Anda di halaman 1dari 10

/SURAT CINTA UNTUK IBU/

Date Jambi, Kamis 24 oktober 2019 Pukul 21:13.


yaa.. tepat malam hari ini yang kutulis sebagai awal kata
surat cinta untuk Ibu, agar diingat pada waktu itu dimana
aku memberanikan diri mengungkapkan isi hati, yang
tulus dari dalam lubuk hati yang paling dalam.
Ungkapan menjadi bentuk kisah, bisa dibilang cerita
curhatan Cinta dan kasih sayang untuk seorang
perempuan yang berjasa dan berharga sepanjang
hidupku. Perempuan itu adalah kamu Ibu, yang telah
berjuang dan mempertaruhkan nyawa demi
menyelamatkanku keluar dari rahim menuju dunia nyata
yang indah ini. Terimakasih banyak Ibu.. mungkin kata
terimakasih tidaklah begitu berarti, tidak bisa membalas
jasamu. Rasa sakit yang engkau rasakan, pengorbanan
yang telah engkau lakukan.

Ibu, nama panggilan yang aku ucapkan saat


memanggilmu bisa berganti-ganti tetapi, besar cinta aku
kepada ibu tidak akan pernah berubah. Terkadang aku
memanggilmu dengan sebutan ibu, terkadang juga
mama. Apapun panggilan yang diucapkan ibu, mama,
mami, umi kata-kata itu sangatlah indah untuk panggilan
seorang perempuan berharga di dunia ini, bagiku
perempuan yang paling berharga didunia ini adalah
kamu, mama.

Untuk Mama tersayang...

Mama meski jarak memisahkan kita, jarak antar


anggun mama papa kakak dan abang-abang. Tetapi,
tidak ada yang bisa memutuskan hubungan, kasih
sayang, dan besar cinta kita. Setiap menit hari berganti
hari di setiap ibadahku, selalu menyampaikan doa
kepada Allah.swt untuk mama dan kalian semua,
keluarga tercintaku. Terutama mama, aku selalu berdoa
agar mama masuk surga, Allah.Swt melindungi mama,
dan kita selalu dalam rahmat-nya. Kuselipkan diantara
doa, permintaan agar aku bisa memberikan kehidupan
bahagia seperti pengorbanan yang mama lakukan
untukku, disisi doa aku berharap sewaktu sukses kalian
semua merasakan ke-suksesan yang aku raih, khayalan-
ku bisa membangun rumah yang besar agar kita semua
tinggal dalam satu rumah yang nyaman penuh kecintaan,
kasih sayang, dan dikelilingi pemandangan alam yang
indah. Mama.. Hanya untuk sementara kita tinggal
berbeda dengan jarak jauh, disini aku menuntut ilmu.
Kewajiban menuntut ilmu mempermudah menggapai
mimpi-mimpiku, tentunya semasa menuntut ilmu aku
meminta atas restu serta cinta mama, kalian, dan ridho
Allah.Swt agar kelak ilmu-ilmu itu menjadi berkah
bagiku.

Mama....

Terkadang aku terbayang masa-masa kecil,


dimana aku bahagia dan sedih. Banyak tingkah aneh
yang pernah aku lakukan dan terkadang membuat mama
kesal. Jika membayangkan disaat kecil ketika mama
memarahiku aku merasa sedih, menangis. Hal yang
kulakukan hanyalah memeluk boneka, yang-ku anggap
sebagai saudara. Boneka itu teman curhat ketika aku
menangis. Sempat aku pernah berifikir sewaktu kecil
apakah aku anak kandung kalian, karna aku dimarahi
terus jika aku membuat kesalahan, dan aku tidak
mendapat perhatian dari saudara-saudaraku lebih
banyak. Maaf kan aku mama karna pernah berfikiran
seperti itu, aku sadar bahwa itu bentuk kasih sayang
kalian dan cinta mama, karena dengan itu membuatku
mandiri.

Aku juga terbayang dimana mama mengajari aku


membaca menulis menghapal ayat suci al-quran
bernyanyi bermain, menggendong-ku menyuapi-ku
mencium-ku menyisir rambutku, dan meniduri-ku serta,
menjagaku saat sedang sakit. Masih banyak hal yang
mama lakukan demi aku untuk menjadi anak yang
tumbuh sehat, sholeha, cerdas, dan berguna bagi bangsa
dan keluarga. Semoga aku juga bisa melakukan hal
yang sama menjaga mama, seperti yang mama lakukan
kepadaku. Aku akan membuat pengorbanan mama itu
tidak sia-sia.

