Di Susun Oleh:
Nama Kelompok
Mimah Nuraini
Nurhayati Amelia
Luvy Heriansyah
Rosi Pratama
M. Rahul
M. Riski
Dimas Adi Putra
Pebri Oxsa
Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan
ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya
yang lebih baik lagi.
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
Menghitung Titik Impas (Break Event Point) Usaha Makanan Khas Daerah..................10
Kesimpulan.......................................................................................................................13
Saran.................................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut Kusumawati (2013), “Indonesia adalah negara yang memiliki beragam khasanah cita
rasa, hal tersebut didukung oleh faktor geografis dan iklim tropis. Terciptanya cita rasa yang dapat
diterima oleh masyarakat tertentu menjadikan makanan tersebut diproduksi secara terus menerus.
Pembuatan makanan yang dilakukan secara berkesinambungan di suatu daerah tertentu akan menjadi
makanan khas daerah tersebut.”
Makanan khas Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan masyarakat yang menyatu dengan sistem
sosial budaya. Salah satunya adalah simping yang berasal dari kota Purwakarta. Simping merupakan
jenis makanan ringan berbentuk bulat tipis seperti lembaran. Pada umumnya simping berwarna putih,
bahan utamanya yaitu tepung tapioka yang diberi bumbu. Simping salah satu makanan/kue yang
turun temurun dari generasi kegenrasi diproduksi oleh masyarakat dan menjadi makanan tradisional
kota Purwakarta, karena menurut Tobing (2015) “Sejatinya kue-kue Indonesia merupakan selera
kuliner warisan abadi leluhur bangsa Indonesia. Oleh karena masih tetap lestari sampai kini, sangat
pantas dan layak jika makanan Indonesia menyandang nama panganan Tradisional”
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
antaranya sebagai berikut.
1) Keyakinan yang kuat dalam berusaha
2) Sikap mental yang positif dalam berusaha
3) Percya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri
4) Tingkah laku yang bertanggung jawab
5) Inovatif dan kreatif
6) Keunggulan dalam menjalankan usaha
7) Sasaran yang tepat dalam memulai usaha
8) Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien
9) Pengembangan diri
10) Selalu mengadakan evaluasi atas usahanya yang dijalankan
Adapun hal-hal yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut.
1) Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha
2) Kurang berambisi
3) Tidak disiplin
4) Pendidikan yang tidak cukup
5) Sikap slalu menunda-nunda
6) Kesehatan terganggu
7) Kurang tekun
8) Kepribadian yang negatif
9) Tidak jujur
10) Tidak dapat bekerja sama dengan orang lain.
Selanjutnya faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha makanan
khas daerah di antaranya sebagai berikut
1) Perencanaan
Usaha makanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang sangat matang. Rencanakan
jenis makanan, lokasi usaha, penyedia bahan makanan, alat yang dibutuhkan, dan lain-lain
2) Menetapkantujuan
Tujuan pengelolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah usaha makanan khas daerah yang
dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profil keuntungan
3) Adaptasi
Tantangan dan persaingan dalam bisnis usaha makanan tidak ada habisnya. Oleh karena itu
diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dalam mengatasi tantangan dapat menentukan apakah
usaha bisa bertahan atau tidak
4) Inovasi
Merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan khas daerah. Seorang
wirausawan makanan khas daerah harus terus menerus fokus untuk slalu melakukan inovasi dan
peningkatan mutu agar prlanggan slalu merasa terikat dengan usaha makanan yang diirintis baik
dalam hal rasa, bentuk maupun pelayanan
5) Memasarkan
Merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha makanan khas daerah. Walaupun
produk makanan khas daerah yang kita hasilkan memiliki cita rasa yang enak dengan kualitas yang
prima, namun juka pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk maka uasaha yang kita
jelahi tidak akan terlanjut.
