnya
mengeluarkan himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau
sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar
rumah.
Penggunaan masker tidak hanya diwajibkan di Indonesia, tapi
seluruh negara dengan kasus prositif Covid yang terbilang tinggi.
Centers for Disease Control and Prevention ( CDC), memperbarui
pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat
harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi
tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu
dilakukan Ketika; terdapat anggota keluarga yang terinfeksi Covid-
19; terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena Covid-19
karena aktivitias di luar rumah; merasa terjangkit atau mengalami
gejala Covid-19; ruangan sempit; tidak bisa menjaga jarak minimal
dua meter.
c. Menjaga jarak
Protokol Kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga
jarak. Protokol Kesehatan ini dimuat dalam keputusan Menteri
Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di
Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan
Pengendalian Covid-19”.
Dijelaskan bahwa, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang
lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang berbicara,
batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan
berdesakan. Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka
dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang,
pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis,
antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk
dan keluar, dan sebagainya.
d. Menjauhi kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol
Kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian
Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi
kerumunan saat berada di luar rumah. Semakin banyak dan sering
bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun
akan semakin tinggi.
Oleh sebab itu, hindari keramaian terutama bila sedang sakit atau
berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut Riset, lansia dan
pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi
terserang virus corona.
e. Mengurangi mobilitas
Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin
banyak anda menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin
tinggi pula kemungkinan terpapar virus tersebut. Oleh karena itu,
bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.
Menurut kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit,
belum tentu anda pulang kerumah dengan keadaan yang masih
sama. Faktanya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi
seseorang dengan cepat.

Berkaitan dengan tingginya kasus covid yang terjadi secara global itulah
sehingga menjadikan Covid-19 sebagai pandemi. Pandemi itu sendiri merupakan
wabah yang berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografis yang
luas. Pandemi merupakan epidemi yang menyebar hampir di seluruh negara atau
benua, biasanya mengenai banyak orang. Endemi itu sendiri adalah penyakit yang
berjangkit di suatu daerah atau pada suatu golongan masyarakat. Endemi
merupakan keadaan atau kemunculan suatu penyakit yang konstan atau penyakit
tersebut biasa ada di dalam suatu populasi atau area geografis tertentu.
World Health Organization (WHO) pun juga sudah menetapkan pandemic
Covid-19 sejak 11 Maret 2020 yang lalu.
Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah menyebar ke
berbagai benua dan negara, umunya menyerang banyak orang. Sementara epidemi
sendiri adalah sebuah istilah yang telah digunakan untuk mengetahui peningkatan
jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi area tertentu.