Mama ....

Disurat ini aku memberanikan diri


mengungkapkan isi hati yang sesungguhnya belum
pernah kukatakan secara langsung kepada mama. Tepat
ditahun ini aku sudah berusia 18 tahun, semakin tumbuh
dewasa aku merasakan kasih sayang dan perhatian mama
semakin berkurang. Padahal dengan bertambahnya
usiaku setiap tahun, aku berharap mama semakin
memanjakanku dengan perhatian. Aku sangat rindu
pelukan mama dan ciuman dipipiku, ma.

Mama...

Aku ingin meminta maaf karena terlalu banyak


tingkah-ku yang menyakiti hati mama dan membuat
mama meneteskan air mata mutiara itu. Aku selalu
membuat mama marah, sedih atas tingkah yang ku-
lakukan, dan aku selalu merepotkan mama. Terkadang
aku melawan perkataan-mu, itu semua aku lakukan agar
mama kembali memberikan perhatian, pelukan, dan
ciuman kepada-ku. Mama pasti mengira tingkah-ku itu
tanda tidak sayang sama mama, papa. Didalam benakmu
Aku anak yang durhaka, anak yang pembohong. Tetapi
mama, aku bukanlah anak yang seperti itu. Aku sangat
mencintai mama, sangat menyayangi mama. Hanya satu
kata yang bisa ku-ucapkan I love you.. love you so
much. Ucapan I love you tidaklah cukup untuk bisa
mengukur besarnya cintaku ke mama. Setiap mama
memarahiku, aku hanya berharap mama tau kalau aku
sangat mencintai, menyayangimu, ma.

Terkadang aku ingin mengucapkan kalimat I


love you dihadapan mama, tetapi ntah mengapa aku
tidak berani mengatakannya. Aku hanya berani
membuktikan cinta-ku lewat perhatian-perhatian kecil
yang kulakukan, mungkin mama mengira itu hanyalah
kewajiban-ku sebagai anak, tetapi tindakan itu aku
lakukan dari hati yang tulus serta rasa sayang dan
cintaku ke mama.

Mama...
Aku masih butuh perhatian darimu, dan dari
papa, dan saudara-saudaraku. Jangan pernah berhenti
memberikan perhatian dan kasih sayang kalian
kepadaku. Dengan aku lahir di urutan anak terakhir
jarak usia yang jauh antar saudara-saudaraku, Itu
membuat-ku terkadang merasa kesal kenapa aku menjadi
anak terakhir, aku masih pingin mempunyai seorang adik
tetapi aku memang ditakdirkan untuk jadi anak terakhir.
Aku belum merasakan penuh bagaimana kasih sayang
seorang abang dan kakak, dan aku masih ingin
merasakan-nya walau usiaku terus bertambah. Saatku
kecil, aku merasa sangat bahagia karna mendapatkan
perhatian mama, papa, abang, dan kakak. Tetapi seiring
aku bertambah besar perhatian mama berkurang, dan
karna perbedaan usia yang jauh antar aku dan abang-
abang serta kakak membuat aku merasa kurang
perhatian. Ketika masih kecil, aku sudah mempunyai
keponakan, itu membuatku merasa cemburu apalagi jika
mama dan papa juga memberi perhatiannya bukan lagi
kepadaku.

Banyak orang berkata menjadi anak terakhir


sangatlah enak karena mendapatkan perhatian lebih dan
keinginanya akan dipenuhi. Tetapi nyatanya aku tidak
lagi dimanjakan seperti dulu. Aku merindukan itu,
dimana kalian masih perhatian kepadaku, aku sangat
ingin bisa memeluk mama, papa, dan saudara-saudaraku
setiap harinya, atau setiap bertemu. Tetapi setiap aku
ingin memulainya, aku merasa takut dan tangan ini berat
untuk melakukannya. Padahal hati ini sangat
menginginkan itu terjadi nyata. Aku masih menunggu
hal itu, dimana mama memelukku, dan kalian semua.

Mama....