6
Masakan khas daerah adalah makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah. Karakter masakan di
suatu daerah biasanya mencerminkan karakter masyarakatnya. Di daerah pegunungan karena iklim
pegunungan yang dingin dan menghasilkan bahan pangan berupa sayur-mayur, umumnya olahan
masakannya berbahan dasar sayur yang disajikan dalam suhu panas dengan rasa pedas, dengan
tujuan untuk menghangatkan badan. Di daerah pantai maka olahan makaannya banyak menggunakan
hasil laut. Namun seiring dengan berkembangan zaman, kontak dengan orang dari luar daerah
semakin tinggi sehingga melahirkan banyak masakan campuran yang ikut memperakaya produk
makanan khass daerah.
Materi Pokok
1. Pengertian makanan khas daerah
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai suku bangsa dimana memiliki
keanekaragaman olahan masakan yang menjadi ciri khas daerah tersebut atau sering disebut makan
khas daerah.
Perbedaan budaya dan bahan pangan yang tersedia membuat pengolahan produk makanan khas
berbeda disetiap daerah sehingga menghasilkan aneka jenis produk makanan yang beranekaragaman
dengan karakter yang berbeda pula. Masakan khas daerah memiliki ciri khas dan karakter tertentu,
seperti;
Jawa barat merupakan daerah pegunungan yang banyak menghasilkan banyak berbagai jenis
sayur-mayur
Masyarakat jawa tengah banyak menggunakan bawang putih sebagai bumbu dominan.makanan
khas dari jawa tengah adalah Gudeg
Masakan olahan masyrakat jawa timur banyak menggunakan terasi dan petis sebagai pemberi rasa
pada masakan. Masakan Khas jawa timur Rujak cingur, Tahu tek dan lain-lain
D. Masakan sumatera
7
E. Sulawesi
Masakan olahan daerah sulawesi banyak menggunakan ikan dengan rasa asam pedas
Merebus dan membakar makanan merupakan teknik-teknik pengolahan yang pertama dikenal.
Kemajuan dibidang industri pembuatan alat memasak mengembangkan teknik-teknik mengolah
makanan
Kemasan merupakan tahapan akhir dari sebuah produksi dan memegang oeranan penting dalam
usaha pengolahan makanan, contoh kemasan tradisional seperti; kendil dari tanah liat, anyaman daun
pisang, dau kelapa, daun pisang, kelobot jagung, daun jambu air, daun jati dll.
Pengemasan yang pertama yang diketahui adalah menggunakan bahan-bahan alami yang tersedia
pada saat itu diantaranya; keranjang dari alang-alang, kantong kuli (bola tas), kotak kayu, vas
tembikar, keramik amphorae, tong kayu, tas anyaman, dll.
Menghitung Titik Impas (Break Even Point) Usaha Makanan Khas Daerah
Break Even Point(BEP) dapat di artikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian. Dengan kata lain, pada
keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut dapat terjadi bila perusahaan
dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume penjualan hanya cukup untuk menutup
biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka
perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh-memperoleh keuntungan, bila
penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus dikeluarkan.
Materi Pokok
A. Pengertian titik impas ( Break Even Point ) usaha makanan khas daerah
B. Strategi menetapkan harga jual makanan khas daerah
C. Menghitung BEP
1). Pengertian titik impas ( Break Even Point ) usaha makanan khas daerah
Break Even Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana perusahaan di dalam
operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
8
Fixed Cost. Komponen ini merupakan biaya tetap atau konstan ada walaupun tidak ada kegiatan
produksi
Variabel Cost. Komponen ini merupakan biaya per Unit yang sifatnya dinamis tergantung dari
tindakan volume produksinya.
Selling Priece. Komponen ini adalah harga jual per Unit barang atau jasa yang telah di produksi.
Promosi merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang penting dalam upaya mempertahankan
kelangsungan hidup usaha serta meningkatkan kualitas penjualan yang secara tidak langsung akan
meningkatkan kegiatan pemasaran dalam memasarkan produk yang dihasilkan.
Materi Pokok
A. Pengertian Promosi
B. Tujuan Promosi
C. Manfaat Promosi
D. Sasaran Promosi
E. Teknik Promosi
9
Membuat laporan kerap kali dilakukan dalam mengerjakan laporan prakerin atau laporan kegiatan
yang ditugaskan oleh guru disekolah.