Pasalnya, isitlah pandemi tidak digunakan untuk menunjukan tingginya


tingkat suatu penyakit, melainkan hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya
saja. Perlu diketahui, dalam kasus pandemic Covid-19 ini menjadi yang pertama
dan disebabkan oleh virus Corona yang telah ada sejak akhir tahun lalu.
Sebelum pandemic Covid-19 ini menyerang, pada tahun 2009 yang lalu
pernah merebak virus yang Bernama flu babi. Penyakit ini bisa terjadi Ketika
strain influenza baru atau H1N1 menyebar ke seluruh belahan dunia, termasuk
Indonesia.
Yang dimaksud dengan endemi adalah keberadaan konstan atau menjadi
sebuah keadaan yang umum (prevalensi) suatu penyakit atau infeksi di suatu
wilayah geografis.
Profesor Graham Medley, pakar pemodelan penyakit dari London School
of hygiene and Tropical Medicine, mengatakan pada situasi endemi artinya selalu
ada orang yang terinfeksi, menularkan ke orang lain dan kemudian sembuh.
Dalam waktu yang lama, setiap orang rata-rata menginfeksi satu orang lain,
sehingga jumlah yang terinfeksi kurang lebih sama.
Dalam perisitilahan ini juga dikenal istilah hiperendemi berdasarkan
informasi yang dimuat pada laman Centers for Disease Control and Prevntion
(CDC), hiperendemik memiliki tingkat kejadian penyakit yang lebih tinggi
dibandingkan dengan endemic. Kejadian penyakit yang dimaksud mengacu pada
kondisi sebaran virus yang konstan dalam suatu populasi, yang terdapat di suatu
wilayah geografis tertentu.
Seiring dengan meningkatnya data kasus Covid-19, seperti halnya yang
terjadi di Kabupaten Sikka pada bulan Januari hingga 5 Oktober 2021 tercatat
4.667 orang terkonfirmasi positif Covid-19.19 Pemerintah mulai menerapkan
sistem pembelajaran online.
Pembelajaran online merupakan sistem yang menyediakan fasilitas untuk
belajar kapan pun dan dimana pun selama masih dapat mengakses sistem tersebut.
Tanpa terbatasi oleh jarak, ruang dan waktu. Adapun materinya telah disediakan
di dalam sistem tersebut. Materi dapat disediakan dalam bentuk verbal, visual,
audio, dan gerak.
Online learning dapat dirumuskan sebagai “a large collection of
computers in networks that are tied together so that many users can share their
vast resources” (Williams, 1999).
2.2 Pembelajaran Online
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Online
Penbelajaran online atau daring adalah pembelajaran yang
dilakukan secara online menggunakan aplikasi pembelajaran online
maupun jaringan sosial. Pempelajaran daring dilakukan tanpa tatap
muka, tetapi melalui platform yang telah disedia. Sistem pembelajaran
online ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti google classroom,
google meet, zoom, WhatsApp, dan lain sebagainya.
Pembelajran online menurut para ahli
 Bonk Cartis J. (2002)
Pembelajaran online bahwasannya siswa dan guru memerlukan
komunikasi secara interaktif dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi. Ibarat kata, komputer dengan internetnya, telepon
dengan mesin fox-nya.
 William (1990)
Online learning dapat di rumuskan sebagai “a large collection of
computer in networks that are tied together so that many users can share
their vast resources” (Williams, 1999). Pengertian online learning
meliputi aspek perngkat keras (infrastruktur) berupa seperangkat
kompeter yang yang saling berhubungan satu sama lain dan memiliki
kemampuan untuk mengirimkan data, baik berupa teks, pesan, grafis,
maupun suara.
 Kenji Kitao(1998)
Pengertian menurut Wiliam dikuatkan oleh Kitao, yang
mengartikan bahwa online learning sebagai suatu jaringan komputer
yang saling terkoneksin dengan jaringan komputer lainnya keseluruh
penjuru dunia (Kitao, 1998).
Kemajuan lain yang berkaitan dengan online learning sebagaimana
yang dikemukakan oleh Kenji Kitao (1998) adalah banyaknya terminal
komputer diseluruh dunia yang terkoneksi ke online learning. Sehingga
akan semakin banyak pula orang yang memanfaatkan online learning
untuk keperluan belajar setiap harinya.
 Dabbagh dan Ritlan (2005)
Pemnbelajaran online adalah sistem belajar yang terbuka dan
terbesar dengan menggunkan perangkat pedagogi (alat bantu
pendidikan), yang dimungkinkan melalui internet dan teknologi berbasis
jaringan untuk memfasilitasi pembentukan proses belajar dan
pengetahuan melalui aksi dan interaksi yang berarti.20

2.2.2 Ciri Pembelajaran Online


Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan
tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui platform yang tersedia.
Segala materi pembelajaran didistribusikan secara online, komunikasi
juga dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online.
Daring juga menyatakan kondisi pada suatu alat perlengkapan atau suatu
unit fungsional. Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi
beberapa persyaratan sebagai berikut.
1. Dibawah pengendalian langsung dari alat yang liannya.
2. Dibawah pengendalian langsung dari sebuah sistem.
3. Tersedia untuk pengunaan segera atau real time.
4. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperaiannya
5. Bersifat fungsional dan siap melayani
Selama pelaksaan moda daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu
untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan dimana pun,
tanpa dibtasi oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi
dengan guru pada waktu yang bersamaan, seperti menggunakan video
call atau live chat. Pembelajaran daring dapat disediakan secara
elektronik menggunakan forum atau message.21

2.2.3 Dampak Pembelajaran Online


Majunya dunia teknologi informasi membuat sistem pendidikan
akibat pandemi COVID-19 menjadi berbeda dari biasanya. Masyarakat
banyak memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk digunakan sebagai
alat bantu untuk membantu dalam dunia pendidikan. Sistem
pembelajaran online atau e-learning adalah media yang dapat digunakan
untuk pembelajaran jarak jauh. Di samping dampak positif dari e-
learning, ada pula dampak negatif yang pasti terjadi ketika penerapan
kebijakan tersebut. Dalam tulisan ini akan dibahas dampak dari
pembelajaran online.

