Anda di halaman 1dari 6

OBSERVASI HOME INDUSTRI

KRIPIK TEMPE RIZKY BAROKAH


Pemasaran Farmasi

Oleh :
TOPAN FIRDAUS (13.172 )
AKFAR IV B

AKADEMI FARMASI PUTRA INDONESIA MALANG


April 2015

Pendahuluan
Masih tingginya jumlah pengangguran di Indonesia semakin memperburuk
pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi nasional bukan hanya tanggung
jawab pemerintah, namun merupakan tanggung jawab bersama. Masyarakat merupakan
aset berharga bagi bangsa dan negara sebagai pelaku utama yang membangun
perekonomian dan pemerintah punya peran besar dalam hal mengarahkan, membimbing
dan menciptakan fasilitas penunjang.
Masyarakat dituntut mampu menjadi individu-individu yang mandiri untuk
membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satu bentuk kemandirian
masyarakat yang diharapkan adalah dengan terjun ke dunia wirausaha yaitu dengan
mendirikan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM).
Berwirausaha dapat memberikan manfaat ekonomi sepanjang waktu baik bagi diri
sendiri maupun perkembangan perekonomian nasional. Menjadi seorang wirausahawan
yang sukses pastinya membutuhkan suatu proses yang panjang apalagi bagi
wirausahawan pemula. Seseorang yang ingin terjun dalam dunia wirausaha, terlebih
dahulu harus bisa merancang usaha yang ingin dibuat dan dijalankan dengan baik. Untuk
bisa merancang suatu usaha yang baik, maka perlu untuk mempelajari ilmu dari usahausaha tersebut dari berbagai sumber, baik itu dari buku-buku tentang usaha, dari tulisantulisan wirausahawan sukses atau dengan melakukan observasi terhadap usaha-usaha
yang telah lama berdiri dan sukses.
Observasi merupakan hal utama dan penting yang harus dilakukan sebelum
memulai suatu usaha. Dari observasi tersebut kita dapat memahami alasan-alasan
mengapa seseorang memilih usaha tersebut, bagaimana pengaturan managmen dalam
usahanya sehingga usahanya tetap berjalan, mampu bersaing dan terus berkembang, serta
dapat mengetahui berbagai kendala yang menghambat jalannya suatu usaha, sehingga
dengan demikian kita dapat mengantisipasi hal tersebut dan jika itu terjadi, kita dapat
belajar dari pengusaha sebelumnya untuk dapat mengatasi permasalahan atau hambatanhambatan tersebut.
Observasi yang dilakukan terhadap suatu jenis usaha diharapkan dapat membantu
dan mematangkan perencanaan usaha yang akan dilakukan agar berjalan lebih baik dan
lebih sukses.

BAB I
Latar Belakang
Awal mula berdirinya usaha Kripik Tempe Rizky Barokah ini yaitu pada tahun
1985. Berawal dari hanya menjual tempe, ibu Sri Bawon Rahayu mulai mengembangkan
usahanya menjadi penjual kripik tempe. Ternyata tanggapan masyarakat atau para
langganannya baik terhadap kripik tempe hasil olahannya.
Dengan tambahan modal Rp. 350.000 beliau mulai memproduksi kripik tempe
dalam jumlah yang cukup besar. Hasil penjualannya pun 3 kali lipat lebih menguntungkan
dari pada menjual tempe saja.
Tingginya peminat akan kripik tempe hasil olahannya, membuat pemilik usaha ini
berpikir cepat untuk lebih mengembangkan usaha kripik tempe hasil olahannya. Kendala
yang dialami saat itu adalah kurangnya modal untuk mengembangkan usahanya. Untuk
menyikapi hal itu pemilik usaha melakukan berbagai strategi, salah satunya dengan
meminjam sejumlah modal ke Bank. Awalnya hanya memproduksi 10 bungkus kripik
tempe per harinya dengan rasa original saja, tetapi sekarang sudah bisa memproduksi
kripik tempe 1 - 2 kwintal per sekali produksi dengan berbagai variasi rasa yang sampai
sekarang sudah mencapai 20 variasi rasa. Omset penjualan sampai sekarang ini bisa
mencapai Rp. 1.500.000 sampai Rp. 15 juta setiap harinya.
Masalah lain yang dihadapi oleh pemilik usaha ini adalah semakin banyaknya
jumlah pesaing. Pemilik usaha ini menyikapinya dengan tetap mengutamakan kualitas
hasil produksi, sehingga para pelanggan tidak berpaling dan tetap membeli produk hasil
olahannya dan bahkan sampai sekarang ini produknya sudah mencapai ke luar negeri.
Masalah kenaikan harga bahan pokok yaitu kedelai juga sering terjadi. Pemilik
usaha ini menyikapinya dengan memperkecil ukuran kripik tempe dengan harga jual
tetap. Namun hal ini kadang belum bisa menutupi biaya produksi, sehingga pemilik usaha
menaikkan harga penjualan sampai 50% dengan tetap mengutamakan kualitas dan rasa.