Laporan harus mempunyai format penulisan yang baik. Selain itu, isi yang mudah dipahami sudah
menjadi keharusan agar pembaca mengerti apa yang dimaksud dalam isi laporan tersebut, sehingga
akan antusias membacanya.
Materi Pokok
A. Pengertian laporan kegiatan usaha makanan khas daerah
B. Menganalisis laporan kegiatan usaha makanan khas daerah
C. Membuat laporan kegiatan usaha makanan khas daerah
10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Terima kasih atas waktu kalian berikan untuk membaca Tugas Makalah yang kami buat ini.
Jika ada kata-kata yang kurang dapat dimengerti ataupun salah-salah kata kami mohon maaf
untuk di ma’afkan dan di maklumi
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak
sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
11
Soal-soal Latihan Prakarya Bab 4 “Pengolahan dan Kewirausahaan Bahan Nabati dan Hewani
Menjadi Makanan Khas Daerah”
A. DKI Jakarta
B. Palembang
C. Surabaya
D. DIY Yogyakarta
E. Tangerang
C. Bersantan
D. Biasanya panas
A. Gulai Ayam
B. Chicken Steak
C. Karedok
D. Rujak cingur
E. Gudeg
12
6. Bahan Nabati adalah…
B. Menurunkan penglihatan
A. Vitamin A
B. Vitamin K
C. Vitamin E
D. Vitamin B12
E. Vitamin D
13
11. Protein memiliki fungsi utama sebagai zat…..
A. Zat Pembangun
B. Zat Pendobrak
C. Zat Kimia
D. Zat Metabolism
E. Zat Penguat
13. Berikut merupakan jenis teknik memasak dengan pemanasan basah kecuali….
A. Merebus
B. Mengukus
C. Blanching
D. Saute
E. Braising
14. Makanan khas tradisional paada masa lampau biasanya di kemas dengan menggunakan
kemasan….
A. Mika
C. Gelas
D. Alumunium foil
E. Strainless steel
15. Berikut ini kriteria yangharus di perhatikan dalam pemilihan wadah penyajian kecuali ….
B. Bahan kemasan/wadah penyajian mampu melindungi isinya dari berbagai resiko dari
Luar
14
16. Makanan khas daerah yang banyak mengandung karbohidrat adalah….
A.Sayur Asem
B. Karedok
C. Pepes ikan
D. Nasi liwet
E. Rujak cingur
A. Santan
B. garam
C. gula
D. Susu
E. Ketumbar
B. Kurang berambisi
C. Tidak di siplin
D. Kurang tekun
E. Semua benar
19. Proses transformasi dari bahan mentah menjadi produk jadi disebut…
A. Penjualan
B. Pemikran
C. Pengolahan
D. Pembelian
E. Pengorbanan
A. Perancang produk
B. Teknik pengawetan
C. Pengemasan
D. Pemikiran
E. Pemasaran
15
21. Suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal wirausaha/perusahaan disebut…
A. Analisis SWOT
B. Analisis data
C. Analisis keuangan
D. Analisis penjualan
E. Analisis pembelian
22. Pengawetan makanan pada hakekatnya merupakan suatu tindakan atau usaha yang dilakukan agar
bahan makanan menjadi….