a. Dampak positif
1. Menghindari Anak dari Penularan Penyakit
Virus Covid-19 pun terus melakukan mutasi sehingga penularan dari
beberapa variannya jadi semakin lebih mudah.
Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran, karena tempat-tempat ramai
seperti sekolah bisa menciptakan cluster penularan virus.
Apalagi anak-anak masih belum paham betul bagaimana caranya
menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker dengan baik,
menggunakan hand sanitizer, mencuci tangan lebih sering, atau menjaga
jarak. Faktor tersebut membuat anak jadi lebih mudah tertular ketimbang
orang dewasa.
Menurut laporan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) per Juni 2020,
data terkini Kementerian Kesehatan RI menunjukkan angka kasus
konfirmasi anak adalah sebesar 7,76% dari total keseluruhan
kasus.Covid-19.
Oleh sebab itulah pemerintah mengambil tindakan dengan menerapkan
semua anak untuk sekolah dari rumah secara daring.
Dampak positif belajar online bagi anak tentu sudah dapat dipastikan bisa
menghindari anak dari penularan Covid-19.
Tidak hanya Covid-19, belajar di rumah juga menurunkan risiko
penularan penyakit lain, seperti flu, radang tenggorokan, mata merah, dan
cacar air.
2. Membuat Anak Jadi Lebih Mandiri
Sekolah online di rumah bisa membantu anak untuk mengadaptasikan
diri belajar tanpa harus melakukan kontak langsung dengan guru maupun
teman-temannya.
Di waktu awal, anak memang membutuhkan bantuan Moms dan Dads
untuk bisa menjalankan kegiatan belajar mengajar ini.
Akan tetapi, seiring waktu anak akan belajar lebih mandiri hinngga
akhirnya terbiasa.
Baik itu dalam menyiapkan peralatan penunjang belajar, maupun
menemukan caranya sendiri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan guru.
3. Berkembangnya Pendidikan Berbasis Teknologi
Pandemi Covid-19 yang berdampak terhadap penutupannya sebagian
besar sekolah-sekolah ini memaksa pemerintah untuk memberlakukan
kegiatan Pendidikan Jarak Jauh atau disingkat PJJ. Sistem belajar PJJ ini
mengusung konsep sekolah online, yang mana seluruh kegiatan
pembelajaran dilakukan dengan teknologi. Tentunya, hal ini
mengharuskan semua individu yang terlibat untuk melek teknologi.
Semua pihak yang terlibat akan belajar pentingnya teknologi, dan
memahami pentingnya literasi teknologi dan digital. Sehingga Revolusi
Industri 4.0 yang menggunakan teknologi sebagai fokusnya ini pun bisa
terlaksana dengan baik.
4. Penerapan Ilmu dalam Keluarga
Ketika semua sekolah ditutup, ini menjadi kesempatan bagi siswa untuk
mengaplikasikan ilmu di tengah-tengah keluarganya. Baik itu sekedar
membuka diskusi kecil atau dengan mengajarkan ilmu yang didapat
kepada keluarga. Hal ini berperan penting dalam meningkatkan
pemahaman siswa terhadap suatu ilmu melalui penerapan langsung. Ilmu
yang diterapkan secara langsung akan berpengaruh tidak hanya bagi yang
mengaplikasikannya tetapi juga bagi yang menerimanya.
5. Internet sebagai sumber informasi yang positif
Jika proses pembelajaran pada umumnya menggunakan buku cetak
sebagai sumber belajar utama, maka dalam proses pembelajaran online
internet merupakan sumber informasi yang dapat digunakan. Internet
tidak lagi hanya digunakan oleh siswa sebagai sarana hiburan atau
bermain media sosial, tetapi juga digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang pelajaran yang diajarkan. Seperti mengakses buku
digital, video pembelajaran dan lain sebagainya. Meski begitu, tentunya
hal ini tetap harus mendapat pendampingan baik dari guru maupun orang
tua siswa, agar siswa tidak salah dalam mendapatkan informasi dan
terhindar dari hoax.
6. Siswa dapat diawasi oleh orang tua secara langsung
Pada dasarnya setiap anak memiliki potensi yang tidak terbatas. Tetapi
ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi apakah mereka pada
akhirnya dapat memenuhi potensi tersebut. Para ahli meyakini bahwa
peran orang tua dalam kehidupan seorang anak berdampak luas dan
dengan pengawasan orang tua anak akan mudah untuk memantau
perkembangannya secara langsung. Keterlibatan orang tua sangat penting
agar anak berprestasi di sekolah. Beberapa orang tua mungkin berpikir
bahwa itu adalah peran guru untuk mengajar, bukan mereka. Namun
kepercayaan seperti itu tidak merugikan orang tua dan anak. Anak-anak
tidak mulai dan berhenti belajar hanya selama hari sekolah. Mereka
selalu terbiasa belajar, di rumah, dengan teman, dan melalui pengaruh
lain.22