BAB II
Objek Observasi
A. Profil Perusahaan
-

Nama Usaha
Pemilik Usaha
Alamat
Jenis Usaha

: Kripik Tempe Rizky Barokah


: Sri Bawon Rahayu
: Jl. Sanan Bawah No. 56, Malang Jawa Timur
: Produksi dan penjualan kripik tempe

BAB III
Sistem Managmen
A. Managmen Organisasi
Jenis usaha ini termasuk jenis usaha home industri dengan managmen organisasi
sebagai berikit :

Managmen

Pemilik Usaha

keuangan

Managmen
produksi

Karyawan

Sales

Jumlah karyawan yang bekerja di tempat usaha rumahan ini sampai dengan
sekarang ini adalah 30 orang yang terdiri dari 4 orang dibagian pembuatan tempe, 6 orang
dibagian pemotongan tempe, 6 orang dibagian penggorengan, 10 orang dibagian
pengemasan dan 4 orang dibagian pendistribusian sekaligus sebagai sales. Sistem kerja
yang dilakukan untuk para karyawan adalah system kerja Borongan. Jam kerja untuk
karyawan dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 3 siang.
*Gaji karyawan tidak disebutkan
B. Managmen Keuangan
Pendapatan dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Modal Usaha
: 100% dikembalikan ke modal usaha (untuk produksi)
b. Keuntungan Bersih
: 1). % biaya tetap = 50 % (terdiri dari gaji karyawan,
pembayaran listrik dan biaya distribusi produk).
2). 25 % diputar untuk usaha dengan mendatangkan atau
memasok produk lain seperti kripik buah.
3). 25 % masuk kantong pemilik usaha.
C. Managmen Marketing
Model marketing yang digunakan adalah konvensional yaitu
Pemasaran produk ini awalnya dilakukan sendiri oleh pemilik usaha ini dengan
cara menitipkan hasil produksinya di toko-toko terdekat. Tetapi sekarang pemilik usaha
ini telah memiliki outlet sendiri yang khusus melayani grosir. Para pelanggan atau para
pembeli biasanya bisa memesan atau datang langsung untuk membeli produk tersebut.
Selain itu pemilik usaha ini juga telah memiliki sales yang bertugas untuk
memasarkan produk. Sehingga dari mulut ke mulut produk ini dipasarkan ke berbagai
daerah dan bahkan ke luar negeri
D. Rencana Pengembangan

Rencana pengembangan usaha yang ingin dilakukan oleh pemilik usaha ini adalah
membuka cabang-cabang produksi di berbagai daerah. Namun hal ini belum bisa
diwujudkan karena sampai sekarang ini masih belum ada orang yang betul-betul siap
untuk terjun ke dunia usaha ini padahal usaha seperti ini cukup menjanjikan.

Anda mungkin juga menyukai