23. Contoh makanan yang di awetkan dengan cara jangka pendek adalah….
A. Susu ultra
B. Sarden
C. Kornet
D. Telur asin
E. Sosis
24. Pengawetan bahan makanan dengan cara memanaskan hingga 70C-90C selama kurang lebih
setengah jam di sebut…
A. Pasteurisasi
B. Sterilisasi
C. Pengeringan
D. Destirilisasi
E. Freezerisasi
A. Yakult
B.Dendeng
C. Sarden
D. Cornet
E. Ikan asin
16
26. Contoh pengawetan jangka panjang adalah….
A. Pengeringan
B. Iridasi
C. Inkubasi
D. Freezerisasi
E. Sterilisasi
E. Mudah terkikis
A. Perebusan
B. Penumisan
C. Pengeringan
D. Pendinginan
E. Penggulaian
A. Keripik udang
B. Kerupuk rambak
C. Ceriping
D. Ikan mangut
E. Ikan tongkol
A. Ikan asin
B. Ikan pindang
C. Ikan bandeng
D. Ikan mangut
E. Ikan tongkol
17
31. Yang tidak di pengaruhi untuk membuat awetan jangka panjang adalah….
A. Rasa
B. Nutrisi
C. Kelembaban
D. Keasaman
E. Suhu
A. Garam
B. Gula
C. Tepung
D. Cuka
E. Bumbu
33. Yang bukan merupakan syarat bahan makanan yang dapat di makan yaitu…
A. Layak
B. Tidak meracuni
C. Sedap
D. Di butuhkan
34. Pelapis makanan yang terbuat dari gelatin yang dapat di makanan yaitu…
A. Jelly
B. Gula
C. Agar-agar
D. Edible film
E. jam
B. Menahan panas
C. Menangkal karat
D. Menangkal pengembunan
18
36. Syarat kemasan makanan yang baik adalah…
E. Mudah terkikis
A. Ikan Patin
B. Ayam
C. Telur
D. Daging Sapi
E. Ikan lele
A. Jawa Barat
B. Betawi
C. Sumatra
D. Balia
E. Kalimantan
39. Di bawah ini mana yang merupakan produk pengawetan Bahan Nabati….
A. Sosis
B. Naget
C. Tahu
D. Abon
E. Ikan cue
40. Apa manfaat yang terdapat dalam produk pengawetan bahan Nabati dan Hewani…
A. Sandang
B. Papan
C. Pangan
E.Sebagai hiasan
19
41. Teknik memasak dengan memanaskan udara panas dan kering di sekelilingnya, biasanya di
dalam oven sering di sebut dengan teknik…
A. Menggoreng
B. Memanggang
C. Merebus
D. Menumis
E.Deep frying
C. Menambah cita rasa dan dapat menghasilkan cita rasa yang berbeda dengan kombinasai
dan komposisi tertentu pada olahan pangan
D. Tidak menghasilkn dan tidak menambah cita rasa dengan komposisi tertentu olahan
pangan
A. Bahan jadi
B. Bahan mentah
C. Bahan olahan
E. Bahan busuk
44. Sumber perikanan tangkap telah dieksploitasi secara berlebihan atau di sebut…
A.over fishing
B. Raw material
C. Fishing
D. Material
E. Raw
45. Yang termasuk jenis-jenis olahan setengah jadi dari bahan daging spi adalah….
A. Opor
B. Kari
C. Soto
E. Burger
20
46. Cara pengolahan bahan ikan dan daging yang sering di lakukan berupa pengawetan dengan
cara….
E. di biarkan saja
A. Aceh
B. Palembang
C. Sumatera Utara
D. Sumatera Barat
E. Jawa Barat
A. Rujak cingur
B. Serabi
C. Kerak telor
D. Kepiting soka
E. Sate
A. Palembang
B. Banten
C. Bangka
D. Aceh
E. Bengkulu
A. Jambi
B. Riau
C .Aceh
D. Bengkulu
E. Bangka
21
SOAL ESSAY 1-25
Jawab: Tindakan atau usaha yang di lakukakan untuk membuat bahan makanan menjadi
Jawab:-Sterilisasi
-Pasteurisasi
Jawab:Bahan pangan nabati adalah bahan-bahan makanan yang berasal dari tanaman
11. Jelaskan tujuan pemberian gula dengan kadar yang tinggi pada manisan buah
22
12. Sebutkan faktor mikro yang memengaruhi strategi pemasaran
14. Sebutkan minimal 3 contoh bahan nabati yang dapat di manfaatkan untuk produk kosmetik
Jawab: Destilasi adalah teknik pemisahan kimia berdasarkan perbedaan titik didih
16. Bahan Nabati maupun Hewani, telah di gunakan oleh bangsa mesir untuk membuat kosmetik
sejak
Jawab:Tahu
Jawab: Palembang
Jawab: Serabi
Jawab: Gudeg
25. Makanan yang biasa di konsumsi di suatu daerah di sebut juga dengan
23