b. dampak negatif
1. Banyak anak didik tidak bisa menyerap mata pelajaran dengan baik
Salah satu faktor dari poin ini adalah dikarenakan anak didik belum
terbiasa mengikuti pembelajaran daring menggunakan aplikasi Zoom. Di
sisi lain, kesuksesan PJJ sangat ditentukan oleh dukungan orang tua
terhadap anaknya. Namun karena lemahnya pengawasan dari orang tua
terhadap anak yang harus belajar di tengah kedaruratan, menyebabkan
dampak negatif seperti; anak bermalas malasan dan enggan mengerjakan
tugas dari guru, tidak terhindarkan.
2. Keterbatasan Sarana Pendukung
Selain faktor kemalasan, masalah teknis lain yang menyebabkan anak
kesulitan mengikuti PJJ adalah bantuan kuota pulsa yang diberikan
Kemendikbud, dianggap belum maksimal menutup permasalahan dalam
PJJ. Hal ini disebabkan karena banyak anak didik di daerah terluar dan
tertinggal yang tidak memiliki gawai, susah sinyal untuk akses internet
dan lain-lain.
3. Angka Putus Sekolah
Angka putus sekolah (APS) juga terjadi sebagai dampak pembelajaran
jarak PJJ saat pandemi COVID-19. Pernyataan itu diungkapkan
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur SMA, Kemendikbud, Purwadi Sutanto.
Menurut Purwadi, salah satu kasus APS terjadi pada siswa SMA di Nusa
Tenggara Barat (NTB). Pada kasus tersebut anak memutuskan menikah
dini. “Karena keterbatasan sarana telekomunikasi pendukung PJJ, siswa
putus sekolah dan kemudian menikah dini,” ungkap Purwadi secara
virtual.
4. Penurunan Kesehatan Mental dan Psikis Anak
Dampak negatif pembelajaran jarak jauh berkepanjangan selanjutnya
adalah penurunan kesehatan mental dan psikis anak. “Ini kenapa surat
keputusan bersama (SKB) empat menteri tentang pembelajaran di tengah
pandemi keluar. Karena kita ingin segera PTM terbatas diterapkan.
Sudah banyak anak dan guru mengeluhkan stres karena PJJ,” lanjut
Purwadi.23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian


3.1.1 Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilaksanakan di kelas 12 Mipa 5
SMA Negeri 1 Maumere, bertempat di Jalan Mawar No.1
Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka. Dengan
responden dari siswa siswi kelas 12 Mipa 5 SMA Negeri 1
Maumere.
3.1.2 Waktu Penelitian
Dilakukan sejak tanggal 18 Desember 2021 sampai 20
Januari 2022.

3.2 Metode Penelitian


Adapun metode penelitian yang yang dipakai dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Spesifikasi Penelitian
Adapun tipe kajian dalam penelitian ini lebih bersifat deskriptif,
dimana dalam penelitian ini akan mendiskripsikankan mengenai
semangat siswa erhadap pembelajaran offline, alasan dan faktor anak
menjadi semangat sehingga diharapkan mampu menjawab pertanyaan
yang tersaji di dalam rumusan masalah yang telah penulis uraikan di
atas.
2. Pendekatan Penelitian
Jenis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan normatif empiris. 16 Pendekatan normatif digunakan
karena untuk meneliti atau mendeskripsikan dan menjelaskan kaidah
atau norma hukum yang mengulas tentang perlindungan terhadap

anak sebagai
Jenis metode yang digunakan penulis adalah metode penelitian deskriptif
kualitatif. Metode kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang
memanfaatkan data kualitatif dan dijabarkan secara deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang
tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting sosial
atau dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
fenomena atau kenyataan sosial.
Penelitian kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

3.3 Sumber Data


Dalam pengumpulan sumber data, penulis melakukan sumber data
dalam wujud data internal dan data primer.Data internal adalah sebuah
data asli yang menguraikan situasi dan kondisi pada suatu organisasi
secara internal, data ini dihasilkan melalui penelitian sendiri, bukan data
hasil dari orang lain.21Data primer adalah data yang diambil atau
dikumpulkan secara langsung dari objek penelitian oleh seorang peneliti
maupun organisasi.22