Semoga mama memberikan kepercayaan


kepadaku, dimana aku bisa menjaga diri, melakukan
sesuatu hal positif. Mama.. aku bukanlah anak yang
pembohong. Semua hal yang aku lakukan dan aku
ceritakan itu benar-benar jujur. Hanya saja ada beberapa
yang tidak-ku ceritakan, seperti masalah sepele dimana
aku bisa menyelesaikannya sendiri maka, aku tidak
menceritakannya. Aku tidak ingin membuat mama
khawatir, dan marah. Tetapi jika mama bertanya maka
aku pasti akan jawab jujur. Mama aku juga sangat ingin
bisa curhat, cerita-cerita, tentang semua hal. Terkadang
aku iri saat teman ku berkata, bahwa ia selalu curhat
kepada mamanya.

Mama....
Aku telah gagal membuat kalian bangga dengan
prestasi-prestasiku disekolah, karna aku bukan anak yang
pintar. Aku sudah berusaha dalam belajar disekolah
rajin, sopan santun, dan jujur. Mama aku bukan anak
yang bodoh, ada bakat terpedam didalam diriku. Bakatku
ada dibidang seni seperti acting, melukis, bermain alat
musik, menari, fashion, menjahit, dan didalam diriku ada
jiwa pengusaha. Aku selalu ingin belajar hal-hal baru
yang belum ku-ketahui. Coba saja seandainya, dulu
mama mengetahuinya dan membolehkanku mengasah
bakat-bakatku mungkin aku bisa lebih membuat kalian
bangga dengan itu. Aku mangasah kemampuan-ku tanpa
sepengetahuan kalian, semoga aku dapat membuat mama
bangga nantinya. Aku berharap mama berdoa agar
mimpi-mimpiku dapat terwujud.

Mama, aku lulus di universitas dengan jurusan


guru ekonomi. Walaupun bukan kenginanku tetapi, aku
menjalankan saja rencana yang telah Allah berikan, pasti
adanya rencana itu telah ditentukan Allah agar aku
bahagia kelak. Tetapi, aku tidak ingin menjadi seorang
guru, aku tau pekerjaan itu sangatlah mulia, aku tetap
mendalami ilmu itu. Aku harap mama memahami
maksud dari keinginanku itu. Ma.. aku mempunyai
mimpi-mimpi yang sangat banyak, sampai aku tidak bisa
menyebutkannya satu per-satu, yang penting semoga aku
selalu berprestasi terus diusia mudaku ini. Yang
kubutuhkan hanyalah dukungan dan doa dari mama dan
juga papa,keluargaku.

Mama....

Akhir surat ini, ketahuilah mama aku masih


seperti anggun, anak kecil mama dan papa yang kalian
kenal. Anak yang penyayang, manja, mudah cemburu,
dan selalu jujur. Jadi, tetaplah memberikan perhatian dan
manja kalian kepadaku. Aku sangat menginginkan hal
itu, aku sangat ingin bisa lebih akrab curhat-curhatan
bersama kalian. Mama sekali lagi aku katakan anggun
sayang mama.. anggun sayang papa.. sayang kalian
semua.

Aku sangat ingin suatu saat bisa mengatakan


secara langsung kalimat I love you ditelingamu sambil
mama memelukku dengan erat. Aku tau bahwa surat
yang ku-tuliskan ini hanya segelintir kisah kita,
kenangan indah lainnya tetap tersimpan didalam hatiku.
Terimakasih banyak untuk segalanya, ma. Semoga
Allah.Swt senantiasa memberikan rahmat-nya pada
mama, semoga mama panjang umur, bahagia dunia dan
akhirat, selalu jaga kesehatan yaa..ma.
Biodata Penulis
Nama : Anggun Srilestari

Tempat/tanggal lahir : Muara Bungo, 06 Maret 2001

Alamat : Jl. Taman siswa Skb, Rt002, Rw001, Kel.


Sungai Binjai, Kec.Bathin III,
Kab.Bungo, Prov.Jambi

No.hp : 085363601540

Status : Mahasiswa Universitas Jambi (UNJA)

Email : Anggunsrilestari136@Gmail.com

Sosial Media : Instagram: @nggun_srilestari, Facebook:


Anggun srilestari

Data orang tua

Ayah

Nama ayah : Mardikun

Tempat/tanggal lahir : Kebumen/17 juni 1959

Pekerjaan : PNS (Pensiun)

Ibu

Nama ibu : Siti Hadijah

Tempat tanggal lahir : 31 Desember 1965

Pekerjaan : PNS (Guru)

Anda mungkin juga menyukai