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang dipakai penulis dalam penelitian
ini adalah wawancara dan teknik observasi. Teknik
wawancara merupakan cara sistematis untuk memperoleh informasi-
informasi dalam bentuk pernyataan-pernyataan lisan mengenai suatu
objek atau peristiwa pada masa lalu, kini, dan akan datang. Teknik
observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui suatu
pengamatan langsung yang disertai pencatatan-pencatatan terhadap
keadaan atau perilaku objek.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah teknik
analisis data kuantitatif. Teknik analisis kualitatif merupakan
metode analisis dengan menggunakan wawancara dan observasi dengan
menjawab pertanyaan seperti apa, mengapa atau bagaimana. Data-data yang
dianalisa dengan metode ini berupa teks atau narasi.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis akan menyajikan hasil dan pembahasan dari pengumpulan
data lembaran isian dengan judul "Dampak Pembelajaran Offline Terhadap
Semangat Belajar Siswa Kelas XII Mips 5 di SMA Negeri 1 Maumere" secara
deskriptif sesuai dengan tujuan penelitian.

4.1 Profil SMA Negeri 1 Maumere


SMA Negeri 1 Maumere berada dijalan Mawar nomor 1 kelurahan
Madawat, kecamatan Alok, Maumere.
SMA Negeri 1 Maumere terdapat sebagian besar dengan jumlah guru dan
pegawai 80 orang dan jumlah murid untuk tahun ajaran 2021/2022 1.200
orang dengan jumlah peserta didik dan pegawai yang banyak maka SMA
Negeri 1 Maumere menerapkan protokol kesehatan dengan ketat seperti :
1 Memakai masker
2 Mencuci tangan
3 Menjaga jarak

4.2 Hasil

4.3 Pembahasan

Dampak sekolah online di SMA Negeri 1 Maumere bagi guru


a) Dampak positif.
Penyebaran virus covid-19 ini berdampak bagi sektor pendidikan
sehingga menyebabkan proses pembelajaran berubah menjadi daring.
Dampak positifnya adalah memudahkan guru mengakses lebih
banyak informasi atau materi dari internet, selain itu PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh) juga memudahkan guru untuk mengajar
dimana saja.
b) Dampak negatif
Dampak negatif dari PJJ adalah membuat peserta didik kurang
disiplin dalam mengikuti KBM, karena banyak siswa yang masih
kesullitan menggunakan media social dengan baik sebagai sarana
penting untuk belajar. Peserta didik sebagian besar bisa mengakses
internet dengan baik dan sisanya tidak. Faktor yang mempengaruhi
siswa kurang mampu mengakses internet dengan baik karena
sebagian siswa masih ada dikampung atau daerah terpencil dan juga
kurangnya ekonomi keluarga sehingga masih banyak siswa yang
tidak mampu membeli paket data atau kuota internet.
4.2.2 Dampak belajar online di SMA Negeri 1 Maumere bagi siswa
a) Dampak positif
Dampak positifnya adalah membuat siswa menjadi mandiri dalam
mengakses materi melalui internet tanpa melalui guru, bisa belajar
dari rumah sambil membantu orang tua, bisa belajar teknologi masa
kini dan dapat berkomunikasi lebih baik antar guru dan siswa
melalui WhatsAp, zoom dan lain sebagainya.
b) Dampak negatif
Dampak negatifnya PJJ bagi siswa juga sangat berpengaruh pada
kondisi mental atau psikis. Siswa lebih banyak menghabiskan waktu
sendiri ditengah situasi pandemi. Siswa merasa lebih malas dan
murung dikarenakan kurang bersosialisasi dengan teman. Dampak
negatif lainnya adalah sebagai berikut :
1. Mata dan kepala sakit karena terkena sinar radiasi atau menatap
gadget secara terus menerus
2. Keletihan fisik dari dari duduk dalam jangka waktu lama
3. Kecapean karena selain belajar siswa juga membantu orang tua
4. Pemeberian tugas dengan durasi waktu yang lama serta beban
tugas yang berat dapat menimbulkan dampak pada psikologis.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil yang penulis dapatkan dapat disimpukan bahwa:
Dengan dampak negatif yang dirasakan mayoritas responden guru dan siswa SMA
Negeri 1 Maumere, pembelajaran daring yang dilaksanakan di sekolah belum
efektif bagi responden untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Media
elektronik yang digunakan oleh responden guru dan siswa juga sangat
berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran daring. Mayoritas responden guru
dan siswa merasakan kelelahan secara fisik maupun mental selama pembelajaran
daring dari rumah.

5.2 Saran
a. Bagi Pendidik/Guru
Guru lebih tegas dan bisa memantau peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar. Guru juga harus bisa mengatasi siswa yang merasa bosan atau
jenuh saat sedang dalam pembelajaran
b. Bagi peserta didik/Siswa
Diharapkan peserta didik dapat lebih serius dan fokus saat sedang
mengikuti kegiatan belajar mengajar, juga dapat menyelesaikan tugas tetap
waktu dengan jangka waktu yang telah ditentukan oleh guru agar tugas
tidak menumpuk.
c. Bagi orang tua
Orang tua diharapkan dapat mengawasi anak saat sedang KBM dan tidak
mengganggu anak dengan pekerjaan rumah saat KBM sedang berlangsun

Daftar pustaka

Sumber internet
1
Adityo Susilo Dkk, “CoronaVirus Disease 2019: Tinjauan Literatur Terkini”,
Jurnal Penyakit Dalam Indonesia , Edisi 7, Maret 2020. Hal. 45.
2
Rizkon Halal Syah Aji, “Dampak Covid-19 pada pendidikan di Indonesia:
Sekolah , Keterampilan , dan Proses Pembelajaran”, Jurnal Sosial & Budaya
Syar-I, Vol. 7, April 2020, Hal. 3.
3
Nurfadhilah Ishak, Skripsi: “Implikasi Wabah Covid-19 Terhadap Penerapan
Sistem Belajar Di Rumah Pada Siswa SMA Negeri 6 Wajo” (Makasar: UMM:
2021), Hal. 3.
4
CNBC Indonesia, “Penjelasan WHO soal apa itu corona dan cirinya”,
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20200406090929-37-149929/simak-
penjelasan-who-soal-apa-itu-corona-dan-cirinya, (diakses pada 15 Oktober 2021,
pukul 20:52).
5
Ibid.
6
Ibid.
7
Fajarina Nurin, “Coronavirus: Defenisi, Penyebaran, Hingga Pencegahan.”,
https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-virus/coronavirus-adalah/ (diakses pada 15
Oktober, pukul 21:00).
8
Fatimah Mardiyah, “Protokol Kesehatan Adalah Aturan Saat Pandemi Covid-
19, ini isinya”, https://tirto.id/protokol-kesehatan-adalah-aturan-saat-pandemi-
covid-19-ini-isinya-f3W3, (diakses pada 15 Oktober 2021, pukul 20:48).
9
Aqua, “Mengenal Protokol Kesehatan 5M Selama Beraktivitas Di Luar Rumah”,
https://www.sehataqua.co.id/mengenal-protokol-kesehatan-5m-selama-
beraktivitas-di-luar-rumah/?
gclid=CjwKCAiA0KmPBhBqEiwAJqKK45TaCXaI0dtwV_gPS40PR623tAf-
I0dTXjkDnhN6UKpHsu-p3x8LQhoC-e0QAvD_BwE, (diakses pada 15 Oktober
20:52).
0
Ibid.
1
TJEN KEMENDIKBUD, “ Memahami istilah endemi, epidemi, dan pandemi”,
https://itjen.kemdikbud.go.id/webnew/covid19/memahami-istilah-endemi-
epidemi-dan-pandemi/ , (diakses pada 15 oktober 2021, pukul 21: 00).
2
PRUDENTIAL, “Apa itu sebenanrnya pandemic covid-19 ?”,
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/apa-itu-sebenarnya-pandemi-covid-
19-ketahui-juga-dampaknya-di-indonesia/ (diakses pada 17 Oktober 2021, pukul
10:00)
3
Ibid.
4
Ibid.
5
Ibid.
6
CNN Indonesia, “Arti Hiperendemi, perbedaan dari Endemi dan Pandemi”,
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20210826114613-199-685674/arti-
hiperendemi-perbedaan-dari-endemi-dan-pandemi (diakses pada 17 Oktober
2021, Pukul 10:12)
7
Ibid.
18
ibid.
19
Gabriel Langga, “Kasus Aktif Covid-19 di Sikka Tinggal 11”,
https://mediaindonesia.com/nusantara/437803/kasus-aktif-covid-19-di-sikka-
tinggal-11 (diakses pada 18 Oktober 2021, pukul 10:15)
20
Ageng Triyono "Pengertian Pembelajaran Online Menurut Ahli, Kamu Wajib
Tahu!" https://www.haidunia.com/pengertian-pembelajaran-online-menurut-
ahli/(diakses pada 17 Januari 2022, pukul 08:15)
21
Hamidah1, Suci Nurmati, "Pelatihan Pembelajaran Daring Menggunakan
Edmodo" http://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:0i9SY7w5dnUJ:ojs.staitasik.ac.id/index.php/al-abhats/article/download/
4/4+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id (diakses pada 17 Januari 2022, pukul 08:18)
22
Pengelola Web, "Pembelajaran Online di Tengah Pandemi Covid-19, Tantangan
yang Mendewasakan' https://pusdatin.kemdikbud.go.id/pembelajaran-online-di-
tengah-pandemi-covid-19-tantangan-yang-mendewasakan/ (diakses pada 17
Januari 2022, puku 08:34)
23
Titah Mranani, "Efek Negatif Belajar Jarak Jauh Berkepanjangan Selama
Pandemi Covid-19"https://www.merdeka.com/peristiwa/efek-negatif-belajar-
jarak-jauh-berkepanjangan-selama-pandemi-covid-19.html (diakses pada 17
Januari 2022, pukul 20:46)
24
Anugerah Ayu Sendari, “Mengenal Jenis Penelitian Deskriptif Kualitatif pada
Sebuah Tulisan Ilmiah”, https://hot.liputan6.com/read/4032771/mengenal-jenis-
penelitian-deskriptif-kualitatif-pada-sebuah-tulisan-ilmiah (diakses pada 26
Januari 2022, pukul 13:45)
25
Insight Talenta, “Klasifikasi Data: Pengertian, Jenis, Hingga Metodenya”,
https://www.talenta.co/blog/insight-talenta/klasifikasi-data-2/ (diakses pada 26
Januari 2022, pukul 15:23)
26
Ibid
27
Salmaa, “Teknik Pengumpulan Data: Pengertian, Jenis, dan Contoh”,
https://penerbitdeepublish.com/teknik-pengumpulan-data/(diakses pada 26 Januari
2022, pukul 15:43)
Nurfadhela Faizti, “Klasifikasi Data: Pengertian,Jenis,Hingga Metodenya”,
28

https://www.duniadosen.com/macam-macam-analisis-data-kualitatif/ (diakses
pada 26 Januari 2022, pukul 16:09)

LAMPIRAN

Berikut ini adalah daftar pertanyaan yang dipakai penulis dalam kuesioner.
Pertanyaan kuesioner dibagi menjadi dua yaitu pertanyaan untik guru dan
pertanyaan untik murid.
a. Guru
1. Menurut Bapak / Ibu guru apakah sistem belajar online yang diterapkan di
SMA Negeri 1 Maumere ini sudah efektif?
2. Apa kelebihan dan kekurangan dari belajar online?
3. Apakah ada cara untuk menutupi kekurangan dari sistem pembelajaran online
ini?
4. Bagaimana cara meningkatkan efektivitas dari sistem pembelajaran online?
5. Apakah ada inovasi lain dalam melaksanakan KBM ditengaj pandemi Covid-
19?
6. Apakah ada kesulitan dalam proses penilaian terhadap siswa baik dari segi
keaktifan siswa hingha segi akademik?
7. Apakah terjadi penurunan prestasi siswa yang terjadi alam proses pembelajaran
online?
b. Murid
1. Adakah dampak yang kalian rasakan dari sekolah daring?
2. Jika ya sebutkan dampak apa yang kalian rasakan secara fisik!
3. Jika ya sebutkan dampak apa yang kalian rasakan secara mental?
4. Media elektronik apa saja yang kalian gunakan untuk melaksanakan sekolah
secara daring?
5. Apakah ada perubahan media elektronik yang kalian gunakan selama proses
pembelajaran daring? jika ya sebutkan!
6.Menurut kamu, apakah media elektronik yg kalian gunakan sekarang
memudahkan proses pembelajaran kalian? jika ya jelaskan kenapa?
7. Apa kelebihan dan kekurangan dari media elektronik yang kamu gunakan
selama proses pembelajaran online?

Anda mungkin juga menyukai